Share

Bab 147. Mengunjungi Jaya Kosmetik

Suara itu bagaikan petir yang menyambar tubuh Bahri. Kakinya seolah-olah tidak bisa digerakkan, hingga akhirnya dia tak mampu berdiri dan terjatuh pingsan.

Margareth dan Radit yang terlanjur marah, mereka hanya terdiam menyaksikan pria itu terjatuh.

“Aku bukan wanita lemah. Pria bukan hanya dirimu saja, Mas,” gumam Margareth.

Ayyara merasa kasihan, tetapi di sisi lain dia merasa itu adalah karma bagi mereka yang pernah berusaha merusak rumah tangganya.

“Tante, Radit … Kalian yang sabar, ya,” kata Ayyara.

Sudut bibir Margareth terangkat. Dia memang terpukul dengan kenyataan pahit ini, tetapi dia tak akan menyia-nyiakan kesempatan ini untuk mendapat simpati dari Nugraha agar tetap tinggal di rumah besarnya.

Margareth berbalik menatap Nugraha dengan memasang wajah sedihnya, “Pa, maafkan aku. Aku nggak nyangka kalau suami yang aku hormati telah berkhianat. Aku mendukung Papa mengusut masalah ini. Dia pantas dipenjara.”

Sejalur dengan sang Mama, Radit pun berusaha mengambil Kekeknya, “Se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Andi Kusuma
udah beli koin masih aja lama yang mau update
goodnovel comment avatar
Andi Kusuma
enggak seru, lama yang mau update
goodnovel comment avatar
Ma Tibun
one day one page, lumayanlah...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status