Share

Bab 99

Author: Salad Kentang Lada Hitam
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56
“Apa?!”

Semua orang spontan merasa kaget. Membeli barang mewah dengan menghabiskan uang puluhan miliar? Gila sekali! Hanya saja, sepertinya Martin memang tidak sedang berbohong.

Pantas saja Martin bisa mendapatkan Winnie. Wanita mana coba yang tidak luluh dengan hadiah semahal itu?

“Dia … mengejar seorang cewek dengan habisin uang puluhan miliar? Wanita mana coba yang akan menolak?”

“Iya, Martin bahkan rela menghamburkan begitu banyak uang demi dia!”

“Aku cemburu banget! Kalau suamiku memperlakukan aku seperti ini, aku bahkan rela mati untuknya!”

Para wanita mulai menggosip! Barang mewah seharga puluhan miliar? Sepertinya Martin sudah membelikan semua barang mewah edisi klasik dan edisi terbaru? Jika ada wanita yang mengatakan dirinya tidak cemburu, sepertinya dia sedang berbohong.

Seketika tatapan semua wanita tertuju pada diri Martin. Semua menatapnya dengan tatapan mengagumi.

Kakek Herman terus mengangguk. Cucunya terlalu unggul! Dia tahu bagaimana cara mengambil hati wanita. Dia ta
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Menantu Dewa   Bab 100

    “Bisa tolong ambilkan senter?” Tiba-tiba Karen bersuara.“Cepat, cepat! Cepat ambilkan senter!” Meski Kakek Herman tidak tahu apa yang ingin dilakukan Karen, dia tetap memerintah bawahannya untuk mengambil senter.Tak lama kemudian, senter sudah diserahkan ke tangan Karen. Dia membukanya, lalu mengarahkannya ke sisi kedua berlian.Semua orang spontan terkejut hingga terbengong di tempat.Sebab di bawah pancaran cahaya lampu senter, semua orang bisa melihat perbedaan signifikan dari kedua berlian. Meski berlian di jari telunjuk Karen sangat kecil, tapi sinar yang dipantulkan sangatlah berkilau.Sementara, berlian Savva yang dikatakan Martin tadi malah ….“Ini ….” Seseorang keceplosan tidak sanggup menahan rasa kagetnya lagi.“Apa yang terjadi? Kenapa berlian 1 karat lebih berkilau daripada berlian Savva 10 karat?”“Berlian itu adalah hasil lelang tiga tahun silam. Waktu itu, aku juga mengikuti lelang. Cahaya yang dibiaskan sangatlah terang. Kenapa bisa jadi seperti ini?”“Jangan-jangan

  • Menantu Dewa   Bab 101

    Di sisi lain, Kakek Herman juga berkata dengan tersenyum, “Nona Winnie, aku mewakili Keluarga Limantara menjamin, asalkan kamu bersedia menikah dengan cucuku. Kelak kalian berdua bisa menggunakan semua milik Keluarga Limantara.”“Sebuah berlian bukanlah apa-apa! Kelak semua harta kekayaan Keluarga Limantara akan menjadi milik kalian berdua. Jadi, kamu tidak perlu mempermasalahkan hal sepele seperti ini.”Maksud ucapan Kakek Herman juga sangat jelas. Kelak dia berencana mewariskan segalanya kepada Martin dan Winnie. Sekarang Martin sedang melamar, jangan menolaknya!“Benar, Kak Winnie. Jangan permasalahkan lagi! Paling-paling nanti malam suruh Kak Martin berlutut di kamar untuk mengakui kesalahannya!”“Iya, berlian itu harganya miliaran. Coba kamu lihat si pecundang itu, dia bahkan nggak sanggup untuk beli cincin seharga jutaan untuk istrimu. Kamu sungguh beruntung karena bisa disukai Martin!”“Benar! Benar!”Hampir semua anggota Keluarga Limantara membujuk Winnie.Kali ini tatapan Mart

  • Menantu Dewa   Bab 102

    Di dalam ruang tamu vila Limantara.Herman sungguh emosi saat ini. Dia berdeham, lalu berkata, “Semuanya, ada sedikit konflik di antara mereka. Aku harap kalian semua memakluminya. Silakan melanjutkan santapan malam ini.”Semua kepala keluarga yang datang bertamu bukanlah orang yang gampang dibohongi. Hanya saja, berhubung Herman berkata seperti itu, mereka semua juga menganggap serius ucapannya. Lagi pula, mengenai asli palsunya masalah itu, semuanya bisa dibuktikan dengan berhasil atau tidaknya investasi Perusahaan Investasi Sinjaya terhadap Grup Limantara.Beberapa saat kemudian, semua tamu mulai berpamitan. Mereka semua bisa berkumpul di sini juga bukan demi Keluarga Limantara, sasaran utama mereka adalah Karen.Saat ini, mereka semua tahu Keluarga Limantara belum pasti akan menerima investasi dari Perusahaan Investasi Sinjaya. Jadi, semua kepala keluarga sudah menyusun rencana. Mereka semua akan meniru cara Keluarga Limantara, menyuruh pemuda lajang unggul di keluarga mereka untuk

  • Menantu Dewa   Bab 103

    “Kakek, dari semua yang dilakukan Karen, apa Kakek masih merasa dia nggak suka sama aku?” Martin bagai detektif saja menjelaskan semua tanda-tanda yang didapatinya. Hanya saja, kenapa alasannya terdengar masuk akal?Semua anggota Keluarga Limantara bertukar pandang. Penjelasan Martin memang sangat masuk akal. Siapa si Karen itu? Entah ada berapa banyak orang yang ingin bertemu dengannya, tapi dia malah tidak bersedia untuk menemui mereka. Namun hari ini, Karen malah datang mengunjungi Kediaman Limantara. Selain dia memiliki perasaan terhadap Martin, sepertinya tidak ada alasan lain lagi.“Kakek, sebenarnya ada bagusnya juga Winnie menolak lamaranku hari ini. Coba Kakek pikir, Winnie hanyalah seorang manajer saja. Dia bukan siapa-siapa, ‘kan?” Martin melanjutkan, “Karen, eits salah! Karen-ku adalah sekretaris presdir dari Perusahaan Investasi Sinjaya! Bahkan ada desas-desus mengatakan bahwa sebenarnya Karen itu presdir baru dari Perusahaan Investasi Sinjaya! Kakek, sepertinya Keluarga

  • Menantu Dewa   Bab 104

    Sekarang Martin sedang berada di masa kejayaannya. Dia kemungkinan akan mendapatkan wanita kaya dan cantik itu. Alhasil, si pecundang malah berani menertawakannya? Sepertinya Martin terlalu arogan?Seketika, tatapan semua orang spontan tertuju pada diri Brandon. Mereka semua menatap dengan ekspresi penuh penantian. Jika Brandon berhasil mengacaukan rencana Martin, pemuda Keluarga Limantara yang lain baru akan memiliki kesempatan untuk mendekati Karen.“Maaf, aku tidak tahan.” Brandon menutup mulutnya. “Sepertinya ada yang lagi bermimpi! Martin, aku merasa kamu jangan kejar Karen lagi. Coba kamu tanya Karen, apa kamu bisa jadi suami pecundang seperti aku? Apa dia bersedia menerimamu?”“Kamu … siapa kamu? Berani-beraninya kamu menghinaku?!” Raut wajah Martin berubah drastis. Dia merasa harga dirinya sudah diinjak-injak Brandon.Sebenarnya Herman juga sadar mengandalkan seorang wanita untuk mendapatkan investasi memang adalah hal yang rendahan. Apalagi semua anggota Keluarga Limantara yan

  • Menantu Dewa   Bab 105

    Hannah semakin penasaran lagi. Saat ini, dia spontan bertanya, “Sebenarnya apa hubunganmu dengan Karen? Jangan-jangan sewaktu kuliah dulu, kalian berdua … pernah pacaran?”Ketika menanyakan pertanyaan ini, Hannah sendiri bahkan merasa tidak masuk akal. Dia hanyalah seorang pecundang, bagaimana mungkin dia punya mantan pacar unggul seperti Karen?Brandon langsung menjawab, “Istriku, kamu jangan asal tebak. Hubungan kami berdua tidak seperti yang kamu bayangkan. Kamu anggap saja kami berdua tidak punya hubungan apa-apa!”Tansri yang berada di samping langsung terbelalak. Sepertinya dia sudah berhasil menemukan aib Brandon. Dia pun berkata, “Bagus! Kamu hanyalah seorang pecundang, kamu bahkan berani selingkuh di belakang putriku. Brandon, apa pun ceritanya kamu harus segera bercerai dengan putriku!”“Ibu!” Hannah berusaha menghentikan ibunya. “Kita bicarakan lagi masalah ini di rumah nanti!”“Tidak bisa!”Belum sempat Tansri berbicara, Martin langsung berkata dengan sinis, “Masalah ini ma

  • Menantu Dewa   Bab 106

    Saat berjalan keluar vila, Brandon kembali menelepon. Kali ini panggilan malah langsung diangkat. Karen yang berada di ujung telepon langsung berbicara dengan nada bersalah, “Pak Brandon, maaf tadi aku lagi di parkiran bawah tanah, tidak ada sinyal.”“Tidak apa-apa. Kamu jemput aku,” ucap Brandon. Brandon sudah diusir, dia pun berencana untuk istirahat di perusahaan.“Hah? Oke, Pak, kamu lagi di mana? Aku akan segera menjemputmu.” Karen terbengong sejenak, lalu lekas bertanya.Brandon mengatakan alamatnya, lalu mengakhiri panggilan. Tak sampai sepuluh menit, sebuah mobil Ferrari merah berhenti di sisinya. Jendela mobil dibuka, lalu tampak Karen yang sudah mengganti pakaiannya menjadi jaket kulit dan rok mini. Dia menatap Brandon dengan tersipu malu, lalu berkata, “Pak, kebetulan aku mau jalan-jalan. Jadi, aku tidak sempat ganti pakaian.”“Tidak apa-apa. Jangan-jangan aku sudah mengganggu waktu istirahatmu?” tanya Brandon.“Tidak, tidak, kok! Aku standby 24 jam untuk melayani Pak Brando

  • Menantu Dewa   Bab 107

    Mike yang berdiri tidak jauh dari belakang Jocey pun tersenyum. “Nona yang satu ini kelihatannya agak asing. Sepertinya kamu baru saja tinggal di Kota Manthana. Nona, apa aku boleh tahu namamu? Ada beberapa lelaki nggak punya pekerjaan di Mathana, kamu mesti hati-hati, jangan sampai tertipu!”“Kalau Nona membutuhkan, aku bisa bawa kamu untuk keliling mal. Aku adalah manajer dari Restoran Gurunavi. Boleh dikatakan, ini adalah area kekuasaanku.”Jelas sekali, Mike tertarik dengan wanita cantik yang mengendarai mobil Ferrari. Latar belakang wanita ini pasti tidak sederhana. JIka bisa berhasil menggaetnya, sepertinya Mike akan kecipratan rezeki.Sebenarnya Brandon tidak ingin meladeni mereka, hanya saja kedua orang itu terlalu menyebalkan. Saat ini, Brandon langsung menatap Mike, dan berkata, “Mike, kamu hanyalah seorang pelayan restoran, jangan berlagak hebat di sini! Apa hubungannya masalah aku sama kamu?”Raut wajah Mike langsung berubah muram. Dia tidak menyangka ternyata Brandon beran

Latest chapter

  • Menantu Dewa   Bab 333

    “Kenapa aku harus sukses sebagai juru taksir?” Brandon mengangkat bahunya dan bertanya, “Memangnya dia pantas membuatku takut?”Bagi Brandon, menilai barang-barang antik benar-benar hanyalah sebuah hobi. Dia toh bukan mengandalkan profesi ini untuk hidup. Jadi, apa dia perlu takut untuk menyinggung orang yang berkuasa dalam bidang ini?Lucas terlihat sedikit bingung. Sebelumnya, karena Brandon menolak tawarannya, dia sudah secara khusus menyelidiki latar belakang Brandon. Namun, dia tidak menemukan sesuatu yang spesial. Alasannya hanya dua. Pertama, Brandon benar-benar adalah orang biasa. Kedua, latar belakang Brandon sangat luar biasa sehingga Keluarga Marlon juga tidak bisa menyelidiki apa-apa tentangnya.Lucas sama sekali tidak merasa Brandon benar-benar hanyalah orang biasa. Oleh karena itu, hanya ada kemungkinan kedua. ‘Dia bermarga Sinjaya. Apa mungkin dia berasal dari Keluarga Sinjaya dari Jembara? Tapi, aku tidak pernah dengar ada tokoh sepertinya di Keluarga Sinjaya,’ batin Lu

  • Menantu Dewa   Bab 332

    “Ini ....” Erwan juga terkejut karena bahkan dia juga merasa jam tangan itu asli. Tak disangka, jam tangan palsu sudah bisa ditiru sampai semirip ini. Dalam sekejap, raut wajahnya pun menjadi sangat suram. Saat ini, Erwan mau tak mau harus mengakui bahwa dirinya dan Tyler memang sudah terlalu sombong. Mereka tidak menilai dari hal yang paling mendasar. Jika tidak, mereka mungkin tidak akan salah.“Aku salah karena nggak boleh menyentuhnya. Kalau boleh menyentuhnya, aku pasti bisa langsung membedakan keaslian barang ini dalam sekejap!” ujar Tyler dengan kesal. Dia sama sekali tidak ingin mengakui dirinya sudah kalah.Menurut Tyler, kekalahannya kali ini dikarenakan syarat yang ditetapkan Lucas sebelumnya. Jika tidak, mana mungkin dia bisa salah mengenali barang palsu ini? Brandon bisa menang hanya karena beruntung. Bahkan Lucas juga membela Brandon karena ingin mempermalukan dirinya.“Ayo kita tanding sekali lagi! Aku nggak percaya aku bisa kalah darimu!” ujar Tyler sambil mendengus din

  • Menantu Dewa   Bab 331

    “Kalau begitu, semoga seleramu benar-benar sebagus itu.” Brandon berkata dengan ekspresi dingin, “Jam tangan ini palsu. Lagian, tingkatannya juga sangat rendah. Orang yang punya sedikit pengetahuan saja sudah bisa menyadarinya. Jam ini sama sekali nggak perlu diidentifikasi.”“Kamu benar-benar keterlaluan bodohnya!” maki Tyler sambil menunjuk Brandon. Penipu ini sudah keterlaluan! Beraninya dia mengatakan hal seperti itu!Dessy memandang Brandon dengan sedikit kecewa. Dalam masalah ini, Brandon tidak perlu malu karena kalah dari juru taksir profesional seperti Tyler. Sikap Brandon ini sudah membuatnya terlihat terlalu tidak berkelas. Dessy bahkan sedikit curiga kenapa saat ini Brandon terkesan sangat berbeda dengan sebelumnya? Apa dirinya sudah salah menilai Brandon sebelumnya?Erwan hanya melirik Brandon sekilas, lalu berkata sambil tersenyum, “Memang bagus kalau anak muda bersikap kompetitif. Tapi kadang, kalau sudah kalah ya harus terima. Tidak ada gunanya keras kepala.” Jelas saja,

  • Menantu Dewa   Bab 330

    Di dalam kotak kayu, ada sebuah jam tangan stainless antik yang tak lain adalah jam tangan Rolex yang terkenal. Jam tangan ini jelas sudah berumur panjang. Penampilan jamnya sudah mulai menguning dengan indah. Meskipun permukaannya sudah dihiasi beberapa jejak waktu, keseluruhan jam tangan ini masih termasuk baru.Tyler memang terlihat sombong. Namun, begitu penilaian dimulai, dia juga tidak sungkan dan langsung mengeluarkan sebuah kaca pembesar. Dia pun mulai meneliti jam tangan itu dengan serius. Di sisi lain, Brandon hanya melirik jam itu dari kejauhan beberapa kali. Ekspresinya juga tidak banyak berubah. Jika mereka berdua dibandingkan, Brandon terlihat jelas lebih mirip seorang ahli.Saat melihat situasi ini, Lucas tidak berhenti mengangguk. Mata Dessy juga terlihat berbinar. Secara umum, performa Brandon terlihat jauh lebih hebat daripada performa Tyler. Tyler hanya terlihat bagaikan seorang tukang reparasi jam tangan.Namun, Erwan malah hanya tersenyum tipis saat melihat situas

  • Menantu Dewa   Bab 329

    Setelah mendengar ucapan Tyler, Brandon pun sedikit terkejut. Sepertinya, permusuhan yang dirasakan Tyler terhadap dirinya sangat besar. Setelah memikirkan hal ini, Brandon pun melirik Dessy. Wanita ini benar-benar adalah pembawa bencana baginya.Saat melihat Brandon yang menatapnya, Dessy pun tersenyum. Kemudian, dia mengedipkan mata pada Brandon dan menunjukkan ekspresi ‘mampus kamu’. Setelah melihatnya, Brandon hanya tersenyum masam tanpa tahu harus bagaimana menanggapinya.Tyler yang melihat situasi ini pun mengepalkan tangannya erat-erat. Bajingan yang entah siapa itu malah berani bermain mata dengan wanita pujaannya. Dia benar-benar tidak bisa menerima hal ini. Erwan juga melihat tindakan anak-anak muda ini melalui sudut matanya. Dia pun diam-diam berdesah. Dari hal ini, muridnya memang tidak bisa dibandingkan dengan Brandon. Namun, ada banyak hal di dunia yang harus ditanggapi secara rasional. Pada saat ini, Erwan pun melirik Tyler dan menegurnya, “Tyler, apa kamu sudah melupa

  • Menantu Dewa   Bab 328

    Nama pria tua ini adalah Erwan Tionada. Dia adalah ketua dari Asosiasi Barang Antik Manthana. Wanita yang mengikutinya adalah Dessy, sedangkan pemuda itu adalah Tyler Tionada, murid Erwan.Saat melihat orang ini, Brandon tidak terlalu terkejut. Bagaimanapun juga, Erwan sangat terkenal di dunia barang antik Manthana. Jadi, sudah sewajarnya dia menghadiri acara penilaian barang antik ini. Lagi pula, hubungannya dengan Lucas juga jelas sangat baik.Di sisi lain, muridnya yang bernama Tyler itu jelas saja menyukai Dessy. Dari mereka masuk sampai sekarang, perhatiannya hanya tertuju pada Dessy. Namun, ekspresi Dessy yang sedikit berubah setelah melihat Brandon membuat Tyler sedikit terkejut. Tyler pun mengalihkan pandangannya ke Brandon dan menjadi sedikit waspada.Dessy adalah definisi wanita cantik bertampang dingin yang selalu bersikap tegas dan terus terang. Namun, tatapannya malah melembut setelah melihat pemuda yang entah muncul dari mana itu. Saat ini, Tyler langsung tahu bahwa Brand

  • Menantu Dewa   Bab 327

    “Hannah, gimanapun, dia itu suamimu. Kamu harus mengingatkannya untuk berlutut asal melihat Martin kelak. Kalau nggak, gimana kalau kamu juga terlibat dan kalian berdua diusir dari rumah? Bisa gawat, lho!” Gabriel ‘berbaik hati’ memperingati Hannah.Hannah berkata dengan ekspresi dingin, “Dia datang atau nggak, berlutut atau nggak, apa hubungannya denganku?”“Eh? Sudah langsung jaga jarak nih? Hannah, sebelum jadi manajer, kamu nggak begitu, lho. Ternyata habis statusmu beda, kamu juga sudah mulai takut dipermalukan ya? Atau kamu masih belum terbiasa punya suamimu yang nggak berguna meski sudah lewat tiga tahun?”“Tapi jangan harap kamu bisa bercerai dengannya, pernikahan kalian ditentukan oleh Nenek sebelum Nenek meninggal. Siapa yang berani melanggar keinginan terakhir Nenek bakal jadi musuh seluruh Keluarga Limantara!” ejek Martin.Setelah berpikir baik-baik selama beberapa hari terakhir, Martin tidak akan membiarkan Brandon bercerai dengan Hannah. Asalkan pecundang itu tetap ada, d

  • Menantu Dewa   Bab 326

    Beberapa hari kemudian, di Grand Hotel Manthana.Hari ini dapat disebut sebagai hari besar di Manthana. Sebab, hari ini merupakan hari di mana Keluarga Marlon, keluarga kalangan atas dari provinsi mengadakan acara penilaian barang antik di Manthana. Acara ini merupakan acara besar bagi seluruh masyarakat kalangan atas Manthana.Keluarga Marlon tidak akan menyelenggarakan acara penilaian barang antik dengan seenaknya. Setiap kali mereka menyelenggarakan acara ini, pasti muncul harta karun yang langka dan eksotis. Hal yang paling penting adalah, standar acara penilaian barang antik ini sangat tinggi dan tidak bisa dihadiri orang biasa.Ambil saja acara kali ini sebagai contoh. Demi acara penilaian barang antik ini, Grand Hotel Manthana sudah mulai berhenti menerima tamu dari tiga hari yang lalu untuk mempersiapkan acara ini. Sementara hari ini, selain keluarga dan pebisnis yang diundang, orang tidak berkepentingan lainnya tidak diizinkan untuk datang ke Grand Hotel Manthana.Bahkan pela

  • Menantu Dewa   Bab 325

    Kerja sama dengan Grup Investasi Sinjaya? Proyek kawasan pusat bisnis? Mungkin Keluarga Limantara merasa semua ini sangat hebat. Namun, bagi Keluarga Marlon yang begitu luar biasa, itu semua bukan apa-apa. Jika Keluarga Marlon harus menghormati Keluarga Limantara karena hal-hal sepele itu, bukankah itu terlalu merendahkan Keluarga Marlon?Alasan kenapa Keluarga Marlon menghormati Keluarga Limantara adalah karena ingin menghormati Brandon. Meskipun Brandon mengatakan tidak memerlukan undangan, keluarga sebesar Keluarga Marlon tentu saja tetap harus menunjukkan etiket yang bagus.Jika bukan karena begitu, tidak peduli berapa banyak orang yang diutus Keluarga Limantara untuk menemui Lucas, hasilnya hanya satu yaitu diabaikan. Keluarga Limantara yang merupakan keluarga kalangan menengah di tempat kecil ini bahkan tidak berkualifikasi untuk menjadi pesuruh Keluarga Marlon.“Kakek, berhubung hanya ada kuota untuk 10 orang, siapa saja yang boleh hadir ke acara penilaian barang antik itu? Kita

DMCA.com Protection Status