“Kakek, dari semua yang dilakukan Karen, apa Kakek masih merasa dia nggak suka sama aku?” Martin bagai detektif saja menjelaskan semua tanda-tanda yang didapatinya. Hanya saja, kenapa alasannya terdengar masuk akal?Semua anggota Keluarga Limantara bertukar pandang. Penjelasan Martin memang sangat masuk akal. Siapa si Karen itu? Entah ada berapa banyak orang yang ingin bertemu dengannya, tapi dia malah tidak bersedia untuk menemui mereka. Namun hari ini, Karen malah datang mengunjungi Kediaman Limantara. Selain dia memiliki perasaan terhadap Martin, sepertinya tidak ada alasan lain lagi.“Kakek, sebenarnya ada bagusnya juga Winnie menolak lamaranku hari ini. Coba Kakek pikir, Winnie hanyalah seorang manajer saja. Dia bukan siapa-siapa, ‘kan?” Martin melanjutkan, “Karen, eits salah! Karen-ku adalah sekretaris presdir dari Perusahaan Investasi Sinjaya! Bahkan ada desas-desus mengatakan bahwa sebenarnya Karen itu presdir baru dari Perusahaan Investasi Sinjaya! Kakek, sepertinya Keluarga
Sekarang Martin sedang berada di masa kejayaannya. Dia kemungkinan akan mendapatkan wanita kaya dan cantik itu. Alhasil, si pecundang malah berani menertawakannya? Sepertinya Martin terlalu arogan?Seketika, tatapan semua orang spontan tertuju pada diri Brandon. Mereka semua menatap dengan ekspresi penuh penantian. Jika Brandon berhasil mengacaukan rencana Martin, pemuda Keluarga Limantara yang lain baru akan memiliki kesempatan untuk mendekati Karen.“Maaf, aku tidak tahan.” Brandon menutup mulutnya. “Sepertinya ada yang lagi bermimpi! Martin, aku merasa kamu jangan kejar Karen lagi. Coba kamu tanya Karen, apa kamu bisa jadi suami pecundang seperti aku? Apa dia bersedia menerimamu?”“Kamu … siapa kamu? Berani-beraninya kamu menghinaku?!” Raut wajah Martin berubah drastis. Dia merasa harga dirinya sudah diinjak-injak Brandon.Sebenarnya Herman juga sadar mengandalkan seorang wanita untuk mendapatkan investasi memang adalah hal yang rendahan. Apalagi semua anggota Keluarga Limantara yan
Hannah semakin penasaran lagi. Saat ini, dia spontan bertanya, “Sebenarnya apa hubunganmu dengan Karen? Jangan-jangan sewaktu kuliah dulu, kalian berdua … pernah pacaran?”Ketika menanyakan pertanyaan ini, Hannah sendiri bahkan merasa tidak masuk akal. Dia hanyalah seorang pecundang, bagaimana mungkin dia punya mantan pacar unggul seperti Karen?Brandon langsung menjawab, “Istriku, kamu jangan asal tebak. Hubungan kami berdua tidak seperti yang kamu bayangkan. Kamu anggap saja kami berdua tidak punya hubungan apa-apa!”Tansri yang berada di samping langsung terbelalak. Sepertinya dia sudah berhasil menemukan aib Brandon. Dia pun berkata, “Bagus! Kamu hanyalah seorang pecundang, kamu bahkan berani selingkuh di belakang putriku. Brandon, apa pun ceritanya kamu harus segera bercerai dengan putriku!”“Ibu!” Hannah berusaha menghentikan ibunya. “Kita bicarakan lagi masalah ini di rumah nanti!”“Tidak bisa!”Belum sempat Tansri berbicara, Martin langsung berkata dengan sinis, “Masalah ini ma
Saat berjalan keluar vila, Brandon kembali menelepon. Kali ini panggilan malah langsung diangkat. Karen yang berada di ujung telepon langsung berbicara dengan nada bersalah, “Pak Brandon, maaf tadi aku lagi di parkiran bawah tanah, tidak ada sinyal.”“Tidak apa-apa. Kamu jemput aku,” ucap Brandon. Brandon sudah diusir, dia pun berencana untuk istirahat di perusahaan.“Hah? Oke, Pak, kamu lagi di mana? Aku akan segera menjemputmu.” Karen terbengong sejenak, lalu lekas bertanya.Brandon mengatakan alamatnya, lalu mengakhiri panggilan. Tak sampai sepuluh menit, sebuah mobil Ferrari merah berhenti di sisinya. Jendela mobil dibuka, lalu tampak Karen yang sudah mengganti pakaiannya menjadi jaket kulit dan rok mini. Dia menatap Brandon dengan tersipu malu, lalu berkata, “Pak, kebetulan aku mau jalan-jalan. Jadi, aku tidak sempat ganti pakaian.”“Tidak apa-apa. Jangan-jangan aku sudah mengganggu waktu istirahatmu?” tanya Brandon.“Tidak, tidak, kok! Aku standby 24 jam untuk melayani Pak Brando
Mike yang berdiri tidak jauh dari belakang Jocey pun tersenyum. “Nona yang satu ini kelihatannya agak asing. Sepertinya kamu baru saja tinggal di Kota Manthana. Nona, apa aku boleh tahu namamu? Ada beberapa lelaki nggak punya pekerjaan di Mathana, kamu mesti hati-hati, jangan sampai tertipu!”“Kalau Nona membutuhkan, aku bisa bawa kamu untuk keliling mal. Aku adalah manajer dari Restoran Gurunavi. Boleh dikatakan, ini adalah area kekuasaanku.”Jelas sekali, Mike tertarik dengan wanita cantik yang mengendarai mobil Ferrari. Latar belakang wanita ini pasti tidak sederhana. JIka bisa berhasil menggaetnya, sepertinya Mike akan kecipratan rezeki.Sebenarnya Brandon tidak ingin meladeni mereka, hanya saja kedua orang itu terlalu menyebalkan. Saat ini, Brandon langsung menatap Mike, dan berkata, “Mike, kamu hanyalah seorang pelayan restoran, jangan berlagak hebat di sini! Apa hubungannya masalah aku sama kamu?”Raut wajah Mike langsung berubah muram. Dia tidak menyangka ternyata Brandon beran
Karen malas meladeni Jocey lagi. Dia langsung melirik Mike dengan sinis, dan berkata, “Memangnya kenapa kalau aku pukul kamu? Kamu hanyalah pelayan restoran, kenapa kamu sok hebat di depanku? Siapa suruh mulutmu kotor sekali, wajar kalau dipukul!”Saat ini, Karen kembali bersikap dingin seperti biasanya. Tatapan dan ucapannya spontan membuat Mike terbengong. Bahkan pejalan kaki di sekitar juga ikut terbengong.“Wah! Cewek itu temperamen juga, ya!”“Dia memang adalah cewek idamanku! Aku suka cewek seperti ini!”“Sayangnya cewek seperti dia nggak akan suka sama kita! Kita hanya cukup melihat dari jauh saja!”Orang-orang mulai bergosip. Hanya saja, mereka tidak berani berbicara terlalu keras. Sepertinya mereka takut akan kedengaran oleh Karen, dan mereka akan ditampar nantinya.Kemudian, saat orang-orang tidak memperhatikan, Karen diam-diam melirik Brandon yang berada di belakang Ferrari. Ketika melihat senyuman di wajah Brandon, Karen baru spontan menghela napas lega.“Memangnya ada yang
“Dik, apa kamu nggak dengar apa kataku? Kalau biasanya, aku pasti ingin main sama kamu. Tapi hari ini suasana hatiku lagi nggak bagus ….”Caleb menyipitkan matanya, dan wajah indah dan badan seksi Karen terlihat semakin jelas. Meskipun wanita itu terlihat sangat familier, Caleb juga tidak menghiraukannya.Saat ini, Mike yang berada di belakang pun terus tertawa.Setelah mendengar suara tawa Mike, Caleb menyipitkan matanya untuk melihat sosok lelaki yang berdiri di dekat mobil. Dia berkata dengan galak, “Mike, kamu ingin aku apain dia?”Saat Mike melihat Brandon kelihatan sangat santai, amarahnya langsung membara. Dia melirik Brandon sambil berkata, “Kita itu orang berpendidikan. Jadi, nggak usah kasari dia. Cukup bikin dia bersujud di depanku saja!”“Hei, apa kamu sudah dengar? Lebih baik kamu berlutut sendiri, kalau nggak ….” Caleb mengibaskan tangan yang tidak terluka.Seketika, para satpam mengeluarkan tongkat dari bagian pinggang mereka. Mereka semua kelihatan sangat galak. Satpam-
“Bamm!”Tendangan Karen mengenai wajah Caleb. Caleb pun langsung terbang berputar beberapa kali di udara, baru jatuh menghantam pot bunga.Melihat gambaran ini, semua orang di tempat termasuk para satpam langsung terbengong.Beberapa saat kemudian, semuanya baru merespons.“Cewek cantik ini hebat banget?!”“Keren banget? Jangan-jangan dia punya sabuk hitam taekwondo, ya?”Setelah terbengong beberapa saat, satpam-satpam itu baru berjalan maju. Apa daya? Bos mereka sudah dipukul, mereka tidak mungkin hanya menyaksikan pertunjukan saja, ‘kan?“Berhenti! Semuanya berhenti!” Caleb berkata dengan suara gemetar. Setelah mendengar suara familier Karen, akhirnya dia mengenal siapa cewek cantik itu! Dia adalah sekretaris presdir dari Perusahaan Investasi Sinjaya! Tokoh terkemuka yang ingin ditemui banyak orang!Memukul Karen? Apa mereka sedang bercanda? Apa mereka semua sudah bosan hidup?Satu detik kemudian, Caleb berjalan dengan terpincang-pincang. Kemudian, dia lekas berjalan ke sisi Mike unt
“Kenapa aku harus sukses sebagai juru taksir?” Brandon mengangkat bahunya dan bertanya, “Memangnya dia pantas membuatku takut?”Bagi Brandon, menilai barang-barang antik benar-benar hanyalah sebuah hobi. Dia toh bukan mengandalkan profesi ini untuk hidup. Jadi, apa dia perlu takut untuk menyinggung orang yang berkuasa dalam bidang ini?Lucas terlihat sedikit bingung. Sebelumnya, karena Brandon menolak tawarannya, dia sudah secara khusus menyelidiki latar belakang Brandon. Namun, dia tidak menemukan sesuatu yang spesial. Alasannya hanya dua. Pertama, Brandon benar-benar adalah orang biasa. Kedua, latar belakang Brandon sangat luar biasa sehingga Keluarga Marlon juga tidak bisa menyelidiki apa-apa tentangnya.Lucas sama sekali tidak merasa Brandon benar-benar hanyalah orang biasa. Oleh karena itu, hanya ada kemungkinan kedua. ‘Dia bermarga Sinjaya. Apa mungkin dia berasal dari Keluarga Sinjaya dari Jembara? Tapi, aku tidak pernah dengar ada tokoh sepertinya di Keluarga Sinjaya,’ batin Lu
“Ini ....” Erwan juga terkejut karena bahkan dia juga merasa jam tangan itu asli. Tak disangka, jam tangan palsu sudah bisa ditiru sampai semirip ini. Dalam sekejap, raut wajahnya pun menjadi sangat suram. Saat ini, Erwan mau tak mau harus mengakui bahwa dirinya dan Tyler memang sudah terlalu sombong. Mereka tidak menilai dari hal yang paling mendasar. Jika tidak, mereka mungkin tidak akan salah.“Aku salah karena nggak boleh menyentuhnya. Kalau boleh menyentuhnya, aku pasti bisa langsung membedakan keaslian barang ini dalam sekejap!” ujar Tyler dengan kesal. Dia sama sekali tidak ingin mengakui dirinya sudah kalah.Menurut Tyler, kekalahannya kali ini dikarenakan syarat yang ditetapkan Lucas sebelumnya. Jika tidak, mana mungkin dia bisa salah mengenali barang palsu ini? Brandon bisa menang hanya karena beruntung. Bahkan Lucas juga membela Brandon karena ingin mempermalukan dirinya.“Ayo kita tanding sekali lagi! Aku nggak percaya aku bisa kalah darimu!” ujar Tyler sambil mendengus din
“Kalau begitu, semoga seleramu benar-benar sebagus itu.” Brandon berkata dengan ekspresi dingin, “Jam tangan ini palsu. Lagian, tingkatannya juga sangat rendah. Orang yang punya sedikit pengetahuan saja sudah bisa menyadarinya. Jam ini sama sekali nggak perlu diidentifikasi.”“Kamu benar-benar keterlaluan bodohnya!” maki Tyler sambil menunjuk Brandon. Penipu ini sudah keterlaluan! Beraninya dia mengatakan hal seperti itu!Dessy memandang Brandon dengan sedikit kecewa. Dalam masalah ini, Brandon tidak perlu malu karena kalah dari juru taksir profesional seperti Tyler. Sikap Brandon ini sudah membuatnya terlihat terlalu tidak berkelas. Dessy bahkan sedikit curiga kenapa saat ini Brandon terkesan sangat berbeda dengan sebelumnya? Apa dirinya sudah salah menilai Brandon sebelumnya?Erwan hanya melirik Brandon sekilas, lalu berkata sambil tersenyum, “Memang bagus kalau anak muda bersikap kompetitif. Tapi kadang, kalau sudah kalah ya harus terima. Tidak ada gunanya keras kepala.” Jelas saja,
Di dalam kotak kayu, ada sebuah jam tangan stainless antik yang tak lain adalah jam tangan Rolex yang terkenal. Jam tangan ini jelas sudah berumur panjang. Penampilan jamnya sudah mulai menguning dengan indah. Meskipun permukaannya sudah dihiasi beberapa jejak waktu, keseluruhan jam tangan ini masih termasuk baru.Tyler memang terlihat sombong. Namun, begitu penilaian dimulai, dia juga tidak sungkan dan langsung mengeluarkan sebuah kaca pembesar. Dia pun mulai meneliti jam tangan itu dengan serius. Di sisi lain, Brandon hanya melirik jam itu dari kejauhan beberapa kali. Ekspresinya juga tidak banyak berubah. Jika mereka berdua dibandingkan, Brandon terlihat jelas lebih mirip seorang ahli.Saat melihat situasi ini, Lucas tidak berhenti mengangguk. Mata Dessy juga terlihat berbinar. Secara umum, performa Brandon terlihat jauh lebih hebat daripada performa Tyler. Tyler hanya terlihat bagaikan seorang tukang reparasi jam tangan.Namun, Erwan malah hanya tersenyum tipis saat melihat situas
Setelah mendengar ucapan Tyler, Brandon pun sedikit terkejut. Sepertinya, permusuhan yang dirasakan Tyler terhadap dirinya sangat besar. Setelah memikirkan hal ini, Brandon pun melirik Dessy. Wanita ini benar-benar adalah pembawa bencana baginya.Saat melihat Brandon yang menatapnya, Dessy pun tersenyum. Kemudian, dia mengedipkan mata pada Brandon dan menunjukkan ekspresi ‘mampus kamu’. Setelah melihatnya, Brandon hanya tersenyum masam tanpa tahu harus bagaimana menanggapinya.Tyler yang melihat situasi ini pun mengepalkan tangannya erat-erat. Bajingan yang entah siapa itu malah berani bermain mata dengan wanita pujaannya. Dia benar-benar tidak bisa menerima hal ini. Erwan juga melihat tindakan anak-anak muda ini melalui sudut matanya. Dia pun diam-diam berdesah. Dari hal ini, muridnya memang tidak bisa dibandingkan dengan Brandon. Namun, ada banyak hal di dunia yang harus ditanggapi secara rasional. Pada saat ini, Erwan pun melirik Tyler dan menegurnya, “Tyler, apa kamu sudah melupa
Nama pria tua ini adalah Erwan Tionada. Dia adalah ketua dari Asosiasi Barang Antik Manthana. Wanita yang mengikutinya adalah Dessy, sedangkan pemuda itu adalah Tyler Tionada, murid Erwan.Saat melihat orang ini, Brandon tidak terlalu terkejut. Bagaimanapun juga, Erwan sangat terkenal di dunia barang antik Manthana. Jadi, sudah sewajarnya dia menghadiri acara penilaian barang antik ini. Lagi pula, hubungannya dengan Lucas juga jelas sangat baik.Di sisi lain, muridnya yang bernama Tyler itu jelas saja menyukai Dessy. Dari mereka masuk sampai sekarang, perhatiannya hanya tertuju pada Dessy. Namun, ekspresi Dessy yang sedikit berubah setelah melihat Brandon membuat Tyler sedikit terkejut. Tyler pun mengalihkan pandangannya ke Brandon dan menjadi sedikit waspada.Dessy adalah definisi wanita cantik bertampang dingin yang selalu bersikap tegas dan terus terang. Namun, tatapannya malah melembut setelah melihat pemuda yang entah muncul dari mana itu. Saat ini, Tyler langsung tahu bahwa Brand
“Hannah, gimanapun, dia itu suamimu. Kamu harus mengingatkannya untuk berlutut asal melihat Martin kelak. Kalau nggak, gimana kalau kamu juga terlibat dan kalian berdua diusir dari rumah? Bisa gawat, lho!” Gabriel ‘berbaik hati’ memperingati Hannah.Hannah berkata dengan ekspresi dingin, “Dia datang atau nggak, berlutut atau nggak, apa hubungannya denganku?”“Eh? Sudah langsung jaga jarak nih? Hannah, sebelum jadi manajer, kamu nggak begitu, lho. Ternyata habis statusmu beda, kamu juga sudah mulai takut dipermalukan ya? Atau kamu masih belum terbiasa punya suamimu yang nggak berguna meski sudah lewat tiga tahun?”“Tapi jangan harap kamu bisa bercerai dengannya, pernikahan kalian ditentukan oleh Nenek sebelum Nenek meninggal. Siapa yang berani melanggar keinginan terakhir Nenek bakal jadi musuh seluruh Keluarga Limantara!” ejek Martin.Setelah berpikir baik-baik selama beberapa hari terakhir, Martin tidak akan membiarkan Brandon bercerai dengan Hannah. Asalkan pecundang itu tetap ada, d
Beberapa hari kemudian, di Grand Hotel Manthana.Hari ini dapat disebut sebagai hari besar di Manthana. Sebab, hari ini merupakan hari di mana Keluarga Marlon, keluarga kalangan atas dari provinsi mengadakan acara penilaian barang antik di Manthana. Acara ini merupakan acara besar bagi seluruh masyarakat kalangan atas Manthana.Keluarga Marlon tidak akan menyelenggarakan acara penilaian barang antik dengan seenaknya. Setiap kali mereka menyelenggarakan acara ini, pasti muncul harta karun yang langka dan eksotis. Hal yang paling penting adalah, standar acara penilaian barang antik ini sangat tinggi dan tidak bisa dihadiri orang biasa.Ambil saja acara kali ini sebagai contoh. Demi acara penilaian barang antik ini, Grand Hotel Manthana sudah mulai berhenti menerima tamu dari tiga hari yang lalu untuk mempersiapkan acara ini. Sementara hari ini, selain keluarga dan pebisnis yang diundang, orang tidak berkepentingan lainnya tidak diizinkan untuk datang ke Grand Hotel Manthana.Bahkan pela
Kerja sama dengan Grup Investasi Sinjaya? Proyek kawasan pusat bisnis? Mungkin Keluarga Limantara merasa semua ini sangat hebat. Namun, bagi Keluarga Marlon yang begitu luar biasa, itu semua bukan apa-apa. Jika Keluarga Marlon harus menghormati Keluarga Limantara karena hal-hal sepele itu, bukankah itu terlalu merendahkan Keluarga Marlon?Alasan kenapa Keluarga Marlon menghormati Keluarga Limantara adalah karena ingin menghormati Brandon. Meskipun Brandon mengatakan tidak memerlukan undangan, keluarga sebesar Keluarga Marlon tentu saja tetap harus menunjukkan etiket yang bagus.Jika bukan karena begitu, tidak peduli berapa banyak orang yang diutus Keluarga Limantara untuk menemui Lucas, hasilnya hanya satu yaitu diabaikan. Keluarga Limantara yang merupakan keluarga kalangan menengah di tempat kecil ini bahkan tidak berkualifikasi untuk menjadi pesuruh Keluarga Marlon.“Kakek, berhubung hanya ada kuota untuk 10 orang, siapa saja yang boleh hadir ke acara penilaian barang antik itu? Kita