“Dik, apa kamu nggak dengar apa kataku? Kalau biasanya, aku pasti ingin main sama kamu. Tapi hari ini suasana hatiku lagi nggak bagus ….”Caleb menyipitkan matanya, dan wajah indah dan badan seksi Karen terlihat semakin jelas. Meskipun wanita itu terlihat sangat familier, Caleb juga tidak menghiraukannya.Saat ini, Mike yang berada di belakang pun terus tertawa.Setelah mendengar suara tawa Mike, Caleb menyipitkan matanya untuk melihat sosok lelaki yang berdiri di dekat mobil. Dia berkata dengan galak, “Mike, kamu ingin aku apain dia?”Saat Mike melihat Brandon kelihatan sangat santai, amarahnya langsung membara. Dia melirik Brandon sambil berkata, “Kita itu orang berpendidikan. Jadi, nggak usah kasari dia. Cukup bikin dia bersujud di depanku saja!”“Hei, apa kamu sudah dengar? Lebih baik kamu berlutut sendiri, kalau nggak ….” Caleb mengibaskan tangan yang tidak terluka.Seketika, para satpam mengeluarkan tongkat dari bagian pinggang mereka. Mereka semua kelihatan sangat galak. Satpam-
“Bamm!”Tendangan Karen mengenai wajah Caleb. Caleb pun langsung terbang berputar beberapa kali di udara, baru jatuh menghantam pot bunga.Melihat gambaran ini, semua orang di tempat termasuk para satpam langsung terbengong.Beberapa saat kemudian, semuanya baru merespons.“Cewek cantik ini hebat banget?!”“Keren banget? Jangan-jangan dia punya sabuk hitam taekwondo, ya?”Setelah terbengong beberapa saat, satpam-satpam itu baru berjalan maju. Apa daya? Bos mereka sudah dipukul, mereka tidak mungkin hanya menyaksikan pertunjukan saja, ‘kan?“Berhenti! Semuanya berhenti!” Caleb berkata dengan suara gemetar. Setelah mendengar suara familier Karen, akhirnya dia mengenal siapa cewek cantik itu! Dia adalah sekretaris presdir dari Perusahaan Investasi Sinjaya! Tokoh terkemuka yang ingin ditemui banyak orang!Memukul Karen? Apa mereka sedang bercanda? Apa mereka semua sudah bosan hidup?Satu detik kemudian, Caleb berjalan dengan terpincang-pincang. Kemudian, dia lekas berjalan ke sisi Mike unt
“Pak Caleb … bukan, bukan, Kak Caleb ….” Mike merasa kesal. “Apa kamu lupa dengan janjimu tadi siang? Bukannya kamu bilang kamu akan lindungi aku? Kamu bilang sendiri!”Caleb terkejut hingga tubuhnya merinding. Dia memaki, “Aku? Lindungi kamu? Hajar dia! Hajar dia sampai dia nggak bisa berdiri lagi! Kalau nggak, kalian semua nggak usah kerja lagi!”Satpam-satpam yang awalnya hendak menahan Karen langsung terbengong. Sepertinya masalah agak ribet. Mereka tidak mengerti!Saat ini, Caleb langsung menatap Karen dengan hormat. Ketika menyadari tatapan dinginnya, Caleb semakin merinding dan berkata, “Apa kamu buta? Kamu nggak tahu siapa cewek yang satu ini? Dia itu atasanku! Kamu malah berani mencari gara-gara sama dia!”“Apa?!”Para penonton yang menyaksikan spontan tercengang.Bahkan, Mike juga lupa untuk menjerit lagi. Dia terbengong melongo di tempat.Caleb biasanya tergolong tokoh hebat di luar sana. Sekarang wanita di hadapannya ini malah adalah atasannya? Bukannya wanita itu lebih heb
“Kakak ipar, Kak Hannah,” balas Mike dengan geram.“Patuh!” Brandon setengah berlutut sambil menepuk-nepuk wajah Mike. “Sekarang kamu sudah mengerti, ‘kan? Sekarang kamu berlutut di hadapan seorang pecundang. Itu berarti kamu bahkan lebih rendahan daripada seorang pecundang!”Selesai berbicara, Brandon pun malas meladeni Mike lagi. Dia membalikkan badannya untuk berjalan pergi. Tujuan Brandon ke mal adalah untuk membeli ponsel baru. Jadi, dia juga tidak ingin membuang-buang waktunya?Karen memelototi Caleb sekilas. Dia tidak berbicara lagi, lalu lekas mengikuti langkah Brandon.“Bawa bocah ini pergi! Patahkan kakinya, lalu buang dia di depan rumah sakit!” Caleb berdiri dengan terhuyung-huyung, lalu menjerit.“Jangan! Jangan!” Mike memelas pengampunan.Mengenai Jocey, saat ini juga tidak kelihatan batang hidungnya lagi.…Beberapa saat kemudian, di depan pintu rumah sakit, seorang lelaki yang kakinya pincang dilempar keluar dari sebuah mobil. Ekspresi Mike terlihat sangat galak. Dia men
Karen yang berada di belakang Brandon terlihat sangat gugup. Bagaimanapun, dia juga adalah seorang wanita cantik. Saat ini, ketika dia terus mengikuti Brandon, semua mata pun tertuju padanya.“Bos, aku lalai dalam membimbing bawahan. Kelak aku pasti akan memberi pelajaran kepada orang-orang itu.” Karen menyadari Brandon sedang mengutak-atik ponsel, dia pun terpaksa membungkukkan badannya, lalu berkata.“Oh ya? Ini bukan pertama kalinya, ‘kan?” tanya Brandon dengan datar.Saat ini Karen sudah hampir menangis. “Pak Brandon, mohon maafkan aku kali ini. Bapak sudah membimbingku selama ini. Aku akan selalu setia padamu. Aku harap beri aku satu kesempatan lagi!“Sebenarnya aku juga tidak salahkan kamu. Selama beberapa tahun ini, kamu sudah berkontribusi besar untuk Perusahaan Investasi Sinjaya. Hanya saja, sepertinya kamu sudah terlalu memanjakan bawahanmu?”“Pak Brandon, aku menjamin tidak akan ada lain kali lagi,” balas Karen.“Selesaikan masalah ini. Kita sudah tidak ada waktu untuk menga
Seorang pegawai toko langsung berjalan menghampiri Brandon. Dia mengamati cara berpakaian Brandon, lalu berkata dengan ragu, “Tuan, ponsel ini adalah ponsel edisi terbatas, harganya 176 juta per unit, bukan 1,76 juta. Selain itu, kami juga harus mengambil stok dari toko lain. Apa kamu yakin kamu menginginkannya?”Wajar juga kata pegawai toko merasa ragu, karena kuota ponsel ini tidaklah banyak. Sepertinya ponsel ini hanya terkenal di lingkungan kalangan atas. Sepertinya gaji tahunan pegawai biasa juga tidak mencapai 176 juta. Mana mungkin orang biasa sanggup membelinya?Ketika melihat Brandon yang berpakaian biasa-biasa itu, pegawai toko pun ragu jika dia bisa membayarnya.Brandon sungguh tidak berdaya. Sepertinya dia perlu membeli pakaian yang agak bagus.Karen pun langsung tersenyum. Dia jarang melihat Brandon kehabisan kata-kata.Brandon tersenyum getir sambil menggelengkan kepalanya. Hanya saja, dia berkata, “Tidak masalah, kamu bantu aku ambil stok dulu. Dua, ya! Oh ya, apa kartu
Pedro spontan terbengong. Seperti ini saja? Apa maksudnya selera Perusahaan Amandara cukup bagus?Selanjutnya bukannya cewek cantik ini seharusnya mengambil kartu nama di tangannya? Kemudian, menerima ajakannya untuk membahas lebih lanjut. Dunia orang dewasa bukannya segampang itu?Namun, apa maksud cewek cantik ini? Apa dia sedang meremehkannya? Atau karena ada cowok kampungan di sisinya?Saat ini tatapan Pedro baru mulai tertuju ke diri Brandon. Beberapa saat kemudian, Pedro berkata dengan tersenyum, “Nona, jangan-jangan kamu tidak menerima ajakanku karena cowok di sampingmu? Kamu harus mempertimbangkannya dengan baik. Semua ini berhubungan dengan masa depanmu. Seumur hidupmu kamu mungkin hanya punya satu kesempatan ini saja. Kalau kamu melewatkannya, kamu pasti akan menyesalinya.”Karen sedang memperlihatkan fitur terbaru dalam ponsel layar lipat. Tiba-tiba Pedro malah mengoceh terus. Wajar kalau Karen merasa kesal.Seketika, Karen langsung mengangkat kepalanya untuk memelototi Pe
“Wah, ternyata dia itu anak orang kaya yang rendah hati?”“Gesek kartu? Hebat sekali!”“Jangan-jangan keluarganya itu juragan emas?”Melihat Brandon langsung menyetujuinya, semua orang yang menyaksikan langsung terbengong.“Kartu hitam?” Pedro tentu tahu makna di balik kartu itu.Begitu ucapan itu dilontarkan, semua orang di toko ponsel langsung terdiam membisu!Mereka semua tidak pernah melihat kartu hitam, tapi tidak berarti mereka tidak pernah mendengar kartu hitam itu!Dengar-dengar hanya orang yang memiliki tabungan di atas ratusan miliar baru bisa mengajukan pembuatan kartu hitam! Uang tunai! Tidak termasuk dengan aset! Bahkan Pedro yang tergolong kaya juga tidak memiliki uang tunai puluhan miliaran.Konon katanya, hanya ada lima orang yang memiliki kartu hitam di Kota Manthana!Bahkan, pegawai toko juga tertegun. Jangan-jangan hari ini mereka akan kejatuhan durian runtuh? “Jangan-jangan … kartu itu ditempel stiker hitam?” Tiba-tiba terdengar suara seseorang.Begitu ucapan itu d