Share

Mulai curiga.

"Maaf Pa, nanti aku akan menjelaskannya." Segera aku menyeret Danisa keluar dari ruanganku.

Wanita itu terus meronta tapi aku tak peduli dan membawanya masuk ke dalam lift. "Diam, ikuti aku kita bicara di luar."

Meski masih terlihat kesal namun Danisa mengikuti ucapanku. Menutup mulutnya dan berjalan di belakangku begitu lift terbuka.

Aku membawanya ke area parkiran mobil. "Masuk," perintahku sambil membuka pintu mobil. Setelahnya aku berjalan memutar dan membuka pintu mobil dan duduk dibalik kemudi.

"Aku melakukan ini karena kamu tidak mau menemuiku," ucapnya tak kuhiraukan.

Aku tetap fokus menyetir tak peduli dengan ocehannya yang menjelekkan Bestari. Entahlah.... setelah kejujuran Anindya aku jadi hilang respect pada wanita di sebelahku ini.

Karena ucapannya dan fitnahnya aku jadi ikut membenci Bestari. Aku mulai tak percaya dengan semua yang dia katakan.

"Harusnya kamu senang sudah bebas dari wanita liar seperti Tari, kenapa kamu malah jadi bimbang kayak gini?
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status