Share

Mendadak canggung

Bugh... Bugh....

Tubuhku tersengkur ke aspal jalan. Rasa nyeri di rahang membuatku pusing.

"Astaga.... Kak...hentikan," teriak Bestari disusul tangisan Sabia.

Meski tertatih aku berusaha bangun. Bestari berdiri di depanku. Dia menolehku sebentar lalu kembali menghadap kakaknya

Sempat kulihat ibu dari putriku itu menatapku khawatir. Tiba-tiba rasa bahagia itu menyeruak di dalam dada. Meski hanya ekspresi tapi setidaknya dia masih peduli padaku.

"Tari minggir! Biar aku hajar pria brengs*k itu. Berani-beraninya membawamu paksa." Suara Ganendra kera dan makin membuat tangis putriku pecah.

"Jangan Kak, dia gak salah."

Ganendra tergelak, "Ada apa denganmu, kenapa membelanya?"

Bestari terlihat bingung apalagi suara Ganendra yang keras membuat putri kami menangis ketakutan.

"Ganendra, kecilkan suaramu! Kau menakuti putriku," ujarku menahan diri untuk tidak meninggikan suara.

Bestari menoleh, ekspresinya terlihat serba salah.

"Putriku? Ha ha...." Ganendra terta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status