Share

Bab 23 Percuma

"Hatiku," jawab Pak Aksara.

Heh?

Aku melongo. Menatap wajah Pak Aksara. Hati sama dengan cinta. Dia mencintaiku?

"Hati Pak Aksara untuk saya ...?"

"Ayo, tolong carikan, jangan diam melongo seperti itu."

Pak Aksara tidak menjawab pertanyaanku, dia malah melangkahkan kaki keluar dari dapur.

"Hasna, buruan!"

Dengan pikiran penuh pertanyaan aku mengikuti langkah Pak Aksara menuju kamarnya di lantai atas.

"Coba kamu cari ...." Pak Aksara membuka pintu lemari besar dari kayu jati.

Jemariku menyusuri jajaran kemeja, aku menata dari warna tergelap ke warna terang. Aku ingat, kemarin menggantungkan kemeja biru muda di dekat deretan kemeja putih. Kenapa jadi tidak ada?

"Bagaimana? Tidak ada, 'kan?"

Aku tidak menyerah. Berjongkok memeriksa bagian bawah, sampai kepalaku melongok ke dalam lemari.

<
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status