Share

Bab 2

Author: Dewi Zahra
Leony mengambil cuti sakit selama seminggu. Setelah sembuh, dia baru kembali ke kantor dan mengetahui tentang pemindahan posisinya.

Rekan kerjanya mulai bergosip, "Bu Leony, kamu belum tahu, ‘kan? Ada sekretaris baru yang kerja di perusahaan kita, namanya Laura. Gadis itu lumayan beda, lho."

Leony pun tertegun sejenak. Andreas memindahkan Laura ke sisinya?

Tidak lama kemudian, Leony dipanggil ke kantor Andreas.

Di dalam kantor Andreas.

Andreas menatap Leony dengan ekspresi datar, lalu berkata, "Karena kamu mau lanjut kerja di perusahaan, posisi sekretaris pribadi nggak cocok untukmu. Manajer proyek yang sebelumnya sudah dipindahkan ke perusahaan cabang dan kebetulan posisinya kosong."

Leony sangat memahami sifat Andreas yang dapat membedakan segala sesuatu dengan jelas. Andreas tidak mungkin membiarkan seorang asisten pribadi seperti dirinya membuat Laura merasa tidak nyaman. Jadi, Andreas bukan tidak mengakui kemampuannya. Lebih tepatnya, Andreas tidak ingin Laura salah paham.

"Oke," balas Leony.

Melihat reaksi Leony, Andreas malah mengerutkan keningnya, lalu melanjutkan, "Laura baru lulus, pengalamannya masih kurang. Kamu harus lebih banyak membimbingnya."

Leony tidak menolak. Bagaimanapun juga, pengalihan tugas perusahaan juga butuh waktu. Ini adalah tanggung jawabnya. Saat kembali ke tempat duduknya, dia bertemu dengan Laura.

Laura baru saja masuk ke dunia kerja. Dia pun dengan polosnya ditipu orang untuk membeli belasan cangkir kopi sebagai traktiran bagi para karyawan senior di perusahaan. Dia berjalan ke sana kemari dengan tergesa-gesa, hingga berkeringat tipis. Saat ini, dia terlihat sangat patuh dan ceroboh.

Ketika melihat Leony, Laura tertegun sejenak.

"Kak ...," panggil Laura secara refleks. Namun, dia segera menyadari kesilapannya dan buru-buru menambahkan,"Bu Leony."

Leony menatap Laura sekilas, lalu mengerutkan kening dan mengingatkan, "Kamu itu sekretaris Pak Andreas. Kerjaanmu bukan urus hal-hal kecil seperti ini. Letakkan kopi itu dan ikut aku."

Ucapan Leony membuat wajah Laura menjadi pucat. Namun, dia tetap meletakkan kopinya dengan patuh dan segera mengikuti Leony. Semua karyawan di kantor juga seketika tidak berani lanjut bertindak sembarangan lagi.

Leony tidak berniat untuk menyusahkan Laura. Meskipun dia mengirim Laura kembali ke desa, ibunya juga tidak akan hidup kembali. Lagi pula, sebelum meninggal, ibunya juga sudah tidak peduli lagi dengan Keluarga Janita.

"Ini arsip dokumen terbaru. Ini catatan berisi hal penting dan jadwal kegiatan Pak Andreas dalam waktu dekat. Selama jam kerja, usahakan jangan pakai perhiasan yang berlebihan, kecuali waktu hadiri acara formal. Pekerjaan sekretaris lebih banyak mengandalkan improvisasi dan reaksi yang cepat," ujar Leony.

Laura mengedipkan matanya dan wajahnya sedikit memerah. Dia bertanya, "Kalau ini? Bu Leony, ini hadiah dari Pak Andreas. Aku suka banget! Ini juga nggak boleh pakai?"

Leony memandang kalung yang dipakai Laura dan tertegun sejenak. Itu adalah kalung yang sudah disukainya untuk sesaat. Suatu hari, Andreas pernah bertanya padanya dengan santai, "Apa semua gadis suka perhiasaan seperti ini?"

Ternyata, Andreas ingin menghadiahkannya untuk Laura.

"Terserah kamu." Leony menunduk untuk menyembunyikan perasaannya, lalu lanjut berkata dengan acuh tak acuh, "Yang penting jangan sampai ganggu kerjaan."

Laura tersenyum manis dan tidak lanjut berkomentar lagi.

Leony pun memperkenalkan alur kerja yang umum kepada Laura. Ketika selesai, Laura menghentikannya untuk pergi dan bertanya, "Kak, kamu nggak suka sama aku? Apa itu karena Pak Andreas?"

Leony melirik Laura. Namun, Laura tidak menghindari tatapan Leony dan lanjut berkata sambil tersenyum manis, "Soal perasaan, sulit dikatakan mana yang  benar atau salah. Dulu, hubungan antara Ayah dan Ibu juga begitu. Kak, biar bagaimana pun, aku tetap mau berteman denganmu ...."

Belum sempat Laura menyelesaikan ucapannya, Leony segera mengangkat kepalanya dan menyela, "Semua perasaan terikat oleh moralitas. Kalau nggak, kamu nggak akan dikirim ke desa waktu itu. Kerjakan pekerjaanmu dengan baik. Jangan anggap orang lain bodoh."

Ayahnya berselingkuh sehingga Laura lahir ke dunia ini. Meskipun ibunya sudah meninggal, Leony tidak bisa menggantikan ibunya memaafkan wanita selingkuhan ayahnya, apalagi Laura. Apa hak Laura berkata tentang benar atau salah?

Seusai melontarkan kata-kata itu, Leony berbalik dan pergi. Setibanya di kantornya sendiri, dia mengirim pesan kepada Andreas.

[ Pak Andreas, apa hari ini kamu punya waktu untuk urus akta perceraian? ]

Kali ini Andreas tidak menunda lagi.

Pukul 2 siang, di depan kantor catatan sipil.

Setelah menandatangani berkas, Leony menatap Andreas dan berkata, "Semua sudah dipersiapkan. Ayo tanda tangan."

Saat keluar dari perusahaan, Leony tidak sempat mengganti pakaiannya. Dia masih mengenakan setelan kerja blazer dan rok. Namun, rambut hitamnya yang tergerai menambah kesan anggun pada wajahnya yang tenang dan lembut. Dia terlihat sangat memukau.

Setelah beberapa saat, Andreas baru memalingkan pandangannya dan berkata pelan, "Sepertinya, kamu sangat terburu-buru?"

Leony terdiam sejenak sebelum menjelaskan, "Kita sudah cerai. Nggak ada gunanya kita menunda-nunda lagi."

Andreas tidak berkata lebih lanjut dan segera menandatangani berkas-berkasnya.

Setelah keluar dari kantor catatan sipil, Andreas menyalakan sebatang rokok, lalu menatap Leony dan bertanya, "Kamu sudah sembuh?"

"Emm," jawab Leony.

Baru saja Leony hendak pergi, Andreas membuka jendela mobil, lalu menatapnya dengan tatapan yang mendalam dan berkata dengan santai, "Aku antar kamu pulang."

Leony ragu sejenak. Saat hendak menolak, dia tiba-tiba merasa mual dan tanpa sadar muntah kering beberapa saat. Setelah rasa mualnya hilang, dia melihat Andreas yang menyipitkan mata dan memperhatikannya dengan kening berkerut.

"Kamu hamil?"

Jantung Leony berdebar kencang. Terakhir kali mereka berhubungan intim adalah sebulan yang lalu. Pada saat itu, Andreas melakukannya dengan lumayan intens dan tidak menggunakan pengaman. Namun, sepertinya tidak ada hal yang begitu kebetulan. Mana mungkin dia langsung hamil hanya karena sekali itu?

"Nggak mungkin," jawab Leony sambil mengepalkan tangannya secara refleks.

Andreas ingin berbicara lebih lanjut, tetapi ponselnya tiba-tiba berdering. Setelah menjawab telepon itu, dia pun mengerutkan keningnya.

"Ada sedikit masalah di perusahaan." Andreas menatap Leony dengan penuh arti dan melanjutkan, "Leony, kita nggak boleh punya anak. Aku harap ini hanya kebetulan."

Jantung Leony berdetak makin kencang. Namun, dia tidak melanjutkan percakapan ini.

Dalam tiga tahun pernikahan ini, mereka selalu menggunakan kontrasepsi dengan baik. Hanya sekali itu, Leony tidak minum obat pencegah kehamilan. Namun, mana mungkin dia langsung hamil hanya karena sekali itu?

Leony mengesampingkan pemikiran itu, lalu naik taksi untuk kembali ke perusahaan.

Begitu tiba di kantor, suasananya terasa tegang. Seorang rekan kerja mendekat dan memberi tahu Leony dengan cemas, "Terjadi masalah waktu serah terima barang dengan Grup Samudra Sumber. Sekretaris baru itu nggak hitung barangnya dengan teliti dan langsung menandatanganinya."

Setelah mendengar ucapan rekan kerjanya, Leony pun mengerutkan keningnya. Dia sudah berpesan kepada Laura untuk memeriksa semua barang dengan teliti sebelum menandatangani bon serah terima. Terlebih lagi, Grup Samudra Sumber sangat licik dan masalah seperti ini sudah sering terjadi.

Tidak lama kemudian, asisten Laura berkata, "Bu Leony, Pak Andreas suruh kamu ke kantornya."

Leony tiba di luar kantor Andreas dan hendak membuka pintunya.

Di dalam  kantor, Laura sedang menggigit bibirnya dan sepertinya ingin menangis. Dia terlihat sangat kasihan dan imut. Namun, kata-kata yang keluar dari mulutnya selanjutnya langsung membuat alis Leony berkerut.

"Andre, maaf. Aku nggak tahu harus periksa semuanya waktu pengalihan barang. Leony cuma bilang harus diperiksa, tapi dia nggak peringati aku Grup Samudra Sumber bisa lakukan trik semacam ini. Ini semua salahku ...."

Pada saat yang sama, Leony membuka pintu dan berjalan masuk. Andreas pun menatap Leony dan berkata, "Laura baru lulus dan masih belum ngerti apa-apa. Kamu seharusnya tahu jelas sifat Grup Samudra Sumber. Kenapa kamu nggak mengingatkannya?"

Related chapters

  • Memenangkan Kembali Mantan Istri   Bab 3

    Hati Leony terasa sakit, tetapi dia hanya menjawab dengan tenang, "Aku sudah ingatkan Laura soal serah terima barang. Di perusahaan ada CCTV. Kalau Pak Andreas nggak percaya, kita bisa cek rekaman CCTV."Wajah Laura seketika memucat. Dia berlinang air mata dan berkata dengan tampang kasihan, "Ka ... Kak Leony, mungkin aku sempat melamun sebentar dan nggak mendengarnya, makanya terjadi kesalahan seperti ini."Leony mengabaikan Laura dan berkata dengan kening berkerut, "Barang itu nilainya miliaran. Kita nggak boleh biarkan Samudra Sumber berbuat seenaknya. Aku akan tangani masalah ini. Perusahaan punya peraturannya sendiri dan kesalahan Laura akan diproses sesuai prosedur."Kemudian, Leony meninggalkan kantor Andreas dan segera kembali untuk mencari cara memperbaiki hal ini. Setelah menandatangani bon serah terima barang, secara hukum, mereka hanya bisa menerima keadaan tersebut. Pemegang kendali atas Grup Samudra Sumber saat ini adalah Jovan Suryadi, putra ketiga Keluarga Suryadi. Nam

  • Memenangkan Kembali Mantan Istri   Bab 4

    Leony menggenggam erat alat uji kehamilan itu dan menggumam pelan, "Masih belum pasti."  Namun, Leony belum haid bulan ini. Ditambah dengan beberapa gejala yang dialaminya belakangan ini, dia agak curiga dirinya hamil."Kalau benar-benar hamil ... apa rencanamu? Apa menurutmu Andreas mau bertanggung jawab?" tanya Melody dengan ragu.Leony hanya menunduk. Dia tahu Andreas tidak menginginkan anak darinya. Mereka sudah bercerai dan mempertahankan anak ini hanya akan mempersulit keadaan. Padahal ... anak ini adalah sesuatu yang pernah didambakannya."Nggak ada artinya memaksa orang melakukan sesuatu yang nggak ingin dilakukannya atau melanjutkan hubungan yang sudah retak. Kalau benar-benar hamil, aku akan menggugurkannya," jawab Leony.Leony sudah menunggu kehadiran anak ini selama 3 tahun. Sekarang, waktunya sudah tidak lagi tepat. Malam itu, dengan suasana hati yang buruk, Leony tidak langsung melakukan tes kehamilan, melainkan menyeret Melody pergi minum minuman yang tingkat alkoholny

  • Memenangkan Kembali Mantan Istri   Bab 5

    Leony menatap ke arah Andreas, lalu lanjut berkata dengan tenang, “Aku nggak berutang sama Laura maupun kamu. Dalam pekerjaan, aku cuma seniornya. Dalam kehidupan pribadi, ibuku juga nggak pernah berutang apa-apa padanya. Dulu, waktu ibunya menikah lagi, Laura pun datang ke rumah kami.”“Hanya saja, siapa yang bisa terima anak haram suaminya? Memang benar ibuku mengirimnya ke desa, tapi dia tetap kasih biaya hidup yang cukup untuknya. Baik dalam segi apa pun, aku nggak pernah berutang padanya. Jadi, atas dasar apa aku harus selalu pertimbangkan kepentingannya dan mengalah dalam segala hal?"Suasana di mobil menjadi sunyi. Andreas menatap Leony yang mengenakan gaun panjang sederhana dan memperlihatkan pinggang rampingnya. Matanya yang dingin dan anggun memancarkan ketenangan dan kejernihan.Leony memiliki aura teguh yang kuat. Kecerdasannya begitu menonjol hingga membuat orang hampir melupakan kecantikannya yang luar biasa. Andreas menelusuri wajahnya dengan pandangan lembut.Setelah se

  • Memenangkan Kembali Mantan Istri   Bab 6

    "Pak Andreas, ini dokumen terbaru yang dikirim Pak Jonathan,” ujar Leony. Dia masuk dengan ekspresi tenang. Dia melirik ke arah Laura, lalu meletakkan dokumen yang sudah dicetaknya di atas meja Andreas.Dokumen tersebut adalah kontrak baru yang merupakan proposal kerja sama dari Jonathan. Jonathan sudah terkenal penuh perhitungan. Namun, kali ini, dia malah mengusulkan kerja sama lanjutan, seolah-olah dia sedang mengincar sesuatu dan harus mendapatkannya.Andreas mengerutkan keningnya, lalu perlahan-lahan mengalihkan pandangannya pada Leony. Di tempat kerja, Leony selalu mengenakan setelan kerja rok yang menonjolkan kerampingannya, tetapi juga membuatnya terlihat tegas. Fitur wajahnya sangat indah dan menawan, tetapi juga memancarkan aura dingin yang membuatnya terkesan sulit didekati.Sepertinya, Jonathan mengajukan kerja sama kali ini karena mengincar Leony."Jonathan mau mengejarmu," ujar Andreas dengan santai. Nadanya terdengar layaknya seorang atasan yang sedang berkomunikasi deng

  • Memenangkan Kembali Mantan Istri   Bab 7

    Jika informasi penting Grup Finowa bocor, ganti rugi yang harus dibayar pasti akan sangat besar. Tubuh petugas keamanan seketika terlihat kaku. Setelah tersadar kembali, mereka pun berniat mengusir Laura dari ruang rapat. Namun, Laura terlebih dahulu berlari ke arah Leony. Setelah tiba di hadapan Leony, dia pun membelalak. Sepasang matanya sangat mirip dengan mata kucing. Saat membelalak, dia memberikan kesan polos dan tak berbahaya."Kak, kamu nggak boleh bersikap begitu terhadapku," ujar Laura dengan nada yang seolah-olah menyiratkan Leony telah melakukan kesalahan besar.Kakak? Lucu sekali. Memangnya Leony termasuk kakaknya Laura? Namun, Laura malah bisa berlagak polos dan memanggilnya kakak dengan ekspresi kasihan."Laura, ibuku cuma punya satu anak. Aku bukan kakakmu. Ini hari rapat tim proyek. Kalau nggak ada urusan penting, lebih baik kamu segera pergi dan jangan ganggu pekerjaan kami," tegas Leony."Kakak, aku bukan datang untuk ganggu pekerjaanmu. Aku cuma mau datang minta ma

  • Memenangkan Kembali Mantan Istri   Bab 8

    Di tangan sebelahnya, kurir itu memegang sebuah kotak perhiasan yang terbuat dari kayu merah dan memiliki ukiran burung phoenix. Ukiran itu sangat indah, megah, dan memancarkan kemewahan. Di dalam kotak kayu itu, terdapat sebuah kalung berlian merah. Warnanya merah menyala seperti darah dan terlihat sangat memukau hingga membuat orang sulit untuk mengalihkan pandangannya.Di dalam kotak itu, terdapat juga kartu kecil bertuliskan kaligrafi yang indah. Kartu itu ditandatangi dengan nama Jonathan.[ Semoga kamu selalu seperti matahari pagi di musim dingin yang penuh kehangatan dan memukau. ]Leony pun tercengang. Matanya tidak terpaku pada perhiasan dan bunga itu, tetapi pada kartu kecil tersebut. seolah-olah kartu itu barulah hadiah utama. Penilaian Jonathan tidak salah. Leony bukanlah sosok yang dingin dan tak terjamah seperti es. Di dalam hati Leony, tersembunyi perasaan yang hangat dan tulus. Dia bukanlah sosok yang sulit didekati atau tidak terjangkau. Dia adalah sosok yang cerdas,

  • Memenangkan Kembali Mantan Istri   Bab 9

    Leony benar-benar cantik. Dia memiliki fitur wajah yang sempurna dan mata yang memikat, tetapi terkesan rapuh, seolah-olah diselimuti oleh kehampaan. Saat ini, kalung berlian merah itu membuat mata makin bercahaya, seakan-akan memancarkan keindahan yang lebih mendalam. Leony sedang tersenyum. Berbeda dengan penampilannya yang biasanya terkesan dingin, kini dia terlihat lebih santai dan bebas."Apa aku terlihat cantik dengan mengenakan kalung ini?" tanya Leony. Jari-jarinya yang ramping mengelus kalung berlian merah yang berat dan mahal itu.Ekspresi Andreas menjadi muram. Dia menjawab, "Leony, kalung ini nggak cocok sama kamu."Tidak cocok? Lalu apa yang cocok dengannya? Leony tersenyum makin lebar dan menatap Andreas dengan penuh arti."Nggak ada yang namanya cocok atau nggak cocok. Yang penting aku suka," ujar Leony.Kalimat itu jelas mengacu pada kalung berlian merah tersebut. Namun, di telinga Andreas, Leony bagaikan sedang mengatakan bahwa dirinya menyukai Jonathan. Kemudian, Le

  • Memenangkan Kembali Mantan Istri   Bab 10

    Melihat ekspresi Leony yang hampir meledak, entah kenapa Jonathan tiba-tiba teringat pada kucing liar berwarna hitam yang agresif."Coba baca dokumen ini. Mungkin kamu akan tertarik," ujar Jonathan sambil menyerahkan sebuah dokumen ke tangan Leony.Baru membaca sekilas, Leony langsung mendongak. Sementara itu, Jonathan mengisyaratkannya untuk lanjut membaca. Setelah menelusuri isi dokumen, Leony merasa terkejut dengan inovasi pria ini. Jonathan ingin melakukan penelitian dalam bidang holografi, sebuah bidang yang membutuhkan dana besar."Pak Jonathan, seingatku, sudah ada tim ahli yang melakukan penelitian ini di luar negeri 6 tahun lalu. Tapi hingga kini, mereka baru menghasilkan proyeksi 3D," ujar Leony."Bu Leony nggak ingin berinovasi?" tanya Jonathan."Berinovasi dan menyadari kemampuan diri adalah hal berbeda. Apa Pak Jonathan punya tim riset khusus? Kamu tahu cara pecahkan algoritma holografis atau cara pecahkan pemikiran konvensional yang dikembangkan tim luar negeri untuk pene

Latest chapter

  • Memenangkan Kembali Mantan Istri   Bab 100

    “Andreas, kalian sudah bercerai. Kenapa kamu malah suruh Leony pulang ke rumahmu lagi? Apa demi mendapatkan hati Pak Alvin, kamu suruh Leony menemanimu untuk bersandiwara? Kamu memang licik sekali. Padahal kamu sudah nggak menginginkannya lagi, kamu malah nggak mengizinkan orang lain untuk mengejarnya! Kamu sungguh keterlaluan!”Dari ucapan Jonathan, jelas sekali dia sedang memperingati Andreas bahwa dirinya sedang mengejar Leony. Dia memang sedang mengejar Leony. Dia saja sudah mempersiapkan bunga segar dan cincin berlian. Semuanya sudah dipersiapkan Jonathan.Raut wajah Leony seketika berubah. Sepertinya dia tidak menyangka masalah akan menjadi seperti ini. Saat Leony hendak mengakhiri panggilan, ponselnya pun direbut oleh Andreas.“Jonathan, Leony masih belum sampai tahap mesti menurunkan derajatnya untuk menjadikanmu sebagai pasangannya. Kamu masih nggak pantas untuk mengejarnya.” Nada bicara Andreas sangat dingin. Sebenarnya jelas sekali dia sedang menyindir Jonathan yang sangat b

  • Memenangkan Kembali Mantan Istri   Bab 99

    “Kakek memang kelihatannya sangat bugar, tapi sebenarnya jantungnya kurang sehat. Apalagi Kakek orangnya sangat pintar, seandainya dia menyadari hubungan kita, bagaimana cara kita menghadapi Kakek? Jangan-jangan kita akan buat Kakek terkena serangan jantung, lalu dirawat di rumah sakit?”“Kakek sangat menyayangiku. Aku nggak sanggup untuk melakukannya. Jadi, aku lebih memilih untuk mengalah dalam masalah ini.” Ketika membahas masalah ini, Leony pun tersenyum lagi. “Bukannya gara-gara masalah ini, kamu juga terpaksa mengorbankan perasaan Laura?”Lantaran khawatir Alvin akan menerima pukulan, Andreas tidak berani memberi tahu masalah perceraian mereka. Saat ini, Andreas terpaksa membawa Leony ke rumah. Laura pasti akan merasa sangat sedih, apalagi dia tidak bisa mendapatkan status dari Andreas.Andreas terdiam sejenak. Laura? Nama itu terasa sangat menusuk telinga baginya. “Maaf, semua ini salahku,” lanjut Andreas.Sikap Andreas sangat lembut. Hanya saja, Leony tidak memasukkannya ke hat

  • Memenangkan Kembali Mantan Istri   Bab 98

    Tatapan Andreas menjadi muram ketika menatap bayangan punggung Leony yang pergi dengan buru-buru. Setelah Leony pergi, Alvin segera meletakkan peralatan makannya. Suaranya kedengaran sangat dingin. “Nini nggak suka makan terong. Apa kamu nggak tahu?”Andreas benar-benar tidak mengetahui masalah itu. Dia baru mengetahuinya sekarang.“Nini tahu semua makanan kesukaanmu. Coba kamu lihat makanan apa yang Nini ambilkan untukmu. Dia bahkan mengupas kulit udang untukmu. Setelah mengupasnya, dia juga mencelupkan udang ke saus kesukaanmu. Sekarang kamu hanya mengambilkan sejenis makanan untuknya. Makanan yang kamu ambil malah terong yang paling nggak disukai Nini!”Andreas sungguh tidak menyangka. Kedua matanya spontan berkilauan. Beberapa saat kemudian, dia berdiri dan tidak berbicara panjang lebar lagi. Hanya saja, raut wajahnya kelihatan sangat tidak bagus.Setelah kembali ke kamar, Andreas menyadari Leony sedang muntah-muntah. Andreas pun duduk di sofa dengan terdiam. Saat Leony keluar dari

  • Memenangkan Kembali Mantan Istri   Bab 97

    Dalam sekejap, mobil ini pun menjadi hening karena hanya tersisa Leony dan Andreas.Leony memejamkan matanya, seperti tidak berniat mengatakan apa-apa. Setelah sesaat, dia pun pindah ke kursi pengemudi dan menyalakan mesin mobil. Ini adalah mobil baru Andreas, sebuah Maybach hitam, bukan lagi Cayanne berwarna biru.Sepanjang perjalanan, kedua orang itu tidak berbicara sampai tiba di kediaman lama Keluarga Finowa.“Leony.” Sebelum Leony turun dari mobil, Andreas tiba-tiba memanggilnya dan bertanya, “Apa hubunganmu dengan Juan?”Tangan Leony terhenti sejenak. Kemudian, dia tersenyum tipis dan menjawab, “Hubunganku dengan Juan nggak ada kaitannya sama Pak Andreas. Pak Andreas hanya perlu perhatikan orang di sisimu.”Setelah Leony turun dari mobil, Andreas tidak lagi mengungkit tentang Juan. Dia hanya berkata dengan santai, “Berhubung sudah sampai di sini, sebaiknya kita masuk bareng.”Leony merasa ucapan itu agak konyol. Dia pun membuka pintu mobil, lalu hendak memanggil taksi online untu

  • Memenangkan Kembali Mantan Istri   Bab 96

    Berhubung Leony sama sekali tidak menyahut, Laura merasa agak canggung. Luis pun tidak dapat menahan tawanya. Tawanya bahkan terdengar sangat jelas di dalam mobil.Namun, Laura seperti tidak bisa merasakan suasana yang canggung ini dan lanjut berbicara dengan Leony. “Kak, kok kamu nggak pedulikan aku?”Laura bersikap seolah-olah ingin menanyakan dengan jelas alasannya.Sementara itu, Leony merasa sangat jengkel. Dia sudah tidak tahan, lalu menoleh ke arah Andreas dan berkata dengan dingin, “Berhubung kamu nggak bisa kendalikan kekasihmu, jangan salahkan aku ngomong hal-hal yang nggak menyenangkan.”Kemudian, Leony menoleh ke arah Laura dan mulai mengejeknya.“Laura, aku harap kamu selalu ingat. Aku ini putri Gilbert dan Intan, sedangkan kamu itu anak dari hasil perselingkuhan Gilbert dengan wanita lain. Meski kita punya ayah yang sama, kelahiranmu itu pada dasarnya adalah semacam luka bagi aku dan ibuku.”“Kalau kamu itu orang normal, kamu seharusnya punya rasa malu, lalu jauhi aku. Bu

  • Memenangkan Kembali Mantan Istri   Bab 95

    Juan menatap Leony, lalu mengucapkan terima kasih.Leony sedang berdiri di bawah pohon dan rambutnya ditiup angin sepoi-sepoi. Rambut hitamnya yang panjang dan tergerai itu pun sesekali menutupi sepasang matanya yang dingin, tetapi juga menyiratkan sedikit kelembutan. Dia tersenyum dan menatap Juan dengan lembut.“Kalau ada masalah, hubungilah aku kapan saja.” Setelah melontarkan kata itu, Leony baru berbalik.Juan menunduk dan membaca kartu nama Leony. [ Manajer tim proyek, Leony Janita ] Nama Leony benar-benar indah. Juan sangat berharap Leony benar-benar bisa membantunya seperti yang dikatakannya sebelumnya. Dia berharap bisa terlepas dari kehidupan yang menderita ini dan membuka lembaran baru.Namun ... mana mungkin dia berharap senior yang baru pertama kali ditemuinya itu menolongnya? Orang yang terjebak dalam keadaan sulit harus memiliki kemampuan untuk menolong dirinya sendiri.Juan menggenggam erat kartu nama itu. Tatapannya bergerak mengikuti Leony. Dia berdiri diam di tempa

  • Memenangkan Kembali Mantan Istri   Bab 94

    Juan merasa seperti pernah bertemu dengan wanita di hadapannya itu. Perasaan itu terasa familier, tetapi juga asing. Ada banyak orang yang berlalu-lalang di sekitar mereka, tetapi pandangan mereka tetap tidak terlepas dari satu sama lain.Melihat Leony yang tidak berhenti menatap Juan, Donny segera menyadari sesuatu dan menyuruh salah seorang kepala bidang untuk memanggil Juan kemari. Setelah itu, dia pun memperkenalkan kedua belah pihak.“Leony, mari kuperkenalkan kalian. Juan itu murid berbakat yang unggul dalam segala bidang di sekolah ini. Dia juga murid yang berpotensi menjadi juara bidang sains dalam ujian kali ini.”Saat mengungkit tentang Juan, Donny terlihat sangat bangga. Leony juga bisa merasakan bahwa Donny benar-benar memiliki kesan baik terhadap Juan. Jadi, dia pun merasa sangat gembira.“Baguslah kalau begitu.” Leony tertawa dan melanjutkan, “Pak Donny, berhubung Bapak begitu memuji Juan, aku akan kasih sedikit insentif untuknya. Juan, kalau kamu bisa dapat juara umum 3

  • Memenangkan Kembali Mantan Istri   Bab 93

    Darius dan Jafir sudah sering melihat tampang Juan yang seperti ini. Jafir pun menepuk-nepuk dadanya. “Nggak masalah. Juan sudah mabuk dan nggak mungkin dengar percakapan kita. Dia nggak tahu rencana kita.”Meskipun begitu, Darius tetap merasa ada yang aneh. Sebelum sempat berpikir lebih jauh, Jafir sudah mengungkit tentang uang. Jadi, Darius pun tidak memikirkannya lagi.Begitu kembali ke kamar, Juan langsung mengunci pintu dan berbaring di tempat tidur. Setelah itu, dia baru menarik napas lega. Dia benar-benar merasa sangat kebingungan karena dikhianati oleh ayah dan kakak sendiri. Mereka yang memanfaatkannya seperti itu sepertinya sama sekali tidak memikirkan apa yang akan terjadi padanya.Juan harus memikirkan cara untuk menggagalkan rencana kedua orang itu. Oleh karena itu, dia pun tidak dapat tidur nyenyak semalaman. Saat tiba di sekolah keesokan harinya, Juan tidur hampir sepanjang pagi. Berhubung nilainya terlalu bagus, para guru hanya menutup sebelah mata....Setelah jam mak

  • Memenangkan Kembali Mantan Istri   Bab 92

    “Apa hal ini benar-benar nggak akan terselidiki? Ini namanya contekan ujian masuk universitas!” Darius pada dasarnya adalah seorang guru. Dia tentu saja tahu jelas seberapa serius masalah ini.Jafir mengangkat bahunya dengan acuh tak acuh. “Ayah, kamu sudah jadi guru selama bertahun-tahun. Aku nggak percaya kamu nggak tahu ada beberapa orang yang berhasil hindari aturan. Orang-orang yang kaya dan berkuasa itu lebih nggak harap masalah kayak begini terungkap.”Kenyataannya memang seperti itu. Darius masih merasa cemas, tetapi sejumlah uang yang disebut Jafir sudah sepenuhnya membutakan matanya. Asalkan mendapat cukup banyak uang, mengorbankan Juan tidaklah masalah.Jam telah menunjukkan pukul 12 tengah malam. Kedua orang itu menyusun rencana di ruang tamu dengan suara yang sangat kecil. Namun, mereka tidak tahu bahwa Juan sudah kembali. Sehabis pulang sekolah tadi, dia langsung pergi bekerja paruh waktu di klub malam. Darius dan Jafir mengira Juan tidak akan pulang malam ini, makanya me

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status