Melihat ekspresi Leony yang hampir meledak, entah kenapa Jonathan tiba-tiba teringat pada kucing liar berwarna hitam yang agresif."Coba baca dokumen ini. Mungkin kamu akan tertarik," ujar Jonathan sambil menyerahkan sebuah dokumen ke tangan Leony.Baru membaca sekilas, Leony langsung mendongak. Sementara itu, Jonathan mengisyaratkannya untuk lanjut membaca. Setelah menelusuri isi dokumen, Leony merasa terkejut dengan inovasi pria ini. Jonathan ingin melakukan penelitian dalam bidang holografi, sebuah bidang yang membutuhkan dana besar."Pak Jonathan, seingatku, sudah ada tim ahli yang melakukan penelitian ini di luar negeri 6 tahun lalu. Tapi hingga kini, mereka baru menghasilkan proyeksi 3D," ujar Leony."Bu Leony nggak ingin berinovasi?" tanya Jonathan."Berinovasi dan menyadari kemampuan diri adalah hal berbeda. Apa Pak Jonathan punya tim riset khusus? Kamu tahu cara pecahkan algoritma holografis atau cara pecahkan pemikiran konvensional yang dikembangkan tim luar negeri untuk pene
Leony mengalihkan pandangannya kembali ke dalam mobil dan akhirnya menyadari ada yang tidak beres. Barang-barang miliknya telah hilang.Selama 3 tahun pernikahannya dengan Andreas, karena hubungannya yang baik dengan Alvin, Leony sering naik mobil Andreas dan sudah perlahan-lahan meninggalkan jejaknya di dalam mobil ini. Hiasan boneka dan pengharum aroma melati yang diletakkannya dulu telah lenyap, seolah-olah dirinya telah dihapus dari kehidupan pria itu.Menyadari tatapan Leony, Laura berbicara dengan nada menyesal, "Maaf ya, Kak. Sebenarnya, memang ada banyak barangmu di mobil ini. Tapi, aku nggak suka aroma melati. Jadi, aku minta Andreas untuk menggantinya.""Kalau bonekanya ... aku nggak sengaja mengotorinya dan mau tak mau harus membuangnya. Aku harap Kakak nggak keberatan. Lagian, Andreas juga nggak mungkin simpan boneka yang sudah kotor, ‘kan?"Laura membenci aroma melati sehingga Andreas menggantinya dengan aroma yang Laura sukai. Bukankah itu juga yang dilakukan Andreas pada
Mendengar kata-kata itu, Leony sebenarnya ingin tertawa. Dia tahu bahwa Andreas memang sangat posesif. Setelah menikah, meskipun tidak mencintainya, Andreas tetap tidak membiarkan pria lain berada di dekatnya.Saat itu, untuk menyenangkan Andreas, Leony selalu bersikap penuh perhatian dan lembut. Dia juga tidak pernah berinteraksi terlalu dekat dengan pria lain secara terang-terangan.Namun, sekarang .... Mereka sudah bercerai. Jadi, apa hak Andreas memintanya melepaskan kalung itu? Atas dasar apa seorang mantan suami meminta mantan istrinya melepas kalung yang diberikan oleh pengagumnya?Leony menatap Andreas. Dalam tatapannya yang seharusnya dingin, tebersit senyum tipis yang terasa bagaikan angin sejuk yang melintasi pegunungan. Senyuman itu tidak mengandung perasaan berlebih apa pun. Dia hanya menatap pria di depannya dengan tenang."Kenapa aku harus melepas kalung ini? Kamu nggak rasa kalung ini sangat cocok denganku?" tanya Leony sambil menyentuh kalung berlian merah di lehernya.
"Masa seorang gadis cuma pakai pakaian formal setiap hari? Jangan tunda lagi! Besok, bawa Leony ke toko baju dan pilihkan lebih banyak gaun untuknya," ujar Alvin dengan tegas.Andreas terdiam sejenak. Baru saja dia hendak menolak dengan sopan, Leony menggeleng dan menjawab sambil tersenyum, "Kakek, masih ada pekerjaan yang harus kuselesaikan besok."Andreas belum sempat menolak, tetapi Leony sudah terlebih dahulu menolaknya? Ekspresi Andreas pun bertambah muram."Urusan pekerjaan bisa ditunda. Besok, aku akan bawa kamu ke Etoile Mode untuk beli pakaian."Etoile Mode adalah salah satu merek mewah di bawah Grup Finowa yang memiliki toko di seluruh dunia. Merek ini sangat terkenal dan banyak selebritas yang juga sering membeli gaun pesta di toko ini. Sebenarnya, orang kaya yang sebenarnya tidak perlu datang ke toko mewah seperti itu. Mereka akan menerima foto-foto produk terbaru dari toko dan langsung memesan atau meminta barangnya dikirimkan ke rumah mereka.Sekarang, Alvin sudah bersua
Meskipun tahu bahwa dirinya saat ini seolah-olah sedang dipaksa oleh Andreas, perasaan Leony terhadapnya setelah 3 tahun bersama tidaklah mudah untuk dilupakan. Saat ini, Leony hanya merasakan detak jantungnya yang cepat dan kacau. Dia bisa dengan jelas merasakan kedekatan Andreas, tetapi dia tidak berani menatapnya.Leony merasakan bibir hangat Andreas mendarat di pelipisnya. Napas pria itu juga menyapu telinganya dan membuatnya terangsang. Bulu kuduk di lehernya pun berdiri dan seluruh tubuhnya terasa lemas. Kedua tangannya masih mendorong dada Andreas, tetapi Andreas tetap tidak bergeming.Dengan suara gemetar, Leony berkata, "Andreas, sadar sedikit."Andreas masih tidak bergerak. Bibirnya bergesekan dengan kulit Leony sambil berbisik, "Panas ...."Leony terdiam. Dia hanya bisa menggigit bibirnya, sedangkan tubuhnya masih gemetar. Kali ini, Leony benar-benar panik. Andreas bisa merasakan perlawanan kecil Leony. Aura dinginnya yang samar itu hampir menyelimuti seluruh tubuh Leony."
Leony sangat menyukai Andreas. Kenapa dia harus melarikan diri? Sebab, dia tidak bisa melanjutkan hal ini.Meskipun ....Meskipun Leony sangat ingin tenggelam dalam kenikmatan bersama pria di hadapannya, ada satu hal yang menghalanginya. Halangan itu tidak lain adalah anak tak terduga yang ada di dalam perutnya. Saat ini, Andreas sudah kehilangan kendali, dia benar-benar khawatir akan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan pada anaknya."Andreas, kekasihmu bukan aku."Mata pria itu terlihat kelam. Dia menunduk untuk menatap Leony dan kedua matanya terlihat makin gelap saat mengucapkan, "Tapi, aku menginginkanmu."Bagaimanapun juga, mereka sudah bersama selama 3 tahun. Mereka sudah sangat familier terhadap tubuh satu sama lain. Seperti Leony yang tidak bisa melawan godaannya, Andreas juga mendambakan tubuhnya.Saat ini, meskipun hanya kulit mereka yang bersentuhan, tubuh mereka sudah merasakan kenikmatan. Meskipun tahu mereka sudah bercerai, tetapi alam bawah sadar Andreas masih memberit
"Kamu juga senggang," ujar Leony.Jonathan meregangkan tubuhnya dengan malas di dalam mobil. Dia terlihat kurang bersemangat."Jangan bilang kamu nggak tidur karena tunggu aku semalaman. Aku nggak percaya sama kata-kata semacam itu," kata Leony sambil menyilangkan tangan dan menatap Jonathan.Jonathan menoleh ke samping. Ada sebuah kotak dokumen di dalam mobil dan berkas teratas sudah tertulis catatannya. Dia baru saja mulai mengambil alih urusan Keluarga Suryadi. Jadi, masih banyak hal yang perlu dipelajari."Ternyata kamu memang memahamiku," jawab Jonathan sambil mengetuk-ngetukkan jari panjangnya di kemudi mobil.Jadi, Jonathan sebenarnya hanya datang ke tempat ini untuk membaca dokumen sambil menunggu Leony. Wajah Jonathan yang biasanya angkuh pun memperlihatkan senyuman. Baru saja Jonathan ingin mengatakan sesuatu, dia menangkap bekas ciuman yang samar di leher Leony yang tidak tertutupi.Jonathan bisa merasakan bahwa suasana hati Leony saat ini sedang tidak stabil. Setelah berpik
Leony baru saja meninggalkan kediaman lama Keluarga Finowa, sedangkan tempat ini adalah tempat rahasia Jonathan. Bagaimana mungkin Andreas bisa menemukan tempat ini dengan secepat itu? Jika bukan karena pengawasan, apa lagi alasannya? Ekspresi Leony pun menjadi makin muram. Bukan. Mungkin bukan karena pengawasan, melainkan karena Andreas sudah memasang alat pelacak di tubuhnya. Barang yang bisa dipasang alat pelacak dan yang selalu dibawa Leony ke mana pun dia pergi hanyalah ponsel. Leony mengeluarkan ponselnya, lalu menatap Andreas dan bertanya, "Kamu pasang alat pelacak di sini?"Andreas tidak menjawab. Sementara itu, Jonathan mengambil ponsel Leony dan bertanya sambil tersenyum, "Bu Leony, aku boleh buka ponselmu?"Leony mengangguk dan menyerahkan ponselnya kepada Jonathan. Dengan cekatan, Jonathan membuka ponsel itu. Benar saja, di dalamnya memang terdapat alat pelacak. Dia melepaskannya dan memainkan benda itu di tangannya."Modelnya sudah yang dari 2 tahun lalu. Sepertinya, ala
“Andreas, kalian sudah bercerai. Kenapa kamu malah suruh Leony pulang ke rumahmu lagi? Apa demi mendapatkan hati Pak Alvin, kamu suruh Leony menemanimu untuk bersandiwara? Kamu memang licik sekali. Padahal kamu sudah nggak menginginkannya lagi, kamu malah nggak mengizinkan orang lain untuk mengejarnya! Kamu sungguh keterlaluan!”Dari ucapan Jonathan, jelas sekali dia sedang memperingati Andreas bahwa dirinya sedang mengejar Leony. Dia memang sedang mengejar Leony. Dia saja sudah mempersiapkan bunga segar dan cincin berlian. Semuanya sudah dipersiapkan Jonathan.Raut wajah Leony seketika berubah. Sepertinya dia tidak menyangka masalah akan menjadi seperti ini. Saat Leony hendak mengakhiri panggilan, ponselnya pun direbut oleh Andreas.“Jonathan, Leony masih belum sampai tahap mesti menurunkan derajatnya untuk menjadikanmu sebagai pasangannya. Kamu masih nggak pantas untuk mengejarnya.” Nada bicara Andreas sangat dingin. Sebenarnya jelas sekali dia sedang menyindir Jonathan yang sangat b
“Kakek memang kelihatannya sangat bugar, tapi sebenarnya jantungnya kurang sehat. Apalagi Kakek orangnya sangat pintar, seandainya dia menyadari hubungan kita, bagaimana cara kita menghadapi Kakek? Jangan-jangan kita akan buat Kakek terkena serangan jantung, lalu dirawat di rumah sakit?”“Kakek sangat menyayangiku. Aku nggak sanggup untuk melakukannya. Jadi, aku lebih memilih untuk mengalah dalam masalah ini.” Ketika membahas masalah ini, Leony pun tersenyum lagi. “Bukannya gara-gara masalah ini, kamu juga terpaksa mengorbankan perasaan Laura?”Lantaran khawatir Alvin akan menerima pukulan, Andreas tidak berani memberi tahu masalah perceraian mereka. Saat ini, Andreas terpaksa membawa Leony ke rumah. Laura pasti akan merasa sangat sedih, apalagi dia tidak bisa mendapatkan status dari Andreas.Andreas terdiam sejenak. Laura? Nama itu terasa sangat menusuk telinga baginya. “Maaf, semua ini salahku,” lanjut Andreas.Sikap Andreas sangat lembut. Hanya saja, Leony tidak memasukkannya ke hat
Tatapan Andreas menjadi muram ketika menatap bayangan punggung Leony yang pergi dengan buru-buru. Setelah Leony pergi, Alvin segera meletakkan peralatan makannya. Suaranya kedengaran sangat dingin. “Nini nggak suka makan terong. Apa kamu nggak tahu?”Andreas benar-benar tidak mengetahui masalah itu. Dia baru mengetahuinya sekarang.“Nini tahu semua makanan kesukaanmu. Coba kamu lihat makanan apa yang Nini ambilkan untukmu. Dia bahkan mengupas kulit udang untukmu. Setelah mengupasnya, dia juga mencelupkan udang ke saus kesukaanmu. Sekarang kamu hanya mengambilkan sejenis makanan untuknya. Makanan yang kamu ambil malah terong yang paling nggak disukai Nini!”Andreas sungguh tidak menyangka. Kedua matanya spontan berkilauan. Beberapa saat kemudian, dia berdiri dan tidak berbicara panjang lebar lagi. Hanya saja, raut wajahnya kelihatan sangat tidak bagus.Setelah kembali ke kamar, Andreas menyadari Leony sedang muntah-muntah. Andreas pun duduk di sofa dengan terdiam. Saat Leony keluar dari
Dalam sekejap, mobil ini pun menjadi hening karena hanya tersisa Leony dan Andreas.Leony memejamkan matanya, seperti tidak berniat mengatakan apa-apa. Setelah sesaat, dia pun pindah ke kursi pengemudi dan menyalakan mesin mobil. Ini adalah mobil baru Andreas, sebuah Maybach hitam, bukan lagi Cayanne berwarna biru.Sepanjang perjalanan, kedua orang itu tidak berbicara sampai tiba di kediaman lama Keluarga Finowa.“Leony.” Sebelum Leony turun dari mobil, Andreas tiba-tiba memanggilnya dan bertanya, “Apa hubunganmu dengan Juan?”Tangan Leony terhenti sejenak. Kemudian, dia tersenyum tipis dan menjawab, “Hubunganku dengan Juan nggak ada kaitannya sama Pak Andreas. Pak Andreas hanya perlu perhatikan orang di sisimu.”Setelah Leony turun dari mobil, Andreas tidak lagi mengungkit tentang Juan. Dia hanya berkata dengan santai, “Berhubung sudah sampai di sini, sebaiknya kita masuk bareng.”Leony merasa ucapan itu agak konyol. Dia pun membuka pintu mobil, lalu hendak memanggil taksi online untu
Berhubung Leony sama sekali tidak menyahut, Laura merasa agak canggung. Luis pun tidak dapat menahan tawanya. Tawanya bahkan terdengar sangat jelas di dalam mobil.Namun, Laura seperti tidak bisa merasakan suasana yang canggung ini dan lanjut berbicara dengan Leony. “Kak, kok kamu nggak pedulikan aku?”Laura bersikap seolah-olah ingin menanyakan dengan jelas alasannya.Sementara itu, Leony merasa sangat jengkel. Dia sudah tidak tahan, lalu menoleh ke arah Andreas dan berkata dengan dingin, “Berhubung kamu nggak bisa kendalikan kekasihmu, jangan salahkan aku ngomong hal-hal yang nggak menyenangkan.”Kemudian, Leony menoleh ke arah Laura dan mulai mengejeknya.“Laura, aku harap kamu selalu ingat. Aku ini putri Gilbert dan Intan, sedangkan kamu itu anak dari hasil perselingkuhan Gilbert dengan wanita lain. Meski kita punya ayah yang sama, kelahiranmu itu pada dasarnya adalah semacam luka bagi aku dan ibuku.”“Kalau kamu itu orang normal, kamu seharusnya punya rasa malu, lalu jauhi aku. Bu
Juan menatap Leony, lalu mengucapkan terima kasih.Leony sedang berdiri di bawah pohon dan rambutnya ditiup angin sepoi-sepoi. Rambut hitamnya yang panjang dan tergerai itu pun sesekali menutupi sepasang matanya yang dingin, tetapi juga menyiratkan sedikit kelembutan. Dia tersenyum dan menatap Juan dengan lembut.“Kalau ada masalah, hubungilah aku kapan saja.” Setelah melontarkan kata itu, Leony baru berbalik.Juan menunduk dan membaca kartu nama Leony. [ Manajer tim proyek, Leony Janita ] Nama Leony benar-benar indah. Juan sangat berharap Leony benar-benar bisa membantunya seperti yang dikatakannya sebelumnya. Dia berharap bisa terlepas dari kehidupan yang menderita ini dan membuka lembaran baru.Namun ... mana mungkin dia berharap senior yang baru pertama kali ditemuinya itu menolongnya? Orang yang terjebak dalam keadaan sulit harus memiliki kemampuan untuk menolong dirinya sendiri.Juan menggenggam erat kartu nama itu. Tatapannya bergerak mengikuti Leony. Dia berdiri diam di tempa
Juan merasa seperti pernah bertemu dengan wanita di hadapannya itu. Perasaan itu terasa familier, tetapi juga asing. Ada banyak orang yang berlalu-lalang di sekitar mereka, tetapi pandangan mereka tetap tidak terlepas dari satu sama lain.Melihat Leony yang tidak berhenti menatap Juan, Donny segera menyadari sesuatu dan menyuruh salah seorang kepala bidang untuk memanggil Juan kemari. Setelah itu, dia pun memperkenalkan kedua belah pihak.“Leony, mari kuperkenalkan kalian. Juan itu murid berbakat yang unggul dalam segala bidang di sekolah ini. Dia juga murid yang berpotensi menjadi juara bidang sains dalam ujian kali ini.”Saat mengungkit tentang Juan, Donny terlihat sangat bangga. Leony juga bisa merasakan bahwa Donny benar-benar memiliki kesan baik terhadap Juan. Jadi, dia pun merasa sangat gembira.“Baguslah kalau begitu.” Leony tertawa dan melanjutkan, “Pak Donny, berhubung Bapak begitu memuji Juan, aku akan kasih sedikit insentif untuknya. Juan, kalau kamu bisa dapat juara umum 3
Darius dan Jafir sudah sering melihat tampang Juan yang seperti ini. Jafir pun menepuk-nepuk dadanya. “Nggak masalah. Juan sudah mabuk dan nggak mungkin dengar percakapan kita. Dia nggak tahu rencana kita.”Meskipun begitu, Darius tetap merasa ada yang aneh. Sebelum sempat berpikir lebih jauh, Jafir sudah mengungkit tentang uang. Jadi, Darius pun tidak memikirkannya lagi.Begitu kembali ke kamar, Juan langsung mengunci pintu dan berbaring di tempat tidur. Setelah itu, dia baru menarik napas lega. Dia benar-benar merasa sangat kebingungan karena dikhianati oleh ayah dan kakak sendiri. Mereka yang memanfaatkannya seperti itu sepertinya sama sekali tidak memikirkan apa yang akan terjadi padanya.Juan harus memikirkan cara untuk menggagalkan rencana kedua orang itu. Oleh karena itu, dia pun tidak dapat tidur nyenyak semalaman. Saat tiba di sekolah keesokan harinya, Juan tidur hampir sepanjang pagi. Berhubung nilainya terlalu bagus, para guru hanya menutup sebelah mata....Setelah jam mak
“Apa hal ini benar-benar nggak akan terselidiki? Ini namanya contekan ujian masuk universitas!” Darius pada dasarnya adalah seorang guru. Dia tentu saja tahu jelas seberapa serius masalah ini.Jafir mengangkat bahunya dengan acuh tak acuh. “Ayah, kamu sudah jadi guru selama bertahun-tahun. Aku nggak percaya kamu nggak tahu ada beberapa orang yang berhasil hindari aturan. Orang-orang yang kaya dan berkuasa itu lebih nggak harap masalah kayak begini terungkap.”Kenyataannya memang seperti itu. Darius masih merasa cemas, tetapi sejumlah uang yang disebut Jafir sudah sepenuhnya membutakan matanya. Asalkan mendapat cukup banyak uang, mengorbankan Juan tidaklah masalah.Jam telah menunjukkan pukul 12 tengah malam. Kedua orang itu menyusun rencana di ruang tamu dengan suara yang sangat kecil. Namun, mereka tidak tahu bahwa Juan sudah kembali. Sehabis pulang sekolah tadi, dia langsung pergi bekerja paruh waktu di klub malam. Darius dan Jafir mengira Juan tidak akan pulang malam ini, makanya me