Beranda / CEO / Membawa Lari Anak Kembar CEO / Bab 75 - Ubi Ciamis Ubi Depok, Istriku Manis Ngidam Pisang Kepok

Share

Bab 75 - Ubi Ciamis Ubi Depok, Istriku Manis Ngidam Pisang Kepok

Penulis: Almiftiafay
last update Terakhir Diperbarui: 2023-10-01 17:16:50

"Pisang apa itu, Lara?"

Alex mengucek matanya yang masih lengket seperti dilem.

"Pisang yang biasa digoreng, Alex."

"Jadi kamu mau pisang goreng?"

"Bukan. Pisangnya yang matang tapi tidak digoreng."

"Sekarang?"

Lara tidak menjawab dengan kata-kata melainkan dengan anggukan saja.

Alex memandang jam digital yang ada di atas meja. Pukul dua dini hari yang dingin.

Waktu yang paling pas untuk tidur berselimut tapi Alex diminta mencari pisang kepok oleh Lara.

"Di mana aku harus membelinya coba kalau jam segini?"

"Di ... pasar ada kok."

"Pasar tradisional?"

"Pasar apung."

Sedikit sewot dan itu membuat Alex tahu dia memperburuk mood Lara.

"Baiklah aku akan pergi ke pasar. Tapi kamu bisa tunggu sebentar, 'kan?"

"Iya, bisa."

Alex menganggukkan kepalanya. Lalu turun dari ranjang dan mengambil coat panjang yang dia gantung untuk menutupi pakaian tidur yang dia kenakan.

Lara melihatnya memasuki kamar mandi. Mungkin dia kesal pada Lara?

Entahlah ...

Alex tidak mengatakan apapun saat keluar dengan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
meowza lee
runtuh sudah harga diri alex dikejar ayam .........
goodnovel comment avatar
Daffodil đŸŒș🍀🍁🍂
ya Allah ceo dikejar ayam
goodnovel comment avatar
Nissya
kasihan banget pak CEO dini hari sudah di kejar ayam..... senasib kaya pak mahendra .........
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Membawa Lari Anak Kembar CEO   Bab 76 - Asal Lara Senang

    Suara Alex seperti memecah kedamaian pasar saat dia berteriak minta tolong karena dikejar ayam.Tapi untungnya si pemilik ayam berbaik hati dengan mengejar ayam itu sehingga Alex berada lagi dalam posisi aman.Dalam hati mengumpat, 'Mampus ... habis ini tuh ayam dipotong.'Alex yang sebesar tugu kabupaten takut dengan ayam?Memang begitulah. Dia tidak suka dengan hewan. Dia tidak suka apalagi jika dia malah dikejar-kejar seperti ini.Pokoknya Alex tidak suka. Entah itu ayam, entah itu dinosaurus. Dari makhluk paling kecil atau makhluk mitologi terbesar di muka bumi. Alex tidak suka semuanya. Napasnya terasa habis saat dia sudah melewati pedagang buah-buahan yang beberapa kiosnya masih tutup.Alex juga melihat pedagang pisang yang tadi disebutkan oleh bapak penjual daun pisang.Banyak pisang bergelantung di sana.Dari yang sebesar tanduk kerbau sampai yang sekecil jari kelingkingnya. Semua ada."Pak, ada pisang ...."Gawat!Alex lupa namanya. Pisang apa tadi yang diminta oleh Lara?"

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-01
  • Membawa Lari Anak Kembar CEO   Bab 77 - Antara Toast Dan Bunga Hortensia

    “Tidak Ada, Alex. Hanya ingin menjenguk Lara.”Karel tidak ingin membiarkan Alex menunggu jawabannya mengingat betapa dia itu adalah makhluk yang paling tidak sabaran di dunia ini.Alex menunjuk sekilas pada Lara yang terlelap di atas ranjang saat mengatakan, “Seperti yang kamu lihat, dia masih tidur.”“Akan aku tinggalkan bunganya di sini kalau begitu. Lara suka dengan bunga hortensia. Dia akan senang kalau melihat bunga ini nanti.”“Akan aku sampaikan ke Lara kalau kamu datang.”Karel menghela napasnya lalu memutar badan untuk berjalan pergi dari dalam kamar rawat Lara tapi langkahnya terasa berat, berat sekali. Niatnya ke sini karena ingin melihat Lara dan berbicara dengannya.Yang tak dia sangka, Alex ada di sini.Memangnya ... apa yang diharapkan oleh Karel?Alex adalah suaminya. Yang jelas akan ada di sini untuk menemani Lara. Tapi itu tak dia ekspektasikan karena Karel berpikir yang menjaga Lara itu adalah ibunya—sejak Karel mendengar bahwa Lara sudah berbaikan dengan kedua oran

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-02
  • Membawa Lari Anak Kembar CEO   Bab 78 - Wimanda Shiera Dwight, Nama Pasien Yang Ingin Hamil Itu

    “Wimanda Shiera Dwight?” Karel memastikannya dengan memanggil namanya.Shiera mengangguk dengan menjawab, “Iya, saya.”Sekarang, Karel tahu seperti apa wujud seorang perempuan yang pernah membuat Alex gila dan membuang serta mencampakkan Lara tanpa peri kemanusiaan.Seperti apa wujud perempuan yang lima tahun lalu lebih dicintai oleh Alex padahal Lara adalah istri yang sempurna.Dia di mata Karel ... hm ... tidak sebegitu cantiknya. Rambutnya bergelombang panjang dengan warna sedikit merah kecoklatan. Dia memiliki tindik di telinganya sebanyak beberapa biji. Bibirnya mengenakan lipstick berwana merah yang tak terlalu menyala.Pakaian yang dia kenakan tampak mahal. Dimulai dari baju hingga sepatu, from head to toe.Dan yang ada di dalam pikiran Karel saat ini adalah,‘Kenapa dia ke sini?’Nanti sebentar lagi Karel akan tahu.“Halo, aku dokter Karel. Ada keluhan apa?”“Aku mau hamil.”Tiga kata yang membuat Karel membola kedua matanya. Ada seriak putus asa yang terpancar dari cara Shiera

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-02
  • Membawa Lari Anak Kembar CEO   Bab 79 - USG Pertama Alex Dan Lara

    Karel, pada akhirnya membiarkan Shiera pergi setelah mereka melakukan sesi konsultasi tentang kemandulan yang menjadi dugaan dasar kunjungannya ke tempat ini.Karel memandang kursi kosong yang berseberangan meja dengannya. Pasien sudah surut, tidak seramai sebelumnya.“Kamu bisa pergi. Ada operasi caesar ‘kan?”Seorang dokter temannya yang juga bekerja di ruang Obgyn membuat Karel mengangkat wajahnya.“Iya, Van. Thanks.”“Sama-sama.”Karel beralih pergi meninggalkan ruangan. Mengingat pesan terakhirnya pada Shiera yang dia katakan dengan, ‘Kamu bisa melanjutkan hidupmu nanti kalau misalnya kamu tahu bahwa mencintai tidak harus memiliki.’Kalimat yang dia sampaikan setelah Shiera mengatakan jika dia mencintai lelaki itu makanya Shiera ingin dia kembali.Yang sebenarnya ... Karel pun tahu jika itu adalah sebuah kebohongan. Karena Shiera ‘mencintai’ Alex itu hanya untuk mengambil uangnya saja.Bukankah sudah selama ini dia seperti itu?‘Kalau kamu cinta dengannya, kamu tidak akan pernah

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-03
  • Membawa Lari Anak Kembar CEO   Bab 80 - Badboy Tampan Pemikat Hati

    Bibir mereka bertemu sepersekian lama, saling memagut. Memberi rasa manis saat Alex memutuskan untuk melakukan hal yang sama dengan memejamkan matanya dan memeluk pinggang Lara.Jika biasanya Alex yang menunduk untuk mencium Lara, tapi kini sebaliknya. Lara yang harus sedikit menunduk karena Alex sedang berlutut di depan dia duduk.Setelah Lara menarik wajahnya, dia menatap Alex yang sama sekali tidak beralih.“Aku hanya bercanda, Alex. Karena sebelumnya kamu bertanya hal-hal yang polos dan terdengar lucu. Aku tidak tahu kalau responmu akan seperti ini. Maaf ... tapi seperti halnya yang kamu bilang kalau tidak ada orang lain yang kamu sukai di dunia ini selain aku, begitu juga sebaliknya. Tidak ada orang lain yang aku sukai di dunia ini selain kamu. You know me so well. You know that I love you first.”“Ya, but I fall for you harder.”Alex membalasnya dengan tersenyum. Dia meraih tangan Lara, menggenggamnya dengan erat.“Itu kalimat terpanjang yang belakangan ini aku dengar dari kamu,

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-03
  • Membawa Lari Anak Kembar CEO   Bab 81 - Lakukan Dengan Pelan-pelan

    Alex membuat Lara berbaring dengan nyaman di sini, di atas ranjang mereka yang hangat dan nyaman. Tetapi dengan hati-hati ketimbang yang biasanya Alex lakukan dengan cara menghempaskannya dengan penuh hasrat.Meski dia sekarang juga sama berhasratnya, tetapi dia menahan diri untuk memperlakukan Lara dengan lebih hati-hati.Mata mereka saling terkunci saat Alex tiba di atas Lara, menunduk dan sekali lagi menjatuhkan lehernya di ceruk leher Lara yang wangi.“Aku belum ganti baju,” bisik Lara lirih seraya menoleh pada Alex yang masih di sini, betah berlama-lama.Yang tanpa sengaja gerakannya itu membuat Lara malah mencium telinganya.“Tidak perlu ganti baju.”Alex membalasnya dengan sama lirih juga, menatap Lara dalam jarak sedekat ini, dengan hidung mereka yang saling bersentuhan, sebelum kembali mempertemukan bibir mereka.“Tapi anak-anak belum tidur, Alex?”Memiliki kekhawatiran karena saat Lara naik tadi mereka mengatakan akan makan es krim terlebih dahulu.“Sudah teratasi.”Jawaban d

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-04
  • Membawa Lari Anak Kembar CEO   Bab 82 - Makhluk Hidup Dalam Wujud Manusia Yang Cantik Itu Istriku

    “Apa yang kamu lakukan sih?!”Lara kesal karena Alex selalu saja seperti ini.Dia itu kadang juga ceroboh di balik sikapnya yang perfeksionis.Lara meraih tangan Alex. Meletakkan jarinya yang terluka karena terkena gunting tanaman itu di pergelangan dress lengan panjang yang sedang dikenakan oleh Lara. Membiarkan darahnya berhenti lebih dulu kemudian barulah melepasnya.“Maaf, aku pikir aku bisa gunting bunganya.”“Tidak usah ikut bantu gunting. Kalau jarimu terluka lagi bagaimana?”“Kamu khawatir padaku, Lara?”“Tidak!”Alex tertawa kecil. Padahal jelas-jelas wajah dan matanya itu khawatir tetapi dia masih sempatnya mengatakan tidak.“Tidak sakit kok.” Alex berujar saat Lara mengambil gunting yang dia bawa dan menyisihkannya agar tidak meminta korban lainnya.“Tidak sakit apanya? Tuh tadi kamu merintih kesakitan?”“Respon manusia saat kaget, Sayang. Jangan berlebihan begitu! Jauh lebih sakit dulu saat kamu tidak mau menerimaku.”“Berhentilah jadi mode buaya, dan berhentilah menggodaku

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-04
  • Membawa Lari Anak Kembar CEO   Bab 83 - Neo Yang Lebih Pintar Dari Alex

    Lara turun dari pangkuan Alex saat dia melonggarkan tangannya.“Neo, sudah bangun, Sayang?”Lara bertanya padanya yang masih muka bantal. Kesadaran belum sepenuhnya pulih tapi dia sudah berjalan ke sini.“Selamat pagi.”Selalu sopan dengan menundukkan kepalanya pada Lara dan Alex.“Selamat pagi.”Lara dan Alex menjawabnya hampir bersamaan. Selagi Lara menepuk kepalanya saat mengatakan,“Mama akan ambilkan susu kamu. Duduk dulu ya?”“Thanks, Mom.”“Yes, Sweety.”Lalu Alex menarik kursi agar dia bisa duduk dengan mudah seraya bertanya,“Mana Shen?”“Sepertinya belum bangun.”Menjawab Alex lalu alisnya berkerut. Mata awasnya menangkap potret tak biasa di jari telunjuk sebelah kiri Alex yang tadi dibalut oleh Lara menggunakan plester luka.“Jarinya Papa kenapa?”Bibirnya menunjuk pada tangan Alex.“Ini? Kena gunting pas potong bunga.”“Papa potong bunga?” tanyanya memastikan dia tak salah dengar.“Ikut mama saja tadi, Neo.”“Dapat berapa bunga?”“Baru mau satu. Tapi sudah kena jarinya Pap

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-05

Bab terbaru

  • Membawa Lari Anak Kembar CEO   Bab 362 - Selamat Ulang Tahun, Mama

    Lara tidak bisa menahan haru melihat api yang meliuk di atas lilin kecil pada kue black forest yang dibawa oleh Neo. “Selamat ulang tahun, Mama,” kata Shenina pertama-tama. “Ayo buat permohonan dan tiup lilinnya.” Lara dengan segera melakukan itu. Ia merapatkan tangannya dan berdoa agar kebahagiaan ini tidak pernah putus. Untuknya, untuk keluarganya. Agar mereka diberkati dalam kebahagiaan yang sempurna. Barulah setelah itu Lara menunduk, merendahkan tinggi tubuhnya untuk meniup lilinnya. Lara menerima kue dari Neo yang mengatakan, “Selamat ulang tahun untuk Mama,” katanya manis. “Tidak banyak yang Neo minta selain Mama menjadi Mama yang bahagia.” “Selamat ulang tahun, Mama,” kali ini Shenina yang berujar. “Shen juga memiliki harapan yang sama, semoga Mama tetap bahagia. Dan tetap menjadi Mama cantiknya Shen.” Lara lebih dulu meletakkan kue ulang tahun dari para kesayangannya ke atas meja makan kemudian ia memeluk si kembar yang dengan senang hati membalasnya. “Terima kasih unt

  • Membawa Lari Anak Kembar CEO   Bab 361 - Demam

    *** Merasakan dingin yang memeluknya, Lara membuka matanya dengan cepat. Napasnya tersengal bahkan setelah ia membuka matanya. Ia baru saja berpikir dirinya sedang tidur di lantai seperti lima tahun silam agar anak-anaknya bisa tidur dengan nyaman di atas ranjang. Ia menggigil, kenangan akan sulitnya masa lalu sekali lagi membuatnya terjaga dengan keadaan yang berbeda. Dulu, Lara terbangun karena dingin dan tidak nyaman, tidak ada selimut untuknya selain ia menggunakan apapun untuk menutupi tubuhnya. Tetapi sekarang ia terbangun di tempat yang nyaman dan bahkan tidak sendirian. Tangisan Sky itulah yang pasti membuat intuisi seorang ibu dalam dirinya membuka mata. Dan saat hal itu ia lakukan, Lara telah menjumpai Alex yang berdiri dan menggendong Sky. Ia tampak memandang Lara dengan hanya bibirnya saja yang bergerak seolah bertanya, ‘Kenapa kamu bangun?’ “Sky baik-baik saja?” tanya Lara lirih. Alex mengangguk, menunjukkan Sky yang kembali terlelap saat Alex menepuk lem

  • Membawa Lari Anak Kembar CEO   Bab 360 - Edinburgh After Rain

    .... Dari tempat bulan madu Karel dan Sunny. Seperti yang sebelumnya dikatakan oleh Lara bahwa ada kemungkinan mereka memang sedang berbulan madu ... hal itu memang benar! Mereka pergi berbulan madu setelah penantian yang cukup panjang dan lama mengurus izin cuti Karel yang notabene adalah seorang dokter yang bisa dikatakan ... hm ... masih baru di tempat ia bekerja. Udara sejuk Edinburgh membelai wajah Sunny begitu ia membuka pintu geser di sebuah hotel tempat mereka menghabiskan waktu selama mereka di sini. Ia memandang ke luar dan berdiri di balkon. Pandangannya ia jatuhkan paada jalan yang tampak lengang pada hari MInggu pagi ini yang sebagian besarnya basah oleh sisa hujan. Semalam memang Edinburgh diguyur hujan. Bukan hujan deras tetapi itu cukup untuk membuat bunga kecil dan dahan pepohonan kedinginan pagi ini. “Cantik sekali pemandangan setelah hujan,” gumamnya. Meski ia sebenarnya juga suka pemandangan sebelum hujan, tetapi setelah curahan air turun dari langit ... ia

  • Membawa Lari Anak Kembar CEO   Bab 359 - Waktu Yang Kita Lewati

    .... “Apakah Neo dan Shenina suka dengan sekolah baru mereka, Lara?” tanya Alex pada Lara yang saat ini tengah menatapnya setelah mengalihkan wajahnya dari layar ponsel yang ada di tangannya. “Aku rasa mereka senang,” jawab Lara. Memandang sekilas pada jam digital yang ada di atas meja kemudian pada Sky yang terlelap di dalam box bayi miliknya. “Karena mereka bisa bertemu dengan si kembar Zio dan Asha juga, ‘kan? Kamu ‘kan tahu kalau mereka itu bestie.” Alex tak bisa menahan senyumnya. Ia menutup laptop yang ada di pangkuannya dan meletakkannya di atas nakas yang tak jauh dari ranjang sebelum meraih ponsel Lara. “Jangan main ponsel terus! Peluk aku sekarang, hm?” Alex merengkuh pinggang Lara, membuatnya berbaring dengan nyaman saat mereka merasakan hangat di bawah satu selimut yang sama. Mereka saling memagut untuk beberapa lama sebelum Alex mengecup pipinya. “Cantik sekali ....” “Bukankah aku memang selalu cantik?” tanya Lara, menyentuh garis dagu Alex, tersenyum saat merasaka

  • Membawa Lari Anak Kembar CEO   Bab 358 - Apakah Tuhan Mempercayakannya?

    *** . . Berhasilkah? Tidak! Tapi mungkin saja, 'kan? Pertentangan batin sedang bergejolak di dalam benak Kalisha. Ia berdiri bersandar di pintu kamar mandi di dalam kamarnya. Menggenggam sebuah test pack yang ada di tangannya. Yang baru saja ia gunakan untuk mengetes, apakah ia benar hamil ataukah tidak. Ia memang sering terlambat datang bulan. Tapi tak seperti kali ini. Ini sangat jauh dari hari biasanya. Jadi ia ingin melakukan tes. Sejak pernikahannya dengan Ibra, lebih dari satu tahun lamanya, lebih dari berbulan-bulan pula ia selalu terlambat datang bulan dan hasilnya selalu satu garis setiap ia ingin melihatnya. Dan ia tak pernah mengharap lebih soal itu. Tapi sekarang, dadanya berdebar lebih dari biasanya. Sebagai seorang perawat yang tahu betul seperti apa detak jantung normal dan detak jantung yang tidak normal, maka Kalisha akan menggolongkan ini sebagai detak jantung yang tidak normal. Berisik sekali. Berdentum. Seolah tak mau diam setiap kali tanya muncul m

  • Membawa Lari Anak Kembar CEO   Bab 357 - Menutup Kisah

    Yang dilihat oleh Lara itu adalah Roy, ayahnya. Ia tak berdiri di sana sendirian melainkan bersama dengan ibunya Lara, Laras. Tak ia ketahuai berapa lama waku berjalan hingga membawa Roy ke hadapannya. Sudah tahun demi tahun berlalu, bukan? Lara memang mendengar jika hukuman untuk ayahnya itu mendapatkan keringanan karena ia berperilaku baik selama menjadi tahanan. Dan ternyata, kepulangannya itu adalah hari ini. Atau mungkin beberapa saat lebih awal dari hari ini karena setidaknya ia membutuhkan waktu untuk bersiap ke sini. Barangkali dengan meneguhkan hatinya untuk bisa menghadapi Lara. Sebab beberapa kali Lara mengunjunginya di tahanan, Roy selalu mengatakan hal yang sama. ‘Mungkin nanti Papa tidak bisa langsung menemuimu karena merasa sangat bersalah, Lara.’ Tapi sekarang dia di sini. Di hadapan Lara. Berdiri dengan tampak canggung dan air matanya mengembun membasahi pipi saat ia tersenyum dan membiarkan Lara datang guna memeluknya. “Papa ....” Lara mengulanginya sekali

  • Membawa Lari Anak Kembar CEO   Bab 356 - PAPA

    *** Beberapa waktu setelah tertangkapnya Selim, Lara kemudian tahu bahwa yang dilakukan oleh pria itu jauh lebih parah daripada yang ia bayangkan. Bagaimana ia mengawasi Lara sebelum dan sesudah kembalinya ia dari luar negeri membuat Lara bergidik merinding saat Alex menceritakannya dan membawa beberapa catatan yang difoto oleh Ibra. Salah satunya juga adalah soal kegugurannya kala itu yang disebut oleh Selim sebagai 'hilangnya anak monster.' Hati Lara sakit. Ia tak pernah tahu ada orang sejahat itu yang hadir di hidupnya. Dan rasanya itu bertubi-tubi. Ingat saja berapa banyak orang yang membuatnya sengsara. Dimulai dari Nala yang kabur pada hari pernikahannya, atau Shiera yang membencinya karena menganggapnya merebut Alex. Tetapi Selim memberikan rasa tersendiri, ketakutan dan juga was-was. Lara bahkan memerlukan waktu tenang selama beberapa jam setelah Alex mengatakan itu. Ia kembali tersadar dan menepis hal tak penting yang mengganggunya itu saat melihat Sky yang miring

  • Membawa Lari Anak Kembar CEO   Bab 355 - Pemanasan Dulu Ya ....

    *** "Pulanglah, ini sudah malam," ucap Ibra saat ia merapikan lengan kemejanya dan memandang Alex yang masih berdiri di depan sandsack dengan napas yang naik turun tak beraturan. Kedua tangannya masih terbungkus oleh sarung tinju. Rambutnya tampak basah saat ia menoleh pada Ibra dengan salah satu alis yang terangkat tak percaya. "Kamu sudah mandi dari tadi?" tanya Alex memastikan. Memandang Ibra dari atas hingga ke bawah. Di dalam ruang gym, hanya ada mereka berdua. Ruangan ini disewa oleh Alex yang tidak ingin melihat ada orang lain masuk sebab sekitar tiga jam yang lalu, lepas ia pergi dari unit apartemen Selim ia harus melampiaskan kekesalannya. Saat ia meminta agar Ibra menjadwalkan ulang untuk ia bisa mengunjungi Selim dan membuatnya babak belur jilid dua, Ibra tak mengabulkannya. Alih-alih mengiyakan Alex, Ibra dengan santainya malah mengatakan, 'Tidak perlu, Pak Alex. Kita tunggu saja nanti di pengadilan. Kita ledek dia sampai dia muntah dan kesetanan. Sayang tanganmu kala

  • Membawa Lari Anak Kembar CEO   Bab 354 - 20 Oktober

    Entah berapa ratus, atau bahkan ribu banyaknya foto Lara yang ada di dalam kamar itu—selain kamar yang diyakini oleh Alex sebagai kamar utama. Pada dindingnya yang lebar itu Alex bisa menjumpai foto Lara. Jika Alex biasanya melihat hal seperti ini lumrahnya ada di film atau di drama thriller tentang seorang psikopat, tetapi kali ini Alex melihatnya ada di depan mata. Alex pernah mengatakan bahwa pria itu—Selim—memiliki pengetahuan tentang Lara sama sepertinya. Tetapi sangkaan itu harus ia tepis sekarang karena sepertinya Selim lebih banyak tahu tentang Lara. Sebab ada banyak sekali foto Lara yang tinggal di rumah lamanya, bersama dengan Neo dan Shenina yang masih kecil. Berada di depan rumah, atau sedang membeli jajanan di toko yang tak jauh dari rumahnya. Atau saat Lara mengantar mereka ke sekolah bersama dengan wanita paruh baya yang dikenal Alex sebagai pengasuh si kembar dulu, selama Lara bekerja. Ada buku yang memiliki catatan apa-apa saja yang dilakukan oleh Lara. Tanggal,

DMCA.com Protection Status