Beranda / CEO / Membawa Lari Anak Kembar CEO / Bab 120 - Tidak Perlu Menunggu Hukum Karma

Share

Bab 120 - Tidak Perlu Menunggu Hukum Karma

Penulis: Almiftiafay
last update Terakhir Diperbarui: 2023-10-26 09:56:55
“ANGKAT TANGAN! JANGAN BERGERAK!”

Seketika itu, Shiera berhenti di tempat dia berniat ingin Lari. Dia tidak bisa mengambil langkah seribu seperti yang dia rencanakan karena dia sudah dikepung.

Polisi datang dari empat arah mata angin sedangkan Shiera berdiri seorang diri di sini.

Dia mengangkat kedua tangannya perlahan, memandang Ibra yang tidak mengatakan apapun kepadanya selain hanya melemparkan seulas seringai sebelum pergi meninggalkan teras indekos tempat Shiera berada di sini untuk tinggal dalam beberapa waktu terakhir.

“IBRANIII!” teriak Shiera yang membuat Ibra berhenti lalu menoleh ke arahnya.

“Apa?” tanyanya simpul saat Shiera menggertakkan rahangnya yang terasa ngilu.

“Kamu datang ke sini tidak sendirian?”

“Memang.”

“Kenapa kamu bilang kamu akan membunuhku kalau kamu nyatanya membawa polisi untuk datang ke sini?”

“Membunuh tidak harus mengakhiri nyawa seseorang, Shiera. Pertama, itu bisa dilakukan dengan cara membuat kebebasan mereka tidak kembali pada pemiliknya, lalu saat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Christy Lino
Selamat mnikmati hari2 hdpmu nene grondong di penjara xixixiixixi,..Kalisha n Ibra ouw ouw ouw .....
goodnovel comment avatar
Sweet Pea 🌺🌸🍀🍁
sepertinya ada di lewatkan soal ibrani & kalisha? ......
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Membawa Lari Anak Kembar CEO   Bab 121 - Dimulai Dengan Kolornya Ibrani

    Beberapa saat sebelum Ibra bertemu dengan Kalisha ........Sore tadi, Ibra bertemu dengan Alex yang datang mengunjunginya. Dia yang tadinya duduk santai dengan punggung yang bersandar di dipan ranjang rawat rumah sakit VIP miliknya seketika menegakkan posisi.“Pak Alex, selamat sore,” sapanya dengan kepala yang sedikit tertunduk.“Selamat sore, Ibrani. Duduklah ... jangan pergi ke mana-mana.”“Aku sudah lebih baik daripada yang kemarin kok.”“Tapi jangan beraktivitas banyak dulu karena kamu perlu waktu buat pulih.”“Terima kasih. Bagaimana Lara? Sudah bangun?”“Belum. Tolong bantu dengan doa.”“Iya, selalu.”Alex menarik kursi dan duduk di sebelah ranjang milik Ibra. “Ada yang Pak Alex pikirkan?”“Iya.”“Ceritalah ... Pak Alex ‘kan tidak punya teman cerita selain aku.”“Kamu mengejekku tidak punya teman?”“Bukan begitu maksudku.”“Terus?”“Ya ... daripada Pak Alex tidak punya bahan untuk bicara ‘kan?”“Hm ....”“Ada apa? Bilanglah padaku. Kalau misalnya aku tidak bisa melakukan banya

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-26
  • Membawa Lari Anak Kembar CEO   Bab 122 - Kerinduan Tanpa Tepian

    Meski di dalam kamar rawat Ibra bisa dikatakan ada yang sedang perlahan menumbuhkan benih cinta, yaitu antara Ibra dan juga Kalisha, di dalam rumahnya sendiri—di dalam rumah Alex—dia masuk dengan melepas coat panjang yang dia kenakan.Langkah kakinya terasa berat. Seperti ada bongkahan batu yang diikat dan dia seret sepanjang dia berjalan. Setiap memasuki rumah, dia harus menyiapkan jawaban baru untuk anak-anaknya, si kembar Neo dan Shenina karena mereka jelas akan menanyakan kabar Lara.Malam ini pun rasanya sama karena saat Alex masuk, seperginya dari kamar rawat Lara yang sekarang sedang dijaga oleh ayah dan ibunya, Jefri dan Aruan, Alex melihat Neo dan Shenina yang berlari menyambut kedatangannya.“PAPA!”Panggilan mereka selalu bersamaan saat menghadap Alex. Yang membuat Alex dengan cepat berlutut untuk mengimbangi tinggi tubuh mereka yang tak jauh lebih tinggi daripada lututnya.“Halo, Sayang.”Sejenak Alex membiarkan mereka memeluknya lebih dulu sebelum Alex mendengar tanya yan

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-28
  • Membawa Lari Anak Kembar CEO   Bab 123 - Sekotak Kisah Dari Masa Lalu

    Alex akan pergi untuk mandi lebih dulu sebelum melihat Neo dan Shenina di dalam kamar mereka.Setidaknya ... dia ingin melunturkan kegelisahan yang ada di dalam dadanya ini untuk sebentar pergi.Meski nantinya akan kembali, Alex ingin memejamkan matanya barang hanya satu atau dua jam sebelum dia kembali untuk menemui Lara di rumah sakit nanti.Alex berdiri dari duduknya. Memandang fotonya dengan Lara yang tampak cantik yang sekarang sedang menempel di dinding. Kemudian beralih pada foto keluarga mereka yang tampak sangat bahagia. Yang senyum polos kedua anaknya malah membuat Alex merasakan lilitan sesak di dadanya semakin lama semakin menjadi-jadi.“Lara, aku tahu kamu mendengarku baik itu aku mengatakannya dari dekat atau dari kejauhan. Kamu sudah tahu kalau kami bergantung hidup padamu apapun yang terjadi, ‘kan? Melihat senyum polos anak-anak kita, atau kenangan yang kita pernah buat dengan sangat baiknya, apa kamu rela meninggalkan semua itu?”Alex menghela napasnya dan memasuki wa

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-28
  • Membawa Lari Anak Kembar CEO   Bab 124 - Benang Kusut Melilit Trauma

    Tidak sanggup. Mungkin dua kata itu yang bisa menggambarkan bagaimana keadaan Alex saat ini.Dia tidak sanggup membaca lembaran lain di dalam buku harian milik Lara yang usang. Dia menutupnya, meletakkan kembali ke dalam kotak, mengembalikannya ke tempat asal dan dia berlari pergi dari kamar. Dia menuju ke kamar Neo dan juga Shenina. Saat dia membuka kamar Neo, anak lelakinya itu tidak ada di sana.“Neo?” panggilnya yang tidak menemui hasil.Neo tidak ada di dalam kamarnya, tidak tertidur di atas ranjang seperti yang dia bayangkan.Saat Alex mencarinya ke dalam kamar mandi, Neo juga tidak ada di sana.Dia berlari untuk menuju ke kamar milik Shenina. Saat pintu terbuka lebar, dia melihat Shenina ada di sana. Dan anak lelaki yang dia cari itu juga ada di sana. Berdiri di sebelah ranjang milik Shenina dan meletakkan telapak tangannya di kening adik perempuannya itu.“Neo, kenapa, Sayang?” tanya Alex saat berjalan mendekat dan berlutut di sebelah Neo. Menghadap pada Shenina yang terbarin

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-28
  • Membawa Lari Anak Kembar CEO   Bab 125 - Akhir Sebuah Kisah

    "Besok pagi ya, Sayang? Sekarang Shen harus istirahat, besok pagi kita tunggu kakak Neo juga lalu kita pergi buat lihat mama. Ya?"Alex mengusap lembut pipi Shenina yang masih tampak pucat.Kepalanya yang mengangguk setidaknya menenangkan hati Alex."Baik, Papa.""Kalau begitu, Shen tidurlah dulu.""Papa.""Iya?""Bisa ... ceritakan sesuatu untuk Shen?""Cerita pengantar tidur?""Iya.""Cerita tentang apa?""Tentang apapun. Shen hanya ingin dengar suara Papa. Shen hanya ingin memastikan kalau Papa ada di sini dan tidak meninggalkan Shen.""Baiklah. Tapi pejamkan mata dulu."Anak gadisnya itu menurut, dia memejamkan matanya dan tersenyum. Mendengarkan Alex yang membuka suaranya,"Pada suatu hari, ada seorang tuan putri yang kurang beruntung, dia menikah dengan seorang pangeran sombong yang tidak tahu cara berterima kasih. Pernikahan mereka tidak bahagia. Sang putri pergi karena berpikir tidak akan pernah ada cinta di dalam sana."Alex berhenti bicara, dia memandang Shenina yang terpejam

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-29
  • Membawa Lari Anak Kembar CEO   Bab 126 - Rindu Lara

    Tidak pernah sama sekali ada keinginan seperti ini di dalam hidup Alex untuk kehilangan Lara. Ini sangat sakit, menyakitkan sekali rasanya melihatnya seperti ini. Belum banyak hal yang bisa Alex lakukan untuk Lara tetapi semuanya sudah harus berakhir?"Pak Alex!" Panggilan semua orang dia abaikan, dia tak ingin menjawab apapun."PAK ALEX!"Sebuah guncangan menyadarkan Alex yang memeluk Lara terlalu erat.Punggungnya duduk dengan tegak, jantungnya berdebar tak karuan. Berpacu memompa aliran darah dengan cepat, adrenalin mengaliri setiap detik yang dia ambil untuk harus melepas Lara.Alex memandang Lara yang terbaring d atas ranjang yang lambat laun wajahnya berubah menjadi Shenina."Shen?" panggil Alex dengan gugup.Dia menyapukan pandangannya ke seluruh ruangan dan akal sehat kembali merengkuhnya.Oh, itu bukan Lara. Tapi Shenina. Dia sedang mendapat kunjungan pemeriksaan.Alex tidak berada di dalam kamar milik Lara melainkan ada di kamar Shenina.Alex meremas rambutnya, seorang peraw

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-31
  • Membawa Lari Anak Kembar CEO   Bab 127 - Lara Pun Rindu

    Ruangan putih seperti tak ada habisnya bagi Lara. Dia lelah berjalan, dia tidak menemui jalan keluar. Semua yang ada di pandangan matanya hanya ruangan putih yang tidak kunjung selesai.‘Apa ini yang dinamakan dengan dunia bawah sadar seseorang?’Lara bertanya dalam hening. Membungkukkan sedikit badannya, letih lutut dan kakinya melangkah, seperti tanpa tujuan. Tapi dia tahu dia harus pulang.Dia rindu anak-anaknya, Neo dan juga Shenina. Dia rindu dengan Alex.Entah sudah berapa lama langkah kakinya ini menyusuri ruangan yang tidak mengantarnya kembali pada kehidupan.Lara menangis seorang diri di sini, dia dikekang kerinduan, dibelenggu keinginan akan sebuah pertemuan.Dia kembali berjalan dengan meraba perutnya yang kembali rata. Sadar bahwa anak yang dia damba itu telah pergi dalam pelukan surga.Perjalanan yang panjang ternyata membuka lebar kedua telinganya. Lara mendengar suara Alex yang mengatakan,“Aku tahu bahwa sadar atau tidak, jauh atau dekat kamu akan mendengarku, Lara. Ja

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-31
  • Membawa Lari Anak Kembar CEO   Bab 128 - Maaf Aku Tidak Bisa Menjaga Anak Kita

    Pelukan Neo dan juga Shenina seperti obat pelipur lara bagi Lara. Kedua anaknya merengkuh Lara sebisa tangan kecil mereka menjangkaunya.Lara juga sama meneteskan air mata merasakan kebahagiaan yang terasa pasca luka yang dia terima dengan hebatnya. Rasa sakit kehilangan secara fisik dan batin masih bisa dia rasakan bahkan hingga saat ini.Dia juga sama menangisya, tak ada ubahnya dengan Alex yang sekarang berdiri di samping ranjang. Yang selama beberapa detik kemudian menyerah dan dia menunduk untuk memeluk mereka bertiga.Mengubah pagi ini menjadi haru biru atas bangunnya Lara, tempat mereka menggantungkan hidup dan tempat mereka menggantungkan harapan itu kini telah bangun dan kembali ke pelukan mereka.“Mama,” panggil Neo dan Shenina hampir bersamaan saat keadaan berangsur membaik. Saat mereka melepas pelukan mereka untuk bisa melihat wajah satu sama lain.“Iya, Sayangku?” Lara memandang mereka bergantian, menghapus air mata Neo dan Shenina dengan ibu jarinya yang terasa gemetar.

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-01

Bab terbaru

  • Membawa Lari Anak Kembar CEO   Bab 362 - Selamat Ulang Tahun, Mama

    Lara tidak bisa menahan haru melihat api yang meliuk di atas lilin kecil pada kue black forest yang dibawa oleh Neo. “Selamat ulang tahun, Mama,” kata Shenina pertama-tama. “Ayo buat permohonan dan tiup lilinnya.” Lara dengan segera melakukan itu. Ia merapatkan tangannya dan berdoa agar kebahagiaan ini tidak pernah putus. Untuknya, untuk keluarganya. Agar mereka diberkati dalam kebahagiaan yang sempurna. Barulah setelah itu Lara menunduk, merendahkan tinggi tubuhnya untuk meniup lilinnya. Lara menerima kue dari Neo yang mengatakan, “Selamat ulang tahun untuk Mama,” katanya manis. “Tidak banyak yang Neo minta selain Mama menjadi Mama yang bahagia.” “Selamat ulang tahun, Mama,” kali ini Shenina yang berujar. “Shen juga memiliki harapan yang sama, semoga Mama tetap bahagia. Dan tetap menjadi Mama cantiknya Shen.” Lara lebih dulu meletakkan kue ulang tahun dari para kesayangannya ke atas meja makan kemudian ia memeluk si kembar yang dengan senang hati membalasnya. “Terima kasih unt

  • Membawa Lari Anak Kembar CEO   Bab 361 - Demam

    *** Merasakan dingin yang memeluknya, Lara membuka matanya dengan cepat. Napasnya tersengal bahkan setelah ia membuka matanya. Ia baru saja berpikir dirinya sedang tidur di lantai seperti lima tahun silam agar anak-anaknya bisa tidur dengan nyaman di atas ranjang. Ia menggigil, kenangan akan sulitnya masa lalu sekali lagi membuatnya terjaga dengan keadaan yang berbeda. Dulu, Lara terbangun karena dingin dan tidak nyaman, tidak ada selimut untuknya selain ia menggunakan apapun untuk menutupi tubuhnya. Tetapi sekarang ia terbangun di tempat yang nyaman dan bahkan tidak sendirian. Tangisan Sky itulah yang pasti membuat intuisi seorang ibu dalam dirinya membuka mata. Dan saat hal itu ia lakukan, Lara telah menjumpai Alex yang berdiri dan menggendong Sky. Ia tampak memandang Lara dengan hanya bibirnya saja yang bergerak seolah bertanya, ‘Kenapa kamu bangun?’ “Sky baik-baik saja?” tanya Lara lirih. Alex mengangguk, menunjukkan Sky yang kembali terlelap saat Alex menepuk lem

  • Membawa Lari Anak Kembar CEO   Bab 360 - Edinburgh After Rain

    .... Dari tempat bulan madu Karel dan Sunny. Seperti yang sebelumnya dikatakan oleh Lara bahwa ada kemungkinan mereka memang sedang berbulan madu ... hal itu memang benar! Mereka pergi berbulan madu setelah penantian yang cukup panjang dan lama mengurus izin cuti Karel yang notabene adalah seorang dokter yang bisa dikatakan ... hm ... masih baru di tempat ia bekerja. Udara sejuk Edinburgh membelai wajah Sunny begitu ia membuka pintu geser di sebuah hotel tempat mereka menghabiskan waktu selama mereka di sini. Ia memandang ke luar dan berdiri di balkon. Pandangannya ia jatuhkan paada jalan yang tampak lengang pada hari MInggu pagi ini yang sebagian besarnya basah oleh sisa hujan. Semalam memang Edinburgh diguyur hujan. Bukan hujan deras tetapi itu cukup untuk membuat bunga kecil dan dahan pepohonan kedinginan pagi ini. “Cantik sekali pemandangan setelah hujan,” gumamnya. Meski ia sebenarnya juga suka pemandangan sebelum hujan, tetapi setelah curahan air turun dari langit ... ia

  • Membawa Lari Anak Kembar CEO   Bab 359 - Waktu Yang Kita Lewati

    .... “Apakah Neo dan Shenina suka dengan sekolah baru mereka, Lara?” tanya Alex pada Lara yang saat ini tengah menatapnya setelah mengalihkan wajahnya dari layar ponsel yang ada di tangannya. “Aku rasa mereka senang,” jawab Lara. Memandang sekilas pada jam digital yang ada di atas meja kemudian pada Sky yang terlelap di dalam box bayi miliknya. “Karena mereka bisa bertemu dengan si kembar Zio dan Asha juga, ‘kan? Kamu ‘kan tahu kalau mereka itu bestie.” Alex tak bisa menahan senyumnya. Ia menutup laptop yang ada di pangkuannya dan meletakkannya di atas nakas yang tak jauh dari ranjang sebelum meraih ponsel Lara. “Jangan main ponsel terus! Peluk aku sekarang, hm?” Alex merengkuh pinggang Lara, membuatnya berbaring dengan nyaman saat mereka merasakan hangat di bawah satu selimut yang sama. Mereka saling memagut untuk beberapa lama sebelum Alex mengecup pipinya. “Cantik sekali ....” “Bukankah aku memang selalu cantik?” tanya Lara, menyentuh garis dagu Alex, tersenyum saat merasaka

  • Membawa Lari Anak Kembar CEO   Bab 358 - Apakah Tuhan Mempercayakannya?

    *** . . Berhasilkah? Tidak! Tapi mungkin saja, 'kan? Pertentangan batin sedang bergejolak di dalam benak Kalisha. Ia berdiri bersandar di pintu kamar mandi di dalam kamarnya. Menggenggam sebuah test pack yang ada di tangannya. Yang baru saja ia gunakan untuk mengetes, apakah ia benar hamil ataukah tidak. Ia memang sering terlambat datang bulan. Tapi tak seperti kali ini. Ini sangat jauh dari hari biasanya. Jadi ia ingin melakukan tes. Sejak pernikahannya dengan Ibra, lebih dari satu tahun lamanya, lebih dari berbulan-bulan pula ia selalu terlambat datang bulan dan hasilnya selalu satu garis setiap ia ingin melihatnya. Dan ia tak pernah mengharap lebih soal itu. Tapi sekarang, dadanya berdebar lebih dari biasanya. Sebagai seorang perawat yang tahu betul seperti apa detak jantung normal dan detak jantung yang tidak normal, maka Kalisha akan menggolongkan ini sebagai detak jantung yang tidak normal. Berisik sekali. Berdentum. Seolah tak mau diam setiap kali tanya muncul m

  • Membawa Lari Anak Kembar CEO   Bab 357 - Menutup Kisah

    Yang dilihat oleh Lara itu adalah Roy, ayahnya. Ia tak berdiri di sana sendirian melainkan bersama dengan ibunya Lara, Laras. Tak ia ketahuai berapa lama waku berjalan hingga membawa Roy ke hadapannya. Sudah tahun demi tahun berlalu, bukan? Lara memang mendengar jika hukuman untuk ayahnya itu mendapatkan keringanan karena ia berperilaku baik selama menjadi tahanan. Dan ternyata, kepulangannya itu adalah hari ini. Atau mungkin beberapa saat lebih awal dari hari ini karena setidaknya ia membutuhkan waktu untuk bersiap ke sini. Barangkali dengan meneguhkan hatinya untuk bisa menghadapi Lara. Sebab beberapa kali Lara mengunjunginya di tahanan, Roy selalu mengatakan hal yang sama. ‘Mungkin nanti Papa tidak bisa langsung menemuimu karena merasa sangat bersalah, Lara.’ Tapi sekarang dia di sini. Di hadapan Lara. Berdiri dengan tampak canggung dan air matanya mengembun membasahi pipi saat ia tersenyum dan membiarkan Lara datang guna memeluknya. “Papa ....” Lara mengulanginya sekali

  • Membawa Lari Anak Kembar CEO   Bab 356 - PAPA

    *** Beberapa waktu setelah tertangkapnya Selim, Lara kemudian tahu bahwa yang dilakukan oleh pria itu jauh lebih parah daripada yang ia bayangkan. Bagaimana ia mengawasi Lara sebelum dan sesudah kembalinya ia dari luar negeri membuat Lara bergidik merinding saat Alex menceritakannya dan membawa beberapa catatan yang difoto oleh Ibra. Salah satunya juga adalah soal kegugurannya kala itu yang disebut oleh Selim sebagai 'hilangnya anak monster.' Hati Lara sakit. Ia tak pernah tahu ada orang sejahat itu yang hadir di hidupnya. Dan rasanya itu bertubi-tubi. Ingat saja berapa banyak orang yang membuatnya sengsara. Dimulai dari Nala yang kabur pada hari pernikahannya, atau Shiera yang membencinya karena menganggapnya merebut Alex. Tetapi Selim memberikan rasa tersendiri, ketakutan dan juga was-was. Lara bahkan memerlukan waktu tenang selama beberapa jam setelah Alex mengatakan itu. Ia kembali tersadar dan menepis hal tak penting yang mengganggunya itu saat melihat Sky yang miring

  • Membawa Lari Anak Kembar CEO   Bab 355 - Pemanasan Dulu Ya ....

    *** "Pulanglah, ini sudah malam," ucap Ibra saat ia merapikan lengan kemejanya dan memandang Alex yang masih berdiri di depan sandsack dengan napas yang naik turun tak beraturan. Kedua tangannya masih terbungkus oleh sarung tinju. Rambutnya tampak basah saat ia menoleh pada Ibra dengan salah satu alis yang terangkat tak percaya. "Kamu sudah mandi dari tadi?" tanya Alex memastikan. Memandang Ibra dari atas hingga ke bawah. Di dalam ruang gym, hanya ada mereka berdua. Ruangan ini disewa oleh Alex yang tidak ingin melihat ada orang lain masuk sebab sekitar tiga jam yang lalu, lepas ia pergi dari unit apartemen Selim ia harus melampiaskan kekesalannya. Saat ia meminta agar Ibra menjadwalkan ulang untuk ia bisa mengunjungi Selim dan membuatnya babak belur jilid dua, Ibra tak mengabulkannya. Alih-alih mengiyakan Alex, Ibra dengan santainya malah mengatakan, 'Tidak perlu, Pak Alex. Kita tunggu saja nanti di pengadilan. Kita ledek dia sampai dia muntah dan kesetanan. Sayang tanganmu kala

  • Membawa Lari Anak Kembar CEO   Bab 354 - 20 Oktober

    Entah berapa ratus, atau bahkan ribu banyaknya foto Lara yang ada di dalam kamar itu—selain kamar yang diyakini oleh Alex sebagai kamar utama. Pada dindingnya yang lebar itu Alex bisa menjumpai foto Lara. Jika Alex biasanya melihat hal seperti ini lumrahnya ada di film atau di drama thriller tentang seorang psikopat, tetapi kali ini Alex melihatnya ada di depan mata. Alex pernah mengatakan bahwa pria itu—Selim—memiliki pengetahuan tentang Lara sama sepertinya. Tetapi sangkaan itu harus ia tepis sekarang karena sepertinya Selim lebih banyak tahu tentang Lara. Sebab ada banyak sekali foto Lara yang tinggal di rumah lamanya, bersama dengan Neo dan Shenina yang masih kecil. Berada di depan rumah, atau sedang membeli jajanan di toko yang tak jauh dari rumahnya. Atau saat Lara mengantar mereka ke sekolah bersama dengan wanita paruh baya yang dikenal Alex sebagai pengasuh si kembar dulu, selama Lara bekerja. Ada buku yang memiliki catatan apa-apa saja yang dilakukan oleh Lara. Tanggal,

DMCA.com Protection Status