El langsung mengajak Daren untuk kerumah sakit, saat Mamanya memberikan kabar jika anak bungsunya mengalami kecelakaan di sebuah Mall. Hati dan perasaan El tidak tenang, bahkan di sepanjang perjalanan dia terus menangis, memikirkan anak bungsunya. Begitu mobil memasuki rumah sakit, El langsung turun dari mobil dengan cepat. Dia tidak ada waktu untuk menunggu Daren lagi. Yang ada dalam pikirannya kini hanyalah melihat keadaan putri bungsunya dalam keadaan baik baik saja. Sementara, air matanya sejak tadi tidak bisa dihentikan lagi, sungguh! Ini adalah hal terberat yang El harus lalui. Sumpah demi apapun dia tidak sanggup melihat anak bungsunya terluka. Di belakang El, Daren juga berjalan dengan perasaan yang bimbang, sedih dan juga marah. Baru beberapa menit yang lalu anak buahnya yang diminta menjaga si kembar memberitahukan padanya jika Qella jatuh tubuhnya terpelanting dan menabrak eskalator. ‘ Siapa yang berani membuat ponakan cantikku menjadi seperti ini. Aku harus segera men
Sean masih fokus membaca laporan bulanan, Sean langsung menyuingkan senyumnya saat melihat grafik perusahaan yang terus naik dengan keuntungan yang meningkat. “ Nah, jika seperti ini aku sangat senang, tidak perlu marah marah” gumam Sean sambil terus fokus pada layar monitor. Kali ini memang Sean tidak dibebani dengan masalah perusahaan yang penuh dengan koruptor seperti sebelumnya. Dia mengganti orang orang yang curang dengan orang yang baru. Dan sejauh ini semuanya aman dan berjalan seperti yang dia harapkan.“ Semoga tidak ada staff yang main curang seperti dulu lagi, aku sudah bosan dengan itu semua” ucapnya bermonolog, memang sejak kejadian di perusahaan cabang di luar negeri waktu itu, kejadian banyak staff yang curang dengan mengunakan berbagai alasan. Sean kini, selalu menampung semua keluh kesah para Staffnya. Bahkan Sean mempekerjakan orang untuk menangani semua kritik dan saran. Sekaligus meminta para staffnya untuk mengatakan kepada kepala bagian masing masing divisi, j
Dalam perjalanan ke rumah sakit Sean tidak berhenti berdoa, untuk anak perempuannya. Jika dia sampai membutuhkan darahnya itu artinya Xhaqella terluka dengan sangat parah, pikir Sean.“ Apa yang sebenarnya terjadi dengan kalian? Kenapa bisa Qella bisa terluka?” Ucap Sean lembut. “ Kita sedang menyelidiki siapa yang membuatnya jatuh, tadi aku panik tidak bisa pergi menyelidiki langsung dan menangkap orangnya” ucap Xaquil sambil memandang ke luar jendela. “ Harusnya aku bisa menjaganya dengan baik sebagai anak sulung, aku menurunkan kewaspadaanku saat ada pengawal dan orang dewasa. Aku mengira semuanya aman. Tapi ternyata aku salah” ucap Xaquil dengan perasaan penuh bersalah.“ Kamu tidak salah, begitu pula dengan yang lain. Ayah yang salah karena membuat situasi menjadi seperti ini. Mungkin saja ada musuh Ayah yang mengetahui keberadaan kalian” ucap Sean mau memeluk Xaquil tapi, tangan kecil Xaquil langsung mendorong Ayahnya. “ Jangan mengambil keuntungan Tuan, kita tidak seakrab it
“ Ibu apakah Xavier sudah pulang” ucap Xaquil pada ibunya sambil menunggu Sean mendonorkan darahnya untuk Xhaqella. “ Hum, tadi ibu memintanya untuk pulang karena terlalu bahaya anak kecil kalau berada di rumah sakit. Banyak virus dan bakteri” ucap El pada anaknya. “ Xaquil sudah mengunakan masker dan juga aku selalu minum madu, makan buah dan masih banyak lagi lainnya untuk menambah kekebalan tubuh. Jadi aku bisa menemani ibu. Lagi pula di rumah sakit ini sudah ada disinfectantnya yang di taruh di Ac central. Jadi meskipun banyak bakteri dan virus orang orang yang berkunjung bahkan para dokter dan suster tetap sehat” ucap Xaquil sambil tersenyum, dia mencoba meyakinkan ibunya jika dirinya kuat, Dia tidak mau jika di suruh pulang oleh ibunya seperti adiknya. “ Tapi jangan lupakan fakta jika sistem kekebalan anak anak yang masih dalam masa pertumbuhan belum seratus persen mampu melawan bakteri dan Virus, masih rentan. Untuk itu anak anak sebisa mungkin harus dijauhkan dari bakteri
“ Bos apa yang terjadi padamu? Kenapa wajah kamu terlihat pucat sekali, apakah anak itu benar benar mengambil nyawamu” ucap Joe saat menjemput Sean di rumah sakit. Dia tidak menyangka jika bosnya akan mudah diperdaya seperti ini, tadi siang berangkat ke rumah sakit dengan bugar tapi belum ada dua puluh empat jam sudah lemas dan pucat. “ Ha..ha..ha..Joe, aku memang bodoh” ucap Sean sambil menyandarkan kepalanya ke jok mobil.“ Apa yang terjadi Sean, ceritakan jangan membuatku mati penasaran” ucap Joe setengah berteriak. Melihat Joe yang penasaran Sean terkekeh, namun Sean langsung membagi ceritanya pada Joe. “ Joe, Qella habis kecelakaan! Kejadian yang sebenarnya aku belum tahu sepertinya ada yang mencelakakan anak aku. Dan dia kekurangan darah dan golongan darahnya sama denganku” ucap Sean. Joe terkejut dengan fakta yang sedang terjadi. Jadi anak lakinya tadi yang datang untuk membawa Sean ke rumah sakit dan mengambil darah ayahnya untuk adiknya.“ Jadi Bos pucat ini habis diambi
Malam sudah semakin larut membuat suasana malam menjadi sunyi karena ditinggalkan oleh para insan yang lebih memilih memeluk guling dari pada berbicara pada malam. Namun, Tidak untuk di sebuah tempat dengan tiga lantai di selatan kota. Lampu masih menyala dengan terang benderang. Di lantai dasar terlihat sangat ramai, dengan hiasan lampu warna warni yang membuat ruangan menjadi lebih hidup. Apalagi diiringi dentuman musik disko yang membuat para penikmat dunia malam mulai mengoyangkan badannya mengiringi alunan musik. Sorak gembira terdengar di sana sini, sementara tangan mereka mengangkat gelas berisi wine. Kebebasan! Itulah yang diminati oleh para muda mudi jaman sekarang, bahkan anak dibawah umur mulai pandai mengelabuhi para petugas supaya bisa lolos masuk kedalam. Dan ikut berpesta, menari dan juga mencoba minuman keras. Tidak jauh dari sana, di sebuah bar seorang pria muda sedang menikmati wine dengan kanan dan kirinya dua wanita dengan mengunakan pakaian seksi yang membuat
Malam itu Almira belum bisa tidur, setelah mendapatkan laporan jika anaknya telah membuat anak El terjatuh hingga masuk kedalam rumah sakit. Almira sendiri tidak tahu apa yang terjadi pada anaknya dan juga anak dari El. ' Jangan sampai ada saksi yang melihatnya, atau aku akan berhadapan dengan Daren. Satu satunya manusia yang tidak bisa dibohongi' batin Almira.“ Apakah kamu sudah memeriksa lokasi kejadian di mana Calistha mendorong anak itu? Apakah ada CCTV di sana” ucap Almira pada salah satu anak buahnya yang dia tugaskan untuk menyelidiki kejadian tadi siang. “ Saya sudah menyelidikinya, memang ada CCTV tapi saat saya menanyakan ke bagian keamanan, CCTV itu rusak. Aku sudah cek sendiri jika memang tidak ada rekaman saat kejadian” ucap anak buahnya.“ Baguslah kalau gitu” ucap Almira kini tenang. Padahal semua itu sudah direncanakan oleh Daren, dia memang menyuruh pihak keamanan untuk mengatakan jika rekaman CCTV rusak.Daren melakukan itu, karena dia penasaran dengan anak itu, s
Setelah melakukan pergolakan batin yang tidak sebentar akhirnya Sean memberanikan diri untuk mengetuk pintu. Tok!Tok!El dan Daren langsung menoleh ke pintu dan melihat Sean berdiri dengan senyuman canggung menghiasi wajahnya. ‘ Bisa senyum juga itu orang’ batin Daren julid namun dia membiarkan Sean masuk dan mendekati anaknya. lAjaib! Xhaqella langsung menghentikan tangisnya saat melihat Sean masuk keruangannya. Kekuatan seorang ayah untuk anak perempuannya. “ Hai, cantik bagaimana keadaan kamu, Hum” ucap Sean sambil mengelus Xhaqella dengan sayang. Mendapat elusan hangat dari tangan ayahnya, langsung membuat Xhaqella mencebik kan bibir mungilnya, dengan air mata yang kembali menetes. “ Mau digendong Ayah” ucap Daren dengan hangat sambil menyodorkan Xhaqella pada Sean, yang juga menerimanya dengan senang hati karena diberi kesempatan untuk mengendong anaknya.Sebesar apapun Daren memberikan cinta untuk keponakannya, namun dia tidak bisa memberikan cinta seperti cintanya seor