Malam sudah semakin larut membuat suasana malam menjadi sunyi karena ditinggalkan oleh para insan yang lebih memilih memeluk guling dari pada berbicara pada malam. Namun, Tidak untuk di sebuah tempat dengan tiga lantai di selatan kota. Lampu masih menyala dengan terang benderang. Di lantai dasar terlihat sangat ramai, dengan hiasan lampu warna warni yang membuat ruangan menjadi lebih hidup. Apalagi diiringi dentuman musik disko yang membuat para penikmat dunia malam mulai mengoyangkan badannya mengiringi alunan musik. Sorak gembira terdengar di sana sini, sementara tangan mereka mengangkat gelas berisi wine. Kebebasan! Itulah yang diminati oleh para muda mudi jaman sekarang, bahkan anak dibawah umur mulai pandai mengelabuhi para petugas supaya bisa lolos masuk kedalam. Dan ikut berpesta, menari dan juga mencoba minuman keras. Tidak jauh dari sana, di sebuah bar seorang pria muda sedang menikmati wine dengan kanan dan kirinya dua wanita dengan mengunakan pakaian seksi yang membuat
Malam itu Almira belum bisa tidur, setelah mendapatkan laporan jika anaknya telah membuat anak El terjatuh hingga masuk kedalam rumah sakit. Almira sendiri tidak tahu apa yang terjadi pada anaknya dan juga anak dari El. ' Jangan sampai ada saksi yang melihatnya, atau aku akan berhadapan dengan Daren. Satu satunya manusia yang tidak bisa dibohongi' batin Almira.“ Apakah kamu sudah memeriksa lokasi kejadian di mana Calistha mendorong anak itu? Apakah ada CCTV di sana” ucap Almira pada salah satu anak buahnya yang dia tugaskan untuk menyelidiki kejadian tadi siang. “ Saya sudah menyelidikinya, memang ada CCTV tapi saat saya menanyakan ke bagian keamanan, CCTV itu rusak. Aku sudah cek sendiri jika memang tidak ada rekaman saat kejadian” ucap anak buahnya.“ Baguslah kalau gitu” ucap Almira kini tenang. Padahal semua itu sudah direncanakan oleh Daren, dia memang menyuruh pihak keamanan untuk mengatakan jika rekaman CCTV rusak.Daren melakukan itu, karena dia penasaran dengan anak itu, s
Setelah melakukan pergolakan batin yang tidak sebentar akhirnya Sean memberanikan diri untuk mengetuk pintu. Tok!Tok!El dan Daren langsung menoleh ke pintu dan melihat Sean berdiri dengan senyuman canggung menghiasi wajahnya. ‘ Bisa senyum juga itu orang’ batin Daren julid namun dia membiarkan Sean masuk dan mendekati anaknya. lAjaib! Xhaqella langsung menghentikan tangisnya saat melihat Sean masuk keruangannya. Kekuatan seorang ayah untuk anak perempuannya. “ Hai, cantik bagaimana keadaan kamu, Hum” ucap Sean sambil mengelus Xhaqella dengan sayang. Mendapat elusan hangat dari tangan ayahnya, langsung membuat Xhaqella mencebik kan bibir mungilnya, dengan air mata yang kembali menetes. “ Mau digendong Ayah” ucap Daren dengan hangat sambil menyodorkan Xhaqella pada Sean, yang juga menerimanya dengan senang hati karena diberi kesempatan untuk mengendong anaknya.Sebesar apapun Daren memberikan cinta untuk keponakannya, namun dia tidak bisa memberikan cinta seperti cintanya seor
Setelah jam makan siang akhirnya Sean kembali ke kantornya dengan wajah baru karena sepanjang jalan dia tersenyum. Dan itu membuat para staff kantornya heran. Karena hal itu tidak pernah terjadi sebelumnya.“ Bukankah ada yang salah dengan Tuan, sejak tadi dia tersenyum begitu” ucap salah satu staff pada temannya saat Sean melewati mereka dan tersenyum. “ Hum, aku senang dengan perubahannya itu, semoga saja perubahan itu permanen. Jangan sampai seperti biasanya habis memberikan senyum lebar dia langsung berubah menjadi lebih dingin dari biasanya” sahut temannya dengan lirih takut Sean mendengarnya. Semua orang sudah tahu dengan sikap bos besarnya.“ Semoga saja” ucapnya sambil melihat Sean yang semakin menjauh. Sedangkan Sean sendiri seolah olah tidak pedulikan setiap tatapan dari para Staffnya. Seolah olah dia bahagia dengan dunianya sendiri. Brugh! “ Maaf Tuan!.... maaf!” tiba tiba seorang staff tidak sengaja menabrak Sean yang sedang berjalan menuju ruangan miliknya. Dengan
Daren dan Xaquil kini terdiam dan tenggelam dengan pikirannya masing masing. setelah menemukan fakta baru keduanya berpikir keras. suasa yang tadi penuh canda kini sangat sepi bahkan hanya ada suara napas. Huft! Xaquil tampak menghela napas dengan berat, dia membayangkan kehidupan orang dewasa yang menurutnya sangat rumit. ‘ Ibu dulu pasti sangat lelah harus bersikap baik sama semua orang yang ternyata orang orang itu punya niat jahat. Kali ini aku benar benar bersyukur karena ibu diceraikan. Jika tidak, pasti ibu dan adik adik yang diincar oleh mereka. Dan saat itu aku juga masih sangat kecil’ batin Xaquil sambil melihat diluar kaca mobilnya. Kota yang sangat sesak. “ Paman, bukankah kita lebih enak tinggal di kota pinus? Di sana kita tidak akan terancam dan juga suasana di sana sangat sehat” ucap Xaquil sambil menghela napas untuk kesekian kalinya. “ Melihatmu menghela napas sejak tadi, kamu terlihat seperti kakek kakek yang terperangkap dalam tubuh bocah kecil. Atau jangan jan
Joe tersenyum senang saat Sean bisa bahagia bahkan dia bisa melihat binar binar cemerlang dari pancaran mata Sean. “ Bos, aku berharap kedepannya hidupmu akan jauh lebih baik. Jika anak Bos benar ingin memberikan rahasia pada kita. Itu artinya kita akan mencapai titik terang dalam waktu dekat” ucap Joe sambil bersandar pada dinding dekat jendela yang ada di ruang Sean. Sesekali Joe melihat ke bawah sana, melihat orang orang yang terlihat sangat kecil. “ Hm aku juga berharap begitu Joe, aku sudah lelah dengan semua drama kehidupan yang sejak dulu tidak pernah usai. Aku hanya ingin hidup bahagia bersama keluarga kecilku” ucap Sean. “ Tapi kira kira rahasia apa yang akan diberitahukan padaku Joe? Siapa orang terdekatku yang berkhianat?” lanjut Sean. Huft! Joe menghela napas dengan berat, dia sendiri juga menerka nerka siapa orang yang berkhianat. Dan tujuannya apa? “ Bos, siapapun itu, percayalah aku akan berada disisimu. Kita hadap
“ Paman apakah Tuan Sean akan sedih saat melihatnya?” Tanya Xaquil sebenarnya kasihan pada ayahnya. Begitupun Daren, meskipun dia dan Sean dulu sering bertengkar, tapi mereka saling melindungi satu sama lain. Dan saat ini dia bisa memastikan jika Sean akan sangat terpukul dengan kenyataan yang dia lihat. Apalagi melihat orang terdekatnya yang melakukan itu. “ Seharusnya, tapi dia juga harus tahu hal itu. Biarkan dia sekalian sedih” ucap Daren sambil mengendong Xaquil dan turun ke lobby. “ Betul, dia memang harus tahu, lagi pula dia orang dewasa pasti dia bisa mengendalikan diri. Menurut paman Daren apakah paman Joe tidak akan mengkhianatinya? Orang seperti apa paman Joe itu? Soalnya aku melihatnya kadang aneh, dia sangat senang ketika melihat paman Sean menderita” ucap Xaquil yang sudah sejak kemarin dia mengamati Joe. “ Sekarang kamu memanggilnya paman, pada orang itu? Dan dari mana kamu tahu jika paman Joe senang saat melihat Sean menderita” ucap Dare
Sean masih tidak bisa berkata kata, semuanya begitu nyata namun dia terlalu sulit mempercayai semua yang dia lihat. Begitupula dengan Joe, dia tidak menyangka hal itu akan terjadi. Bahkan Joe tidak bisa berpikir, kenapa Mamanya sampai mengkhianati Sean. “ Joe apa salah aku, kenapa dia tega melakukan ini kepadaku,Joe? Apa yang kurang dari aku sebagai anak?” ucap Sean sambil terisak. Ya, orang yang terlihat di rekaman CCTV adalah Mama Sean Nyonya Ambar. Dialah yang telah menyelamatkan Vio dari tahanan Sean. Jadi selama ini Sean sudah hidup bersama pengkhianat. “ Bos, sabar! Aku juga tidak menyangka jika Nyonya Ambar yang melakukan itu, bahkan saat kejadian hilangnya Vio dia yang paling sibuk memerintahkan bos untuk mencari ke sana dan kemari. Tapi faktanya dia menyembunyikan orang itu” ucap Joe. “ Ah... sekarang aku mengerti kenapa saat itu Mama memintaku untuk cek ketempat ini dan itu, ternyata dia ingin membawa kabur jalang itu ke luar dari kota ini” ucap Sean. “ Masuk akal bos,