“ Tuan tumben sudah pulang” sapa Bi Asih yang sedang menyirami bunga di halaman depan. Tidak biasanya dia melihat Sean sudah pulang saat hari masih sore. “ Bibi” ucap Sean sambil memeluk Bi Asih dengan erat. Dan tiba tiba saja air matanya jatuh membanjiri kedua pipinya dengan deras. Hatinya masih terasa sakit, pengkhianatan yang dilakukan oleh kedua orang tuanya sangat membekas di dalam hatinya. Bahkan kini Sean terguguk pilu seperti halnya anak kecil sedang merajuk. “ Tuan apa yang terjadi,Hum? Apakah ada yang merundung Tuan muda?” Ucap Bi Asih sambil menepuk nepuk punggung Sean dengan lembut. Entah kenapa Sean merasakan kehangatan saat bersama dengan Bi Asih, orang yang bukan ibu kandungnya tapi dia yang paling banyak memberikan kasih sayang yang banyak. “ Bi kenapa dunia tidak adil pada Sean, kenapa banyak orang yang jahat sama aku? Bahkan orang yang aku anggap sebagai keluarga, orang yang selalu aku hormati menikamku dari belakang. Selama ini Sean sudah menjadi anak yang baik
Brak! Brak! Suara pintu utama digedor dengan begitu kerasnya membuat yang punya rumah terkejut dan langsung bangun, apalagi dengan kondisi yang Tengah malam seperti ini. Siapa yang berani beraninya membuat keributan di rumah orang lain.“ Sean keluar kau! Jangan jadi pengecut yang hanya bisa mengandalkan orang lain saja. Beraninya kau merebut Wanita pujaan aku” seru seorang pria yang dengan tidak tahu malu mengedor pintu rumah orang lain dan membuat keributan besar. Beruntungnya ini komplek mewah yang mana tetangga berjauh jauhan. Antara rumah satu dan rumah lain ada taman yang membatasinya. “ Sean! Siapa yang mencari Sean ke rumah malam malam seperti ini" ucap Ambar yang terbangun karena suara keributan yang terjadi di depan.“ Siapa sih itu Mbar? Malam malam seperti ini membuat keributan di rumah orang lain?” ucap Marco dengan sangat kesal, mereka semua kini keluar dari kamarnya.“ Entahlah aku juga tidak tahu siapa dia, tapi sepertinya mencari Sean, sejak tadi dia mengumpati Sea
Waktu terus berganti begitu cepat, begitu pula dengan matahari dan bulan saling bertukar tempat untuk menemani seluruh makhluk hidup dengan sinarnya. Jika Matahari memberikan sinar hangat dan membuat makhluk hidup bersemangat, maka bulan memberikan sinar lembut dan menenangkan. Setelah dunia dipeluk oleh malam yang dingin, sekarang pagi mulai menyapa dunia dengan segala keindahannya dan kebisingannya. Tubuh kecil mulai mengeliat, terbangun dari mimpi indahnya, dia terlihat mengedarkan pandangannya menyapu seluruh ruangan hingga dia menemukan ibunya sedang tidur sambil bersandar ke dinding. " Ibu! Kasihan sekali, gara gara aku, ibu jadi kelelahan dan tidur seperti itu, pasti badan ibu sakit sekali" gumamnya sambil menatap ibunya dengan lembut. Ingin rasanya dia memeluk ibunya, namun ranjang ini terlalu tinggi untuknya yang baru saja terluka. Dan juga tubuhnya serasa berat karena sebuah tangan sedang memeluk tubuhnya. " Oouh, paman ternyata yang memelukku, kasihan juga paman harus
El mengeliat karena terdengar suara kecil anaknya yang sudah terbangun, duduk di atas ranjang sambil menggenggam mainan boneka barbie yang bisa terbang sendiri seperti seorang peri, yang di sekeliling tubuh barbie ada percikan mirip cahaya. “ Wah anak ibu sudah bangun saja nih, apakah masih ada yang sakit” tanya El kemudian dia mendekati Xhaqella sambil mengikat rambut panjangnya mengunakan karet gelang.“ Hum, aku sudah sembuh ibu,kita pulang saja ya bu… supaya ibu dan paman tidak perlu lagi tidur sambil duduk seperti tadi. Qella sedih melihat ibu tadi tidur seperti ini” ucap Xhaqella sambil mempratekkan bagaimana ibunya tidur. Dan itu membuat El tertawa karena anaknya memperagakan dengan sangat lucu. "Beruntungnya Paman Daren baik dan memindahkan ibu ke sofa” lanjut Xhaqella. Sambil menurunkan Barbienya mengunakan remot yang ada di tangannya.“ Ha…ha… kamu sangat lucu sekali sih Dek, tapi ngomong ngomong apaah paman Daren yang membelikan mainan baru? Dan kemana paman?” tanya El kar
Lagi lagi dunia Sean serasa berputar mendapatkan sebuah fakta yang kini ada dihadapannya, jika melihat hasil tes DNA ini dan akurat kini dia tahu kenapa Ambar menyelamatkan Vio darinya, meskipun dia sendiri belum tahu pasti apa motivasinya. Dan ada hubungan apa Mamanya dengan Vio, karena jika tidak punya hubungan pasti tidak akan mau membantu Vio untuk kabur, apalagi resikonya sangat besar jika ketahuan. Begitu pula dengan Joe yang baru melihatnya, dia juga terkejut. “ Bos, ini benar tidak sih hasilnya, bagaimana bisa jika Tuan dan Nyonya besar bukan orang tua kandung Bos? Dan siapa orang tua bos yang sebenarnya” ucap Joe.Sean sedang sedih tapi saat mendengar ucapan Joe rasanya dia ingin marah pada asistennya itu, di tambah lagi baru saja Joe mengatakan jika dia mengunakan El untuk mengambil sampel DNA kedua orang tuanya yang ternyata bukan orang tua kandungnya.“ Seharusnya aku yang tanya pada kamu Joe, ini hasilnya benar apa sudah direkayasa? Bagaimana bisa mereka bukan orang tua
El masih saja fokus pada layar laptop miliknya, sejak tadi dia meneliti rekaman CCTV yang ada di mall saat itu, tempat anaknya jatuh. Dan dia juga melihat anak kecil yang telah mendorong anaknya. “ Gila ini! dari rekaman saja, tatapan anak ini sudah sangat benci banget dengan Xhaqella, tapi bagaimana bisa anak umur segini sudah punya sifat yang tidak baik” gumam El sambil mengamati anak itu. “ Aku harus mencarinya, Dan sepertinya kemampuanku masih sama” ucap El kemudian jari jarinya langsung menari nari di atas laptop. Selain itu El juga melakukan Face Detector pada wajah anak itu di sebuah aplikasi. Tidak menunggu waktu lama akhirnya El sudah mengantongi data pribadi anak itu. ‘ Calistha Queena’ itulah nama anak yang telah membuat anaknya jatuh hingga masuk rumah sakit. “ Dia seumuran dengan kembar, tua anak itu beberapa bulan, miris sekali anak segitu sudah menjadi jahat. Semakin penasaran aku dengan orang tuanya” ucap El semakin bersemangat. “ Aku harus membuat keamanan untuk
Xavier langsung menelepon ibunya sore itu untuk memberitahukan jika Ayahnya berada di rumah Oma dan Opanya. “ Halo Ibu ini Xavier yang pinjam ponsel milik paman penjaga di rumah Oma” ucap Xavier kala sudah tersambung dengan ponsel milik ibunya. [ Xavier ada apa, apakah kamu tidak menemukan buku kamu? Katanya ketinggalan di rumah Oma] ucap El. “ Bukan Ibu, aku malah belum masuk ke dalam rumah, tapi di depan rumah ada paman Sean yang memaksa masuk untuk bertemu dengan Qella. Sedangkan kita kan tidak tinggal di sini. Bagaimana ibu, apakah harus diberitahu rumah kita atau di suruh masuk saja” ucap Xavier. Sementara Sean hanya bisa menghela napas dengan berat mendengar anaknya mengadu pada ibunya. Apalagi dia bilang jika dirinya memaksa masuk. ‘ Ini anak jahil juga, untuk apa dia menanyakan pada ibunya aku di suruh masuk apa tidak? Jika tidak ada anak anak dan juga El, untuk apa aku masuk? Suruh main sama bibi pelayan?’ gerutu Sean dalam hati. Xavier kembali mendekati Sean setelah se
Mobil Joe melewati sebuah gerbang utama sebelum memasuki hunian mewah milik Sean, sejak tadi Xavier menikmati pemandangan di sekitarnya. Namun saat sebuah pagar hitam tinggi terbuka lebar dengan sendirinya dia langsung berdecak kagum. Apalagi dia langsung melihat betapa mewahnya bangunan yang menjuang tinggi hampir menyentuh langit. Tidak lupa atasnya yang membentuk segitiga lancip di beberapa bagian. “ Wow! Ini benar tempat tinggal paman Sean, ini sungguh terlihat lain” pekik Xavier sangat kagum dengan hunian milik ayahnya. Ini sama besarnya dengan rumah omanya, jika tempat tinggal omanya mewah dengan bangunan yang modern, tapi tempat tinggal ayahnya terlihat sangat beda. Lebih mirip seperti istana yang ada di film Disney yang adiknya suka lihat. “ Apakah kamu menyukainya” tanya Sean senang kala melihat binar binar Bahagia di mata anaknya. Sean merasa jika sebentar lagi dia bisa mendapatkan restu dari dua anaknya untuk bisa rujuk dengan mantan istrinya. Benar apa yang dikatakan ole
Waktu terus berlalu, kehidupan terus berjalan seperti biasanya. Aktivitas yang sama membuat mereka tidak terlalu menyadari jika waktu sudah berjalan dengan begitu cepat. Tapi itulah kehidupan yang datang dan pergi. Rizky dan Kevin sudah menjalani tes DNA beberapa bulan yang lalu, dan hasilnya 99,9999% mereka berdua adalah sepasang kakak dan adik. Kevin sangat senang. Dia tidak masalah jika adiknya tidak mengingatnya. Toh dia dan Rizky sudah akrab. Dan karena Kevin tidak mau mengecewakan Ibunya Rizky, Kevin menambahkan nama Rizky pada nama Keenan. Dan juga Ibunya Rizky kini menjadi satu keluarga dengan Kevin. Kevin membatalkan adopsi yang dilakukan oleh Gandhi, karena mempertimbangkan ibu angkat Rizky. Dan Gandhi dan juga Erni senang dengan pilihan Kevin. Karena sekarang semuanya keluarga apapun yang terjadi. Meskipun tidak satu kartu keluarga, tapi Gandhi dan Erni tetap menganggap Kevin anaknya. Begitupula dengan Rizky. Meskipun Rizky sudah punya rumah, tapi Kevin meminta Rizky dan
Semua orang juga bingung, ketika ketiga orang mengklaim Rizky adalah Keenan. Tapi mereka tidak bisa berbuat apa apa, karena Rizky juga menunjukan kebingungan yang jujur. Tidak dibuat buat. " Ky, apakah kamu benar benar bukan Keenan?" Ucap Joe yang memang dekat dengan Rizky. " Ya Tuhan Bos! Bos kan tahu kehidupan saya, dan juga Bos yang menemukan saya saat itu. Data pribadi saya juga Bos yang pegang" ucap Rizky. Sementara ibunya Rizky terharu melihat ketiga orang yang memeluk anaknya. Anak yang selama ini dia rawat dan juga merawatnya, kini menemukan keluarganya. Sedangkan Rizky masih bingung dan mulai menyingkir, apalagi saat Kevin mulai memeluk dan menciumi dirinya. " Maaf Tuan, jangan berlebihan, saya masih lelaki normal" ucap Rizky kemudian bersembunyi dibelakang ibunya, saat Kevin memeluknya dengan erat." Ibu apakah Rizky anak kandung ibu?" Ucap Joe biar semuanya segera kelar. Jika Rizky adalah Keenan. Kenapa anak itu tidak mengingat sama sekali. Reaksi bingung dan takut mem
Malam telah tiba, satu persatu para pengawal masuk ke halaman rumah Sean. Wajah mereka terlihat sangat ceria. Karena baru kali ini mereka berkumpul dengan bebas. Halaman depan samping dan juga belakang terisi semua oleh para anak buah yang berkumpul. Keluarga Hill hanya mengundang keluarga mereka, tidak ada orang lain selain keluarga. Karena memang acara ini adalah acara keluarga. Kevin sedang berada di balkon lantai satu ditemani Xaquil. Dia terus menatap gerbang. Semua orang yang masuk tidak luput dari mata Kevin. Jantungnya bergetar, deg-degan menantikan sosok yang dia tindukan. Namun hingga kini dia belum menemukan sosok yang mungkin tidak asing baginya. Huft! Dia menghela napas saat belum ada yang masuk lagi melewati gerbang utama. " Apakah ada jalan masuk selain gerbang utama, Xaquil" ucap Kevin sambil terus menatap gerbang. " Khusus malam ini hanya gerbang itu, apakah paman belum menemukan kemiripan dengan Paman Keenan sejak tadi" ucap Xaquil sambil melirik Kevin. Kevin
Jerry menghampiri Rizky yang saat ini sedang berada di rumah bersama ibunya. Terkadang Jerry iri melihat kehidupan Sahabat barunya, karena Rizky selalu terlihat bahagia, meskipun dia hidup tidak bergelimang harta. Rizky terlalu menyayangi ibunya yang sudah renta. Padahal Rizky masih tergolong sangat muda, tapi ibunya sudah terlihat sangat tua. " Nak Jerry, masuk dulu, jangan di luar pagar, apakah kalian berdua akan pergi" ucap Ibu Rizky sambil membuka pagar supaya Jerry bisa masuk. " Terima kasih Ibu, tapi malam ini kita semua diundang oleh keluarga Hill, jadi Ibu juga harus datang, Saya ingin menyampaikan pesan ini. Karena ponsel Rizky tidak aktif" ucap Jerry menyalami tangan Mama Rizky. " Oh ada acara apa, Rizky ada di dalam, sejak tadi dia memang membantu ibu untuk membuat kebun di belakang rumah" ucap Ibu Rizky kemudian memanggil anaknya. Setelah masalah ini, Rizky memutuskan untuk membeli rumah di perumahan yang dijaga ketat oleh Satpam. Dia tidak mau ibunya diculik seperti w
Pagi itu Kevin dan Jaden sedang bersama, Jaden menceritakan semua yang terjadi pada Kevin. Bagaimana dia bisa terpisah dari Keenan, dan bersembunyi dimana dia selama ini. " Maafkan aku Kevin, aku tidak bisa menjaga amanah kamu, aku kehilangan Keenan, padahal kamu berkorban untuk Mama" ucap Jaden dengan penuh penyesalan. " Tidak perlu menyalahkan diri, aku tahu pasti sangat sulit, kita terus dikejar oleh penjahat itu jadi hilangnya Keenan adalah bagian takdir dari Tuhan. Yang penting sekarang kita cari Keenan bersama sama" ucap Kevin. Dia tahu Jaden tidak mungkin sengaja meninggalkan adiknya begitu saja. Semuanya pasti sangat berat, harus hidup dalam persembunyian. " Aku sudah meminta bantuan sama si kembar supaya bisa menemukan keberadaan Keenan" ucap Jaden. " Apakah bayi bayi kecil itu bisa menemukan, karena yang menghubungi aku selama ini juga kedua bayi itu. Tapi bukanlah itu tidak masuk akal" ucap Kevin dia sulit percaya, jika kedua bayi itu yang bisa menemukan mereka semua.
Erni masih tidak bisa percaya jika dia bisa berkumpul dengan anak dan juga suaminya. Begitupula dengan yang lainnya. Perjalanan hidup mereka kini semakin berwarna, dengan berkumpulnya keluarga besarnya. Erni masih tidak bisa lepas dari anak anaknya. Dia tidak berhenti untuk mencium Joe, dan itu membuat Joe malu. " Kakak Ipar!" Ucap Gaina mendekati Erni, sejak tadi Erni masih belum terbiasa melihat banyak orang dia masih belum sadar jika Gaina, adik iparnya masih hidup. Erni menoleh dan terkejut saat melihat Gaina, meskipun berpuluh tahun lamanya tidak bertemu dan Gaina mengunakan penutup mata, tapi Erni masih bisa mengenali adik iparnya. " Gaina! Itu kamu? Kenapa bisa..." ucap Erni sambil mengucek matanya berkali kali. " Kakak Ipar, ini aku, maafkan aku, gara gara Kak Gandhi menyelidiki kematianku, kalian jadi hancur..." ucap Gaina kemudian memeluk Erni, mereka berdua menangis sesunggukan. Sebenarnya jika pun Erni marah dia juga berhak. Tapi melihat adik iparnya yang matanya hila
Di atas sana langit sudah sangat merah keemasan, karena matahari sudah hampir menyentuh garis cakrawala.Magic hour!Begitulah kebanyakan orang menyebutnya.Si kembar si paling penikmat matahari terbit dan terbenam, saat ini mereka berada di halaman rumah kediaman Hill. Selalu hening saat menikmati pemandangan. Xhaqella tampak menengadahkan kedua tangannya dan memejamkan matanya. Sementara angin mempermainkan ramput panjangnya.' Tuhan terima kasih sudah mengabulkan doa aku selama ini. Sekarang aku sudah punya keluarga yang banyak, dan saling menyayangi kita dan juga yang lainnya. Tuhan Engkau sangat Maha Kaya. Untuk itu hari ini aku akan berdoa meminta lagi. Jangan anggap aku serakah Ya Tuhan, jika boleh aku ingin meminta Ayah dan Ibu bersatu kembali. Kikislah rasa trauma ibu, dan turunkanlah ego dan gengsi Ayah. Tapi aku tidak mau ada pengorbanan yang besar, seperti kehilangan mereka atau hal yang menyakitkan,..Aamiiin' doa Xhaqella dalam hatinya.' Ya Tuhan, Terima kasih atas berk
Kevin dan Mama Erni sudah sampai di kota tempat tinggal keluarga Hill, mereka semua masih proses lending. Kevin tampak berkaca kaca matanya, dia akhirnya menginjakan kakinya lagi di kota ini, tempat kelahirannya. Hal yang kemarin tidak pernah Kevin bayangkan, bisa kembali lagi ke sini.' Akhirnya aku kembali, sekarang tanpa rasa takut lagi. Papa dan Mama aku kembali, tapi hanya berdua dengan Mama Erni, adik hilang. Tapi Kevin janji akan mencari Keenan' batin Kevin sambil melihat ke luar jendela. Melihat gumpalan awan yang sudah ada semburat merahnya karena kena sorot cahaya matahari. Suasana yang sangat indah, yang selalu Kevin rindukan.Tidak hanya Kevin yang hanyut dalam lamunannya. Erni juga merasakan hal yang sama. Dia merasa seperti terlahir kembali, kesehatan mentalnya sudah membaik, meskipun belum seratus persen pulih. Dan mungkin tidak akan pernah bisa sembuh. Penyakit mental berbeda dengan penyakit biasa, yang bisa disembuhkan dengan meminum obat.' Puluhan tahun aku pergi m
Di tempat lain, keadaan juga tidak jauh beda dengan Ambar dan Vero. Vio juga mendapatkan ganjaran yang sangat mengerikan. Meskipun Vio tidak dipenjara oleh pihak berwajib, namun dia lebih mengenaskan nasibnya. Bagaimana tidak! Saat ini dia sedang di pasang rantai lehernya dan di taruh di sebuah tempat yang sangat sempit. Keadaan Vio juga sudah sangat tidak terlihat seperti manusia, wajahnya penuh dengan luka. Setiap hari dia disiksa. Tap! Tap! Tap!Suara langkah mendekati ke dalam sel milik Vio, dia sudah tidak berdaya. Bahkan sudah ratusan kali dia memohon untuk dibunuh saja, namun tidak ada yang bisa mengabulkan.Vio mengangkat kepalanya dan melihat Robin dan Vinsen datang. " Robin, terakhir kali aku mengatakan jika aku bukan wanita yang kamu maksud. Aku tidak peduli kamu mau percaya atau tidak, tapi kamu membuat orang yang seharusnya mendapatkan hukuman, bebas diluar sana. Aku adalah Violetta, aku tidak pernah berbohong" ucap Vio berharap Robin mau mendengarkan apa yang dia k