El mengeliat karena terdengar suara kecil anaknya yang sudah terbangun, duduk di atas ranjang sambil menggenggam mainan boneka barbie yang bisa terbang sendiri seperti seorang peri, yang di sekeliling tubuh barbie ada percikan mirip cahaya. “ Wah anak ibu sudah bangun saja nih, apakah masih ada yang sakit” tanya El kemudian dia mendekati Xhaqella sambil mengikat rambut panjangnya mengunakan karet gelang.“ Hum, aku sudah sembuh ibu,kita pulang saja ya bu… supaya ibu dan paman tidak perlu lagi tidur sambil duduk seperti tadi. Qella sedih melihat ibu tadi tidur seperti ini” ucap Xhaqella sambil mempratekkan bagaimana ibunya tidur. Dan itu membuat El tertawa karena anaknya memperagakan dengan sangat lucu. "Beruntungnya Paman Daren baik dan memindahkan ibu ke sofa” lanjut Xhaqella. Sambil menurunkan Barbienya mengunakan remot yang ada di tangannya.“ Ha…ha… kamu sangat lucu sekali sih Dek, tapi ngomong ngomong apaah paman Daren yang membelikan mainan baru? Dan kemana paman?” tanya El kar
Lagi lagi dunia Sean serasa berputar mendapatkan sebuah fakta yang kini ada dihadapannya, jika melihat hasil tes DNA ini dan akurat kini dia tahu kenapa Ambar menyelamatkan Vio darinya, meskipun dia sendiri belum tahu pasti apa motivasinya. Dan ada hubungan apa Mamanya dengan Vio, karena jika tidak punya hubungan pasti tidak akan mau membantu Vio untuk kabur, apalagi resikonya sangat besar jika ketahuan. Begitu pula dengan Joe yang baru melihatnya, dia juga terkejut. “ Bos, ini benar tidak sih hasilnya, bagaimana bisa jika Tuan dan Nyonya besar bukan orang tua kandung Bos? Dan siapa orang tua bos yang sebenarnya” ucap Joe.Sean sedang sedih tapi saat mendengar ucapan Joe rasanya dia ingin marah pada asistennya itu, di tambah lagi baru saja Joe mengatakan jika dia mengunakan El untuk mengambil sampel DNA kedua orang tuanya yang ternyata bukan orang tua kandungnya.“ Seharusnya aku yang tanya pada kamu Joe, ini hasilnya benar apa sudah direkayasa? Bagaimana bisa mereka bukan orang tua
El masih saja fokus pada layar laptop miliknya, sejak tadi dia meneliti rekaman CCTV yang ada di mall saat itu, tempat anaknya jatuh. Dan dia juga melihat anak kecil yang telah mendorong anaknya. “ Gila ini! dari rekaman saja, tatapan anak ini sudah sangat benci banget dengan Xhaqella, tapi bagaimana bisa anak umur segini sudah punya sifat yang tidak baik” gumam El sambil mengamati anak itu. “ Aku harus mencarinya, Dan sepertinya kemampuanku masih sama” ucap El kemudian jari jarinya langsung menari nari di atas laptop. Selain itu El juga melakukan Face Detector pada wajah anak itu di sebuah aplikasi. Tidak menunggu waktu lama akhirnya El sudah mengantongi data pribadi anak itu. ‘ Calistha Queena’ itulah nama anak yang telah membuat anaknya jatuh hingga masuk rumah sakit. “ Dia seumuran dengan kembar, tua anak itu beberapa bulan, miris sekali anak segitu sudah menjadi jahat. Semakin penasaran aku dengan orang tuanya” ucap El semakin bersemangat. “ Aku harus membuat keamanan untuk
Xavier langsung menelepon ibunya sore itu untuk memberitahukan jika Ayahnya berada di rumah Oma dan Opanya. “ Halo Ibu ini Xavier yang pinjam ponsel milik paman penjaga di rumah Oma” ucap Xavier kala sudah tersambung dengan ponsel milik ibunya. [ Xavier ada apa, apakah kamu tidak menemukan buku kamu? Katanya ketinggalan di rumah Oma] ucap El. “ Bukan Ibu, aku malah belum masuk ke dalam rumah, tapi di depan rumah ada paman Sean yang memaksa masuk untuk bertemu dengan Qella. Sedangkan kita kan tidak tinggal di sini. Bagaimana ibu, apakah harus diberitahu rumah kita atau di suruh masuk saja” ucap Xavier. Sementara Sean hanya bisa menghela napas dengan berat mendengar anaknya mengadu pada ibunya. Apalagi dia bilang jika dirinya memaksa masuk. ‘ Ini anak jahil juga, untuk apa dia menanyakan pada ibunya aku di suruh masuk apa tidak? Jika tidak ada anak anak dan juga El, untuk apa aku masuk? Suruh main sama bibi pelayan?’ gerutu Sean dalam hati. Xavier kembali mendekati Sean setelah se
Mobil Joe melewati sebuah gerbang utama sebelum memasuki hunian mewah milik Sean, sejak tadi Xavier menikmati pemandangan di sekitarnya. Namun saat sebuah pagar hitam tinggi terbuka lebar dengan sendirinya dia langsung berdecak kagum. Apalagi dia langsung melihat betapa mewahnya bangunan yang menjuang tinggi hampir menyentuh langit. Tidak lupa atasnya yang membentuk segitiga lancip di beberapa bagian. “ Wow! Ini benar tempat tinggal paman Sean, ini sungguh terlihat lain” pekik Xavier sangat kagum dengan hunian milik ayahnya. Ini sama besarnya dengan rumah omanya, jika tempat tinggal omanya mewah dengan bangunan yang modern, tapi tempat tinggal ayahnya terlihat sangat beda. Lebih mirip seperti istana yang ada di film Disney yang adiknya suka lihat. “ Apakah kamu menyukainya” tanya Sean senang kala melihat binar binar Bahagia di mata anaknya. Sean merasa jika sebentar lagi dia bisa mendapatkan restu dari dua anaknya untuk bisa rujuk dengan mantan istrinya. Benar apa yang dikatakan ole
El penasaran dengan pemikiran anak sulungnya, entah kenapa dia selalu tertarik kalau berdiskusi dengan anak nya itu. Karena anak itu paling bisa dan akurat saat menganalisa. “ Apa yang kamu temukan, coba katakan pada ibu” tanya El pada anaknya. “ Ibu jika kita tarik pada masa lalu, yang mana Nyonya Ambar adalah orang yang membebaskan tahanan teman ibu yang bernama Violeta itu. Dan jika sekarang ibu menemukan fakta bahwa Nyonya Ambar menjadi penjamin untuk anak kecil itu. Jangan jangan dia anak dari sahabat ibu” ucap Xaquil sambil melihat ibunya. El tampak berpikir dengan yang dikatakan oleh Anaknya. Ada kemungkinannya sih hal itu terjadi. Apalagi kita juga belum tahu hubungan apa yang dimiliki oleh Ambar dan Vio. “ Hum, bisa terjadi seperti itu. Tapi kita juga harus selidiki semua lagi untuk memastikan. Dan apakah ada kemungkinan kecelakaan yang terjadi pada Qella itu disengaja? Tapi kenapa dia meminta anak kecil untuk jahat. Atau ada sesuatu yang terjadi dan kita tidak tahu” ucap
Hari ini hari sabtu, tentunya sebagian orang sudah libur dari pekerjaan mereka dan anak sekolah juga libur. Pagi ini Xhaqella sudah wangi dan rapi, dilihat dari raut wajahnya dia sangat bahagia. Sejak kemarin kakaknya bercerita tentang rumah ayahnya dia sangat tidak sabar untuk berkunjung. Dan awalnya dia tidak berani mengatakan pada ibunya jika dia ingin di sana. Tapi keberuntungan ada padanya, semalam Sean menelepon El untuk mengajak Xhaqella ke rumahnya hari sabtu dan minggu. “ Sepertinya kamu sudah tidak dabar untuk bertemu dengan ayah” goda kakaknya pada adiknya. “ Bukan aku hanya ingin sekali melihat rumahnya seperti apa, apakah benar seperti istana yang sering kita lihat di film” ucap Xhaqella. “ Hum, sama seperti itu bahkan lebih bagus, dan itu semua hasil desain ibu kita” ucap Xavier bangga dengan ibunya. Xhaqella langsung membulatkan matanya yang penuh dengan bintang bintang. “ Aku sudah tidak sabar kak” ucap Xhaqella sambil meremas pipi kakaknya. “ Kalian semua sudah m
“ Apa yang membuat kamu curiga dengannya, Nak? Kita saja tidak tahu dia ada di mana?” Ucap El sambil mengandeng Xaquil untuk masuk kedalam ruang kerjanya. “ Entahlah bu semuanya seperti saling berhubungan, dan aneh saja” ucap Xaquil. “ Baiklah hari ini kita bisa selidiki semuanya, kalau bisa kita tuntaskan saat ini juga” ucap El bersemangat. “ Hum, mari ibu kita berantas orang orang jahat itu, setelah selesai kita berkemah yuk bu, di dekat rumah saja. Kita sekeluarga” ucap Xaquil. “ Baiklah, ibu akan ajak kalian ketempat yang bagus untuk berkemah” ucap El. Tak lama kemudian mereka berdua fokus pada layar monitor masing masing. Hanya terdengar suara ketukan jari pada keyboard laptop. Beberapa jam kemudian, rombongan dua anak kembar sudah sampai di rumah Sean. Xhaqella yang paling heboh saat pintu gerbang rumah Ayahnya di bukan.“ Wah, Kakak memang tidak pernah berbohong padaku, semua ini terlihat sangatlah keren” pekik Xhaqella sambil melihat kesekelilingnya. “ Keren dan semua i