Xavier langsung menelepon ibunya sore itu untuk memberitahukan jika Ayahnya berada di rumah Oma dan Opanya. “ Halo Ibu ini Xavier yang pinjam ponsel milik paman penjaga di rumah Oma” ucap Xavier kala sudah tersambung dengan ponsel milik ibunya. [ Xavier ada apa, apakah kamu tidak menemukan buku kamu? Katanya ketinggalan di rumah Oma] ucap El. “ Bukan Ibu, aku malah belum masuk ke dalam rumah, tapi di depan rumah ada paman Sean yang memaksa masuk untuk bertemu dengan Qella. Sedangkan kita kan tidak tinggal di sini. Bagaimana ibu, apakah harus diberitahu rumah kita atau di suruh masuk saja” ucap Xavier. Sementara Sean hanya bisa menghela napas dengan berat mendengar anaknya mengadu pada ibunya. Apalagi dia bilang jika dirinya memaksa masuk. ‘ Ini anak jahil juga, untuk apa dia menanyakan pada ibunya aku di suruh masuk apa tidak? Jika tidak ada anak anak dan juga El, untuk apa aku masuk? Suruh main sama bibi pelayan?’ gerutu Sean dalam hati. Xavier kembali mendekati Sean setelah se
Mobil Joe melewati sebuah gerbang utama sebelum memasuki hunian mewah milik Sean, sejak tadi Xavier menikmati pemandangan di sekitarnya. Namun saat sebuah pagar hitam tinggi terbuka lebar dengan sendirinya dia langsung berdecak kagum. Apalagi dia langsung melihat betapa mewahnya bangunan yang menjuang tinggi hampir menyentuh langit. Tidak lupa atasnya yang membentuk segitiga lancip di beberapa bagian. “ Wow! Ini benar tempat tinggal paman Sean, ini sungguh terlihat lain” pekik Xavier sangat kagum dengan hunian milik ayahnya. Ini sama besarnya dengan rumah omanya, jika tempat tinggal omanya mewah dengan bangunan yang modern, tapi tempat tinggal ayahnya terlihat sangat beda. Lebih mirip seperti istana yang ada di film Disney yang adiknya suka lihat. “ Apakah kamu menyukainya” tanya Sean senang kala melihat binar binar Bahagia di mata anaknya. Sean merasa jika sebentar lagi dia bisa mendapatkan restu dari dua anaknya untuk bisa rujuk dengan mantan istrinya. Benar apa yang dikatakan ole
El penasaran dengan pemikiran anak sulungnya, entah kenapa dia selalu tertarik kalau berdiskusi dengan anak nya itu. Karena anak itu paling bisa dan akurat saat menganalisa. “ Apa yang kamu temukan, coba katakan pada ibu” tanya El pada anaknya. “ Ibu jika kita tarik pada masa lalu, yang mana Nyonya Ambar adalah orang yang membebaskan tahanan teman ibu yang bernama Violeta itu. Dan jika sekarang ibu menemukan fakta bahwa Nyonya Ambar menjadi penjamin untuk anak kecil itu. Jangan jangan dia anak dari sahabat ibu” ucap Xaquil sambil melihat ibunya. El tampak berpikir dengan yang dikatakan oleh Anaknya. Ada kemungkinannya sih hal itu terjadi. Apalagi kita juga belum tahu hubungan apa yang dimiliki oleh Ambar dan Vio. “ Hum, bisa terjadi seperti itu. Tapi kita juga harus selidiki semua lagi untuk memastikan. Dan apakah ada kemungkinan kecelakaan yang terjadi pada Qella itu disengaja? Tapi kenapa dia meminta anak kecil untuk jahat. Atau ada sesuatu yang terjadi dan kita tidak tahu” ucap
Hari ini hari sabtu, tentunya sebagian orang sudah libur dari pekerjaan mereka dan anak sekolah juga libur. Pagi ini Xhaqella sudah wangi dan rapi, dilihat dari raut wajahnya dia sangat bahagia. Sejak kemarin kakaknya bercerita tentang rumah ayahnya dia sangat tidak sabar untuk berkunjung. Dan awalnya dia tidak berani mengatakan pada ibunya jika dia ingin di sana. Tapi keberuntungan ada padanya, semalam Sean menelepon El untuk mengajak Xhaqella ke rumahnya hari sabtu dan minggu. “ Sepertinya kamu sudah tidak dabar untuk bertemu dengan ayah” goda kakaknya pada adiknya. “ Bukan aku hanya ingin sekali melihat rumahnya seperti apa, apakah benar seperti istana yang sering kita lihat di film” ucap Xhaqella. “ Hum, sama seperti itu bahkan lebih bagus, dan itu semua hasil desain ibu kita” ucap Xavier bangga dengan ibunya. Xhaqella langsung membulatkan matanya yang penuh dengan bintang bintang. “ Aku sudah tidak sabar kak” ucap Xhaqella sambil meremas pipi kakaknya. “ Kalian semua sudah m
“ Apa yang membuat kamu curiga dengannya, Nak? Kita saja tidak tahu dia ada di mana?” Ucap El sambil mengandeng Xaquil untuk masuk kedalam ruang kerjanya. “ Entahlah bu semuanya seperti saling berhubungan, dan aneh saja” ucap Xaquil. “ Baiklah hari ini kita bisa selidiki semuanya, kalau bisa kita tuntaskan saat ini juga” ucap El bersemangat. “ Hum, mari ibu kita berantas orang orang jahat itu, setelah selesai kita berkemah yuk bu, di dekat rumah saja. Kita sekeluarga” ucap Xaquil. “ Baiklah, ibu akan ajak kalian ketempat yang bagus untuk berkemah” ucap El. Tak lama kemudian mereka berdua fokus pada layar monitor masing masing. Hanya terdengar suara ketukan jari pada keyboard laptop. Beberapa jam kemudian, rombongan dua anak kembar sudah sampai di rumah Sean. Xhaqella yang paling heboh saat pintu gerbang rumah Ayahnya di bukan.“ Wah, Kakak memang tidak pernah berbohong padaku, semua ini terlihat sangatlah keren” pekik Xhaqella sambil melihat kesekelilingnya. “ Keren dan semua i
“ Lalu bagaimana jika Ayah meminta kamu tinggal bersama selamanya, jadi kamu hanya akan mengunjungi ibu dan kami seminggu sekali, apakah kamu mau? Jika kamu Bahagia Bersama dengan ayah, aku akan mendukung kamu. Bukankah keinginan kamu dulu seperti itu juga” ucap Xavier sambil menunggu jawaban dari adiknya dengan perasaan yang berdebar debar. Bagaimanapun juga dia tidak ingin berpisah dengan adiknya, ibu dan kakaknya pasti akan mengirimkan dia untuk menjaga adikya, yang itu artinya dia akan berpisah juga dengan kakaknya dan juga ibunya. Xavier tidak akan siap untuk itu tapi dia juga tidak akan tega jika memang adiknya lebih suka tinggal Bersama dengan ayahnya. Untuk itu Xavier memasang wajah yang biasa saja jadi adiknya bisa menjawab dengan jujur. Xhaqella tampak berpikir setelah mendengar kakaknya menanyakan hal itu padanya, pertanyaan yang kini sulit untuk dia jawab. Dia sangat menyayangi ibunya yang telah mengurusnya sejak dia kecil. Tapi di sisi lain dia juga merindukan ayahnya ap
"Adik ingin makan udang" tanya Sean pada anak perempuannya."Hum, aku mau coba udang dan juga salmonnya apakah boleh jika ambil dua" tanya Xhaqella sambil memberikan dua jari kecilnya pada Sean.Sean langsung tersenyum melihat anaknya yang terlihat sangat mengemaskan, dia kemudian menganggukan kepalanya dan langsung mengambilkan udang salmon dan juga sayuran ke dalam piring anak anaknya.“Boleh dong sayang, semua makanan ini untuk kalian berdua. Bibi memasak khusus untuk kalian" ucap Sean dan langsung di setujui oleh Bi Asih. hari ini Sean benar benar senang, karena bisa mengurus anak anaknya dengan sangat mudah, keduanya bukan anak yang rewel bahkan kedua anaknya sangat patuh. Sean kali ini dia benar benar merasa sangat berterima kasih pada El karena telah merawat anaknya dengan sangat baik. Sehingga anak anaknya tumbuh menjadi tampan dan juga cantik, bahkan keduanya terlihat sangat cerdas.'Semoga dalam dua hari ini aku bisa melihat perubahan Xavier menjadi Xaquil, karena ada banyak
Sean menatap Xavier dan Calistha bergantian. Apakah anaknya dan juga Calistha saling mengenal. Dan kenapa kini Xavier menatap Calistha dengan sangat dingin. Ada apakah ini? Apa yang telah dia lewatkan? Pikiran Sean terus bertanya tanya. Dia memang tidak di beritahukan oleh Daren jika yang telah mendorong anaknya adalah Calistha. Daren menyembunyikan semua itu, karena dia tidak mau membuat Sean mengamuk. Apalagi masih ada sangkut pautnya dengan Ambar. Yang itu artinya Sean sedikit banyak akan bersedih dan merasa dikhianati bertubi tubi.“ Kamu apa apaan sih, jangan menuduh anak saya nakal. Apakah begini cara ibu kamu mendidik kamu” Ucap Almira sengit. Apalagi melihat wajah anak itu yang sangat mirip dengan El, semakin membuatnya muak. “ Apakah aku menuduh anak Bibi tua dengan asal? Semua bukti sudah ada dan berada di tangan paman kok. Oh iya,... sebenarnya Bibi tua sedang dalam pencarian paman Daren. Bagaimana jika aku mengatakan pada paman jika ternyata anak nakal ini anak Bibi tua y