Share

Bab 2

Untuk mengalihkan suasana hatiku, Melisa secara acak membuka sebuah acara hiburan di televisi untukku.

Kami berdua pun menontonnya sambil berkomentar.

"Tampang pria ini kurang, mukanya seperti monyet, terlihat jelas dia seorang aktor komedi."

"Segmen ini palsu sekali, terasa ada skripnya."

Tidak lama kemudian, kami berhenti tertawa.

Karena saat ini, secara tiba-tiba, yang terlihat di layar adalah seorang selebritas papan atas di industri hiburan bernama David Fabian.

Raut wajah Melisa seketika menggelap. Setelah menggerutu sangat sial, dia hendak mengganti ke acara hiburan yang lain.

Namun, suara David yang terdengar menghentikan gerakannya.

Segmen sekarang paling sensasional dalam acara hiburan.

David menatap ke kamera, sorot matanya terlihat begitu lembut dan penuh kasih sayang.

"Hal yang paling kusesali adalah aku nggak mengungkapkan perasaanku ke seorang gadis pada tahun itu ...."

Orang-orang di sekitar David mulai menggoda dan bertanya-tanya, sedangkan Melisa di sini mengepalkan tangannya dengan erat.

Aku menepuk-nepuk lengannya, mencoba menghiburnya, tetapi hatiku juga penuh dengan kepedihan.

Aku tahu, David tidak pernah mau mengumumkan pertunangannya dengan Melisa.

Alasannya, hal itu hanya akan memengaruhi popularitasnya dan pekerjaannya.

Dengan latar belakang keluarga yang dimiliki David, memasuki industri hiburan hanyalah sebuah kegiatan saat dia merasa bosan.

Jika Melisa berbicara terlalu banyak, David akan marah dan terus-menerus menyalahkannya, tidak memahaminya, dan menuduh Melisa tidak mau mendukung pekerjaannya.

David tidak pernah tahu.

Bahwa setiap kali dia terlibat dalam kontroversi di media sosial, Melisa yang selalu bekerja tanpa lelah untuk membantunya membersihkan reputasinya.

Bahwa setiap kali drama terbarunya tayang, Melisa yang selalu membantu mempromosikannya.

Melisa pernah bilang, dia tahu bahwa memasuki industri hiburan adalah impian David.

Karena itulah, dia bersedia menggunakan seluruh kekuatannya untuk membantu David menuju ke puncak.

Akan tetapi, di mata David ....

Semua yang Melisa lakukan hanyalah cara untuk tidak putus dengannya dan sebagai alasan agar bisa cemburu.

Dia selalu percaya bahwa satu-satunya orang di dunia yang paling memahami dirinya adalah teman masa kecil dia dan Brian, Gita Hasya.

Menyadari kekhawatiranku saat menatap mataku, Melisa pun memaksakan diri untuk tersenyum.

"Aku nggak apa-apa. Adel, bukankah kita sudah putuskan untuk membatalkan pernikahan?"

"Setelah itu, kita hanya perlu beri tahu para orang tua dan semuanya akan selesai. Kita akan bebas."

Berlinang air mataku saat aku mengangguk.

Namun, siapa sangka ....

Pada malam hari, Brian meneleponku.

Nada bicaranya dipenuhi rasa kesal.

"Adel, kenapa tindakanmu kali ini keterlaluan? Gita sedang flu, aku hanya pergi mengobatinya! Kenapa kamu malah berpikir yang nggak-nggak? Hanya karena hal sepele ini, kamu bahkan nggak datang ke pesta yang sudah diatur!"

"Orang tua kamu dan orang tua aku sudah ada di sini, semuanya hanya menunggumu seorang! Adel, kusarankan kamu lebih bijaksana, jangan sampai aku harus menjemputmu sendiri!"

Biasanya, aku akan merasa sedih ketika Brian memarahiku dengan sikap dingin seperti itu.

Namun kini, menghadapi tuduhan dan amarahnya, aku membalasnya dengan tenang.

"Brian, aku ingin membatalkan pernikahan kita, jadi nggak perlu datang ke pesta itu lagi, 'kan?"

Kata "membatalkan pernikahan" sekali lagi menyulut api kemarahan Brian.

Aku pun hanya mendengar dia berteriak dengan marah.

"Kamu sadar nggak? Sikapmu sekarang sungguh nggak masuk akal! Adel, kenapa aku nggak pernah sadar kalau kamu adalah wanita yang suka membuat drama! Aku sekarang sudah berinisiatif untuk meneleponmu, apa sulit bagimu untuk sedikit mengalah?"

"Semua orang sedang menunggumu di sini, sampai kapan kamu ingin mempermalukan diri sendiri? Pokoknya kamu harus datang hari ini! Kamu sekarang di mana? Aku akan pergi jemput sekarang!"

Aku menatap selimut rumah sakit yang menutupi tubuhku, tiba-tiba merasa diriku sangat lelah.

"Kamu jemput aku di Rumah Sakit Metra."

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status