Share

Chapter 89

[Assalamu'alaikum, Khalifa? Bagaimana keadaan di sana? Bagaimana hubungan kamu dengan Khanza? Apa semuanya bisa diatasi.]

Pesan yang masuk satu jam yang lalu Khalifa hiraukan. Tidak membalas ataupun berniat untuk membalasnya. Ia menghiraukan dengan perasaan campur aduk, antara ingin dan tidak, pikirannya sekarang benar-benar tidak bisa diajak kompromi.

[Kenapa cuman dibaca doang? Khalifa, kamu baik-baik aja kan?]

Pesan kembali masuk, terlihat dari atas layarnya saya Khanza mendapati sebuah notifikasi masuk. Khalifa termenung, masih tak ingin membalas. Sampai beberapa detik berlalu, suara dering ponsel terdengar. Alby kali ini menelponnya.

Khalifa terdiam, benar-benar bingung untuk menjawab panggilan atau tidak.

“Jika aku tidak bahagia maka kau juga tidak boleh bahagia ….” Ucapan itu terus terngiang di telinga Khalifa. Seperti bunyi alarm, kalimat itu penanda sebagai kesadaran dirinya. Kalau apa yang ia miliki saat ini … harus dimiliki pula oleh Khanza.

Suara ponselnya masih seti
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status