Share

Chapter 91

“Ada apa ini?”

Deg!

Jantung Khalifa berdetak dua kali lebih cepat. Aavar, Lusi maupun Khanza menatap intens padanya.

“Khalifa, Khanza bilang ada suara seseorang, siapa?” tanya Aavar mengedarkan matanya.

Khalifa menoleh ke belakang di mana Alby sudah tak ada di tempat. Syukurlah, Khalifa kira Alby ada di belakangnya.

“Suara apa? Perasaan tidak ada suara apapun? Tadi aku hanya menelpon seseorang, dan lupa aku malah me-loudspeker kan suaranya,” ujar Khalifa menggaruk tengkuknya.

“Yang benar? Tapi tadi—”

“Khanza ini, bikin orang panik aja. Taunya nggak ada apapun,” ucap Aavar memotong ucapan gadis itu. “udah malam juga, waktunya tidur.”

Khanza tampak cengengesan. “Eh iya, mungkin tadi aku salah dengar. Duh, ada-ada aja.”

Khalifa hanya tersenyum, lirikan matanya sekilas menatap jendela namun kemudian ia langsung alihkan kembali.

“Ah iya, Khalifa tadi aku ke sini mau ajakin kamu buat tidur di kamar aku. Mau ya? Kita gadang!” ucap Khanza dengan wajah semringah. Khalifa hendak menjawab
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status