Share

Part 113 Maaf 2

"Tolong sampaikan permintaan maafku pada Gama."

"InsyaAllah akan kusampaikan." Dada Dea berdesir saat mendengar kalimat itu. Mereka sama-sama menginginkan Gama beberapa bulan yang lalu. Sampai banyak drama terjadi di antara keduanya. Drama yang meninggalkan jejak luka.

Namun Dea tidak tahu kapan akan menyampaikan permintaan maaf Alita pada suaminya. Yang pasti harus mencari momentum yang tepat untuk bicara.

Keheningan terurai oleh bunyi telepon di saku gamis Dea. Gama melakukan video call seperti biasa. Membuat Dea kelabakan. Jika di angkat jelas bakalan ketahuan kalau dia sedang ada di bawah. Bersama Alita di kafe pula.

"Maaf, aku harus pulang, Lit." Dea mengembalikan ponsel di saku gamis dan membiarkannya terus berpendar.

"I-iya."

Dea bangkit dari duduknya. Membayar minuman mereka berdua, kemudian pergi menenteng belanjaan. Alita hanya bisa mengawasi dari kaca tembus pandang yang menjadi dinding kafe.

Dua menit kemudian, Alita juga pergi dari sana. Ia tadi memang tidak bertanya Dea
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (28)
goodnovel comment avatar
Lis Susanawati
yup betul. itu hanya bentuk tanggungjawabnya Tony saja
goodnovel comment avatar
Lis Susanawati
pelajaran berharga
goodnovel comment avatar
Lis Susanawati
memperbaiki diri dan menyembuhkan hati
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status