Share

Bab 141

Di waktu yang sama dan di tempat yang berbeda, Raymond Harvard gelisah di hadapan ponselnya sambil menggerutu sendiri, “Kurang ajar si Lorenzo! Orang suruhanku dari tadi sudah siap. Kenapa dia sulit sekali ditelepon? Sial!” umpatnya menyeringai marah. Kemudian berulang kali dia terus menelepon Lorenzo, menanyakan perkembangan apa yang terjadi di sana.

Raymond berkeliling kamar dengan tatapan nanar. Wajahnya sangat pucat dan gelisah. Baginya, tidak ada banyak kesempatan untuk membunuh seorang Marvin. Kesempatan kali ini tidak boleh gagal.

Sebelumnya, dia sudah berkoordinasi dengan Hartmut. Kata Hartmut, tiga anak buahnya akan segera melaksanakan misi jika sudah ada perintah dari Raymond. Namun, Raymond juga harus memastikan bahwa Lorenzo telah berkoordinasi dengan baik sama tiga anak buah dari Hartmut di sana.

Drrttt....

Panggilan dari Lorenzo.

“Bagaimana?” cetus Raymond tidak sabar. “Kau sudah aku bayar cukup mahal, Lorenzo. Sengaja aku m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status