Raymond Harvard selama ini memang sangat benci terhadap Marvin Rock dalam banyak hal. Tidak hanya urusan dendam pribadi, namun dia sering dimarah oleh ayahnya karena dinilai tidak becus mengurusi Marvn Rock. Selain itu, jelas karena dia cukup sering menahan malu.Sudah lama Raymond ingin menyaksikan Marvin Rock tersiksa, atau bahkan mati, karena setelah itu, mereka pikir bisnis mereka tidak akan ada lagi yang mengancam. Menurut Keluarga Harvard, hanya Marvin Rock lah sepertinya sosok yang sangat dikhawatirkan.Di balik sombongnya Raymond dan sering menjelek-jelekkan Marvin Rock, rupanya dia dan keluarganya dipaksa mengakui bahwa Marvin Rock punya kans besar untuk sukses dan menjadi pesaing berat mereka di negeri ini. Hanya saja, mereka tak mau mengakui itu. Orang kaya yang jahat hatinya memang unik.Sudah mafhum bahwa jika ada perkelahian di distrik Chernys, orang orang di sekitar sana tidak akan ambil pusing. Meskipun darah sudah di mana-mana, mereka tidak akan peduli.BUG!Marvin Roc
Big Boss Morgan dulunya merupakan bos mafia yang sangat ditakuti di semua penjuru Gloriston, karena jaringan mereka meluas ke wilanyah lain di Chemisland, maka sistem hierarki mereka pun makin berkembang menjadi sebuah tatanan besar di semua penjuru negeri.Paling awal, Big Boss Morgan menambah pundi-pundi uang dari peredaran narkoba, penyelundupan senjata, dan pencucian uang, hingga mengarah ke perjudian dan prostitusi. Selain itu, sebagian kecil dari mereka terpaksa terjun ke dunia pembegalan dan pencurian akhir-akhir ini.Hanya ada satu ketua mafia besar dan tak terkalahkan di Chemisland, yaitu Morgan!Alkisah, sekitar empat puluh tahun lalu, Morgan muda merupakan pria kuat dan tangguh. Dia memiliki satu saudara kandung bernama Bertram. Meskipun mempunyai kecerdasan luar biasa, Bertram tidak punya kekuatan seperti kakaknya.Suatu ketika Bertram diejek oleh seorang pria bernama Randolf. “Apa kerjaanmu setiap hari yang berada di bawah matahari?”
The Titanz sempat memberikan perhitungan dan melakukan balas dendam kepada Morgan, namun upaya yang mereka kerahkan tidak menuai hasil, karena semakin besar usaha mereka, semakin besar pula kekuatan dari Mafia Morgan.Selama bertahun-tahun, meskipun masih aksis, The Titanz yang dipimpin oleh Hartmut tidak bisa mengalahkan dominasi Morgan dalam hal apa pun, baik itu premanisme, hingga melakukan kriminal bersama pemerintah dan polisi.Hingga hari ini, The Titanz terus mencari cara bagaimana bisa mendegradasi kekuasaan Morgan. Ketika Hartmut mendengar kabar dari Tuan Warren Harvard bahwa saat ini Keluarga Morgan telah tobat, Hartmut sangat kaget.Pasalnya, jika info tersebut memang benar, berarti langkah mereka jelas akan dipermudah dengan sendirinya. Namun, apa iya Morgan akan meninggalkan total semua dunia hitam begitu saja, lalu pasrah melepaskan tampuk kejayaannya pada orang lain terutama musuh terdekat?Di istana milik Keluarga Harvard, sang ket
“Jika kau bisa menggagalkan berdirinya The Rock Holding Company.”Hartmut menggeleng cepat. “Tidak! Sangat sulit, Tuan.” Dia mengelak karena tidak yakin. “Begini Tuan. Jika seorang Aldous Morgan saja sudah seperti berada di bawah ketiak Marvin Rock, rasionalnya Marvin Rock cukup besar dan sulit untuk dijatuhkan. Tidak banyak orang yang bisa mengambil hati Aldous.”Termasuk dirinya sendiri, pikir Tuan Warren, tidak bisa melobi Alodus, alasannya karena adanya pengaruh Marvin Rock.Jika The Rock Holding Company nantinya berdiri, peluang Harvard Corp bakal terdegadasi dari persaingan bisnis papan atas di Chemisland bakal terbuka cukup lebar. Apa yang selama ini diprediksi oleh sebagian orang bisa saja terjadi apabila Marvin Rock sukses dengan perusahaan tersebut.Tuan Warren melihat semua ini sebagai sebuah ancaman besar bagi bisnis besarnya. Meskipun dia anggap Marvin merupakan mantan napi yang sempat tercoreng namanya, dia tidak bisa memungkiri bahwa ana
Sesampainya di apartemennya, Lizzie pun bergegas mengecek semua ruangan. Dia mengerling lalu bernapas lega. “Ah. Syukurlah. Rupanya kompornya sudah aku matikan. Aku lupa.” Lizzie langsung melepaskan jaket kulitnya dan melemparkannnya ke atas meja.Marvin Rock yang terengah-engah pun mengatur napasnya. “Jadi, semua aman?” tanyanya mengerutkan kening.Lizzie duduk sambil menyapu keringat di dahinya. “Semua aman.” Setelah menenangkan diri, dia lalu menawarkan makan siang bersama di sini. “Kebetulan aku masak daging asap. Jika Tuan menyangka bahwa seorang seleb terkenal tidak bisa memasak, dugaan tersebut salah total. Buktinya, aku cukup jago lho. Ayo kita makan bareng!”Dengan alasan mau segera berangkat ke kantor, Marvin Rock menolaknya secara halus, namun penolakan tersebut ditolak lagi oleh Lizzie.Wanita seksi itu mengeluarkan sebuah senyuman sensual yang menggairahkan, sehingga Marvin Rock sedikit terpesona.Seketika Marvin Rock mengerj
Aldous Morgan yang terlalu sibuk mengurus bisnis keluarga, terpaksa hingga hampir berumur empat puluh ini masih saja membujang, sementara saudaranya nomor dua dan nomor tiga sudah pada menikah.Bahkan, dia sendiri merupakan satu-satunya di antara lima bersaudara yang paling tidak terlalu hobi bermain wanita. Baginya, uang dan kekuatan adalah prioritas.Namun, karena sangat lama tidak merasakan kebersamaan dengan seorang wanita, ketika dihadapkan dengan sosok Lizzie White, Aldous terpaksa menelan salivanya terang-terangan, dia terbuai godaan Lizzie.Sesuai dengan janji dari mereka, bahwa Lizzie telah tiba jam tujuh malam, dan akan pulang esok pagi. Maka, Aldous mengusir salah satu adiknya yang tengah berpesta di room rahasia milik Keluarga Morgan bersama sejumlah wanita.Setelah room ini kosong, barulah Aldous dan Lizzie masuk ke dalamnya. “Tempat karaoke, dj, kamar tidur, dan wc. Nikmati sepuasanya, Lizzie! Jika kau butuh minum jenis apa
Lizzie White merupakan seorang seleb media sosial yang cukup populer. Karena suara dan tubuhnya begitu mempesona, dia sangat sering menjadi tukang endorse dan bintang iklan. Nama Lizzie White terkenal harum di kalangan netizen penggila media sosial.Pada hari ini, Lizzie White menawarkan diri kepada Aldous Morgan, agar dirinya bisa dipilih menjadi brand ambassador Morgan Entertainment nantinya. Meskipun proyek masih berlangsung, Lizzie tidak ingin kalah start dari bintang wanita lain di Gloriston.Marvin Rock melihat jam tangannya. “Aku punya waktu satu jam untuk membicarakan ini,” lalu menatap wajah Aldous sembari menaikkan salah satu alisnya.Melihat kecantikan Lizzie, Aldous menahan untuk menelan ludahnya. Sekelebat lirikan ke arah Lizzie, lalu dia menatap Marvin Rock seraya berkata, “Baiklah. Ayo kita bicarakan masa depan Morgan Entertainment di salah satu taman Chernys.Sesampainya di sana, tepatnya di bawah pepohonan yang begitu rindang, mer
Mundur sedikit beberapa menit yang lalu, saat Aldous baru saja menikmati pestanya bersama Lizzie.Usai bekerja, Marvin Rock kembali ke distrik Chernys, tepatnya di areal proyek, karena ada barang miliknya tertinggal di sana. Karena tidak ketemu, akhirnya dia pun bergegas ke kediaman Keluarga Morgan, bermaksud menanyakannya langsung kepada Aldous, bisa jadi Aldous yang sudah mengamankannya.Namun, tidak lama berselang turun dari mobilnya, Marvin Rock dihadang oleh dua orang pria asing, dan mau digebuki. Lokasi tersebut sekitar lima puluh meter dari kediaman Keluarga Morgan, cukup jauh. Secara daerah di sini sudah tahu seperti apa, Marvin Rock pun tak heran mendapat serangan mendadak.Saat itu, Marvin Rock belum tahu bahwa ternyata dua pria tersebut merupakan mata-mata dari Hartmut yang bertugas untuk mengawasi Lizzie dari kejauhan. Ketika melihat Marvin Rock di tengah suasana gelap pinggir jalan, mereka berdua lantas langsung menghubungi Hartmut untuk memin
Hari ini merupakan hari yang sangat membahagiakan bagi Marvin Rock. Pagi tadi, putra pertamanya telah lahir ke dunia. Marvin memberi nama : Brockley Leofric, persis Pangeran Terbuang. Marvin belum bisa move on dari sosok yang menjadi idolanya semenjak kecil. Pada akhirinya Marvin pun peka. Dalam cerita karangan Pangeran Terbuang, terkait Naga Glory menjadi sangat kaya lantaran menemukan harta karun terpendam, Marvin merasa apa betul itu dirinya? Tapi, Marvin tidak percaya ramalan, dan dia juga tidak percaya bahwa roh seseorang yang telah mati bisa merasuk ke tubuh orang lain. Marvin bukanlah karakter fiksi Naga Glory seolah-olah dia merupakan pria yang telah diramalkan, dan bukan pula karakter asli titisan Pangeran Terbuang. Namun, jika dikatakan sebuah kebetulan, bagaimana bisa semuanya bisa berjalan dengan sangat rapi? Sebuah teka-teki yang masih menyimpan misteri. Marvin memastikan diri bahwa dia merupakan keturunan Pangeran Terbuang sesuai hasil riset Fabrizio beserta pakar seja
“Ayah, maafkan aku karena aku pernah durhaka padamu. Aku merasakan dampak buruk setelah aku tidak berbakti dan berbuat baik padamu.” Werner Rockstone berdiri dari kursi sambil mengangkat tubuh Marvin. Dia menatap heran, “Ayah maafkan kesalahan kau, anakku. Dan ayah juga minta maaf, karena ayah tidak menaruh rasa empati yang lebih kepada mu.” Marvin mengerutkan kening. “Ayah, apa Tuan Arash menghubungi mu?” “Dia berbicara banyak hal denganku selama kau berada dalam perjalanan pulang. Dia sangat berterima kasih karena kau telah membuat anaknya menjadi sembuh dan sehat jiwanya.” “Hurmuz hanya butuh perhatian dan kebijakan dari ayahnya.” Marvin dan Werner berjalan di halaman samping, menjauh dari keramaian. Melihat sikap Marvin terhadap orang lain saja sudah luar biasa, bagaimana sikapnya dengan orang terdekat? “Ayah bangga punya anak seperti mu, Marvin.” Marvin malah membalikkan omongan. “Aku juga bangga pu
Setibanya di Gloriston, Marvin dan Gennifer langsung menuju rumah rumah baru mereka yang sangat megah dan baru beberapa waktu lalu rampung, di distrik Rockley. Rumah yang layak dikatakan sebuah istana kecil, setiap orang pasti ingin bisa memilikinya. Untuk merayakan kesembuhan Gennifer, maka diadakan acara makan besar antara dua keluarga besar, Keluarga Rock dan Keluarga Winston. Semua kerabat terdekat hadir dalam acara di malam hari ini. Tak kurang dari lima puluh orang pun hadir. Russel Winston memeluk Marvin dengan sangat erat dan hangat. “Saudara iparku, apa kau tahu sekarang Winsoil sudah sejajar dengan Harvard Oil? Kita tidak hanya butuh dengan mereka, bahkan kita bisa menyamai mereka.” Marvin senyum. “Bahkan kita akan melampaui mereka, Kakak ipar!” Impian besar Marvin sejak dulu adalah melepaskan ketergantungan dari pengaruh Harvard. Dan sekarang, Marvin telah melampaui impiannya tersebut, sebab Rock Electra dan Winsoil tidak hanya lepa
Selama Gennifer mendapatkan perawatan dan pengobatan di tempat pengobatan tabib Arash, Marvin cukup sering bercengkerama dengan Hurmuz. Ternyata, orang gila atau ODGJ, tidak boleh diacuhkan atau tidak patut untuk tidak dipedulikan, dengan kata lain mereka juga butuh perhatian. Ketika Marvin mengajaknya bicara, rupanya Hurmuz dapat merespons dengan cukup baik jika orang yang berbicara dengannya mau memberikan empati besar, jadi bukan sekadar perhatian semata, namun empati. Marvin berusaha melakukannya terhadap Hurmuz. Di Desa Abayaneh, tidak banyak orang yang paham tentang sejarah kerajaan dan militer zaman dulu. Alasannya karena mereka tidak berminat untuk tahu akan hal tersebut, semantara Hurmuz butuh teman mengobrol dan teman yang satu frekuesnsi dengan dia. Setiap hari Marvin pasti menceritakan sejarah kerajaan tempo dulu bersama Hurmuz, tentang raja-raja, peperangan besar, dan banyak hal. Hurmuz sangat senang ketika Marvin mau mendengarkan ceritanya
Harven menyelesaikan rapat karena Aleya tak kunjung mau berbicara. Dia segera menyuruh tiga rekannya untuk bekerja seperti biasa, sementara dia dan Aleya melanjutkan pembicaraan di ruangan CEO, tertutup. Setelah dipaksa secara terus-menerus, barulah Aleya mau bicara. “Aku tidak bisa mengatakan tidak karena semua yang dikatakan oleh mereka bertiga terbukti benar.” “Aleya, sabtu malam minggu itu aku melihat kau dengan mata kepalaku sendiri. Kau berduaan dengan Raymond. Minggu pagi, aku bersama Scott membuntutimu di hotel. Setelah itu, aku pergi ke rumah Fany, di sana aku menyaksikan apa saja yang telah dia bongkar. Aku mengumpulkan mereka hanya untuk menjadi saksi penguat. Aku sendiri adalah saksi utamanya.” “Maafkan aku, Tuan.” “Berapa Raymond membayar kau, Aleya?” Alasan kenapa Aleya mau menerima tugas berat dan berbahaya ini adalah karena ayahnya merupakan seorang buruh di One Tesla, pembangkit listrik milik Harvard. Sebenarnya, aya
Harven stop di depan salah satu tempat makan yang cukup jauh dari pusat kota Gloriston. Tapi mereka tetap berada di dalam mobil. Sengaja tidak turun karena hanya untuk memastikan siapa wanita di sana. “Aleya bersama Raymond?” gumam Harven lalu tersenyum getir. Tiga orang lainnya tak berkomentar. Sejurus kemudian, Harven menelepon Aleya. “Sedang di mana?” tanya Harven. “Di rumah. Sengaja tidak keluar karena jalanan pasti macet, kan ada pertandingan.” Mata Harven tak henti mengawasi Aleya dari kejauhan. “Ya, aku dan teman-teman baru saja selesai menonton pertandingan. Baguslah kalau kau berada di rumah. Jalanan kota memang macet. Tapi ada jalur lain yang tidak macet. Di sini tidak macet.” “Ya hati-hati di jalan.” KLIK! Harven bukan cemburu, tapi curiga. Apa hubungan antara Aleya dan Raymond Harvard? Malam ini dan minggu besok, empat pria itu sibuk dengan berbagai macam tugas.
GOAL! 1 – 3. Di menit ke delapan puluh, sang pelatih terus memutar otak agar timnya keluar dari lubang jarum kekalahan, namun upaya keras dari sang pelatih tak menuai hasil baik. Kata-kata kotor dan botol plastik pun mengarah ke dua bench pemain. Kesal sama tim sendiri dan muak melihat kemenangan tim lawan. Satu per satu penonton mulai meninggalkan stadion karena mereka yakin bahwa tim kesayangan mereka tidak bakal menang. Sungguh, hasil buruk dan mengecewakan. GOAL! 1 – 4. Ketika peluit panjang ditiupkan, saat itu pula kericuhan besar terjadi di dalam stadion maupun di luar stadion. Para penonton tidak terima atas hasil buruk pada pertandingan hari ini. Mereka mengamuk kepada tim sendiri dan juga kepada tim musuh. Jika pihak keamanan tidak sigap, pasti bakal ada korban jiwa dan banyak fasilitas stadion yang rusak. Harven mengawas ke atas, ‘Tiga bajingan itu sudah melarikan diri rupanya’. Ketik
Ini adalah pertandingan pembuka di musim yang baru dan kebetulan bermain di kandang, dan sangat kebetulan pula bertemu Iron United, musuh terberat yang selalu membayangi. Iron United menjadi tim tersukses selama lima tahun belakangan. Mereka memborong lima gelar juara liga secara beruntun dan total mereka tela mengoleksi sebanyak lima belas kali juara di Chemisland League One. Membaca data yang ada sekarang, di mana Gloriston FC sedang terpuruk dan juga Iron United sedang naik daun, dan meskipun bermain di kandang, Gloriston FC tidak dijagokan menang pada pertadingan kali ini. Banyak pengamat yang memberikan prediksi bahwa Iron United bakal menguasai permainan dan memenangkan laga walaupun dengan hasil yang tidak mencolok, menang tipis. Scott murka. “Sial!” umpatnya menyeringai. “Tiga pemain top kita dijual musim ini. Ketika ada mereka saja, klub tidak bisa juara, apalagi mereka tidak ada. Mereka merupakan pemain kunci, dua gelandang dan satu striker.”
Akhir pekan pun tiba. Sabtu sore, Harven menjemput satu per satu temannya dengan menggunakan Audi mewah berwarna hitam. Unik memang, seorang bos besar perusahaan mendatangi tempat tinggal anak buahnya dan melakukan penjemputan. Sebab biasanya, mana ada bos seperti Harven? Di dalam perjalanan, masih saja Harven, Jack, dan Fany memuntahkan sejumlah olokan dan tertawaan. Jack merangkul Scott lekat dan akrab sembari berkata, “Scott, aku kepinginnya pertandingan diundur sampai pekan depan karena aku masih belum puas mengolok kau. Hahaha.” Fany yang berada di samping Harven tak bisa untuk tidak tertawa. “Scott, selama empat hari belakangan aku tidak pernah melihat kau senyum dan ketawa. Apa kau sedang dalam masa haid?” Harven melihat spion dalam dan memfokuskan pandangannya ke wajah Scott. “Astaga! Scott, aku harap kau tidak punya dendam pribadi. Jangan gara-gara kalah taruhan kau lantas membenci aku. Hahaha.” Meledaklah tawa di