Share

90. Siuman

"Tenanglah Zaid, Diandra pasti segera sadar," Ucap Bu Rina. Bu Rina sudah sepenuhnya sadar kemarin sore.

"Iya Bu, . Zaid udah berusaha, tapi tetap khawatir." Hati Zaid tentu tidak akan bisa tenang dalam kondisi seperti ini.

"Ibu tahu Zaid, kamu harus percaya Diandra akan segera sadar."

"Iya Bu," Jawab Zaid.

Hingga sore menjelang magrib, Diandra masih juga belum menunjukkan tanda tanda akak segera sadar.

Zaid yang hanya tinggal sendiri menjaga Diandra duduk di samping Diandra.

Digenggamnya tangan istrinya itu.

"Diandra, maafkan Mas. Mas gai tahu kalau hal seperti ini akan menimpa kamu dan membuat kamu kesakitan. Mas memang terlalu egois dan tidak memikirkan kamu, Di." Dielus-elus Zaid punggung tangan istrinya itu.

"Srekk" Pintu kamar terbuka.

"Zaid, pergilah sholat magrib dulu. Biar Ibu yang menjaga Diandra disini."

"Iya Bu," Zaid segera bangkit dan beranjak.

Setelah itu, Bu Rinalah yang menggantikan Zaid duduk di kursi yang tadinya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status