Share

Chapter 14

Penulis: Ifah Zah
last update Terakhir Diperbarui: 2021-05-22 05:37:28

Nada meletakkan bantal di bawah kepala Nadia secara perlahan. Setelah itu, ia pandangi wajah sang kakak yang tertidur lelap di sofa ruang tamu. Masih terlihat jelas jejak air mata di pipinya akibat terlalu lama menangis.

Nada menarik napas dalam-dalam lalu menghembuskannya perlahan. Mendengar pengakuan kakaknya tentang pria yang telah menghamilinya membuatnya merasa kasihan. Namun, di sisi lain, ia juga tak habis pikir karena Nadia meminta Alfa bertanggung jawab atasnya. Relakah Nada? Tentu saja tidak. Ia tak akan membiarkan hal itu terjadi. Baginya, hubungan mereka hanyalah tinggal kenangan dan sebagai seorang istri, ia pun berhak mempertahankan rumah tangganya dengan pria yang sangat ia cintai. Ia tidak peduli bila ia harus berurusan dengan ayahnya yang sangat keras kepala itu. Toh sejak awal, ia sudah dianggap durhaka olehnya.

Suara pintu terbuka membuatnya menoleh ke arah pintu. Ia menjawab salam sembari tersenyum lalu menghampiri suaminya yang juga tersenyum pad

Ifah Zah

Astaga, Alfa! šŸ¤£šŸ¤£šŸ¤£ Eh, Nadia! Lu jauh-jauh deh dari Alfa. Alfa tuh udah bucin sama adek lu! Tahu diri dikit lah! Udah, ah! Kalian baca, ya! Makasih banyak yang sudah masukin ke pustaka kalian! šŸ„°šŸ„°šŸ„°

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Married With My Sister's FianceĀ Ā Ā Chapter 15

    Nada terbangun saat ia merasakan hembusan napas teratur di ceruk lehernya. Tak lupa sebuah lengan kekar yang memeluknya begitu erat. Pukul 02.00 dini hari saat ini. Perlahan, ia menoleh ke arah suaminya yang masih terlelap. Seulas senyum tipis terpatri di wajah cantiknya. Ia perhatikan kedua mata Alfa yang tertutup rapat beserta alisnya yang tebal, hidungnya yang mancung, pipinya yang tirus, kumis dan janggut yang mulai tumbuh lebat, dan bibirnya yang tipis. Wajahnya tiba-tiba merona lalu menunduk ketika mengingat kejadian tadi. Mereka sempat menghabiskan waktu dan tenaga dalam permainan panas. Tiba-tiba sebuah kecupan terasa di keningnya. Nada mendongak pada sang suami yang kini tersenyum jahil."Tidurlah lagi, Sayang!" Suara serak Alfa terdengar begitu seksi di telinga Nada."Aku ingin ke kamar mandi, A'."Nada berusaha melepaskan pelukan Alfa yang semakin terasa erat."Please, deh, A'! Aku gak mau pipis di sini!"Alfa membuka matanya. Ia terkekeh lal

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-23
  • Married With My Sister's FianceĀ Ā Ā Chapter 16

    Alfa terbaring lemah di ranjang, menunggu sang istri yang sedang membersihkan dirinya di kamar mandi. Kedua matanya terpejam sembari berusaha menahan rasa sakit di kepalanya. Perlahan, setetes darah keluar dari lubang hidungnya."Ya Allah, apa yang harus kukatakan pada istriku?" gumamnya, lirih.Pintu kamar mandi terbuka. Nada tampak lebih segar dengan pakaian lengkap yang menempel di tubuhnya. Ia membawa baskom kecil berisi air hangat dan selembar handuk kecil. Ia ingin menyeka tubuh suaminya dan mengganti pakaiannya agar ia merasa nyaman."Aa', aku buka pakaiannya, ya!" ujar Nada.Alfa mengangguk lemah. Tubuhnya benar-benar terasa sangat lemah saat ini.Sementara istrinya menyeka tubuhnya, Alfa memperhatikan wajah cantik wanita yang tengah mengandung darah dagingnya. Sungguh, ia tak sampai hati bila akhirnya ia akan meninggalkan istrinya."Aa' kenapa?" tanya Nada khawatir.Alfa menarik perlahan lengan Nada agar ia bisa memeluk tubuh wanita yang ia cintai."Maaf, Sayang. Aku sudah me

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-20
  • Married With My Sister's FianceĀ Ā Ā Chapter 1

    "Mama mohon, Nak! Menikahlah dengan Alfa! Jangan sampai keluarga kita dan keluarga Narendra merasa malu karena kakakmu yang tiba-tiba lari!" pinta Viana."Nada gak bisa menikah dengan Kak Alfa, Ma! Nada gak cinta sama dia!" tegas Nada."Kamu harus mau, Nada! Atau Papa gak akan mengakuimu sebagai anak Papa lagi!" geram Gunawan.Nada tertawa sumbang. Tak dianggap sebagai anak katanya? Padahal yang berbuat hal memalukan itu ada Nadia. Dia hanyalah korban keegoisan keluarganya yang selalu mementingkan kebahagiaan Nadia dan Fandi dibanding dirinya. Sedangkan pada Nada? Ia dianaktirikan."Pernikahannya akan dimulai nanti jam empat sore, jadi jangan melakukan hal konyol yang bisa mempermalukan kami!" cetus Gunawan.Gadis berjilbab itu mendengus kesal."Baik. Nada penuhi permintaan kalian!" ujar Nada dingin.Ia keluar dari kamar Nadia menuju ke kamarnya sendiri dengan wajah datar, meninggalkan kedua orang tuanya. Para asisten rumah tangga yang berad

    Terakhir Diperbarui : 2021-03-11
  • Married With My Sister's FianceĀ Ā Ā Chapter 2

    Azan subuh berkumandang saat Nada menggeliat di ranjang sambil berusaha meregangkan otot-ototnya. Ia juga berusaha membuka kedua matanya lebar-lebar di tengah keremangan cahaya lampu tidur di kamar itu. Tapi tunggu! Ia merasakan sebuah tangan kekar memeluk erat dirinya. Ia menoleh ke arah samping kirinya. Alfa masih tertidur lelap. Tiba-tiba kesadaran menghampiri Nada dan ia berteriak."Kak Alfaaa!!!"Alfa tersentak kaget karena teriakan Nada."Ada apa, sih?" tanya Alfa seraya mengucek kedua matanya."Ke-kenapa Kak Alfa tidur di sini?"Alfa mendengus kesal."Tentu saja aku tidur di sini. Di sini tuh empuk, hangat, apalagi bisa sambil meluk kamu," jawab Alfa sambil mengeratkan pelukannya pada Nada.Nada berusaha keras untuk melepaskan diri, tapi Alfa tak bergeming."Ih, Kak! Kan Kakak bisa tidur di sofa!" cetus Nada."What? Aku? Tidur di sofa? No, Honey! Sofa itu tidak muat untukku. Aku lebih nyaman di sini.""Ka-kau ti-tida

    Terakhir Diperbarui : 2021-03-13
  • Married With My Sister's FianceĀ Ā Ā Chapter 3

    Menikah dengan orang yang kita cintai dan mencintai kita adalah impian semua orang. Itulah yang Nada juga harapkan. Namun, ia tak bisa mengelak dari takdir Allah yang telah ditetapkan untuknya meskipun kelihatannya ia seperti telah dijadikan "tumbal" oleh orang tuanya sendiri akibat kekonyolan salah satu putri mereka yang katanya selalu membanggakan itu.Ia duduk bersila di lantai kamarnya yang dilapisi karpet bulu dan hamparan sajadah. Ia baru saja melaksanakan shalat isya setelah ia dan suaminya makan malam bersama. Helaan napas kasar keluar begitu saja dari mulutnya. Sudah sebulan menjalani status seorang istri dari Alfarezel Narendra, tetapi mereka masih merasa asing. Mereka hanya bertemu saat sarapan dan makan malam. Shalat wajib pun dilakukan sendiri-sendiri. Situasi yang sama ia rasakan saat berada di rumah orang tuanya. Namun, Alfa adalah orang yang tak melewatkan waktu untuk melakukan kewajibannya sebagai seorang Muslim.Seumur hidup Nada, ia tak pernah melihat

    Terakhir Diperbarui : 2021-03-13
  • Married With My Sister's FianceĀ Ā Ā Chapter 4

    Sisa-sisa hujan semalam menyisakan hawa dingin yang menusuk hingga ke tulang. Namun, hal itu tidak dirasakan oleh sepasang manusia yang masih terlelap sambil berpelukan erat. Mereka menikmati keheningan dini hari jelang subuh ini dengan saling memberi kehangatan.Semalam, saat mereka pulang dari restoran, hujan turun begitu deras. Karena lupa membawa mantel, mereka jadi basah kuyup saat tiba di apartemen. Mereka masuk ke kamar masing-masing untuk membersihkan diri dan berganti pakaian.Saat Nada sedang membuat susu jahe hangat, tiba-tiba sepasang lengan kekar muncul dari belakang dan melingkar di perutnya. Ia seketika menegang. Alfa tersenyum sembari meletakkan dagunya di bahu sang istri."Sedang apa?" tanya Alfa dengan berbisik.Nada menghela napas untuk meredakan detak jantungnya yang terasa lebih cepat dari biasanya. Ia belum pernah seintim ini dengan lelaki mana pun."Aku sedang buat susu jahe. Mau?" Nada menawarkan susu jahe di tangannya."Ma

    Terakhir Diperbarui : 2021-03-14
  • Married With My Sister's FianceĀ Ā Ā Chapter 5

    Gunawan menatap datar sang putri yang sudah sebulan ini menghilang. Nadia menatap sendu sang ayah sambil terisak di pelukan Viana."Masih ingat pulang kamu!" sinis Gunawan."Papa, maafin Nadia," lirih Nadia."Kamu sudah mempermalukan Papa di hadapan semua orang dan kamu tiba-tiba muncul hanya dengan membawa kata maaf?" geram Gunawan."Papa, aku nyesal. Aku bakal jadi kok nikah sama Alfa.""Sudah terlambat," ujar Gunawan dingin."Terlambat? Apa maksud Papa?" tanya Nadia heran."Alfa sudah menikah dengan adikmu.""Gak! Gak mungkin! Alfa cuma cintanya sama aku!" jerit Nadia histeris."Kamu harus terima kenyataan ini, Sayang. Nada sudah menjadi istri Alfa. Semua ini kami lakukan demi nama baik keluarga kita dan keluarga Narendra, Nak!" ujar Viana."Aku nyesel, Ma. Aku nyesel ninggalin Alfa. Aku gak bisa biarin Nada bahagia sama Alfa, Ma. Alfa dan aku saling cinta, Ma!" Tangis Nadia tak terbendung lagi. Ia sungguh menyesali keko

    Terakhir Diperbarui : 2021-03-14
  • Married With My Sister's FianceĀ Ā Ā Chapter 6

    Alfa melangkah pelan memasuki ruang kerjanya sambil berbicara dengan sekretarisnya membahas tentang hasil rapat mereka tadi pagi. Ia melirik arloji di lengan kirinya. Ia pun memerintahkan sekretarisnya untuk istirahat sebelum bekerja lagi. Ia juga sudah tak sabar memakan masakan istrinya yang ia bawa dari rumah.Senyuman Alfa luntur seketika saat ia melihat seseorang yang telah meninggalkannya begitu saja. Ia menutup pintu ruangannya agar tak ada orang lain yang melihat mereka."Hai! Apa kabar?" sapa Nadia."Cih! Tiba-tiba hilang, tiba-tiba juga muncul. Sekarang, apa maumu?" tanya Alfa geram."Mauku? Kamu! Aku mau kita melanjutkan rencana kita...""Tak ada lagi rencana kita! Sejak kau pergi, sejak itu pula hubungan kita berakhir!" sergah Alfa."Apa cewek sok suci itu sudah meracuni pikiranmu?""Wanita yang kau sebut sok suci itu adalah istriku dan juga adik kandungmu! Bagaimana mungkin ada orang yang benci pada adiknya sendiri!""Aku!

    Terakhir Diperbarui : 2021-03-15

Bab terbaru

  • Married With My Sister's FianceĀ Ā Ā Chapter 16

    Alfa terbaring lemah di ranjang, menunggu sang istri yang sedang membersihkan dirinya di kamar mandi. Kedua matanya terpejam sembari berusaha menahan rasa sakit di kepalanya. Perlahan, setetes darah keluar dari lubang hidungnya."Ya Allah, apa yang harus kukatakan pada istriku?" gumamnya, lirih.Pintu kamar mandi terbuka. Nada tampak lebih segar dengan pakaian lengkap yang menempel di tubuhnya. Ia membawa baskom kecil berisi air hangat dan selembar handuk kecil. Ia ingin menyeka tubuh suaminya dan mengganti pakaiannya agar ia merasa nyaman."Aa', aku buka pakaiannya, ya!" ujar Nada.Alfa mengangguk lemah. Tubuhnya benar-benar terasa sangat lemah saat ini.Sementara istrinya menyeka tubuhnya, Alfa memperhatikan wajah cantik wanita yang tengah mengandung darah dagingnya. Sungguh, ia tak sampai hati bila akhirnya ia akan meninggalkan istrinya."Aa' kenapa?" tanya Nada khawatir.Alfa menarik perlahan lengan Nada agar ia bisa memeluk tubuh wanita yang ia cintai."Maaf, Sayang. Aku sudah me

  • Married With My Sister's FianceĀ Ā Ā Chapter 15

    Nada terbangun saat ia merasakan hembusan napas teratur di ceruk lehernya. Tak lupa sebuah lengan kekar yang memeluknya begitu erat. Pukul 02.00 dini hari saat ini. Perlahan, ia menoleh ke arah suaminya yang masih terlelap. Seulas senyum tipis terpatri di wajah cantiknya. Ia perhatikan kedua mata Alfa yang tertutup rapat beserta alisnya yang tebal, hidungnya yang mancung, pipinya yang tirus, kumis dan janggut yang mulai tumbuh lebat, dan bibirnya yang tipis. Wajahnya tiba-tiba merona lalu menunduk ketika mengingat kejadian tadi. Mereka sempat menghabiskan waktu dan tenaga dalam permainan panas. Tiba-tiba sebuah kecupan terasa di keningnya. Nada mendongak pada sang suami yang kini tersenyum jahil."Tidurlah lagi, Sayang!" Suara serak Alfa terdengar begitu seksi di telinga Nada."Aku ingin ke kamar mandi, A'."Nada berusaha melepaskan pelukan Alfa yang semakin terasa erat."Please, deh, A'! Aku gak mau pipis di sini!"Alfa membuka matanya. Ia terkekeh lal

  • Married With My Sister's FianceĀ Ā Ā Chapter 14

    Nada meletakkan bantal di bawah kepala Nadia secara perlahan. Setelah itu, ia pandangi wajah sang kakak yang tertidur lelap di sofa ruang tamu. Masih terlihat jelas jejak air mata di pipinya akibat terlalu lama menangis. Nada menarik napas dalam-dalam lalu menghembuskannya perlahan. Mendengar pengakuan kakaknya tentang pria yang telah menghamilinya membuatnya merasa kasihan. Namun, di sisi lain, ia juga tak habis pikir karena Nadia meminta Alfa bertanggung jawab atasnya. Relakah Nada? Tentu saja tidak. Ia tak akan membiarkan hal itu terjadi. Baginya, hubungan mereka hanyalah tinggal kenangan dan sebagai seorang istri, ia pun berhak mempertahankan rumah tangganya dengan pria yang sangat ia cintai. Ia tidak peduli bila ia harus berurusan dengan ayahnya yang sangat keras kepala itu. Toh sejak awal, ia sudah dianggap durhaka olehnya. Suara pintu terbuka membuatnya menoleh ke arah pintu. Ia menjawab salam sembari tersenyum lalu menghampiri suaminya yang juga tersenyum pad

  • Married With My Sister's FianceĀ Ā Ā Chapter 13

    Sinar matahari semakin terasa menyengat saat Nadia bangun dari tidurnya. Ia menengok ke arah jam dinding yang menunjukkan pukul 10.00. Akhir-akhir ini, ia semakin sulit tidur karena perutnya yang semakin besar membuatnya semakin tidak nyaman. Ia pun segera ke kamar mandi karena ia sangat ingin buang air kecil. Setelah menuntaskan hajatnya, ia segera turun menuju dapur. Ia melihat ibunya sedang bersantai di ruang keluarga. "Pagi, Mama!" seru Nadia. Viana hanya menatapnya sekilas lalu kembali menonton layar datar berukuran 42 inchi. Hati Nadia serasa tercubit karena sang ibu bersikap acuh tak acuh padanya. Ia memilih ke dapur untuk memakan apa saja yang tersedia di sana. Saat ia membuka tudung saji, ia tidak mendapatkan apa-apa. Ia mendengus kesal, lalu ia membuka kulkas dan hanya mendapatkan telur dan sosis. Ia pun membuat omelet sebagai menu sarapan pagi yang sudah sangat terlambat. "Baguslah kalau kamu tahu diri! Karena mulai saat ini, kamu harus belajar mem

  • Married With My Sister's FianceĀ Ā Ā Chapter 12

    Pukul 21.00, Nada terbangun saat merasakan mual di perutnya. Dengan tergesa-gesa, wanita itu melepaskan pelukan erat di perutnya dan berlari ke kamar mandi. Hal itu membuat Alfa terkejut. Pria itu menyusul ke kamar mandi untuk melihat keadaan istrinya."Sayang, masih mual?" tanya Alfa seraya memijat tengkuk sang istri."Kenapa ke sini, A'? Kan gak enak kalau kamu lihat aku muntah-muntah," timpal Nada lirih."Aku harus membiasakan diriku, Sayang. Kamu juga begini karena mengandung anakku," ujar Alfa lembut.Nada segera berkumur dan membersihkan bekas muntahannya di wastafel."Aa', aku lapar!" rengek Nada yang memeluk lengan sang suami dengan manja. Alfa terkekeh mendengarnya."Ya sudah. Kita makan dulu. Makan malam kita yang tertunda," ujar Alfa sembari mengedipkan sebelah matanya."Memangnya siapa yang membuat kita terlambat makan malam?" sindir Nada.Lagi-lagi Alfa terkekeh dan segera menggendong tubuh istrinya menuju ruang ma

  • Married With My Sister's FianceĀ Ā Ā Chapter 11

    Setelah makan siang bersama, Fandi mengajak Nada jalan-jalan ke mall. Fandi ingin memanjakan sang adik dengan barang-barang yang adiknya inginkan. Ia bahkan membelikan paket perawatan wajah dan tubuh untuknya. Sudah lama sekali rasanya ia tak melihat tingkah manja Nada."Ada lagi yang mau kamu beli?" tanya Fandi sambil mengajaknya duduk di salah satu kedai es krim. Fandi memesan es krim untuk dirinya dan adiknya pada salah satu pelayan, lalu pelayan itu pergi."Ini kebanyakan, Kak. Yang aku mau cuma satu gamis, satu jilbab, sama skincare. Ini malah jadi kayak habis borong satu mall!" Nada mencebik.Fandi terkekeh melihat ekspresi adiknya."Sengaja. Sekali-sekali kan gak apa-apa. Sama adik sendiri ini," ujar Fandi sambil tersenyum."Sama istri kapan?" tanya Nada jahil.Fandi memutar bola matanya malas."Karena gak jadi hari ini, ya besok!" celetuknya asal.Nada memukul lengan Fandi."Astaga, Dek! Kamu kok mukul Kakak, sih

  • Married With My Sister's FianceĀ Ā Ā Chapter 10

    Pukul 02.00, Nada terbangun dan tiba-tiba merasa lapar. Dengan perlahan, ia berusaha melepaskan pelukan posesif Alfa. Namun, sang suami sepertinya menyadari gerakannya."Sayang," panggil Alfa dengan suara serak.Nada tersenyum seraya mencium bibir Alfa."Aku lapar. Aku mau ke dapur dulu.""Biar aku saja yang membuatkan makanan untukmu.""Tidak perlu, Aa'. Aku cuma mau makan martabak yang kita beli semalam.""Aku mau nemenin kamu.""Aku tahu kamu capek banget. Kamu tidur lagi aja," ujar Nada sambil mengusap rahang Alfa."Aku gak bisa tidur kalo gak meluk kamu," rajuk Alfa.Nada terkekeh geli. Semakin hari, suaminya semakin manja padanya. Ia pergi ke kamar mandi di tengah malam saja, suaminya juga ikut terbangun dan baru akan tidur kalo ia sudah ada di sampingnya. Sangat posesif, bukan? Siapa yang akan menyangka, dua orang yang selalu merasa asing tinggal seatap kini tak bisa lagi berpisah walau hanya sebentar."Aa', aku cuma

  • Married With My Sister's FianceĀ Ā Ā Chapter 9

    Nada tengah menunggu sendirian sambil membuka akun media sosialnya di ponselnya di depan ruang KIA. Sang suami pergi ke toilet. Tak lama kemudian, giliran Nada yang dipanggil oleh perawat untuk masuk ke ruangan. Sebelumnya, ia sudah diminta perawat untuk cek tekanan darah dan berat badan."Selamat sore, Ibu Nada!" sapa sang dokter ramah."Sore, dokter!" balas Nada sambil tersenyum."Silakan duduk!"Nada pun duduk di hadapan dokter Veronica."Ini kunjungan pertama, ya, Bu?""Iya, dokter.""Hmm, tekanan darah Anda agak rendah, ya. Anda merasa mual atau pusing?""Saya gak mual. Saya cuma sedikit pusing."Alfa masuk setelah dipersilakan oleh perawat di luar."Maaf, ya! Tadi antri di toilet," ujar Alfa pada Nada."Gak apa-apa, kok. Aku juga baru masuk.""Ibu, silakan naik di sini! Kita cek kondisi janin Anda lewat USG," ujar dokter itu. Ia mengambil tangan Nada seraya menuntun Nada berbaring di atas tempa

  • Married With My Sister's FianceĀ Ā Ā Chapter 8

    Seorang pria berketurunan Spanyol sedang mengamati beberapa lembar foto yang dibawa oleh salah satu mata-mata yang ia tugaskan ke Indonesia. Ia tersenyum kecil saat melihat salah satu foto. Foto itu adalah hasil USG terakhir Nadia yang berhasil sang mata-mata minta pada dokter kandungan yang biasa Nadia kunjungi."Aku tak menyangka. Akhirnya aku akan memiliki anak," lirihnya."Kapan Anda kembali ke Indonesia?""Sebentar lagi. Aku sudah persiapkan semuanya. Begitu anak itu lahir, aku akan segera menikahinya.""Tapi, dia masih sering ke kantor Alfa.""Aku tahu. Dia masih saja terobsesi pada pria itu.""Apa kita perlu bertemu dengan Alfa?""Tak perlu. Karena Alfa sudah memiliki istri, dia tentu tak mungkin mengkhianati istrinya. Aku hanya perlu meminta Nadia untuk membuka matanya agar dia melihatku. Dia wanita pertama yang kuambil kesuciannya, juga wanita yang kucintai selama ini. Aku tak akan bertindak pengecut lagi."Carlos bertekad ing

DMCA.com Protection Status