Share

Fanmeeting

Penulis: Hasmira
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Sebuah mobil jenis Toyota Alphard berwarna putih berhenti di depan sebuah gedung mall. Ada tiga mobil lain yang mengikutinya dari belakang. Pria-pria berbaju hitam keluar dari ketiga mobil tersebut dan segera membetuk formasi mengelilingi depan pintu mobil putih. Setelah dipastikan aman, laki-laki yang berada di dalam mobil segera turun. Tidak ada kerumunan yang terlihat menyambut kedatagannya. Hal itu karena kebanyakan penggemarnya sudah berkumpul di tempat kegiatan fanmeeting akan dilaksanakan.

Lelaki itu berjalan memimpin dengan tim keamanan mengawasinya dari belakang. Ia berjalan angkuh bagai raja yang sedang memimpin prajuritnya. Senyum ramahnya tak luput dari bibirnya saat beberapa orang yang berpapasan dengannya menatap lelaki itu penuh kekaguman akan ketampanannya.

Tanpa mereka sadari seorang wanita mengikuti mereka dari belakang. Wanita itu menggunakan pakaian serba hitam dengan topi menutupi sebagian wajahnya. Wanita itu membawa minuman kopi panas yang dengan kemasan plastik. Wanita itu tersenyum lebar lalu berlari mendekati lelaki tersebut. Berniat menumpahkan kopi yang dipegangnya agar mengenai lelaki yang tak disukainya itu. 

"Awas, Tuan!"

Belum sempat wanita itu mendekatinya, seorang bodyguard degan sigap mendorong tubuh kecil wanita tersebut. Membuatnya jatuh terpelanting dengan posisi duduk. Kopi yang dipegangnya tumpah tanpa mengenai siapapun.

"Kenapa kamu mendorongnya? Wanita itu sampai jatuh karena perbuatanmu," ucap lelaki itu pada bodyguard-nya.

Ia menatap prihatin pada wanita yang duduk tergeletak di lantai dengan kopi yang berserakan disekitarnya.

"Sepertinya dia bermaksud mencelakai Anda, Tuan Arzan," ucap bodyguard tersebut.

Lelaki yang ternyata bernama Arzan menatap wanita di depannya tak percaya.

"Benarkah?" tanya Arzan memastikan.

Wanita itu menunduk menutupi wajahnya dengan topi.

"T-tidak... Saya sedang terburu-buru dan tidak memperhatikan keberadaan Anda. S-saya tidak bermaksud mencelakai Anda," bela wanita itu berbohong.

Arzan menoleh ke arah bodyguard-nya, "Kamu dengarkan apa yang dia katakan. Aku suka kamu sigap, tapi jangan sampai salah orang," nasehat pria itu.

"Baik, Tuan."

Arzan berjalan mendekati wanita itu yang masih terduduk di lantai. Arzan sedikit membungkuk dan menyodorkan tangan kanannya ke arah wanita itu. Berniat membantunya bangun. Wanita itu mendongak menatap tangan Arzan yang menunggu dipegangnya. Mata Arzan sedikit membulat saat ia melihat bibir tipis yang merah merona milik wanita itu, terlihat cantik di matanya. Membuat lelaki itu jadi penasaran dengan wajahnya.

"Biar kubantu bangun," tawar Arzan berbaik hati.

Wanita itu menunduk dan berusaha bangun sendiri, "Saya tidak perlu bantuan Anda."

Setelah berhasil berdiri, wanita itu membersihkan celana jeans yang digunakannya.

Arzan menatap wanita itu penasaran karena ia menutupi wajahnya dengan topi. Arzan memiringkan kepala berusaha melihat wajah wanita itu, tapi wanita itu malah menunduk saat menyadari Arzan berusaha melihat wajahnya. Ia berniat pergi, namun Arzan malah menarik tangannya.

"Apa kau baik-baik saja?" tanya Arzan perhatian.

Wanita itu tak menjawab, malah terus menunduk.

"Aku akan ganti kopimu yang tumpah," tawar Arzan.

Wanita itu menarik tangannya, "Tidak usah."

Ia segera berlari menjauh dari Arzan. Wanita itu beberapa kali mengumpat dalam hati karena gagal menjalankan aksinya.

***

Ratusan orang berkumpul di depan sebuah panggung yang sudah ditata sedemikian rupa dan diberi pembatas agar orang-orang yang datang tidak menerobos ke atas panggung. Sejak tadi mereka menunggu kedatangan idola mereka yang belum juga muncul. Kerumunan itu terlihat begitu antusias menunggu disertai sorak-sorai penggemar yang sudah tidak sabar ingin melihat idolanya secara langsung.

"Selamat siang, semuanya!" sapa seorang MC yang baru naik panggung dan mulai berjasa basi.

"Siang!" jawab para penggemar hampir bersamaan.

"Nah, kalian pasti sudah tidak sabar ingin melihat, idola kesayangan kita semua?"

Para penggemar semakin bersemangat dan mulai berteriak memanggil-manggil nama sang idola.

"Langsung saja kita sambut, Arzan Galen Pratama."

Seorang lelaki gagah naik ke atas panggung. Membuat para penggemarnya langsung berteriak histeris melihat ketampanan lelaki itu.

Arzan Galen Pratama adalah Aktor sekaligus penyanyi terkenal yang sedang naik daun. Namanya sedang dibicarakan dimana-mana. Entah karena ketampanannya, kemampuan akting dan juga suara indahnya. Aktor berumur 25 tahun itu begitu digemari oleh kaum hawa terutama gadis remaja. Meski dibalik itu semua beberapa rumor buruk menyertai kesuksesannya. Namun, hal itu tidak menyurutkan namanya. Ia malah semakin dikenal karena seliweran berita-berita mengenai dirinya.

"Lihatlah bocah-bocah ini. Mereka jadi gila karena laki-laki seperti itu."

Seorang wanita muda yang berada di kerumunan penggemar mulai merasa muak saat orang-orang di sekitanya mulai menggila karena lelaki yang sedang di atas panggung tengah memamerkan suara indahnya.

Wanita itu mengambil earphone dan menyumbat telinganya. Ia menyetel musik kencang-kencang agar tak perlu mendengar suara lelaki itu. Ia juga mengambil masker di kantongnya dan menggunakannya. Tak lupa topi yang sejak tadi menutupi kepalnya, bedanya ia memasukan rambut panjangnya ke dalam topi agar tak terlalu dikenali. Kedua tangannya ia masukan ke dalam kantong sweater. Ia menggenggam sebuah benda yang sengaja ia siapkan untuk mengerjai lelaki itu.

"Aaa, ganteng banget!"

"Meleleh aku melihat ketampanannya."

"Arzan keren banget. Multitalent, bisa akting, nyanyi, huu.... Gak salah aku ngidolain dia."

Wanita itu mual mendengar pujian dari beberapa gadis remaja yang berada di dekatnya. Mereka terlihat tergila-gila dengan lelaki bernama Arzan itu. Wanita itu jadi bergidik ngeri saat melihat sekelilingnya. Teriakan perempuan-perempuan di sekitarnya terdengar jelas meski ia memakai earphone. Dari penglihatannya, kebanyakan yang hadir adalah remaja. Tapi, wanita juga tak sedikit yang hadir.

"Haduhh, sepertinya mereka kena peletnya lelaki itu," batin wanita itu kasihan.

Wanita itu hanya diam beberapa saat untuk menunggu moment yang tepat agar ia bisa menjalankan aksinya. Matanya melirik kesana kemari untuk menentukan waktu yang tepat. Beberapa penjaga berdiri di pinggir panggung menghadap ke penggemar. Para penggemar terlihat sangat menikmati dan mungkin tidak akan menyadari keberadaan wanita itu.

Wanita itu tersenyum saat melihat bodyguard yang menjaga di depannya diganggu oleh beberapa gadis yang kesal karena mereka tidak suka dengan penjaga itu. Bodyguard itu jadi kurang memperhatikan sekitar karena sibuk mengurusi gadis-gadis yang menganggunya.

"Sepertinya ini waktu yang tepat!" Wanita itu mengeluarkan sebotol Aqua yang berisi air dari kantongnya. "Kalau ini kena kepalanya, pasti dia benjol," ucapnya dengan senyum bahagia.

Sekali lagi wanita itu melihat sekitar untuk memastikan keadaanya aman untuk melaksanakan aksinya. Jarak wanita itu ke panggung tidak terlalu dekat dan juga tidak terlalu jauh. Ia berdoa semoga botolnya tepat sasaran.

Brakk....

"Meleset!" seru wanita itu kecewa.

Orang-orang langsung berteriak histeris saat sebotol aqua terbang dan mengenai kaki sang idola. Kerumunan jadi kacau karena penggemar kaget melihat hal itu dan mereka berlari acak membuat pelaku sulit terlihat. Sang pelaku langsung berlari menjauh dari tempat acara. Beberapa penjaga yang sempat melihat pelaku berlari mengejarnya.

Arzan langsung dibawa turun dari panggung dengan kaki yang sedikit pincang. Orang-orang yang melihatnya jadi iba dan kasihan dengan musibah yang menimpa idola mereka.

Pelaku langsung berlari masuk ke dalam toilet perempuan yang untungnya sedang kosong. Ia membuka masker, topi, dan juga jaketnya. Ia memasukan barang-barang tersebut ke dalam tas yang sudah disediakannya di toilet. Ia merapikan rambut dan juga bajunya yang sedikit berantakan.

"Aiss, cuma kena kakinya. Apalagi kayaknya gak kenapa-napa. Percuma dong aku mempertaruhkan keselamatan kalau cuma kena kaki. Kan aku mau lihat dia benjol supaya tuh orang sadar kalau dia gak pantes jadi idola banyak orang," gerutu wanita itu karena gagal.

"Masih ada kesempatan lain," batinnya.

Bab terkait

  • Married With My Anti-fan   Aktor Buaya

    Kamar bernuansa putih yang ditempati seorang wanita terlihat begitu gelap meski matahari di luar masih terik. Ia menutup jendela dan gordennya rapat-rapat. Pintunya ia kunci agar tidak sembarang orang bisa masuk kamarnya. Seorang wanita duduk di kursi belajarnya dengan sebuah komputer di depannya yang berada di atas meja. Matanya fokus menatap layar komputet. Tangannya memegang mode untuk mengarahkan kursor."Cih, setiap bulan dia selalu berganti pasangan. Snapgram-nya pun dipenuhi kedekatannya dengan teman perempuannya. Dasar, buaya!"Layar komputer menunjukan sebuah sosial media milik seorang aktor. Kebanyakan fotonya mengenai kegiatan kesehariannya dan juga pekerjaannya. Beberapa kali ia juga memposting fotonya dengan perempuan yang berbeda-beda. Biasanya dibubuhi caption yang mengatakan mereka hanya teman. Aktor itu dikenal memiliki banyak teman perempuan dan sering dirumorkan berpacaran saat dekat dengan beberapa artis, tapi tidak perna

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Married With My Anti-fan   Aksi Memata-matai

    Terik mentari sore terasa menyengat di kulit. Teriknya matahari tak menyurutkan keinginan para pemuda yang sudah bersiap untuk berenang di kolam renang hotel. Mereka telah berganti baju dan hanya menggunakan bokser. Arzan duduk bersantai di kursi payung. Menghirup dalam-dalam udara segar. Ia merasa bebannya sedikit berkurang. Saat ini ia sedang berlibur dari padatya jadwal syuting yang tak kenal waktu. Dengan sedikit refresing, Arzan bisa melepas penatnya sejenak. "Arzan, cepat kemari!" teriak salah satu temannya yang sudah menceburkan diri di kolam. Arzan tersenyum mengangguk mengiyakan. Ia meletakan asal handuk yang tadi ia gunakan menutupi badannya. Kini tubuhnya terekspos menampakan perut ratanya yang berbentuk kotak-kotak kecil. Lengan berototnya terlihat begitu seksi saat ia mengayunkannya ke atas bersiap untuk turun ke kolam renang. Gadis-gadis yang kebetulan sedang berenang disana berteriak histeris saat melihatnya. Mereka berkumpul di pinggir kolam menonton Arzan dan teman-

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Married With My Anti-fan   Mendapatkan Bukti

    Suara langkah kaki yang beradu dengan lantai marmer menggema. Kara berjalan seorang diri melewati lorong hotel yang begitu sepi. Ia beberapa kali celingak-celinguk mencari lelaki dan wanita yang tadi diikutinya. Mereka melangkah terlalu cepat membuatnya hilang dari pandangan Kara. Tadi sengaja menjaga jarak agar tak ketahuan, tapi malah kehilangan targetnya. Ia berhenti sejenak saat di depannya terdapat dua lorong yang berbeda arah."Mereka pergi kemana yah?" ucapnya kebingungan. "Cap cup cup ajalah. Cap cup cup kembang kuncup pilih mana yang mau dicup.... Ah, kanan!"Kara memilih lorong di arah kanan. Berharap pilihannya tidak salah. Ia segera melangkah agar tak kehilangan orang yang dicarinya. Di sepanjang lorong ia tak melihat siapapun. Membuat Kara mulai meragukan pilihannya. Ia semakin jauh melangkah, tapi tetap saja belum menemukan kedua manusia itu. Kara berhenti berjalan saat merasa ia mulai jauh. Ia menghela nafas panjang. Merasa us

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Married With My Anti-fan   Wanita Pemandu Lagu

    "Kenapa tidak masuk?" tanya seorang laki-laki yang muncul dari belakang. "HAH!!!" Kara menoleh dengan melongo kebingungan. Seorang laki-laki menatapnya intens dari atas ke bawah. Ternyata orang itu adalah salah satu teman Arzan. "Ayo masuk!" ajak laki-laki itu. Kara berniat melarikan diri, tapi laki-laki itu mendorong pintu. Pintu ruangan karaoke terbuka lebar, membuat semua mata yang ada di dalam ruangan tertuju pada Kara. Jika ia lari sekarang juga, orang-orang akan mencurigainya. Dirinya bisa saja ketahuan jika pergi begitu saja tanpa alasan yang jelas. "Ayo cepat masuk! Tunggu apa lagi?" tanya laki-laki itu penasaran karena Kara malah diam. Kara tersenyum ramah agar tak terlihat mencurigakan. Mau tidak mau ia melangkah masuk ruang karoeke itu. Ia akan keluar setelah tidak ada yang menyadari keberadaanya. Matanya menyusuri seisi ruangan. Sebuah sofa panjang berbentuk setengah lingkaran. Di depannya terdapat televisi lebar yang menampilkan lagu yang sedang diputar. Di tengah t

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Married With My Anti-fan   Berita Buruk

    Tok... tok... tok....Suara ketukan dari luar membuat lelaki yang sedang berpakain menoleh bingung. Ia tidak memanggil karyawan hotel. Juga tidak punya tamu yang akan datang berkunjung pagi ini. Lelaki itu tidak terlalu memperdulikannya. Ia terlebih dahulu menggunakan celana dan baju baru setelah itu baru berniat membuka pintu."Tuan, cepat buka pintu!" teriak seseorang dari luar.Suaranya terdengar familiar, membuatnya segera membuka pintu kamar hotelnya."Apa yang kamu lakukan disini? Bukannya kamu sedang libur?" tanya lelaki itu saat membuka pintu dan melihat managernya berdiri di depannya.Manager segera masuk dengan nafas tersengal karena buru-buru datang menemui Bosnya, "Saya menghubungi Anda, tapi tidak diangkat. Ada berita penting yang harus anda lihat."Sang manager menyerahkan sebuah iPad yang terdapat sebuah video dan beberapa artikel dan juga foto-foto.Lelaki itu menatap bingung managernya. Ia memilih duduk terlebih dahul

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Married With My Anti-fan   Siapa Pelaku Sebenarnya?

    Kamar hotel yang ditempati seorang wanita terlihat begitu berantakan. Sang pemilik kamar mengacak-ngacak barang di sekitarnya. Beberapa kali ia menggaruk rambut yang tak gatal. Kepalanya mumet mencari salah satu barang yang sangat penting baginya. Benda itu hilang sejak semalam, tapi baru menyadarinya ketika bangun pagi saat menyalakan TV."Kara bego, kamu menyimpannya dimana, sih?"Ia menyerah dan memilih duduk di kasur. Tangannya meraih remot dan kembali menyalakan Televisi yang sempat dimatikannya.Kara membeku sejenak saat melihat berita infotainment di TV yang memberitakan tentang Aktor yang dibencinya. Antara percaya dan tidak percaya. Sebuah video skandal kontroversi Aktor Arzan tersebar di internet dan sedang menjadi trending dimana mana. Berita-berita gosip di TV mulai membahasnya. Kara menekan tombol remote mencari siaran TV lain. Namun, hampir semua berita infotainment mengabarkan berita tentang Aktor tersebut."Memang ini yang kamu mau k

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Married With My Anti-fan   Malam Bersama

    Meja kaca yang terdapat di depan kasur Arzan terlihat begitu berantakan. Terdapat beberapa botol minuman beralkohol yang berjejer di atas meja. Dua botol pecah dan tumpah berserakan akibat dilempar oleh lelaki itu. Arzan bersandar di ujung kasurnya. Tangannya menggenggam sebotol alkohol yang baru saja ia buka. Toleransi alkoholnya sebenarnya sangat rendah tapi ia tetap memaksakan diri untuk berusaha meminum minuman tersebut. Baru satu teguk ia langsung memuntahkannya karena tak menyukainya. Drttt... Drttt.... Telepon milik Ardan bergetar, ia segera meraihnya dan mengangkat telepon tanpa memeriksa siapa yang menelepon. "Halo!" ucap Arzan dengan suara serak. "Bagaimana hadiahku?" tanya suara di seberang sana sambil tertawa keras. Arzan memeriksa layar handphonenya dan terdapat nomor tidak dikenal yang menghubunginya. Ia segera mematikannya. Sejak tadi beberapa nomor tak dikenal terus menghubunginya. Sepertinya ada yang berniat menerornya. Handphone Arzan kembali bergetar tapi ia ti

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Married With My Anti-fan   Ketahuan

    Sinar mentari mulai masuk melewati sela-sela jendela. Cahayanya menyilaukan mata seorang wanita yang sedang tertidur. Wanita itu berusaha menggerakkan tubuhnya tapi ia merasakan sesuatu mengikat erat tubuhnya. Matanya masih terasa berat untuk terbuka membuat ia memilih meraba apa yang ada di depannya. Ia mengernyit saat tangannya bersentuhan dengan kulit seseorang. Ia merasakan sebuah dada bidang tanpa penutup.Kara memaksakan membuka matanya, "AAAA!"Kara menutup mulutnya saat menyadari suara teriakannya terlalu besar.Seorang lelaki tanpa baju memeluk tubuhnya erat. Kara langsung memeriksa tubuhnya di balik selimut. Untuknya ia masih berpakaian lengkap. Lelaki itu juga masih menggunakan celana.Netranya memandangi wajah tidur lelaki itu yang terlihat begitu lelap dan tenang. Wajah tampannya terlihat begitu menggoda. Kara mengangkat tangan dan meraba pipi halus lelaki itu tanpa sadar. Beberapa saat kemudian ia tersadar dan segera menurunkan tangan dan la

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29

Bab terbaru

  • Married With My Anti-fan   Tamu Tak Diundang

    Kara duduk di kursi depan meja komputer miliknya. Mata bulatnya fokus membaca ribuan komentar yang terdapat di layar komputer. Artikel yang membahas tentang Aktor Arzan dipenuhi dengan komentar-komentar kebencian dan hinaan. Tapi masih banyak juga komentar dukungan dan pembelaan untuknya. Skandal kontroversi ini tidak membuat para fans Arzan bubar melainkan mereka tetap membela dan siap menjadi tameng terhadap komentar kebencian dari netizen.Apalagi setelah klarifikasi yang dilakukan oleh Aktor Arzan, membuat banyak orang yang mulai mendukungnya kembali. Menurut mereka yang menjadi korban disini adalah Arzan karena privasinya telah dilanggar.Kara menggigit kuku jempolnya khawatir. Dulu ia sangat senang jika ada yang membenci Arzan. Hal ini merupakan kejadian yang diinginkannya sejak dulu. Namun, entah mengapa setelah hal itu terwujud, Kara malah merasa tidak tenang dan juga tidak senang. Kara kira, ia akan sangat bahagia setelah keinginannya terwujud.Ting...

  • Married With My Anti-fan   Konferensi Pers

    Kara melangkah keluar dari kamarnya dengan linglung. Ia baru saja bangun dan sangat haus sekarang. Matanya menyipit dan sesekali terpejam karena mengantuk. Tangannya memegangi tembok untuk menuntun jalannya menuju dapur. Padahal ia bangun jam sepuluh pagi, tapi tetap saja masih mengantuk."Non, awas nabrak!"Teriakan seseorang membuat Kara langsung membuka mata lebar-lebar dan benar saja sebuah tiang berdiri tepat di depannya. Kara menoleh ke arah ruangan di samping dapur yang merupakan ruangan khusus pembantu yang biasa mereka jadikan tempat untuk bersantai. Seorang wanita tua duduk melantai di depan televisi tabung kecil yang terlihat sudah usang."Lagi nonton apa, Bi Inah?' tanya Kara berbasa-basi."Ini Non, ada berita terbaru yang lagi viral. Bibi deg-degan nontonnya." Tanpa mengalihkan pandangannya dari layar TV, Bi Inah menjawab pertanyaan Kara."Seru banget kayaknya," celetuk Kara pelan."Iya, Non! Kasian aktornya difitnah orang. Mere

  • Married With My Anti-fan   Telepon

    "Arzan akan segera menikah!"Kalimat yang keluar dari mulut Ibu Aina membuat seluruh keluarganya yang sedang berkumpul di ruang keluarga menatapnya heran."Kenapa tiba-tiba sekali?" tanya ayah yang duduk di depan Arzan dan Istrinya.Ibu Aina menatap Arzan yang duduk di sampingnya dengan tajam, "Putramu tidur dengan seorang wanita."Mata ayah Arzan membulat kaget dan langsung berdiri dengan penuh emosi sambil berkacak pinggang. Ia tidak menyangka putra semata wayangnya akan melakukan hal seperti itu karena selama ini ia telah mendidiknya dengan ajaran agama sejak kecil.Ayah menunjuk ke arah wajah Arzan, "Ini pasti ada hubungannya dengan pekerjaanmu sebagai aktor. Kamu jadi berubah sejak terjun ke dunia hiburan yang gelap itu. Kamu jadi suka party sampai tengah malam bersama teman-teman Artismu sambil minum-minuman beralkohol," ucapnya menggebu-gebu.Ibu Aina langsung berdiri dan berusaha menenangkan suaminya yang terlihat sangat emosi. Ia me

  • Married With My Anti-fan   Ketahuan

    Sinar mentari mulai masuk melewati sela-sela jendela. Cahayanya menyilaukan mata seorang wanita yang sedang tertidur. Wanita itu berusaha menggerakkan tubuhnya tapi ia merasakan sesuatu mengikat erat tubuhnya. Matanya masih terasa berat untuk terbuka membuat ia memilih meraba apa yang ada di depannya. Ia mengernyit saat tangannya bersentuhan dengan kulit seseorang. Ia merasakan sebuah dada bidang tanpa penutup.Kara memaksakan membuka matanya, "AAAA!"Kara menutup mulutnya saat menyadari suara teriakannya terlalu besar.Seorang lelaki tanpa baju memeluk tubuhnya erat. Kara langsung memeriksa tubuhnya di balik selimut. Untuknya ia masih berpakaian lengkap. Lelaki itu juga masih menggunakan celana.Netranya memandangi wajah tidur lelaki itu yang terlihat begitu lelap dan tenang. Wajah tampannya terlihat begitu menggoda. Kara mengangkat tangan dan meraba pipi halus lelaki itu tanpa sadar. Beberapa saat kemudian ia tersadar dan segera menurunkan tangan dan la

  • Married With My Anti-fan   Malam Bersama

    Meja kaca yang terdapat di depan kasur Arzan terlihat begitu berantakan. Terdapat beberapa botol minuman beralkohol yang berjejer di atas meja. Dua botol pecah dan tumpah berserakan akibat dilempar oleh lelaki itu. Arzan bersandar di ujung kasurnya. Tangannya menggenggam sebotol alkohol yang baru saja ia buka. Toleransi alkoholnya sebenarnya sangat rendah tapi ia tetap memaksakan diri untuk berusaha meminum minuman tersebut. Baru satu teguk ia langsung memuntahkannya karena tak menyukainya. Drttt... Drttt.... Telepon milik Ardan bergetar, ia segera meraihnya dan mengangkat telepon tanpa memeriksa siapa yang menelepon. "Halo!" ucap Arzan dengan suara serak. "Bagaimana hadiahku?" tanya suara di seberang sana sambil tertawa keras. Arzan memeriksa layar handphonenya dan terdapat nomor tidak dikenal yang menghubunginya. Ia segera mematikannya. Sejak tadi beberapa nomor tak dikenal terus menghubunginya. Sepertinya ada yang berniat menerornya. Handphone Arzan kembali bergetar tapi ia ti

  • Married With My Anti-fan   Siapa Pelaku Sebenarnya?

    Kamar hotel yang ditempati seorang wanita terlihat begitu berantakan. Sang pemilik kamar mengacak-ngacak barang di sekitarnya. Beberapa kali ia menggaruk rambut yang tak gatal. Kepalanya mumet mencari salah satu barang yang sangat penting baginya. Benda itu hilang sejak semalam, tapi baru menyadarinya ketika bangun pagi saat menyalakan TV."Kara bego, kamu menyimpannya dimana, sih?"Ia menyerah dan memilih duduk di kasur. Tangannya meraih remot dan kembali menyalakan Televisi yang sempat dimatikannya.Kara membeku sejenak saat melihat berita infotainment di TV yang memberitakan tentang Aktor yang dibencinya. Antara percaya dan tidak percaya. Sebuah video skandal kontroversi Aktor Arzan tersebar di internet dan sedang menjadi trending dimana mana. Berita-berita gosip di TV mulai membahasnya. Kara menekan tombol remote mencari siaran TV lain. Namun, hampir semua berita infotainment mengabarkan berita tentang Aktor tersebut."Memang ini yang kamu mau k

  • Married With My Anti-fan   Berita Buruk

    Tok... tok... tok....Suara ketukan dari luar membuat lelaki yang sedang berpakain menoleh bingung. Ia tidak memanggil karyawan hotel. Juga tidak punya tamu yang akan datang berkunjung pagi ini. Lelaki itu tidak terlalu memperdulikannya. Ia terlebih dahulu menggunakan celana dan baju baru setelah itu baru berniat membuka pintu."Tuan, cepat buka pintu!" teriak seseorang dari luar.Suaranya terdengar familiar, membuatnya segera membuka pintu kamar hotelnya."Apa yang kamu lakukan disini? Bukannya kamu sedang libur?" tanya lelaki itu saat membuka pintu dan melihat managernya berdiri di depannya.Manager segera masuk dengan nafas tersengal karena buru-buru datang menemui Bosnya, "Saya menghubungi Anda, tapi tidak diangkat. Ada berita penting yang harus anda lihat."Sang manager menyerahkan sebuah iPad yang terdapat sebuah video dan beberapa artikel dan juga foto-foto.Lelaki itu menatap bingung managernya. Ia memilih duduk terlebih dahul

  • Married With My Anti-fan   Wanita Pemandu Lagu

    "Kenapa tidak masuk?" tanya seorang laki-laki yang muncul dari belakang. "HAH!!!" Kara menoleh dengan melongo kebingungan. Seorang laki-laki menatapnya intens dari atas ke bawah. Ternyata orang itu adalah salah satu teman Arzan. "Ayo masuk!" ajak laki-laki itu. Kara berniat melarikan diri, tapi laki-laki itu mendorong pintu. Pintu ruangan karaoke terbuka lebar, membuat semua mata yang ada di dalam ruangan tertuju pada Kara. Jika ia lari sekarang juga, orang-orang akan mencurigainya. Dirinya bisa saja ketahuan jika pergi begitu saja tanpa alasan yang jelas. "Ayo cepat masuk! Tunggu apa lagi?" tanya laki-laki itu penasaran karena Kara malah diam. Kara tersenyum ramah agar tak terlihat mencurigakan. Mau tidak mau ia melangkah masuk ruang karoeke itu. Ia akan keluar setelah tidak ada yang menyadari keberadaanya. Matanya menyusuri seisi ruangan. Sebuah sofa panjang berbentuk setengah lingkaran. Di depannya terdapat televisi lebar yang menampilkan lagu yang sedang diputar. Di tengah t

  • Married With My Anti-fan   Mendapatkan Bukti

    Suara langkah kaki yang beradu dengan lantai marmer menggema. Kara berjalan seorang diri melewati lorong hotel yang begitu sepi. Ia beberapa kali celingak-celinguk mencari lelaki dan wanita yang tadi diikutinya. Mereka melangkah terlalu cepat membuatnya hilang dari pandangan Kara. Tadi sengaja menjaga jarak agar tak ketahuan, tapi malah kehilangan targetnya. Ia berhenti sejenak saat di depannya terdapat dua lorong yang berbeda arah."Mereka pergi kemana yah?" ucapnya kebingungan. "Cap cup cup ajalah. Cap cup cup kembang kuncup pilih mana yang mau dicup.... Ah, kanan!"Kara memilih lorong di arah kanan. Berharap pilihannya tidak salah. Ia segera melangkah agar tak kehilangan orang yang dicarinya. Di sepanjang lorong ia tak melihat siapapun. Membuat Kara mulai meragukan pilihannya. Ia semakin jauh melangkah, tapi tetap saja belum menemukan kedua manusia itu. Kara berhenti berjalan saat merasa ia mulai jauh. Ia menghela nafas panjang. Merasa us

DMCA.com Protection Status