Share

Berita Buruk

Penulis: Hasmira
last update Terakhir Diperbarui: 2021-12-08 09:13:46

Tok... tok... tok....

Suara ketukan dari luar membuat lelaki yang sedang berpakain menoleh bingung. Ia tidak memanggil karyawan hotel. Juga tidak punya tamu yang akan datang berkunjung pagi ini. Lelaki itu tidak terlalu memperdulikannya. Ia terlebih dahulu menggunakan celana dan baju baru setelah itu baru berniat membuka pintu.

"Tuan, cepat buka pintu!" teriak seseorang dari luar.

Suaranya terdengar familiar, membuatnya segera membuka pintu kamar hotelnya.

"Apa yang kamu lakukan disini? Bukannya kamu sedang libur?" tanya lelaki itu saat membuka pintu dan melihat managernya berdiri di depannya.

Manager segera masuk dengan nafas tersengal karena buru-buru datang menemui Bosnya, "Saya menghubungi Anda, tapi tidak diangkat. Ada berita penting yang harus anda lihat."

Sang manager menyerahkan sebuah iPad yang terdapat sebuah video dan beberapa artikel dan juga foto-foto.

Lelaki itu menatap bingung managernya. Ia memilih duduk terlebih dahulu di kursi santainya dekat dengan kasur. Tangan kanannya memegang erat iPad berwarna abu-abu dengan logo apel tergigit. Matanya menatap datar layar iPad-nya. Ia menonton video yang ada disana dan juga membaca artikel yang membahas tentang video itu. Rahang tegasnya terlihat mengeras menahan amarah. Beberapa kali ia berusaha menarik nafas untuk meredam perasaan panas yang tiba-tiba menggerogoti hatinya.

"Ahkh," erangnya kesal. "Siapa yang berani-beraninya merekam dan menyebarkan video itu?"

Ia melempar iPad yang dipegangnya ke sembarang arah. Tangannya mengacak rambut frustasi. Ia berdiri lalu menonjok tembok di dekatnya beberapa kali. Tangannya sampai memar dibuatnya. Managernya berusaha menghentikan perbuatan Bosnya dengan menariknya menjauh dari tembok.

"Tenangkan diri Anda, Tuan!" nasihat manager.

Ia memungut kembali iPad yang sudah pecah akibat pelemparan tadi. Untungnya masih bisa digunakan meski retak di bagian layarnya.

"Bagaimana aku bisa tenang jika ada berita beredar yang memprtaruhkan nama baikku. Aku tidak akan melepaskan pelakunya," pintanya kesal.

"Saya akan cari solusinya, Tuan Arzan."

Arzan menunduk frustasi. Tangannya beberapa kali mengacak rambut Berulang kali.

"Rendi, apakah fans-fansku akan meninggalkan aku?" Terdapat nada ketakutan saat ia mengatakannya.

Managernya diam tak tau harus menjawab apa.

Banyak artikel dan berita yang muncul memberitakan tentang perilaku buruk Aktor Arzan saat sebuah akun memposting beberapa video yang menunjukan saat Arzan sedang berciuman dengan wanita seksi dan video lain yang berisi klip saat sang Aktor dan teman-temannya sedang berpesta di sebuah karaoke ditemani wanita-wanita penghibur. Nama baiknya akan benar-benar hancur. Selama ini Arzan selalu membangun imege sebagai Aktor yang baik dan tidak macam-macam. Ia selalu tampil sebagai laki-laki yang baik dan ramah serta sopan dan selalu menghormati perempuan. Meski sering mendapat rumor kencan dengan banyak wanita, tapi itu tak pernah terbukti. Apalagi fansnya akan selalu membelanya.

"Apa Anda tidak merasa diikuti selama di hotel ini?" tanya Rendi sang Manager.

Arzan menggeleng.

"Sepertinya pelaku penyebaran video itu adalah seorang Anti-fan. Akun yang menyebarkannya merupakan salah satu akun yang sering menebar komentar kebencian di akun sosial media milik Anda. Saya yakin orang itu sedang memata-matai Anda," Analisis Rendi.

Arzan berusaha mengingat-ingat apakah ada yang mencurigakan selama di hotel. Namun, sayang, ia tidak curiga pada siapapun. Karena selama disini dia merasa aman-aman saja.

"Saya akan periksa CCTV. Pasti pelakunya tertangkap kamera keamanan."

Arzan menghela nafas frustasi, "Aku ikut!"

Rendi menahan Bosnya, "Tidak, Tuan! Anda akan jadi pusat perhatian jika keluar dalam keadaan seperti ini. Biar saya yang urus."

Rendi segera keluar untuk memeriksa kamera CCTV dan juga mencari bukti lainnya. Ia segera menuju meja resepsionis untuk mencari info.

"Permisi, ada hal yang ingin saya tanyakan!" Rendi menghampiri staff yang menjaga meja resepsionis.

"Ada yang bisa kami bantu?" tanya salah satu staff.

"Begini... Kalian pasti tahu jika Aktor Arzan menginap di hotel ini?" Staff mengangguk mendengar pertanyaan Rendi. "Apa kalian melihat sesuatu yang mencurigakan di sekitarnya?"

"Mohon maaf, Tuan! Kami tidak memperhatikan hal seperti itu."

"Kalau begitu bolehkah saya memeriksa kamera keamanan?" tanya Rendi penuh harap.

Para staff saling tatap kebingungan karena tidak sembarang orang bisa memeriksa kamera keamanan hotel. "Maaf, Tuan. Kami tidak punya wewenang untuk membiarkan sembarang orang memeriksa CCTV."

Rendi memutar bola mata kesal, "Berikan saya nomor atasan kalian." Mau tak mau ia harus menggunakan kekuasaan agar diijinkan memeriksa kamera pengawas.

Setelah mendapat nomor pemilik hotel, Rendi segera menghubunginya. Tidak jauh darinya, seorang wanita sedang melihatnya dengan perasaan takut. Ia berharap lelaki itu tak dibiarkan melihat kamera pengawas. Bisa mampus dirinya jika seseorang menyadari perbuatannya.

"Atasan kalian bilang, saya boleh memeriksanya." Rendi menyerahkan ponselnya kepada salah satu staff agar mereka percaya.

Wanita itu, Kara tak bisa menyembunyikan ketakutannya. Wajahnya memerah, tangannya bergetar hebat, tubuhnya panas dingin. Ia bisa dipidanakan jika ketahuan memata-matai sang Aktor.

"Dimana ruangan keamanannya?" tanya Rendi setelah berhasil mendapat ijin.

Staff segera menunjukan arah ruangan keamanan tempat rekaman CCTV disimpan. Ia segera melangkah pergi setelah sudah tahu letaknya.

"Aku harus cari cara agar bisa menghapus video rekaman CCTV," gumam Kara khawatir.

Kara segera berlari mendahului Rendi menuju ruang keamanan. Sesampainya disana, Kara menoleh dan melihat Rendi masih jauh dari ruangan keamanan. Ia mengintip ke dalam dan terdapat seorang security. Kara segera bersembunyi di balik tembok saat security itu keluar dari ruangan. Rendi menghentikan Security dan mengajaknya mengobrol.

"Maaf, pak! Ada yang mau saya bicarakan," pinta Rendi penuh harap.

Kara segera mengambil kesempatan dan masuk ke dalam ruangan tersebut.

Ia memeriksa sebuah komputer yang terhubung dengan kamera pengawas. Ia segera mencari file rekaman kemarin, mulai dari ia datang sampai sekarang. Kara lumayan ahli dalam menggunakan komputer. Membuatnya dengan mudah mendapatkan yang dicarinya. Kara menemukan rekaman kemarin dimulai saat ia pertama kali datang dan langsung mengejar Arzan sampai restoran. Di kolam renang tak ada kamera pengawas jadi ia bisa lebih tenang. Yang membuat Kara malu pada diri sendiri saat melihat dirinya mengikuti Arzan seperti penguntit. Apalagi saat ia mulai merekam lelaki itu saat berciuman dengan seorang wanita seksi. Ia baru sadar ternyata dirinya sangat bar-bar.

Kara segera menghapus semua file rekaman kemarin dan juga hari ini. Orang mungkin akan curiga, tapi setidaknya ia tak akan ketahuan.

"Berhasil!" seru Kara saat file rekaman CCTV berhasil dihapus.

Terdengar suara langkah yang mendekat. Kara segera mematikan komputer secepatnya. Lalu segera bersembunyi di balik pintu. Dua orang laki-laki masuk, yaitu Rendi dan Security. Saat keduanya melewati pintu, Kara segera mengendap keluar. Ia bisa sedikit bernafas lega.

Bab terkait

  • Married With My Anti-fan   Siapa Pelaku Sebenarnya?

    Kamar hotel yang ditempati seorang wanita terlihat begitu berantakan. Sang pemilik kamar mengacak-ngacak barang di sekitarnya. Beberapa kali ia menggaruk rambut yang tak gatal. Kepalanya mumet mencari salah satu barang yang sangat penting baginya. Benda itu hilang sejak semalam, tapi baru menyadarinya ketika bangun pagi saat menyalakan TV."Kara bego, kamu menyimpannya dimana, sih?"Ia menyerah dan memilih duduk di kasur. Tangannya meraih remot dan kembali menyalakan Televisi yang sempat dimatikannya.Kara membeku sejenak saat melihat berita infotainment di TV yang memberitakan tentang Aktor yang dibencinya. Antara percaya dan tidak percaya. Sebuah video skandal kontroversi Aktor Arzan tersebar di internet dan sedang menjadi trending dimana mana. Berita-berita gosip di TV mulai membahasnya. Kara menekan tombol remote mencari siaran TV lain. Namun, hampir semua berita infotainment mengabarkan berita tentang Aktor tersebut."Memang ini yang kamu mau k

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-13
  • Married With My Anti-fan   Malam Bersama

    Meja kaca yang terdapat di depan kasur Arzan terlihat begitu berantakan. Terdapat beberapa botol minuman beralkohol yang berjejer di atas meja. Dua botol pecah dan tumpah berserakan akibat dilempar oleh lelaki itu. Arzan bersandar di ujung kasurnya. Tangannya menggenggam sebotol alkohol yang baru saja ia buka. Toleransi alkoholnya sebenarnya sangat rendah tapi ia tetap memaksakan diri untuk berusaha meminum minuman tersebut. Baru satu teguk ia langsung memuntahkannya karena tak menyukainya. Drttt... Drttt.... Telepon milik Ardan bergetar, ia segera meraihnya dan mengangkat telepon tanpa memeriksa siapa yang menelepon. "Halo!" ucap Arzan dengan suara serak. "Bagaimana hadiahku?" tanya suara di seberang sana sambil tertawa keras. Arzan memeriksa layar handphonenya dan terdapat nomor tidak dikenal yang menghubunginya. Ia segera mematikannya. Sejak tadi beberapa nomor tak dikenal terus menghubunginya. Sepertinya ada yang berniat menerornya. Handphone Arzan kembali bergetar tapi ia ti

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-13
  • Married With My Anti-fan   Ketahuan

    Sinar mentari mulai masuk melewati sela-sela jendela. Cahayanya menyilaukan mata seorang wanita yang sedang tertidur. Wanita itu berusaha menggerakkan tubuhnya tapi ia merasakan sesuatu mengikat erat tubuhnya. Matanya masih terasa berat untuk terbuka membuat ia memilih meraba apa yang ada di depannya. Ia mengernyit saat tangannya bersentuhan dengan kulit seseorang. Ia merasakan sebuah dada bidang tanpa penutup.Kara memaksakan membuka matanya, "AAAA!"Kara menutup mulutnya saat menyadari suara teriakannya terlalu besar.Seorang lelaki tanpa baju memeluk tubuhnya erat. Kara langsung memeriksa tubuhnya di balik selimut. Untuknya ia masih berpakaian lengkap. Lelaki itu juga masih menggunakan celana.Netranya memandangi wajah tidur lelaki itu yang terlihat begitu lelap dan tenang. Wajah tampannya terlihat begitu menggoda. Kara mengangkat tangan dan meraba pipi halus lelaki itu tanpa sadar. Beberapa saat kemudian ia tersadar dan segera menurunkan tangan dan la

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-16
  • Married With My Anti-fan   Telepon

    "Arzan akan segera menikah!"Kalimat yang keluar dari mulut Ibu Aina membuat seluruh keluarganya yang sedang berkumpul di ruang keluarga menatapnya heran."Kenapa tiba-tiba sekali?" tanya ayah yang duduk di depan Arzan dan Istrinya.Ibu Aina menatap Arzan yang duduk di sampingnya dengan tajam, "Putramu tidur dengan seorang wanita."Mata ayah Arzan membulat kaget dan langsung berdiri dengan penuh emosi sambil berkacak pinggang. Ia tidak menyangka putra semata wayangnya akan melakukan hal seperti itu karena selama ini ia telah mendidiknya dengan ajaran agama sejak kecil.Ayah menunjuk ke arah wajah Arzan, "Ini pasti ada hubungannya dengan pekerjaanmu sebagai aktor. Kamu jadi berubah sejak terjun ke dunia hiburan yang gelap itu. Kamu jadi suka party sampai tengah malam bersama teman-teman Artismu sambil minum-minuman beralkohol," ucapnya menggebu-gebu.Ibu Aina langsung berdiri dan berusaha menenangkan suaminya yang terlihat sangat emosi. Ia me

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-06
  • Married With My Anti-fan   Konferensi Pers

    Kara melangkah keluar dari kamarnya dengan linglung. Ia baru saja bangun dan sangat haus sekarang. Matanya menyipit dan sesekali terpejam karena mengantuk. Tangannya memegangi tembok untuk menuntun jalannya menuju dapur. Padahal ia bangun jam sepuluh pagi, tapi tetap saja masih mengantuk."Non, awas nabrak!"Teriakan seseorang membuat Kara langsung membuka mata lebar-lebar dan benar saja sebuah tiang berdiri tepat di depannya. Kara menoleh ke arah ruangan di samping dapur yang merupakan ruangan khusus pembantu yang biasa mereka jadikan tempat untuk bersantai. Seorang wanita tua duduk melantai di depan televisi tabung kecil yang terlihat sudah usang."Lagi nonton apa, Bi Inah?' tanya Kara berbasa-basi."Ini Non, ada berita terbaru yang lagi viral. Bibi deg-degan nontonnya." Tanpa mengalihkan pandangannya dari layar TV, Bi Inah menjawab pertanyaan Kara."Seru banget kayaknya," celetuk Kara pelan."Iya, Non! Kasian aktornya difitnah orang. Mere

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-07
  • Married With My Anti-fan   Tamu Tak Diundang

    Kara duduk di kursi depan meja komputer miliknya. Mata bulatnya fokus membaca ribuan komentar yang terdapat di layar komputer. Artikel yang membahas tentang Aktor Arzan dipenuhi dengan komentar-komentar kebencian dan hinaan. Tapi masih banyak juga komentar dukungan dan pembelaan untuknya. Skandal kontroversi ini tidak membuat para fans Arzan bubar melainkan mereka tetap membela dan siap menjadi tameng terhadap komentar kebencian dari netizen.Apalagi setelah klarifikasi yang dilakukan oleh Aktor Arzan, membuat banyak orang yang mulai mendukungnya kembali. Menurut mereka yang menjadi korban disini adalah Arzan karena privasinya telah dilanggar.Kara menggigit kuku jempolnya khawatir. Dulu ia sangat senang jika ada yang membenci Arzan. Hal ini merupakan kejadian yang diinginkannya sejak dulu. Namun, entah mengapa setelah hal itu terwujud, Kara malah merasa tidak tenang dan juga tidak senang. Kara kira, ia akan sangat bahagia setelah keinginannya terwujud.Ting...

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-08
  • Married With My Anti-fan   Pertemuan Pertama

    "Eh, parah ganteng banget!""Aku hampir mimisan waktu pertama kali melihatnya!""Ternyata lebih ganteng aslinya dari pada di foto atau video."Langkah seorang wanita muda terhenti saat tak sengaja mendengar pujian berlebihan dari beberapa gadis yang berdiri di dekatnya. Tak jauh dari mereka terdapat kerumunan yang entah di sebabkan oleh apa. Wanita itu mencoba menghampiri gadis-gadis itu untuk bertanya karena penasaran."Halo, adik-adik! Boleh saya menanyakan sesuatu?"Ketiga gadis itu menoleh bersamaan saat mendengar suara seseorang di belakang mereka."Ada apa, Kak?" ucap salah satu di antara mereka."Itu yang rame-rame ada apa, ya?" tanya wanita itu sambil menunjuk kerumunan di depan mereka."Oh, itu Kak, ada Aktor yang datang!" jawab yang lainnya."Aktor?" gumam wanita itu pelan."Iya kak, ganteng pake banget! Untung tadi aku sempat melihatnya sebelum kerumunan semakin banyak," ucap salah satu di antara mereka

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-22
  • Married With My Anti-fan   Fanmeeting

    Sebuah mobil jenis Toyota Alphard berwarna putih berhenti di depan sebuah gedung mall. Ada tiga mobil lain yang mengikutinya dari belakang. Pria-pria berbaju hitam keluar dari ketiga mobil tersebut dan segera membetuk formasi mengelilingi depan pintu mobil putih. Setelah dipastikan aman, laki-laki yang berada di dalam mobil segera turun. Tidak ada kerumunan yang terlihat menyambut kedatagannya. Hal itu karena kebanyakan penggemarnya sudah berkumpul di tempat kegiatan fanmeeting akan dilaksanakan.Lelaki itu berjalan memimpin dengan tim keamanan mengawasinya dari belakang. Ia berjalan angkuh bagai raja yang sedang memimpin prajuritnya. Senyum ramahnya tak luput dari bibirnya saat beberapa orang yang berpapasan dengannya menatap lelaki itu penuh kekaguman akan ketampanannya.Tanpa mereka sadari seorang wanita mengikuti mereka dari belakang. Wanita itu menggunakan pakaian serba hitam dengan topi menutupi sebagian wajahnya. Wanita itu membawa minuman kopi panas yang dengan

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-22

Bab terbaru

  • Married With My Anti-fan   Tamu Tak Diundang

    Kara duduk di kursi depan meja komputer miliknya. Mata bulatnya fokus membaca ribuan komentar yang terdapat di layar komputer. Artikel yang membahas tentang Aktor Arzan dipenuhi dengan komentar-komentar kebencian dan hinaan. Tapi masih banyak juga komentar dukungan dan pembelaan untuknya. Skandal kontroversi ini tidak membuat para fans Arzan bubar melainkan mereka tetap membela dan siap menjadi tameng terhadap komentar kebencian dari netizen.Apalagi setelah klarifikasi yang dilakukan oleh Aktor Arzan, membuat banyak orang yang mulai mendukungnya kembali. Menurut mereka yang menjadi korban disini adalah Arzan karena privasinya telah dilanggar.Kara menggigit kuku jempolnya khawatir. Dulu ia sangat senang jika ada yang membenci Arzan. Hal ini merupakan kejadian yang diinginkannya sejak dulu. Namun, entah mengapa setelah hal itu terwujud, Kara malah merasa tidak tenang dan juga tidak senang. Kara kira, ia akan sangat bahagia setelah keinginannya terwujud.Ting...

  • Married With My Anti-fan   Konferensi Pers

    Kara melangkah keluar dari kamarnya dengan linglung. Ia baru saja bangun dan sangat haus sekarang. Matanya menyipit dan sesekali terpejam karena mengantuk. Tangannya memegangi tembok untuk menuntun jalannya menuju dapur. Padahal ia bangun jam sepuluh pagi, tapi tetap saja masih mengantuk."Non, awas nabrak!"Teriakan seseorang membuat Kara langsung membuka mata lebar-lebar dan benar saja sebuah tiang berdiri tepat di depannya. Kara menoleh ke arah ruangan di samping dapur yang merupakan ruangan khusus pembantu yang biasa mereka jadikan tempat untuk bersantai. Seorang wanita tua duduk melantai di depan televisi tabung kecil yang terlihat sudah usang."Lagi nonton apa, Bi Inah?' tanya Kara berbasa-basi."Ini Non, ada berita terbaru yang lagi viral. Bibi deg-degan nontonnya." Tanpa mengalihkan pandangannya dari layar TV, Bi Inah menjawab pertanyaan Kara."Seru banget kayaknya," celetuk Kara pelan."Iya, Non! Kasian aktornya difitnah orang. Mere

  • Married With My Anti-fan   Telepon

    "Arzan akan segera menikah!"Kalimat yang keluar dari mulut Ibu Aina membuat seluruh keluarganya yang sedang berkumpul di ruang keluarga menatapnya heran."Kenapa tiba-tiba sekali?" tanya ayah yang duduk di depan Arzan dan Istrinya.Ibu Aina menatap Arzan yang duduk di sampingnya dengan tajam, "Putramu tidur dengan seorang wanita."Mata ayah Arzan membulat kaget dan langsung berdiri dengan penuh emosi sambil berkacak pinggang. Ia tidak menyangka putra semata wayangnya akan melakukan hal seperti itu karena selama ini ia telah mendidiknya dengan ajaran agama sejak kecil.Ayah menunjuk ke arah wajah Arzan, "Ini pasti ada hubungannya dengan pekerjaanmu sebagai aktor. Kamu jadi berubah sejak terjun ke dunia hiburan yang gelap itu. Kamu jadi suka party sampai tengah malam bersama teman-teman Artismu sambil minum-minuman beralkohol," ucapnya menggebu-gebu.Ibu Aina langsung berdiri dan berusaha menenangkan suaminya yang terlihat sangat emosi. Ia me

  • Married With My Anti-fan   Ketahuan

    Sinar mentari mulai masuk melewati sela-sela jendela. Cahayanya menyilaukan mata seorang wanita yang sedang tertidur. Wanita itu berusaha menggerakkan tubuhnya tapi ia merasakan sesuatu mengikat erat tubuhnya. Matanya masih terasa berat untuk terbuka membuat ia memilih meraba apa yang ada di depannya. Ia mengernyit saat tangannya bersentuhan dengan kulit seseorang. Ia merasakan sebuah dada bidang tanpa penutup.Kara memaksakan membuka matanya, "AAAA!"Kara menutup mulutnya saat menyadari suara teriakannya terlalu besar.Seorang lelaki tanpa baju memeluk tubuhnya erat. Kara langsung memeriksa tubuhnya di balik selimut. Untuknya ia masih berpakaian lengkap. Lelaki itu juga masih menggunakan celana.Netranya memandangi wajah tidur lelaki itu yang terlihat begitu lelap dan tenang. Wajah tampannya terlihat begitu menggoda. Kara mengangkat tangan dan meraba pipi halus lelaki itu tanpa sadar. Beberapa saat kemudian ia tersadar dan segera menurunkan tangan dan la

  • Married With My Anti-fan   Malam Bersama

    Meja kaca yang terdapat di depan kasur Arzan terlihat begitu berantakan. Terdapat beberapa botol minuman beralkohol yang berjejer di atas meja. Dua botol pecah dan tumpah berserakan akibat dilempar oleh lelaki itu. Arzan bersandar di ujung kasurnya. Tangannya menggenggam sebotol alkohol yang baru saja ia buka. Toleransi alkoholnya sebenarnya sangat rendah tapi ia tetap memaksakan diri untuk berusaha meminum minuman tersebut. Baru satu teguk ia langsung memuntahkannya karena tak menyukainya. Drttt... Drttt.... Telepon milik Ardan bergetar, ia segera meraihnya dan mengangkat telepon tanpa memeriksa siapa yang menelepon. "Halo!" ucap Arzan dengan suara serak. "Bagaimana hadiahku?" tanya suara di seberang sana sambil tertawa keras. Arzan memeriksa layar handphonenya dan terdapat nomor tidak dikenal yang menghubunginya. Ia segera mematikannya. Sejak tadi beberapa nomor tak dikenal terus menghubunginya. Sepertinya ada yang berniat menerornya. Handphone Arzan kembali bergetar tapi ia ti

  • Married With My Anti-fan   Siapa Pelaku Sebenarnya?

    Kamar hotel yang ditempati seorang wanita terlihat begitu berantakan. Sang pemilik kamar mengacak-ngacak barang di sekitarnya. Beberapa kali ia menggaruk rambut yang tak gatal. Kepalanya mumet mencari salah satu barang yang sangat penting baginya. Benda itu hilang sejak semalam, tapi baru menyadarinya ketika bangun pagi saat menyalakan TV."Kara bego, kamu menyimpannya dimana, sih?"Ia menyerah dan memilih duduk di kasur. Tangannya meraih remot dan kembali menyalakan Televisi yang sempat dimatikannya.Kara membeku sejenak saat melihat berita infotainment di TV yang memberitakan tentang Aktor yang dibencinya. Antara percaya dan tidak percaya. Sebuah video skandal kontroversi Aktor Arzan tersebar di internet dan sedang menjadi trending dimana mana. Berita-berita gosip di TV mulai membahasnya. Kara menekan tombol remote mencari siaran TV lain. Namun, hampir semua berita infotainment mengabarkan berita tentang Aktor tersebut."Memang ini yang kamu mau k

  • Married With My Anti-fan   Berita Buruk

    Tok... tok... tok....Suara ketukan dari luar membuat lelaki yang sedang berpakain menoleh bingung. Ia tidak memanggil karyawan hotel. Juga tidak punya tamu yang akan datang berkunjung pagi ini. Lelaki itu tidak terlalu memperdulikannya. Ia terlebih dahulu menggunakan celana dan baju baru setelah itu baru berniat membuka pintu."Tuan, cepat buka pintu!" teriak seseorang dari luar.Suaranya terdengar familiar, membuatnya segera membuka pintu kamar hotelnya."Apa yang kamu lakukan disini? Bukannya kamu sedang libur?" tanya lelaki itu saat membuka pintu dan melihat managernya berdiri di depannya.Manager segera masuk dengan nafas tersengal karena buru-buru datang menemui Bosnya, "Saya menghubungi Anda, tapi tidak diangkat. Ada berita penting yang harus anda lihat."Sang manager menyerahkan sebuah iPad yang terdapat sebuah video dan beberapa artikel dan juga foto-foto.Lelaki itu menatap bingung managernya. Ia memilih duduk terlebih dahul

  • Married With My Anti-fan   Wanita Pemandu Lagu

    "Kenapa tidak masuk?" tanya seorang laki-laki yang muncul dari belakang. "HAH!!!" Kara menoleh dengan melongo kebingungan. Seorang laki-laki menatapnya intens dari atas ke bawah. Ternyata orang itu adalah salah satu teman Arzan. "Ayo masuk!" ajak laki-laki itu. Kara berniat melarikan diri, tapi laki-laki itu mendorong pintu. Pintu ruangan karaoke terbuka lebar, membuat semua mata yang ada di dalam ruangan tertuju pada Kara. Jika ia lari sekarang juga, orang-orang akan mencurigainya. Dirinya bisa saja ketahuan jika pergi begitu saja tanpa alasan yang jelas. "Ayo cepat masuk! Tunggu apa lagi?" tanya laki-laki itu penasaran karena Kara malah diam. Kara tersenyum ramah agar tak terlihat mencurigakan. Mau tidak mau ia melangkah masuk ruang karoeke itu. Ia akan keluar setelah tidak ada yang menyadari keberadaanya. Matanya menyusuri seisi ruangan. Sebuah sofa panjang berbentuk setengah lingkaran. Di depannya terdapat televisi lebar yang menampilkan lagu yang sedang diputar. Di tengah t

  • Married With My Anti-fan   Mendapatkan Bukti

    Suara langkah kaki yang beradu dengan lantai marmer menggema. Kara berjalan seorang diri melewati lorong hotel yang begitu sepi. Ia beberapa kali celingak-celinguk mencari lelaki dan wanita yang tadi diikutinya. Mereka melangkah terlalu cepat membuatnya hilang dari pandangan Kara. Tadi sengaja menjaga jarak agar tak ketahuan, tapi malah kehilangan targetnya. Ia berhenti sejenak saat di depannya terdapat dua lorong yang berbeda arah."Mereka pergi kemana yah?" ucapnya kebingungan. "Cap cup cup ajalah. Cap cup cup kembang kuncup pilih mana yang mau dicup.... Ah, kanan!"Kara memilih lorong di arah kanan. Berharap pilihannya tidak salah. Ia segera melangkah agar tak kehilangan orang yang dicarinya. Di sepanjang lorong ia tak melihat siapapun. Membuat Kara mulai meragukan pilihannya. Ia semakin jauh melangkah, tapi tetap saja belum menemukan kedua manusia itu. Kara berhenti berjalan saat merasa ia mulai jauh. Ia menghela nafas panjang. Merasa us

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status