-Married With MANTAN-
******
Sagara Alditama, pria keturunan jerman-indonesia yang baru saja memasuki usia 28 tahun ini tengah dipusingkan dengan perjodohan yang dilakukan oleh sang ibu. Tentu saja Saga sangat menentang hal itu, dia merasa seperti pria yang tidak laku saja ketika mendengar kata PERJODOHAN.
Sagara merasa dia belum siap untuk menjadi suami sekaligus ayah, jika nanti ia dan istrinya memiliki anak. Dia ingin menikah saat dia sudah siap namun di umurnya yang semakin matang ini Saga hanya ingin menikmati masa-masa dimana dia bebas berganti pasangan tanpa takut ketahuan oleh siapapun. Namun karena ini adalah permintaan sang ibu Sagara terpaksa harus mengikuti kemauannya.
Dan puncaknya malam ini dia dan keluarga besar akan bertemu dengan calon istrinya, dan langsung melaksanakan pertunangan. Ingin rasanya Sagara berteriak bahwa keluarganya sangat cepat mengambil keputusan, bahkan dia tidak tau siapa perempuan yang akan menjadi istrinya itu.
"Woy jangan ngelamun, dirasuk setan baru tau rasa!"
"Sialan, kau pergi dari sini aku sedang tidak ingin di ganggu." Usir Saga kepada sang adik yang baru saja mengejutkannya.
"Idih, mamah manggil kamu buat siap-siap kita akan ketemu sama calon abang." Saga menatap sang adik, dia merasa jika adiknya ini sangat senang jika Saga mendapatkan masalah seperti ini. Tanpa menjawab sang adik Saga langsung memasuki kamarnya, jam sudah menunjukkan pukul lima sore, jadi masih sisa dua jam lagi untuk Saga bersiap-siap.
Sagara duduk di samping ibu nya di ruang tamu, mereka tinggal menunggu adik perempuan Saga. Tentu saja remaja seperti adik Saga akan lama mempersiapkan diri dan hal itu membuat Saga emosi.
"Mamah harap kamu tidak mempermalukan mamah, dan jaga sikap kamu di depan calon besan mamah!" Peringat Tamara kepada sang anak, Saga hanya berdehem saja yang membuat Tamara ingin mencekik sang anak.
"Aku sudah siap!" Orang yang ditunggu-tunggu akhirnya selesai juga dengan alat make up nya.
"Tetap sama dan tidak ada yang berubah!" Kata Saga dengan nada dingin yang membuat sang adik meraju dan mengadu kepada sang Mamah.
"Mah, liat Bang Saga. Masa ngomong sama Rika kaya gitu."
"Saga gak boleh gitu, kamu harus menghargai usaha adik kamu dong." Kata Tamara, Jelas saja Tamara membela Rika karena dia adalah anak kesayangan Tamara.
"Ya ya ya....Saga tunggu di mobil." Saga langsung berjalan keluar dari dalam rumahnya dia akan menunggu mereka di dalam mobil saja karena dia tidak suka di salahi terus menerus seperti tadi.
........
Keluarga Alditama sampai di sebuah restoran mewah yang sudah di booking oleh mereka, tidak beberapa lama sebuah rombongan juga baru saja memasuki restoran tersebut.
Tamara dan suami nya langsung menyambut mereka dengan bahagia, karena itu adalah calon besan mereka."Gita, apa kabar, sudah lama kita tidak mengobrol bareng." Sambut Tamara kepada perempuan yang bernama Gita tersebut.
"Aku baik, gimana sama kamu dan keluarga?"
"Baik juga, ayo ayo silahkan duduk." Ajak Tamara mereka bersalaman dan saling menyapa.
"Ini kenalin, Sagara Alditama dia anak sulung aku loh Git." Tamara mengkode Saga agar menyalami Gita.
"Gak nyangka ya Ra, rasanya Saga baru saja pulang dari rumah aku tapi kok udah sebesar ini." Saga hanya bisa tersenyum saja mendengar perkataan Gita, dia sudah bisa menebak jika wanita yang ada di sebelah mamah nya ini adalah calon mertuanya.
"Nah ini, anak kedua aku namanya Reksa Alditama, dan yang ini anak perempuan satu-satunya di keluarga Alditama, namanya Rika Alditama." Gita sangat kagum dengan anak-anak dari sahabatnya yang sudah beranjak dewasa semua. Suami Gita juga berkenalan dengan mereka yang ada di sana.
"Maaf ya Ra, anak aku agak telat datangnya. Dia ada klien yang ingin memakai jasa wedding organizer miliknya."
"Iya gak papa, hebat dong anak kamu sudah bisa mandiri dan cari uang sendiri." Puji Tamara.
"Ya hebat sih, tapi kadang bisa lupa pulang ke rumah aku kadang merasa seperti tidak memiliki anak saja." Mereka yang ada di sana tertawa mendengar kalimat Gita.
"Jangan heran Git, Saga juga seperti itu kadang 1 bulan sekali dia pulang kerumah. Makanya aku mau dia punya istri supaya bisa pulang dan gak kerja terus." Kata Tamara dan hal itu membuat Saga ingin pergi saja rasanya dia sangat malu sungguh.
Obrolan keluarga terus berlanjut, Para pria membahas soal bisnis sedangkan wanita malah bergosip ria. Namun obrolan mereka terhenti saat seorang perempuan menegur mereka.
"Maaf saya terlambat." Bahasa formal sangat kentara yang terlontar dari wanita yang baru saja tiba disana.
"Astaga kamu ini, Mamah kan sudah bilang jangan lama-lama coba lihat jam berapa sekarang." Gita mengomeli anaknya yang baru saja sampai. Bagaimana tidak di omeli anak perempuannya terlambat setengah jam lebih dan itu membuat Gita dan juga suaminya tidak enak terhadap keluarga Alditama.
"Jangan di marahi Git, ayo nak silahkan duduk." Kata Tamara,wanita tadi langsung duduk di hadapan Saga tanpa menatap ke arah pria itu. Sedangkan Saga terkejut dengan wanita yang baru saja tiba di meja mereka. Apa ini calon istrinya? Saga terus bertanya sampai suara sang calon Ayah mertua mengintrupsi dirinya.
"Saga kenalin ini anak Om, namanya Meysa Bramasta dan Mey itu Sagara Alditama calon kamu." Saga menjulurkan tangannya dengan gemeteran mereka yang ada di sana menunggu reaksi Meysa.
Sedangkan Meysa terkejut dengan pria yang akan menjadi tunangannya malam ini. Namun dia harus bisa menguasai diri agar tidak terlihat bahwa dirinya terkejut atas keberadaan pria tersebut.
"Saya Meysa, senang bertemu dengan anda." Saga hanya mengangguk masih belum bisa berkata dia terkejut dengan wanita yang ada di hadapannya sekarang. Meysa melepaskan tautan tangan mereka yang membuat Saga kembali sadar dari keterkejutannya.
"Abang terpesona ya hahah....dia cantik kan Bang." Goda Raksa yang membuat Saga menatap sang adik dengan mata melotot. Yang langsung membuat Raksa menyatukan kedua tangannya seperti memohon ampun dari Saga.
"Mey, jangan formal ini acara keluarga sayang jadi santai saja." Kata sang ayah. Meysa hanya mengangguk saja mendengar perkataan orang tuanya.
"Jadi kita langsung saja ya, tukaran cincin dulu untuk tanggal berlangsungnya acara pernikahan nanti kita bicara kan setelah pertukaran cincin." Semua keluarga mengangguk setuju dengan perkataan Satya ayah Saga.
Tamara memberikan cincin untuk Saga agar bisa memasangkannya ke jari Meysa. Tidak ingin memperlama proses nya Saga langsung melingkarkan cincin tersebut sedangkan Meysa mengepalkan tangan kirinya di balik gaun yang ia kenakan.
Semua keluarga bertepuk tangan saat cincin itu sudah melingkar sempurna di jari manis Meysa."Sekarang giliran kamu sayang." Kata Tamara dan memberikan cincin itu kepada Meysa.
Meysa tidak sengaja menjatuhkan cincin yang dia pegang, membuat semua keluarga terkejut."Meysa jaga sikap!" Kata Endy yang melihat jika anak nya tidak menginginkan pertunangan tersebut.
"Tidak apa, mungkin nak Meysa hanya gugup." Bela Tamara, lalu dia kembali memberikan cincin tadi kepada Meysa. Dengan tangan gemetar Meysa memasukkan cincin tersebut ke jari Saga dan membuat keluarga senang saat cincin itu sudah berada di tempat yang tepat.
Semua keluarga berpelukan dan memberikan selamat kepada Meysa dan Saga. Meysa sama sekali tidak senang dengan pertunangan itu namun dia tidak bisa menolak karena dia tidak ingin mengecewakan orang tuannya lagi.
......
Sekian!
-Married With MANTAN-*****"Mey kamu pulang bareng sama Saga ya..." Meysa hendak menolak namun saat melihat pelototan yang di lakukan oleh Gita membuatnya mengangguk saja."Hitung-hitung kalian kenalan dulu sebelum menikah.""Oh ya kak jangan sampe lupa jalan pulang ya." Gurau Rika yang membuat Saga melotot ingin rasanya Saga menyumpal mulut adiknya itu namun dia sadar diri harus jaga sikap di depan mertua dan tunangannya."Kalau gitu kami pamit duluan ya tante, om." Izin Saga"Jangan panggil om, tante panggil Mamah, papah seperti Meysa manggil kami ya. Kamu kan sudah menjadi bagian dari keluarga Bramasta." Saga tersenyum."Iya Mah." Kata Saga, lalu setelah itu dia dan Meysa berjalan keluar dari restoran. Saga hendak membuka pintu mobil untuk Meysa namun dengan cepat Meysa menepis tangan pria itu."Tidak perlu, saya bisa sendiri!" Katanya dengan nada ketus yang membuat S
-Merried With MANTAN-******Besoknya Sagara terbangun dari tidur nyenyak nya, dia menatap jam yang ada di atas nakas ternyata baru jam 5 pagi. Malam ini entah kenapa tidurnya tidak nyenyak sama sekali, pikirannya berkenala entah kemana saat mengingat Meysa.
-Married With MANTAN-.......Selesai dengan hidangan yang ada di hadapannya, Meysa kembali menatap Saga. Pria itu hanya memesan segelas kopi saja."Jadi apa yang ingin kamu sampaikan?" Tanya Saga dia sedari tadi sungguh tidak sabar mendengar apa yang ingin Meysa katakan kepadanya.Meysa mengeluarkan sebuah kertas lalu menyerahkannya ke hadapan Saga. Saga menatap kertas dan Meysa secara bergantian."Bacalah, saya sudah menuliskan semuanya disana." Kata Mesya. Tanpa pikir panjang Saga langsung membuka kertas tersebut dan dia mulai membacanya. Saga dengan teliti membaca segala isi yang tertera di dalam sana namun dia dengan penuh amarah membanting kertas itu ke hadapan Meysa."Apa-apaan ini hah, aku tidak terima dengan perjanjian konyol ini!!" Teriak Saga, teriakan nya mengundang beberapa tatapan dari pelanggan restoran."Jangan bertingkah konyol Meysa, aku tidak akan menandatangani surat sial
-Married With MANTAN-.......Pagi-pagi sekali Meysa pergi bekerja, dia tidak ingin bertemu untuk sementara waktu dengan kedua orang tuanya. Dia cukup kecewa sekarang kenapa orang tuanya bisa seenaknya mengambil keputusan tentang siapa yang akan menjadi teman hidup Meysa."Selamat pagi bu, ini ada kiriman untuk ibu." Kata Sekertaris Meysa sambil menyerahkan sebuah kota kepada Meysa."Dari siapa ini Rin?" Tanya Meysa sambil melihat bagian kotak siapa tau ada nama pengirimnya."Tidak tau bu, saat saya hendak masuk ke dalam kantor ada seseorang yang memberikan kotak itu untuk saya dan mengatakan jika kotak tersebut untuk ibu." Jelas Rini, Meysa mengangguk mengucapkan terima kasih lalu dia masuk ke dalam ruangannya. Dia penasaran siapa yang mengirim kotak tersebut namun Meysa baru ingat jika pagi ini dia ada meeting dengan karyawannya jadi Meysa meletakkan Kotak itu di atas mejanya saja lalu k
-Married With MANTAN-........Meysa pulang saat jam menunjukkan pukul setengah delapan malam, tidak ada orang di rumah itu. Mungkin orang tua nya masih berada di luar.Meysa langsung masuk ke dalam kamarnya, lalu setelah itu ia mengambil handuk dan memasuki kamar mandi. Malam ini ia akan berendam sebentar karena ia merasa badannya sungguh sangat lengket oleh keringat.Meysa menuangkan sabun beraroma wangi di dalam bathtub lalu setelah itu ia masuk ke dalam bathtub lalu setelah itu ia memejamkan mata nya sejenak.......Di tempat lain Saga tengah berada di ruangannya ia masih belum berniat untuk pulang ke rumah karena ia masih memikirkan bagaimana caranya agar Meysa mau menikah dengan dirinya. Ia tahu jika Meysa akan menolak tapi harus bagaimana pun dia akan memaksa wanita itu untuk menjadi miliknya kembali.Saga sadar dirinya sangat egois namun tidak bisa ia pungkiri lagi jika saat ini ia jatuh cinta kembali dengan gadis yang dulu pe
Married with MANTAN.......Saga keluar dari dalam mobilnya, ia berjalan dengan penuh wibawa. Di sampingnya ada Nadia yang dengan setia membawa berkas dan juga tas milik Saga."Selamat datang, silahkan tuan David sudah menunggu anda." Ucap pria yang menyambut kedatangan Saga dan juga Nadia di restoran mewah tersebut.Mereka masuk ke dalam lif karena ruang rapatnya berada di lantai 3 itu khusus untuk private room.Saga setelah sampai di tempat tujuan, Saga langsung masuk disana sudah ada seorang pria yang dulunya cupu dan juga sangat tidak 'buruk' dalam hal mendekati wanita."Selamat datang tuan Alditama, silahkan duduk." Sambut David dengan sangat ramah, sekarang yang bisa Saga lihat dari pria ini adalah dia tampan, gagah dan berkharisma jelas sekali perubahan yang di alami oleh seorang David."Terima kasih, Mr. Harrison." Balas Saga.Lalu setelah itu rapat dimulai, Saga membatalkan pembangunan hotel di daerah yang sudah mereka
Married With MANTAN ...... Tidak terasa jam sudah menunjukkan pukul 7 malam, cukup lama Meysa dan David menghabiskan waktu bersama. David mengantarkan Meysa sampai ke depan mobilnya, tadinya David ingin mengajak Meysa pulang bersama namun Meysa mengatakan jika dirinya membawa mobil sendiri. "Kau yakin ingin pulang sendiri?" Tanya David dia khawatir Meysa mengangguk. "Tentu saja, aku sudah biasa pulang sendiri. Kalau begitu aku duluan ya." Kata Meysa David meng-iyakan lalu mobil Meysa perlahan menghilang dari pandangan David. David masuk kedalam mobilnya, suasana hatinya sedang bagus hari ini. Pertemuannya dengan Meysa sangat berharga bagi David namun David tidak berani mengungkapkan perasaannya kepada wanita itu karena ia tahu Meysa akan menikah dengan Saga pria yang ia cinta sejak jaman SMA. Mobil David perlahan meninggalkan parkiran ia tidak tahu jika sejak tadi gerak-geriknya sudah di awasi oleh seseorang yang tidak dikenal.
Jam 1 siang semua rombongan yang akan mengadakan reuni kumpul di bandara. Kedua teman Saga sudah ada di sana, kedua playboy itu menggoda beberapa Adik kelas mereka yang belum menikah. "Aku tidak menyangka kau semakin cantik saja Leona." Mendengar hal itu bukannya senang Leona malah mendengus kesal dengan Jimmy yang terus mendekati nya. "Menjauh dari ku Jim!" Usir Leona, Reno yang ada di samping Jimmy langsung tertawa terbahak-bahak baru kali ini ada seorang perempuan berbicara sangat ketus kepada Jimmy sang primadona sekolah setelah Saga. Leona berjalan meninggalkan Jimmy dan juga Reno ia menyambut kedatangan Meysa yang baru saja tiba. Wanita itu sepertinya berangkat bersama David. Siapa yang tidak mengenal David, dia adalah pria culun yang sangat pendiam dulu namun sekarang dia adalah arsitek muda yang sangat tampan dan kaya raya. "Cie...cie, sekarang sama David ya." Kata Leona tidak lama dari itu teman mereka yang satunya datang dan ikut berga
Happy Reading....... Waktu berlalu begitu cepat tidak terasa kini umur Keizaro Mads Alditama menginjak usia 18 tahun. Hari ini ulang tahun nya, keluarga besar merayakannya di hotel mewah milik keluarga Saga. Kei yang berusia 18 tahun begitu tampan, dari segi fisik dia seperti keturunan luar namun itu adalah gen dari Daddy nya yang juga saat muda cukup populer di kalangan remaja yang lain. "Loh Mom, kenapa sendiri Daddy mana?" Entahlah Kei begitu mencintai Daddy nya dia seolah-olah akan kehilangan nafas ketika tak melihat Daddy nya 1 hari saja. Ada pada saat dia berumur sepuluh tahun, saat itu Saga pergi untuk berbisnis di Spanyol dan meninggalkan Meysa dan Kei selama dua belas hari. Pas hari pertama baik-baik saja namun di hari ke lima Saga tidak ada tubuh Kei di serang rasa panas, dia selalu memanggil Daddy. Karena hal itu Saga tidak sampai dua belas hari di Spanyol. Dia langsung pulang saat hari ke enamnya. "Daddy lagi be
Happy reading.......7 Tahun Kemudian "Mom, kenapa Daddy belum pulang. Kei sudah lapar!" Ucap anak lelaki yang menyebut namanya Kei tersebut dengan suara yang lucu. Tidak terasa anak yang selalu Saga inginkan akhirnya hadir di keluarga kecilnya. Namanya adalah Keizaro Mads Alditama dia adalah hadiah yang tuhan kirim untuknya dan Meysa. Awalnya Saga ketakutan ketika melihat istrinya memilih melahirkan secara normal dia tidak tega namun kata Meysa setiap ibu pasti mengalaminya dan tugas suami adalah menyemangati istri dan menemaninya di masa sulit seperti ini."Sabar ya baby, Daddy pasti sedang dalam perjalanan. Bantu Mom ya ambil puding di lemari pendingin." Ucap Meysa kepada anak semata wayangnya tersebut. Sekarang kegiatan Meysa hanya di rumah saja, Saga tidak mengijinkkannya untuk bekerja."Baik Mommy." Langkah kecilnya membawa pria tampan itu menuju lemari pendingin, dia mencari apa yang Meysa katakan tadi.Lalu da
Happy Reading.......Sore hari saat menerima laporan yang di kirim oleh Hadley, tiba-tiba suasana hati Saga memburuk ketika tahu ibu mertuanya pergi menemui siapa, pantas saja Gita selalu menyebut nama pria itu ternyata dia dalang di balik kebencian Gita terhadapnya."Dasar keparat!" Maki Saga penuh benci, kemudian dia menghubungi Hadley kembali."Cabut semua kontrak yang di tanda tangani oleh istri saya, bayar berapapun dendanya kepada perusahaan arsitek sialan itu!""Arsitek? Siapa banyak arsitek yang bekerja sama bersama dengan nona Meysa saya tidak bisa begitu saja mencabutnya tuan!" Tekan Hadley, ingin rasanya Hadley melempar semua dokumen ini untuk Saga agar dia bisa meliahanya."DAVID!" Teriak Saga, membuat Hadley terkejut dan hampir menjatuhkan ponselnya."I—Ia tuan, saya tahu akan saya periksa dan melaksanakan perintah anda!" Ucap Hadley dengan suara bergetar. Kemudian sambungan telepon langsung Saga matikan, d
Happy Reading......Pagi di rumah sakit, aktivitas Saga cukup banyak karena dia harus membersihkan tubuh istrinya dan hari ini dia tidak pergi ke kantor memilih untuk menemani istrinya. "Makan dulu sayang, kamu bahkan terus menolak sejak tadi." Bujuk Saga sembari tangannya memegang mangkuk yang berisi bubur untuk makanan istrinya."Tidak mau...aku tidak suka rasanya tidak ada." Ucap Meysa dengan nada manja yang membuat Saga lagi-lagi terkejut karena tingkah istrinya."Bagaimana jika kamu yang masak? Aku mau makan sop ayam." Mendengar permintaan istrinya membuat Saga terdiam. Jelas-jelas dia tidak bias memasak, selama ini yang memasak hany pembantu atau tidak dia tinggal beli saja tanpa perlu repot-repot untum membuat makanan yang ia ingin kan."Sayang...aku tidak bisa memasak." Kata Saga dengan jujur dan menundukkan kepalanya. Meysa tertawa melihat tingkah pria itu, entah sejak kapan dia mulai terbiasa dengan kehadiran Saga di
Happy Reading.......Seorang dokter keluar dari dalam ruang UGD setelah beberapa saat, Saga dan juga keluarga langsung menghampiri dokter tersebut."Bagaimana dokter? Apa yang terjadi kepada istri saya?!!" Tanya Saga dengan tidak sabar, dokter tersebut menghela nafas panjang sebelum dia menjawab pertanyaan Saga."Sebelumnya sudah saya peringatkan agar jangan membebani pikiran nona Meysa, beberapa saat lalu nyawanya hampir tidak selamat karena benturan yang terjadi di kepalanya dahulu masih belum sembuh sehingga hal itu membuatnya pingsan.""Turuti apa yang nona Meysa inginkan dan selalu awasi pergerakannya, jangan mengingatkannya tentang masa lalu karena itu sama saja membahayakan nyawa nona." Penjelasan dokter membuat Saga terdiam, dia mengingat apa saja yang dia dan Meysa bicarakan setelah selesai berjalan-jalan tadi.Apakah Meysa benar-benar ingin memiliki anak? Bahkan dia sampai kepikiran sehingga membahayakan dirinya. Saga memuku
Happy Reading......"Kelihatannya disini mahal." Ucapan yang tiba-tiba itu membuat langkah Saga terhenti, dia menatap istrinya penuh tanda tanya. Apa Meysa lupa jika dia kaya? Bahkan bisa membeli restoran ini?"Kamu yakin kita makan di sini?" Tanya Meysa lagi, restoran mewah itu membuat nya hendak melangkah untuk bisa pergi dari sana.Semakin Meysa bertanya dan memperlihatkan wajah gelisah nya membuat Saga terdiam sejenak. Kata dokter Meysa hanya kehilangan ingatannya namun itu dalam frekuensi tidak mengambil banyak ingatan yang hilang. Apakah ingatan Meysa juga hilang tentang hal-hal seperti ini, lalu istrinya hanya mengingat jika dia sudah menikah itu saja?"Saga?!" Panggil Meysa sembari menggoncang lengan suaminya itu. Saga tersenyum kemudian membimbing istrinya masuk ke dalam restoran.Ting!Suara lonceng dari pintu masuk restoran membuat para pelanggan menatap ke arah pintu sejenak, mereka terkejut karena yang datang adalah orang yang beberapa bulan la
Happy Reading......"Pak Saga!" Panggilan itu membuat Saga berhenti sejenak, dia menatap perempuan yang memanggil namanya dengan suara nyaring. Sudah satu bulan wanita ini terus mengikutinya dengan alasan ingin melakukan wawancara namun Saga selalu menolak."Bisa minta waktu bapak sebentar?" Tanya nya"Hadley apa kau tidak becus bekerja hah? Kenapa wanita ini masih saja berkeliaran di perusahaan ku?!!""Ma--maaf Bos. Saya sudah berusaha tapi nona ini tidak ingin pergi sebelum berhasil mewawancarai anda." Mata Saga berkilat marah, dia ingin menendang perempuan ini namun untuk sekarang lebih baik dia di wawancarai dari pada harus kembali berurusan dengan wanita ini."Saya beri kamu waktu 15 menit untuk mewawancarai saya!" Setelah mengatakan nya Saga langsung pergi menuju ruangannya."YES! akhirnya bisa mewawancarai pria tampan itu. Jadi bagaimana? Usahaku tidak sia-siakan!" Ucap nya kepada Hadley sembari menurun naikkan alisnya seakan mengejek Hadley."Han
Happy reading.......Satu Minggu setelah kejadian dimana Dewa dan Irina mendapatkan ganjaran mereka karena telah berani mengusik ketenangan keluarga Alditama.Semua orang masih menunggu kabar dari dokter tentang keadaan Meysa, namun Ayah Meysa dan juga Ayah Saga tidak bisa berlama-lama di sana karena pekerjaan mereka. Jadi mereka kembali ke Jakarta terlebih dahulu sedangkan Gita dan juga Tamara masih menemani Saga.Di sisi lain, Clark yang mendengar kematian adiknya merasa tidak berdaya dia pikir semuanya berjalan dengan lancar namun ternyata dia salah. Nyawa adiknya yang menjadi taruhannya........Selama satu minggu ini, Saga menjadi orang yang kehilangan arah hidup. Setelah kesepakatan dua keluarga akhirnya Meysa di bawa kembali ke jakarta. Namun waktu Saga untuk menjenguk Meysa cukup terbatas oleh Gita entah kenapa wanita paruh baya itu membuat jadwal untuk Saga."Hadley, Pimpin rapat hari ini saya akan pulang!" Setelah mengatakn hal itu dengan nada din
Happy reading......Lutut Saga tiba-tiba melemas saat dokter mengatakan jika istri nya koma, kaki dan tangan Meysa patah, tidak hanya itu malaikat kecil yang selalu ia dambakan kini tidak bisa di selamatkan lagi.Saga menangis sejadinya, kenapa? Kenapa cobaan ini terlalu berat untuk di lalui dia tidak ingin ketika Meysa bangun dan tidak mendapati malaikat mereka wanitanya akan marah kepadanya sungguh Saga tidak berani berhadapan dengan Istrinya."Sekali lagi maafkan kami Tuan, kami tidak tahu kapan istri anda siuman. Berdoa kepada Tuhan semoga istri anda cepat pulih." Ujar dokter tersebut, Saga tidak menanggapi perkataan yang menyakitkan itu dia hanya diam mengepalkan tangannya seakan emosinya dia tahan.