-Married With MANTAN-
*****
"Mey kamu pulang bareng sama Saga ya..." Meysa hendak menolak namun saat melihat pelototan yang di lakukan oleh Gita membuatnya mengangguk saja."Hitung-hitung kalian kenalan dulu sebelum menikah."
"Oh ya kak jangan sampe lupa jalan pulang ya." Gurau Rika yang membuat Saga melotot ingin rasanya Saga menyumpal mulut adiknya itu namun dia sadar diri harus jaga sikap di depan mertua dan tunangannya.
"Kalau gitu kami pamit duluan ya tante, om." Izin Saga
"Jangan panggil om, tante panggil Mamah, papah seperti Meysa manggil kami ya. Kamu kan sudah menjadi bagian dari keluarga Bramasta." Saga tersenyum."Iya Mah." Kata Saga, lalu setelah itu dia dan Meysa berjalan keluar dari restoran.
Saga hendak membuka pintu mobil untuk Meysa namun dengan cepat Meysa menepis tangan pria itu."Tidak perlu, saya bisa sendiri!" Katanya dengan nada ketus yang membuat Saga terdiam dan tidak bisa berkata lagi. Bagaimana dia harus menghadapi wanita ini jika sang wanita tidak ramah terhadap kehadirannya.
"Kita kemana?" Tanya Saga saat mobil sudah meninggalkan restoran.
"Cari cafe, saya ingin membahas soal pernikahan kita." Jawab Meysa, sebenarnya Saga bingung apa yang ingin wanita ini bahas soal pernikahan. Apa ini masalah anak? atau hal lainnya, entahlah Saga tidak bisa menebak isi pikiran Meysa sejak dulu.
Mereka telah sampai di sebuah Cafe sederhana, walaupun sudah jam 10 malam tapi cafe tersebut masih buka dan juga pengunjungnya banyak. Jadi Meysa tidak perlu merasa takut saat bersama Saga."Mau pesan apa, Mbak sama Masnya?" Tanya pelayan yang baru saja tiba di meja mereka.
"Kopi hitam, gulanya sedikit saja." Kata Meysa, Saga menatap Meysa penuh arti. Dulu Meysa tidak menyukai kopi tapi sekarang?
"Bukannya kamu tidak suka kopi?" Tanya Saga
"Apa ada masalah?" Tanya Meysa dengan nada ketus, pelayan yang sedari tadi menunggu pesanan Saga menjadi tidak enak saat tau bahwa kedua pasangan dihadapannya ini sedang tidak baik-baik saja. Saga yang menyadari ketidak nyamanan pelayan tersebut langsung menyebutkan pesanannya.
"Segelas susu coklat ya.." Dengan cepat pelayan tersebut berlalu dari hadapan Meysa dan Saga setelah dia mengulangi pesanan kedua pasangan tersebut.
"Aku hanya tidak ingin asam lambung kamu kambuh, kamu lupa bahwa orang yang terkena maag tidak bisa mengonsumsi kopi." Nasihat Saga yang membuat Meysa memutar bola matanya bosan.
"Jangan banyak omong, saya disini bukan untuk membahas tentang penyakit maag dan lainnya, disini saya ingin kita membuat perjanjian tentang pernikahan!" Ketus Meysa, perkataan itu membuat Saga heran. Perjanjian pernikahan?
"Maksud kamu?" Tanya Saga dia masih bingung dengan apa yang dibicarakan oleh Meysa.
"Maksud saya dalam pernikahan kit----"
"Maaf menganggu Mbak, Mas. Pesananya silahkan." Pelayan tadi langsung meletakkan segelas kopi dan segelas susu coklat di atas meja. Setelah itu dia langsung pamit undur diri dari sana, Sedangkan Meysa jangan ditanya lagi wanita itu sungguh tidak suka jika pembicaraan langsung dipotong oleh orang lain. Saga menukar gelas kopi milik Meysa dengan segelas susu miliknya.
"Apa yang kau lakukan?!"
"Aku tidak ingin kamu meminum ini dan membuat asam lambung kamu naik." Kata Saga dan membuat Meysa hendak merebut gelas kopi tersebut namun dengan cepat Saga menjauhkannya dari jangkauan Meysa.
"Kali ini saja, nurut sama aku plis!" Kata Saga, lalu setelah itu Meysa berhenti untuk merebut kembali gelas kopi miliknya. Dia duduk dengan tenang sebelum kembali dengan tujuan awalnya membawa Saga ke cafe ini.
"Saya tidak bisa berlama-lama karena masih ada kerjaan yang menunggu saya di kantor dan juga ini sudah pukul setengah sebelas malam. Jadi to the point saja saya ingin kita tidak pernah menganggap pernikahan ini benar-benar seperti pernikahan orang-orang yang ada di luar sana, seperti memiliki anak misalnya. Karena sebenarnya saya hanya ingin menyenangkan orang tua saya saja makanya saya menerima lamaran keluarga anda!" Saga sangat syok mendengar penuturan Meysa, jika perempuan ini masih belum bisa memaafkan kesalahannya di masalalu seengganya Meysa jangan menganggap remeh pernikahan mereka.
"Tidak bisa seperti itu, aku tidak ingin jika pernikahan kita hanya sebatas sandiwara saja. Aku tau, aku salah di masa lalu tapi tolong jangan mengorbankan pernikahan kita."
"Saya tidak ingin terikat dengan pecundang seperti anda, jadi turuti apa yang saya mau. Besok surat perjanjiannya akan saya kirim ke kantor anda. Selamat malam!" Meysa berdiri dari duduknya lalu mengambil tas yang ia simpan dia tas meja, jadi dia sudah menyuruh supir pribadinya untuk menjemput.
Saga ikut berdiri, dia mencekal tangan Meysa dengan erat."Aku tidak akan mengikuti kemauan konyol kamu Mey. Aku akan tetap memiliki anak dan hidup bahagia bersama kamu. TITIK!" Keduanya menjadi pusat perhatian pengunjung cafe karena teriakan Saga yang cukup keras.
"Siap-siap saja kamu akan saya permalukan!" lalu Meysa menghepas tangan Saga yang mencengkam tangannya dengan keras, dia berlalu dari sana lalu memasuki mobil yang sudah menunggu nya sejak tadi.
"Sial, Berengsek!" Maki Saga dan lagi membuat dirinya menjadi pusat perhatian, Saga mengeluarkan uang pecahan 100 ribu 2 lembar lalu menaruhnya di atas meja untuk membayar tagihan tadi. Dia langsung keluar dari dalam Cafe dan hendak menyusul Meysa namun mobil wanita itu sudah pergi dengan sangat jauh.
Saga memaki dan memukul setir mobil miliknya, dia sangat menyesal dulu atas apa yang dilakukannya kepada Meysa Bramasta. Gadis yang hitam, pendek dan dekil itu dulu tapi sekarang dia berubah menjadi wanita karir yang cantik mempesona sampai membuat Saga pangling melihat perubahan yang terjadi kepada Meysa.
Saga memutuskan untuk kembali ke rumah, malam ini dia akan menginap di sana saja karena tidak mungkin ia tidur di apartemen miliknya. Saga sampai di rumah namun tidak ada yang menyambut kendatangannya karena semua keluarga sudah tertidur, Saga melangkah ke arah kamar miliknya lalu dia membersihkan dirinya sebelum tidur.
Sedangkan di tempat lain, Meysa baru saja tiba di kantor miliknya, demi apapun ini sudah menunjukkan pukul 1 dini hari namun Meysa tidak peduli karena masih ada pekerjaan yang harus dia selesaikan, dan malam ini dia akan tidur di kantor lagi. Jangan heran dia sudah terbiasa dengan hal itu karena tuntutan pekerjaan dan karena inilah ibu dan Ayahnya menjodohkan Meysa dengan Saga alasan klasik memang namun untuk orang tua seperti ayah dan ibunya tidak ada yang namanya alasan klasik jika sudah menyangkut masalah masa depan putri mereka.
Meysa melanjutkan pekerjaannya, besok ada 2 pernikahan yang menggunakan jasa wedding organizer miliknya. Bisnis ini sudah ia tekuni sejak dia lulus kuliah dulu tidak pernah terpikirkan untuk Meysa agar menjadi seorang WO namun tuhan memiliki rencana lain dan disinilah dia menjadi pembisnis dan Meysa tetap bersyukur atas apa yang di berikan oleh tuhan untuknya yah walaupun cita-citanya yang ingin menjadi seorang dokter tidak tercapai.
Meysa merenggangkan otot-ototnya yang kaku karena terlalu lama duduk dan berkutat dengan laptop dia melihat jam ternyata sudah menunjukkan pukul 3 pagi dan dia merasakan badannya butuh istirahat. Meysa memasuki sebuah ruangan yang tak lain adalah kamar miliknya yang ada di ruangan tersebut. Karena terlalu lelah Meysa langsung menjatuhkan dirinya di atas kasur dan tertidur.
......
Note : Maaf masih banyak Typo dan beberapa kata yang menurut kalian tidak cocok di lidah saat membacanya. Terima kasih
-Merried With MANTAN-******Besoknya Sagara terbangun dari tidur nyenyak nya, dia menatap jam yang ada di atas nakas ternyata baru jam 5 pagi. Malam ini entah kenapa tidurnya tidak nyenyak sama sekali, pikirannya berkenala entah kemana saat mengingat Meysa.
-Married With MANTAN-.......Selesai dengan hidangan yang ada di hadapannya, Meysa kembali menatap Saga. Pria itu hanya memesan segelas kopi saja."Jadi apa yang ingin kamu sampaikan?" Tanya Saga dia sedari tadi sungguh tidak sabar mendengar apa yang ingin Meysa katakan kepadanya.Meysa mengeluarkan sebuah kertas lalu menyerahkannya ke hadapan Saga. Saga menatap kertas dan Meysa secara bergantian."Bacalah, saya sudah menuliskan semuanya disana." Kata Mesya. Tanpa pikir panjang Saga langsung membuka kertas tersebut dan dia mulai membacanya. Saga dengan teliti membaca segala isi yang tertera di dalam sana namun dia dengan penuh amarah membanting kertas itu ke hadapan Meysa."Apa-apaan ini hah, aku tidak terima dengan perjanjian konyol ini!!" Teriak Saga, teriakan nya mengundang beberapa tatapan dari pelanggan restoran."Jangan bertingkah konyol Meysa, aku tidak akan menandatangani surat sial
-Married With MANTAN-.......Pagi-pagi sekali Meysa pergi bekerja, dia tidak ingin bertemu untuk sementara waktu dengan kedua orang tuanya. Dia cukup kecewa sekarang kenapa orang tuanya bisa seenaknya mengambil keputusan tentang siapa yang akan menjadi teman hidup Meysa."Selamat pagi bu, ini ada kiriman untuk ibu." Kata Sekertaris Meysa sambil menyerahkan sebuah kota kepada Meysa."Dari siapa ini Rin?" Tanya Meysa sambil melihat bagian kotak siapa tau ada nama pengirimnya."Tidak tau bu, saat saya hendak masuk ke dalam kantor ada seseorang yang memberikan kotak itu untuk saya dan mengatakan jika kotak tersebut untuk ibu." Jelas Rini, Meysa mengangguk mengucapkan terima kasih lalu dia masuk ke dalam ruangannya. Dia penasaran siapa yang mengirim kotak tersebut namun Meysa baru ingat jika pagi ini dia ada meeting dengan karyawannya jadi Meysa meletakkan Kotak itu di atas mejanya saja lalu k
-Married With MANTAN-........Meysa pulang saat jam menunjukkan pukul setengah delapan malam, tidak ada orang di rumah itu. Mungkin orang tua nya masih berada di luar.Meysa langsung masuk ke dalam kamarnya, lalu setelah itu ia mengambil handuk dan memasuki kamar mandi. Malam ini ia akan berendam sebentar karena ia merasa badannya sungguh sangat lengket oleh keringat.Meysa menuangkan sabun beraroma wangi di dalam bathtub lalu setelah itu ia masuk ke dalam bathtub lalu setelah itu ia memejamkan mata nya sejenak.......Di tempat lain Saga tengah berada di ruangannya ia masih belum berniat untuk pulang ke rumah karena ia masih memikirkan bagaimana caranya agar Meysa mau menikah dengan dirinya. Ia tahu jika Meysa akan menolak tapi harus bagaimana pun dia akan memaksa wanita itu untuk menjadi miliknya kembali.Saga sadar dirinya sangat egois namun tidak bisa ia pungkiri lagi jika saat ini ia jatuh cinta kembali dengan gadis yang dulu pe
Married with MANTAN.......Saga keluar dari dalam mobilnya, ia berjalan dengan penuh wibawa. Di sampingnya ada Nadia yang dengan setia membawa berkas dan juga tas milik Saga."Selamat datang, silahkan tuan David sudah menunggu anda." Ucap pria yang menyambut kedatangan Saga dan juga Nadia di restoran mewah tersebut.Mereka masuk ke dalam lif karena ruang rapatnya berada di lantai 3 itu khusus untuk private room.Saga setelah sampai di tempat tujuan, Saga langsung masuk disana sudah ada seorang pria yang dulunya cupu dan juga sangat tidak 'buruk' dalam hal mendekati wanita."Selamat datang tuan Alditama, silahkan duduk." Sambut David dengan sangat ramah, sekarang yang bisa Saga lihat dari pria ini adalah dia tampan, gagah dan berkharisma jelas sekali perubahan yang di alami oleh seorang David."Terima kasih, Mr. Harrison." Balas Saga.Lalu setelah itu rapat dimulai, Saga membatalkan pembangunan hotel di daerah yang sudah mereka
Married With MANTAN ...... Tidak terasa jam sudah menunjukkan pukul 7 malam, cukup lama Meysa dan David menghabiskan waktu bersama. David mengantarkan Meysa sampai ke depan mobilnya, tadinya David ingin mengajak Meysa pulang bersama namun Meysa mengatakan jika dirinya membawa mobil sendiri. "Kau yakin ingin pulang sendiri?" Tanya David dia khawatir Meysa mengangguk. "Tentu saja, aku sudah biasa pulang sendiri. Kalau begitu aku duluan ya." Kata Meysa David meng-iyakan lalu mobil Meysa perlahan menghilang dari pandangan David. David masuk kedalam mobilnya, suasana hatinya sedang bagus hari ini. Pertemuannya dengan Meysa sangat berharga bagi David namun David tidak berani mengungkapkan perasaannya kepada wanita itu karena ia tahu Meysa akan menikah dengan Saga pria yang ia cinta sejak jaman SMA. Mobil David perlahan meninggalkan parkiran ia tidak tahu jika sejak tadi gerak-geriknya sudah di awasi oleh seseorang yang tidak dikenal.
Jam 1 siang semua rombongan yang akan mengadakan reuni kumpul di bandara. Kedua teman Saga sudah ada di sana, kedua playboy itu menggoda beberapa Adik kelas mereka yang belum menikah. "Aku tidak menyangka kau semakin cantik saja Leona." Mendengar hal itu bukannya senang Leona malah mendengus kesal dengan Jimmy yang terus mendekati nya. "Menjauh dari ku Jim!" Usir Leona, Reno yang ada di samping Jimmy langsung tertawa terbahak-bahak baru kali ini ada seorang perempuan berbicara sangat ketus kepada Jimmy sang primadona sekolah setelah Saga. Leona berjalan meninggalkan Jimmy dan juga Reno ia menyambut kedatangan Meysa yang baru saja tiba. Wanita itu sepertinya berangkat bersama David. Siapa yang tidak mengenal David, dia adalah pria culun yang sangat pendiam dulu namun sekarang dia adalah arsitek muda yang sangat tampan dan kaya raya. "Cie...cie, sekarang sama David ya." Kata Leona tidak lama dari itu teman mereka yang satunya datang dan ikut berga
Married With MANTAN ........ Sesampainya di villa Meysa dan kedua temannya langsung membaringkan David di atas ranjangnya. Teman-teman yang melihat hal itu semakin penasaran, karena tadi David baik-baik saja. Karina keluar untuk mengambil air hangat dan juga handuk agar bisa membersihkan luka di wajah David yang sangat mengerikan. Meysa merasa bersalah saat melihat keadaan David, dia tidak menyangka bahwa Saga akan berbuat seperti ini dan membuat David pingsan. "Gue nyari kotak obat dulu ya." Kata Leona lalu ia keluar dari kamar itu yang menyisakan Meysa dan David saja. Teman-teman yang ada di depan pintu langsung dibubarkan oleh Leona dan mereka tidak mendapatkan berita apa-apa. Sedangkan di tempat lain, Saga menyeka darah yang mengalir dari bibir dan juga pelipisnya. Dia belum puas menyakiti pria itu namun saat melihat Meysa membela David tiba-tiba perasaan Saga terluka. Dia tidak sanggup melihat Meysa lebih perhatian dengan pria lai
Happy Reading....... Waktu berlalu begitu cepat tidak terasa kini umur Keizaro Mads Alditama menginjak usia 18 tahun. Hari ini ulang tahun nya, keluarga besar merayakannya di hotel mewah milik keluarga Saga. Kei yang berusia 18 tahun begitu tampan, dari segi fisik dia seperti keturunan luar namun itu adalah gen dari Daddy nya yang juga saat muda cukup populer di kalangan remaja yang lain. "Loh Mom, kenapa sendiri Daddy mana?" Entahlah Kei begitu mencintai Daddy nya dia seolah-olah akan kehilangan nafas ketika tak melihat Daddy nya 1 hari saja. Ada pada saat dia berumur sepuluh tahun, saat itu Saga pergi untuk berbisnis di Spanyol dan meninggalkan Meysa dan Kei selama dua belas hari. Pas hari pertama baik-baik saja namun di hari ke lima Saga tidak ada tubuh Kei di serang rasa panas, dia selalu memanggil Daddy. Karena hal itu Saga tidak sampai dua belas hari di Spanyol. Dia langsung pulang saat hari ke enamnya. "Daddy lagi be
Happy reading.......7 Tahun Kemudian "Mom, kenapa Daddy belum pulang. Kei sudah lapar!" Ucap anak lelaki yang menyebut namanya Kei tersebut dengan suara yang lucu. Tidak terasa anak yang selalu Saga inginkan akhirnya hadir di keluarga kecilnya. Namanya adalah Keizaro Mads Alditama dia adalah hadiah yang tuhan kirim untuknya dan Meysa. Awalnya Saga ketakutan ketika melihat istrinya memilih melahirkan secara normal dia tidak tega namun kata Meysa setiap ibu pasti mengalaminya dan tugas suami adalah menyemangati istri dan menemaninya di masa sulit seperti ini."Sabar ya baby, Daddy pasti sedang dalam perjalanan. Bantu Mom ya ambil puding di lemari pendingin." Ucap Meysa kepada anak semata wayangnya tersebut. Sekarang kegiatan Meysa hanya di rumah saja, Saga tidak mengijinkkannya untuk bekerja."Baik Mommy." Langkah kecilnya membawa pria tampan itu menuju lemari pendingin, dia mencari apa yang Meysa katakan tadi.Lalu da
Happy Reading.......Sore hari saat menerima laporan yang di kirim oleh Hadley, tiba-tiba suasana hati Saga memburuk ketika tahu ibu mertuanya pergi menemui siapa, pantas saja Gita selalu menyebut nama pria itu ternyata dia dalang di balik kebencian Gita terhadapnya."Dasar keparat!" Maki Saga penuh benci, kemudian dia menghubungi Hadley kembali."Cabut semua kontrak yang di tanda tangani oleh istri saya, bayar berapapun dendanya kepada perusahaan arsitek sialan itu!""Arsitek? Siapa banyak arsitek yang bekerja sama bersama dengan nona Meysa saya tidak bisa begitu saja mencabutnya tuan!" Tekan Hadley, ingin rasanya Hadley melempar semua dokumen ini untuk Saga agar dia bisa meliahanya."DAVID!" Teriak Saga, membuat Hadley terkejut dan hampir menjatuhkan ponselnya."I—Ia tuan, saya tahu akan saya periksa dan melaksanakan perintah anda!" Ucap Hadley dengan suara bergetar. Kemudian sambungan telepon langsung Saga matikan, d
Happy Reading......Pagi di rumah sakit, aktivitas Saga cukup banyak karena dia harus membersihkan tubuh istrinya dan hari ini dia tidak pergi ke kantor memilih untuk menemani istrinya. "Makan dulu sayang, kamu bahkan terus menolak sejak tadi." Bujuk Saga sembari tangannya memegang mangkuk yang berisi bubur untuk makanan istrinya."Tidak mau...aku tidak suka rasanya tidak ada." Ucap Meysa dengan nada manja yang membuat Saga lagi-lagi terkejut karena tingkah istrinya."Bagaimana jika kamu yang masak? Aku mau makan sop ayam." Mendengar permintaan istrinya membuat Saga terdiam. Jelas-jelas dia tidak bias memasak, selama ini yang memasak hany pembantu atau tidak dia tinggal beli saja tanpa perlu repot-repot untum membuat makanan yang ia ingin kan."Sayang...aku tidak bisa memasak." Kata Saga dengan jujur dan menundukkan kepalanya. Meysa tertawa melihat tingkah pria itu, entah sejak kapan dia mulai terbiasa dengan kehadiran Saga di
Happy Reading.......Seorang dokter keluar dari dalam ruang UGD setelah beberapa saat, Saga dan juga keluarga langsung menghampiri dokter tersebut."Bagaimana dokter? Apa yang terjadi kepada istri saya?!!" Tanya Saga dengan tidak sabar, dokter tersebut menghela nafas panjang sebelum dia menjawab pertanyaan Saga."Sebelumnya sudah saya peringatkan agar jangan membebani pikiran nona Meysa, beberapa saat lalu nyawanya hampir tidak selamat karena benturan yang terjadi di kepalanya dahulu masih belum sembuh sehingga hal itu membuatnya pingsan.""Turuti apa yang nona Meysa inginkan dan selalu awasi pergerakannya, jangan mengingatkannya tentang masa lalu karena itu sama saja membahayakan nyawa nona." Penjelasan dokter membuat Saga terdiam, dia mengingat apa saja yang dia dan Meysa bicarakan setelah selesai berjalan-jalan tadi.Apakah Meysa benar-benar ingin memiliki anak? Bahkan dia sampai kepikiran sehingga membahayakan dirinya. Saga memuku
Happy Reading......"Kelihatannya disini mahal." Ucapan yang tiba-tiba itu membuat langkah Saga terhenti, dia menatap istrinya penuh tanda tanya. Apa Meysa lupa jika dia kaya? Bahkan bisa membeli restoran ini?"Kamu yakin kita makan di sini?" Tanya Meysa lagi, restoran mewah itu membuat nya hendak melangkah untuk bisa pergi dari sana.Semakin Meysa bertanya dan memperlihatkan wajah gelisah nya membuat Saga terdiam sejenak. Kata dokter Meysa hanya kehilangan ingatannya namun itu dalam frekuensi tidak mengambil banyak ingatan yang hilang. Apakah ingatan Meysa juga hilang tentang hal-hal seperti ini, lalu istrinya hanya mengingat jika dia sudah menikah itu saja?"Saga?!" Panggil Meysa sembari menggoncang lengan suaminya itu. Saga tersenyum kemudian membimbing istrinya masuk ke dalam restoran.Ting!Suara lonceng dari pintu masuk restoran membuat para pelanggan menatap ke arah pintu sejenak, mereka terkejut karena yang datang adalah orang yang beberapa bulan la
Happy Reading......"Pak Saga!" Panggilan itu membuat Saga berhenti sejenak, dia menatap perempuan yang memanggil namanya dengan suara nyaring. Sudah satu bulan wanita ini terus mengikutinya dengan alasan ingin melakukan wawancara namun Saga selalu menolak."Bisa minta waktu bapak sebentar?" Tanya nya"Hadley apa kau tidak becus bekerja hah? Kenapa wanita ini masih saja berkeliaran di perusahaan ku?!!""Ma--maaf Bos. Saya sudah berusaha tapi nona ini tidak ingin pergi sebelum berhasil mewawancarai anda." Mata Saga berkilat marah, dia ingin menendang perempuan ini namun untuk sekarang lebih baik dia di wawancarai dari pada harus kembali berurusan dengan wanita ini."Saya beri kamu waktu 15 menit untuk mewawancarai saya!" Setelah mengatakan nya Saga langsung pergi menuju ruangannya."YES! akhirnya bisa mewawancarai pria tampan itu. Jadi bagaimana? Usahaku tidak sia-siakan!" Ucap nya kepada Hadley sembari menurun naikkan alisnya seakan mengejek Hadley."Han
Happy reading.......Satu Minggu setelah kejadian dimana Dewa dan Irina mendapatkan ganjaran mereka karena telah berani mengusik ketenangan keluarga Alditama.Semua orang masih menunggu kabar dari dokter tentang keadaan Meysa, namun Ayah Meysa dan juga Ayah Saga tidak bisa berlama-lama di sana karena pekerjaan mereka. Jadi mereka kembali ke Jakarta terlebih dahulu sedangkan Gita dan juga Tamara masih menemani Saga.Di sisi lain, Clark yang mendengar kematian adiknya merasa tidak berdaya dia pikir semuanya berjalan dengan lancar namun ternyata dia salah. Nyawa adiknya yang menjadi taruhannya........Selama satu minggu ini, Saga menjadi orang yang kehilangan arah hidup. Setelah kesepakatan dua keluarga akhirnya Meysa di bawa kembali ke jakarta. Namun waktu Saga untuk menjenguk Meysa cukup terbatas oleh Gita entah kenapa wanita paruh baya itu membuat jadwal untuk Saga."Hadley, Pimpin rapat hari ini saya akan pulang!" Setelah mengatakn hal itu dengan nada din
Happy reading......Lutut Saga tiba-tiba melemas saat dokter mengatakan jika istri nya koma, kaki dan tangan Meysa patah, tidak hanya itu malaikat kecil yang selalu ia dambakan kini tidak bisa di selamatkan lagi.Saga menangis sejadinya, kenapa? Kenapa cobaan ini terlalu berat untuk di lalui dia tidak ingin ketika Meysa bangun dan tidak mendapati malaikat mereka wanitanya akan marah kepadanya sungguh Saga tidak berani berhadapan dengan Istrinya."Sekali lagi maafkan kami Tuan, kami tidak tahu kapan istri anda siuman. Berdoa kepada Tuhan semoga istri anda cepat pulih." Ujar dokter tersebut, Saga tidak menanggapi perkataan yang menyakitkan itu dia hanya diam mengepalkan tangannya seakan emosinya dia tahan.