-Merried With MANTAN-
******
Besoknya Sagara terbangun dari tidur nyenyak nya, dia menatap jam yang ada di atas nakas ternyata baru jam 5 pagi. Malam ini entah kenapa tidurnya tidak nyenyak sama sekali, pikirannya berkenala entah kemana saat mengingat Meysa.
Tidak ingin membuang waktu Saga langsung bangkit dari atas ranjang dia berjalan menuju kamar mandi yang ada dikamar miliknya, namun sebelum itu dia menyuruh sekertarisnya untuk mencari tahu tentang Meysa Bramasta selama ini.
Selesai mandi Saga langsung memilih Jas mana yang akan ia gunakan ke kantor hari ini. Rutinitas seperti ini Saga lakukan sendiri dia sudah terbiasa dan untung saja Saga bisa mandiri jadi dia tidak perlu khawatir dengan masalah sepele seperti ini.
Saga keluar dari dalam kamarnya, di meja makan sudah tersedia makan yang akan mengisi perutnya pagi ini. Yang menyiapkan semua ini adalah assistent rumah tangga yang akan datang ke apartemen setiap pagi dan sore hari saja untuk membuatkan sarapan dan tentunya membersihkan apartemen milik Saga. Saga memakan makanannya dengan lahap dia cukup lapar pagi ini, selesai makan Saga langsung berangkat kekantor dia tidak menggunakan supir karena Saga merasa dia bisa menyetir sendiri.
Sampai di Kantor Saga di samput oleh beberapa karyawan, mereka sangat mengagumi sosok seorang Sagara karena selain tampan saga adalah atasan yang selalu menjunjung tinggi kedisiplina.
"Selamat pagi pak." Sapa sekertarisnya Saga mengangguk lalu memasuki ruangannya di ikuti oleh sang sekertaris.
"Jadwal saya hari ini apa Nadia?" Tanya Saga, Saga membuka beberapa dokumen yang tidak sempat ia baca kemaren karena dia harus ikut makan bersama keluarga besarnya untuk mengenalkan calon istrinya.
Saga baru ingat sekarang dia adalah tunangan dari seorang Meysa Bramasta, Saga menatap cincin di jari manis miliknya lalu tersenyum. Senyum Saga membuat Nadia terpana seketika baru kali ini dia melihat atasannya tersenyum dengan lebar.
"EH..anu pak, jadwal anda hari ini. Anda ada rapat pukul 10 nanti di restoran X bersama Alaska Group lalu setelah itu anda rapat kembali bersama dengan manejer dan karyawan yang mengelola pembangunan restoran di daerah Kalimantan.
"Ada lagi?" Tanya Saga ternyata hari ini jadwal nya tidak terlalu padat.
"Maaf pak ternyata jam 3 sore anda memiliki janji temu dengan nona Meysa Bramasta." Saga mengangguk dia juga sudah tidak sabar bertemu dengan Meysa dan menanyakan apa maksud gadis itu kepadanya. Lalu setelah itu Nadia keluar dari dalam ruangan Saga dia kembali bekerja begitupun dengan Saga yang kembali dengan kesibukannya.
......
Di tempat lain Meysa sudah sibuk dengan beberapa keperluan yang ia bawa untuk persiapan pernikahan, untungnya ada beberapa pegawai Meysa sudah mendekorasi bagian luar dan dalam gedung. Meysa disibukakan dengan perias pengantin, tadi dia sudah menghubungi perias tersebut namun sampai sekarang orang yang di hubungi masih belum sampai. Acara ini di adakan pada sore hari pemberkatan dan malamnya resepsi.
"Gilang kamu sudah menghubungi Roni untuk mencarikan Perias cadangan?" Tanya Meysa, pria yang di panggil Gilang oleh mesya tadi langsung mengangguk Lalu setelah itu Meysa kembali disibukkan dengan beberapa hal sampai ia lupa jika dia melewatkan makan siang.
Jika sudah menyangkut pekerjaan Meysa akan selalu profesional dan dia ingin hasil yang maksimal, seperti saat ini dia sendiri yang harus turun tangan untuk mencari photographer karena karyawannya lupa akan hal itu.
"Bu Meysa apa anda tidak makan dulu?" Tanya salah satu karyawannya yang sejak tadi melihat bahwa Meysa tidak ikut bersama dengan mereka untuk makan siang.
"Tidak, tadi saya sudah makan roti. Jika semuanya sudah selesai makan bersihkan peralatan ini karena semuanya sudah beres dan tanyakan kepada Becca apakah dekorasi dan yang lainnya di tempat klien kita yang lain sudah selesai." Kata Meysa dia mengambil tas dan kunci mobil miliknya.
"Baik bu."
"Kalau begitu saya duluan."
"Hati-hati di jalan bu." Meysa mengangguk lalu dia keluar dari gedung dan menuju dimana mobilnya terparkirkan. Setelah ini Meysa akan kembali ke kantor karena ada beberapa hal lagi yang harus ia urus.
Beginilah rutinitas Meysa selama ini, tidak ada yang berubah dia sibuk dengan bisnisnya dan tidak pernah memikirkan soal percintaan lagi karena menurutnya itu akan membuang-buang waktunya saja. kadang teman-temannya suka jengkel kepada Meysa karena setiap mereka membawa Meysa untuk reuni SMA Meysa tidak pernah datang dan itu membuat mereka kali ini memaksanya dan Meysa tidak bisa lagi mengelak. Acara reuni akan di adakan 2 hari lagi yang mengundang beberapa kakak tingkat dan Meysa lupa jika salah satu dari kakak tingkat di sana menyukainya.
Meysa turun dari mobilnya dan dia langsung masuk ke dalam ruangan miliknya, Meysa menghela nafas dengan kasar dia sungguh sangat lelah hari ini tapi dia harus bersikap profesional agar bisa memuaskan kliennya yang menggunakan jasa WO miliknya. Setelah itu Meysa sibuk kembali dengan berkasnya sampai ia lupa jika sore ini dia memiliki janji bersama Saga.
Sedangkan di tempat lain Saga sudah sejak tadi menunggu Meysa, tapi gadis itu belum datang sama sekali dan hal itu membuat Saga geram tapi dia harus bersbar untuk sekarang. Saga kembali sibuk membaca dokumen yang di kirimkan oleh sekertarisnya tadi yang berisi tentang Meysa.
"Oh jadi pria ini yang menyukai Meysa." Kata Saga kepada dirinya sendiri dia melihat profil pria tersebut dan tersenyum. Dia tidak menyangka jika David harrison yang menyukai wanitanya. Dia mengenal David dulu, pria cupu yang ketika Saga menjemput Meysa, David selalu menatap ke arahnya dan Saga sadar sejak dulu jika David menarih perasaan kepada Meysa. Yah walaupun dulu Meysa tidak cantik namun kesan manis yang tampil di wajah Meysa membuat siapa saja akan terpesona apa lagi saat Meysa tersenyum.
Cukup lama menunggu Meysa akhirnya gadis itu datang dengan wajah datar, tidak ada senyum sama sekali yang membuat Saga bertanya-tanya diamanakah senyum yang dulu sering Meysa tampilkan untuknya. Tanpa mengucapkan apapun Meysa langsung duduk dia seperti orang yang tidak bersalah sama sekali dan masa bodo dengan keterlambatannya yang membuat Saga menunggu.
Meysa memanggil pelayan untuk memesan makannya, dia lapar sekarang dan ingin makan terlebih dahulu sebelum ia berbicara kepada Saga.
"Ada yang bisa saya bantu?" Tanya pelayan tersebut yang baru saja datang menghampiri meja keduanya.
"Saya ingin pesan makanan, Tteokbokki, aglio olio pasta, puding mangga dan jus alpukat jangan lupa segelas wine."
Saga terkejut mendengar pesanan Meysa yang tidak biasa bukannya apa Meysa tidak mungkin kan memakan makan seperti itu namun Saga tidak berani protes. Dia hanya melihat Meysa saja jika boleh jujur Saga sangat merindukan perempuan yang ada di hadapannya ini tapi dia tidak berani mengatakannya. Sedangkan Meysa sibuk dengan ponsel yang ada di genggamannya dia sibuk membalas chatan dari para sahabatnya yang menyuruh Meysa membawa pasangan ke reuni mereka karena hanya Meysa sendirilah yang belum menikah ke 2 temannya sudah menikah semua.
"Kau tidak makan?" Tanya Meysa sesaat setelah makanan nya sudah di antar, Saga menggeleng kan kepalanya."Aku sudah makan tadi." Meysa hanya mengangguk lalu memakan makanannya dengan lahap dia tidak malu makan berantakan di hadapan Saga dan itu membuat Saga tersenyum melihat tingkah Meysa.
*****
Akun Fb : Roy Alexander Smith
Cek cerita aku yang lain hanya di
WATTPAD : Tata Selvia
DREAME/INNOVEL : tataselvia215
NOVELTOON : Tata Selvia
HINOVEL : tataselvia215
-Married With MANTAN-.......Selesai dengan hidangan yang ada di hadapannya, Meysa kembali menatap Saga. Pria itu hanya memesan segelas kopi saja."Jadi apa yang ingin kamu sampaikan?" Tanya Saga dia sedari tadi sungguh tidak sabar mendengar apa yang ingin Meysa katakan kepadanya.Meysa mengeluarkan sebuah kertas lalu menyerahkannya ke hadapan Saga. Saga menatap kertas dan Meysa secara bergantian."Bacalah, saya sudah menuliskan semuanya disana." Kata Mesya. Tanpa pikir panjang Saga langsung membuka kertas tersebut dan dia mulai membacanya. Saga dengan teliti membaca segala isi yang tertera di dalam sana namun dia dengan penuh amarah membanting kertas itu ke hadapan Meysa."Apa-apaan ini hah, aku tidak terima dengan perjanjian konyol ini!!" Teriak Saga, teriakan nya mengundang beberapa tatapan dari pelanggan restoran."Jangan bertingkah konyol Meysa, aku tidak akan menandatangani surat sial
-Married With MANTAN-.......Pagi-pagi sekali Meysa pergi bekerja, dia tidak ingin bertemu untuk sementara waktu dengan kedua orang tuanya. Dia cukup kecewa sekarang kenapa orang tuanya bisa seenaknya mengambil keputusan tentang siapa yang akan menjadi teman hidup Meysa."Selamat pagi bu, ini ada kiriman untuk ibu." Kata Sekertaris Meysa sambil menyerahkan sebuah kota kepada Meysa."Dari siapa ini Rin?" Tanya Meysa sambil melihat bagian kotak siapa tau ada nama pengirimnya."Tidak tau bu, saat saya hendak masuk ke dalam kantor ada seseorang yang memberikan kotak itu untuk saya dan mengatakan jika kotak tersebut untuk ibu." Jelas Rini, Meysa mengangguk mengucapkan terima kasih lalu dia masuk ke dalam ruangannya. Dia penasaran siapa yang mengirim kotak tersebut namun Meysa baru ingat jika pagi ini dia ada meeting dengan karyawannya jadi Meysa meletakkan Kotak itu di atas mejanya saja lalu k
-Married With MANTAN-........Meysa pulang saat jam menunjukkan pukul setengah delapan malam, tidak ada orang di rumah itu. Mungkin orang tua nya masih berada di luar.Meysa langsung masuk ke dalam kamarnya, lalu setelah itu ia mengambil handuk dan memasuki kamar mandi. Malam ini ia akan berendam sebentar karena ia merasa badannya sungguh sangat lengket oleh keringat.Meysa menuangkan sabun beraroma wangi di dalam bathtub lalu setelah itu ia masuk ke dalam bathtub lalu setelah itu ia memejamkan mata nya sejenak.......Di tempat lain Saga tengah berada di ruangannya ia masih belum berniat untuk pulang ke rumah karena ia masih memikirkan bagaimana caranya agar Meysa mau menikah dengan dirinya. Ia tahu jika Meysa akan menolak tapi harus bagaimana pun dia akan memaksa wanita itu untuk menjadi miliknya kembali.Saga sadar dirinya sangat egois namun tidak bisa ia pungkiri lagi jika saat ini ia jatuh cinta kembali dengan gadis yang dulu pe
Married with MANTAN.......Saga keluar dari dalam mobilnya, ia berjalan dengan penuh wibawa. Di sampingnya ada Nadia yang dengan setia membawa berkas dan juga tas milik Saga."Selamat datang, silahkan tuan David sudah menunggu anda." Ucap pria yang menyambut kedatangan Saga dan juga Nadia di restoran mewah tersebut.Mereka masuk ke dalam lif karena ruang rapatnya berada di lantai 3 itu khusus untuk private room.Saga setelah sampai di tempat tujuan, Saga langsung masuk disana sudah ada seorang pria yang dulunya cupu dan juga sangat tidak 'buruk' dalam hal mendekati wanita."Selamat datang tuan Alditama, silahkan duduk." Sambut David dengan sangat ramah, sekarang yang bisa Saga lihat dari pria ini adalah dia tampan, gagah dan berkharisma jelas sekali perubahan yang di alami oleh seorang David."Terima kasih, Mr. Harrison." Balas Saga.Lalu setelah itu rapat dimulai, Saga membatalkan pembangunan hotel di daerah yang sudah mereka
Married With MANTAN ...... Tidak terasa jam sudah menunjukkan pukul 7 malam, cukup lama Meysa dan David menghabiskan waktu bersama. David mengantarkan Meysa sampai ke depan mobilnya, tadinya David ingin mengajak Meysa pulang bersama namun Meysa mengatakan jika dirinya membawa mobil sendiri. "Kau yakin ingin pulang sendiri?" Tanya David dia khawatir Meysa mengangguk. "Tentu saja, aku sudah biasa pulang sendiri. Kalau begitu aku duluan ya." Kata Meysa David meng-iyakan lalu mobil Meysa perlahan menghilang dari pandangan David. David masuk kedalam mobilnya, suasana hatinya sedang bagus hari ini. Pertemuannya dengan Meysa sangat berharga bagi David namun David tidak berani mengungkapkan perasaannya kepada wanita itu karena ia tahu Meysa akan menikah dengan Saga pria yang ia cinta sejak jaman SMA. Mobil David perlahan meninggalkan parkiran ia tidak tahu jika sejak tadi gerak-geriknya sudah di awasi oleh seseorang yang tidak dikenal.
Jam 1 siang semua rombongan yang akan mengadakan reuni kumpul di bandara. Kedua teman Saga sudah ada di sana, kedua playboy itu menggoda beberapa Adik kelas mereka yang belum menikah. "Aku tidak menyangka kau semakin cantik saja Leona." Mendengar hal itu bukannya senang Leona malah mendengus kesal dengan Jimmy yang terus mendekati nya. "Menjauh dari ku Jim!" Usir Leona, Reno yang ada di samping Jimmy langsung tertawa terbahak-bahak baru kali ini ada seorang perempuan berbicara sangat ketus kepada Jimmy sang primadona sekolah setelah Saga. Leona berjalan meninggalkan Jimmy dan juga Reno ia menyambut kedatangan Meysa yang baru saja tiba. Wanita itu sepertinya berangkat bersama David. Siapa yang tidak mengenal David, dia adalah pria culun yang sangat pendiam dulu namun sekarang dia adalah arsitek muda yang sangat tampan dan kaya raya. "Cie...cie, sekarang sama David ya." Kata Leona tidak lama dari itu teman mereka yang satunya datang dan ikut berga
Married With MANTAN ........ Sesampainya di villa Meysa dan kedua temannya langsung membaringkan David di atas ranjangnya. Teman-teman yang melihat hal itu semakin penasaran, karena tadi David baik-baik saja. Karina keluar untuk mengambil air hangat dan juga handuk agar bisa membersihkan luka di wajah David yang sangat mengerikan. Meysa merasa bersalah saat melihat keadaan David, dia tidak menyangka bahwa Saga akan berbuat seperti ini dan membuat David pingsan. "Gue nyari kotak obat dulu ya." Kata Leona lalu ia keluar dari kamar itu yang menyisakan Meysa dan David saja. Teman-teman yang ada di depan pintu langsung dibubarkan oleh Leona dan mereka tidak mendapatkan berita apa-apa. Sedangkan di tempat lain, Saga menyeka darah yang mengalir dari bibir dan juga pelipisnya. Dia belum puas menyakiti pria itu namun saat melihat Meysa membela David tiba-tiba perasaan Saga terluka. Dia tidak sanggup melihat Meysa lebih perhatian dengan pria lai
Married With MANTAN.......Meysa tidak menjawab, dia menghindari tatapan Saga yang seolah sangat berharap dengan jawabannya. Meysa memilih untuk mengambil kotak obat yang ada di kamar tersebut lalu ia membersihkan wajah Saga yang penuh dengan darah tadi."Aku tidak apa sayang, aku hanya butuh jawaban untuk pertanyaan ku tadi." Ucap Saga namun kembali Meysa tidak menggubris nya. Meysa sangat takut jika ia kembali percaya kepada Saga. Meysa takut ia akan di selingkuhin oleh pria yang sampai saat ini masih saja mengisi hatinya."Aku harus kembali ke Jakarta." Ucap Meysa, lalu tanpa menatap Saga lagi Meysa langsung keluar dari dalam kamar itu. Meysa mengambil tasnya dan juga koper yang ia bawa tadi, malam ini dia harus pergi dari sini.Inilah kenapa Meysa sangat malas berbaur bersama dengan teman sekelasnya, di kelas dulu ia sangat dikucilkan karena mereka menganggap Meysa pembuat masalah untuk mereka.Karena jam masih pukul 7 malam beberapa te
Happy Reading....... Waktu berlalu begitu cepat tidak terasa kini umur Keizaro Mads Alditama menginjak usia 18 tahun. Hari ini ulang tahun nya, keluarga besar merayakannya di hotel mewah milik keluarga Saga. Kei yang berusia 18 tahun begitu tampan, dari segi fisik dia seperti keturunan luar namun itu adalah gen dari Daddy nya yang juga saat muda cukup populer di kalangan remaja yang lain. "Loh Mom, kenapa sendiri Daddy mana?" Entahlah Kei begitu mencintai Daddy nya dia seolah-olah akan kehilangan nafas ketika tak melihat Daddy nya 1 hari saja. Ada pada saat dia berumur sepuluh tahun, saat itu Saga pergi untuk berbisnis di Spanyol dan meninggalkan Meysa dan Kei selama dua belas hari. Pas hari pertama baik-baik saja namun di hari ke lima Saga tidak ada tubuh Kei di serang rasa panas, dia selalu memanggil Daddy. Karena hal itu Saga tidak sampai dua belas hari di Spanyol. Dia langsung pulang saat hari ke enamnya. "Daddy lagi be
Happy reading.......7 Tahun Kemudian "Mom, kenapa Daddy belum pulang. Kei sudah lapar!" Ucap anak lelaki yang menyebut namanya Kei tersebut dengan suara yang lucu. Tidak terasa anak yang selalu Saga inginkan akhirnya hadir di keluarga kecilnya. Namanya adalah Keizaro Mads Alditama dia adalah hadiah yang tuhan kirim untuknya dan Meysa. Awalnya Saga ketakutan ketika melihat istrinya memilih melahirkan secara normal dia tidak tega namun kata Meysa setiap ibu pasti mengalaminya dan tugas suami adalah menyemangati istri dan menemaninya di masa sulit seperti ini."Sabar ya baby, Daddy pasti sedang dalam perjalanan. Bantu Mom ya ambil puding di lemari pendingin." Ucap Meysa kepada anak semata wayangnya tersebut. Sekarang kegiatan Meysa hanya di rumah saja, Saga tidak mengijinkkannya untuk bekerja."Baik Mommy." Langkah kecilnya membawa pria tampan itu menuju lemari pendingin, dia mencari apa yang Meysa katakan tadi.Lalu da
Happy Reading.......Sore hari saat menerima laporan yang di kirim oleh Hadley, tiba-tiba suasana hati Saga memburuk ketika tahu ibu mertuanya pergi menemui siapa, pantas saja Gita selalu menyebut nama pria itu ternyata dia dalang di balik kebencian Gita terhadapnya."Dasar keparat!" Maki Saga penuh benci, kemudian dia menghubungi Hadley kembali."Cabut semua kontrak yang di tanda tangani oleh istri saya, bayar berapapun dendanya kepada perusahaan arsitek sialan itu!""Arsitek? Siapa banyak arsitek yang bekerja sama bersama dengan nona Meysa saya tidak bisa begitu saja mencabutnya tuan!" Tekan Hadley, ingin rasanya Hadley melempar semua dokumen ini untuk Saga agar dia bisa meliahanya."DAVID!" Teriak Saga, membuat Hadley terkejut dan hampir menjatuhkan ponselnya."I—Ia tuan, saya tahu akan saya periksa dan melaksanakan perintah anda!" Ucap Hadley dengan suara bergetar. Kemudian sambungan telepon langsung Saga matikan, d
Happy Reading......Pagi di rumah sakit, aktivitas Saga cukup banyak karena dia harus membersihkan tubuh istrinya dan hari ini dia tidak pergi ke kantor memilih untuk menemani istrinya. "Makan dulu sayang, kamu bahkan terus menolak sejak tadi." Bujuk Saga sembari tangannya memegang mangkuk yang berisi bubur untuk makanan istrinya."Tidak mau...aku tidak suka rasanya tidak ada." Ucap Meysa dengan nada manja yang membuat Saga lagi-lagi terkejut karena tingkah istrinya."Bagaimana jika kamu yang masak? Aku mau makan sop ayam." Mendengar permintaan istrinya membuat Saga terdiam. Jelas-jelas dia tidak bias memasak, selama ini yang memasak hany pembantu atau tidak dia tinggal beli saja tanpa perlu repot-repot untum membuat makanan yang ia ingin kan."Sayang...aku tidak bisa memasak." Kata Saga dengan jujur dan menundukkan kepalanya. Meysa tertawa melihat tingkah pria itu, entah sejak kapan dia mulai terbiasa dengan kehadiran Saga di
Happy Reading.......Seorang dokter keluar dari dalam ruang UGD setelah beberapa saat, Saga dan juga keluarga langsung menghampiri dokter tersebut."Bagaimana dokter? Apa yang terjadi kepada istri saya?!!" Tanya Saga dengan tidak sabar, dokter tersebut menghela nafas panjang sebelum dia menjawab pertanyaan Saga."Sebelumnya sudah saya peringatkan agar jangan membebani pikiran nona Meysa, beberapa saat lalu nyawanya hampir tidak selamat karena benturan yang terjadi di kepalanya dahulu masih belum sembuh sehingga hal itu membuatnya pingsan.""Turuti apa yang nona Meysa inginkan dan selalu awasi pergerakannya, jangan mengingatkannya tentang masa lalu karena itu sama saja membahayakan nyawa nona." Penjelasan dokter membuat Saga terdiam, dia mengingat apa saja yang dia dan Meysa bicarakan setelah selesai berjalan-jalan tadi.Apakah Meysa benar-benar ingin memiliki anak? Bahkan dia sampai kepikiran sehingga membahayakan dirinya. Saga memuku
Happy Reading......"Kelihatannya disini mahal." Ucapan yang tiba-tiba itu membuat langkah Saga terhenti, dia menatap istrinya penuh tanda tanya. Apa Meysa lupa jika dia kaya? Bahkan bisa membeli restoran ini?"Kamu yakin kita makan di sini?" Tanya Meysa lagi, restoran mewah itu membuat nya hendak melangkah untuk bisa pergi dari sana.Semakin Meysa bertanya dan memperlihatkan wajah gelisah nya membuat Saga terdiam sejenak. Kata dokter Meysa hanya kehilangan ingatannya namun itu dalam frekuensi tidak mengambil banyak ingatan yang hilang. Apakah ingatan Meysa juga hilang tentang hal-hal seperti ini, lalu istrinya hanya mengingat jika dia sudah menikah itu saja?"Saga?!" Panggil Meysa sembari menggoncang lengan suaminya itu. Saga tersenyum kemudian membimbing istrinya masuk ke dalam restoran.Ting!Suara lonceng dari pintu masuk restoran membuat para pelanggan menatap ke arah pintu sejenak, mereka terkejut karena yang datang adalah orang yang beberapa bulan la
Happy Reading......"Pak Saga!" Panggilan itu membuat Saga berhenti sejenak, dia menatap perempuan yang memanggil namanya dengan suara nyaring. Sudah satu bulan wanita ini terus mengikutinya dengan alasan ingin melakukan wawancara namun Saga selalu menolak."Bisa minta waktu bapak sebentar?" Tanya nya"Hadley apa kau tidak becus bekerja hah? Kenapa wanita ini masih saja berkeliaran di perusahaan ku?!!""Ma--maaf Bos. Saya sudah berusaha tapi nona ini tidak ingin pergi sebelum berhasil mewawancarai anda." Mata Saga berkilat marah, dia ingin menendang perempuan ini namun untuk sekarang lebih baik dia di wawancarai dari pada harus kembali berurusan dengan wanita ini."Saya beri kamu waktu 15 menit untuk mewawancarai saya!" Setelah mengatakan nya Saga langsung pergi menuju ruangannya."YES! akhirnya bisa mewawancarai pria tampan itu. Jadi bagaimana? Usahaku tidak sia-siakan!" Ucap nya kepada Hadley sembari menurun naikkan alisnya seakan mengejek Hadley."Han
Happy reading.......Satu Minggu setelah kejadian dimana Dewa dan Irina mendapatkan ganjaran mereka karena telah berani mengusik ketenangan keluarga Alditama.Semua orang masih menunggu kabar dari dokter tentang keadaan Meysa, namun Ayah Meysa dan juga Ayah Saga tidak bisa berlama-lama di sana karena pekerjaan mereka. Jadi mereka kembali ke Jakarta terlebih dahulu sedangkan Gita dan juga Tamara masih menemani Saga.Di sisi lain, Clark yang mendengar kematian adiknya merasa tidak berdaya dia pikir semuanya berjalan dengan lancar namun ternyata dia salah. Nyawa adiknya yang menjadi taruhannya........Selama satu minggu ini, Saga menjadi orang yang kehilangan arah hidup. Setelah kesepakatan dua keluarga akhirnya Meysa di bawa kembali ke jakarta. Namun waktu Saga untuk menjenguk Meysa cukup terbatas oleh Gita entah kenapa wanita paruh baya itu membuat jadwal untuk Saga."Hadley, Pimpin rapat hari ini saya akan pulang!" Setelah mengatakn hal itu dengan nada din
Happy reading......Lutut Saga tiba-tiba melemas saat dokter mengatakan jika istri nya koma, kaki dan tangan Meysa patah, tidak hanya itu malaikat kecil yang selalu ia dambakan kini tidak bisa di selamatkan lagi.Saga menangis sejadinya, kenapa? Kenapa cobaan ini terlalu berat untuk di lalui dia tidak ingin ketika Meysa bangun dan tidak mendapati malaikat mereka wanitanya akan marah kepadanya sungguh Saga tidak berani berhadapan dengan Istrinya."Sekali lagi maafkan kami Tuan, kami tidak tahu kapan istri anda siuman. Berdoa kepada Tuhan semoga istri anda cepat pulih." Ujar dokter tersebut, Saga tidak menanggapi perkataan yang menyakitkan itu dia hanya diam mengepalkan tangannya seakan emosinya dia tahan.