Share

Lamaran Mendadak

Nayra melirik ke samping. Brandon mengusap bahunya, sambil meneteskan air mata di hadapan pusara Jack dan Rose.

“Kita pulang, ya. Jangan sampai mama dan papa sedih, melihat Uncle terus menangis,” ajak Nayra. Ada sesuatu yang membuat hati Nayra juga ikutan sedih saat pamannya itu menangis tersedu karena menyesali perbuatannya selama ini yang sudah membenci papanya.

Di perjalanan Nayra hanya terdiam, seperti memikirkan sesuatu. Brandon melirik sekilas sambil melihat jalanan. “Nay, kamu kenapa? Kok, kayaknya ada yang kamu pikirin?”

“Eh, enggak kok. Aku Cuma heran kenapa Mama nggak pernah mengijinkan aku dekat dengan papa, bahkan mama bilang tidak ingin aku seperti papa, memangnya papa itu kenapa? Apa karena papa seorang ketua mafia?”

“Jangan di pikirkan. Jack dan Rose keduanya sangat menyayangi kamu, Nayra.”

“Iya, Uncle. Aku juga sangat menyayangi mereka. Kalau Uncle sendiri apakah sudah terlepas dari dunia mafia?”

Brandon terkejut, dia tidak menyangka kalau Nayra akan bertanya tent
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status