Share

bab 57

Tanpa banyak bicara, lelaki itu keluar kamar dengan segenap amarah yang membuncah.

Ia tak mau satu ruangan dengan istrinya, ia takut tidak bisa mengontrol emosi dan yang akhirnya akan membuat pertengkaran. Dirinya tak mau sampai turun tangan dan menyebabkan istrinya terluka.

Sedangkan Murni sendiri menatap dalam diam kepergian suaminya, ada perasaan menyesal kenapa ia tak bisa mengontrol emosinya.

Menangis pun percuma, mau minta maaf juga kepalang tanggung. Kini ia hanya bisa duduk di tepi ranjang dengan segenap penyesalan yang ada.

Di luar Randi merebahkan tubuhnya di atas sofa. Seharian bekerja tanpa mengenal lelah mampu membuat matanya terpejam sampai tak lama kemudian sayup-sayup suara adzan subuh berkumandang.

Ia merasa baru saja tertidur tetapi sudah pagi saja.

"Loh, Ran, kenapa tidur di luar?" tanya Ibu mertuanya menghampiri.

"Tidak bisa tidur di kamar, Bu," bohong Randi. Ia tak mau permasalahannya dengan Murni sampai diketahui orang lain walaupun itu Ibu mertuanya sendiri.

"
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status