Beranda / Pernikahan / Mari Berpisah, Aku Menyerah / 137. Ayah untuk Si Kembar

Share

137. Ayah untuk Si Kembar

“Ayah!”

Laki-laki itu menoleh dan melepaskan kaca mata hitamnya untuk melihat lebih jelas dua anak kecil yang sedang berlari ke arahnya. Ia berlutut seraya merentangkan tangan menyambut mereka.

Kedua anak yang berbeda gender itu langsung menghambur ke dalam pelukannya. Ia mencium satu persatu kepala mereka dengan penuh kasih sayang. “Anak-anak Ayah.”

Beberapa saat kemudian, pelukan ketiganya terlepas. Laki-laki yang dipanggil ‘ayah’ itu beralih mengusap kepala mereka. “Azhar dan Zora kangen Ayah tidak, hm?” tanyanya.

“Tanen banet, Ayah (kangen banget, Ayah),” jawab Azhar, sedangkan Zora hanya mengangguk saja.

“Kalau kangen, kiss Ayah dulu sini.” Laki-laki itu mencondongkan dan mengetuk-ngetuk pipinya sebagai isyarat agar dicium.

Azhar maju dan memberikan ciuman di pipi kanan ayahnya.

Laki-laki itu beralih ke Zora yang hanya terdiam di tempatnya. “Zora tidak kangen Ayah?” tanyanya dengan wajah dibuat sedih.

“Oya tanen (Zora Kangen).” Tanpa diminta lagi, Zora langsung mencium pi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status