Jillian menganggukkan kepala, memberikan janjinya untuk Issac maju dalam putaran kedua. Orang-orang mengatakan kekuatan hunter di peringkat satu dan dua itu adalah setara. Tetapi Issac Hamis mengakui perbedaan diantar mereka dan siap tunduk pada perintah Jillian.
Ia melepas bajunya, tubuh berotot dipenuhi oleh simbol-simbol tato dan di lengan kirinya ada sebuah tato melingkar dengan tulisan Люби меня, люби, (Lyubi Menya, Lyubi)— Cintai Aku, Cinta. Di kedua tanganannya terdapat tato lambang Venus dan Pluto, dada kirinya memiliki tato delapan mata angin, dan punggungnya memiliki tato pedang api yang patah. Di lehernya ada tato alami, sebuah bekas luka yang terlihat seperti petir menyambar hingga ke bahu kanan.
Anatasia tersenyum penuh terpesona pada tubuh pacarnya.
Di sisi lain, Elma melihat Issac Hamis yang berdiri, dugaannya dialah petarung kedua dari Tim Adam. “Mereka tidak main-main, petarung kedua mereka sangat kuat.”
“Sekuat apa dia? Biar aku yang
Arina duduk di pinggir kolam ikan di taman rumahnya, ia menyuapi Mulan dengan makanan bayi yang lembut dan penuh gizi. Dua hari telah berlalu tanpa ada kabar dari suaminya, masih awal yang singkat untuk rindu karena Jillian mengatakan akan pergi selama satu bulan. Mengingat alasannya pergi, Arina tidak ingin berpikiran buruk karena Jillian selalu menepati janjinya. Siapa pun yang mendengar tentang gates dan perang pasti akan berpikiran buruk karena akan selalu ada kekalahan di satu sisi. Entah hunter, prajurit, monster, atau musuh, hanya ada satu sisi yang menang.“Arina,” sapa seorang laki-laki yang mengunjunginya.“Mitshuhiro?”“Maafkan aku kemarin yang tidak sempat menyapamu di pembangkitan gate.” Laki-laki itu seumur Jillian, terlihat berantakan dan kurang tidur. Mitshuhiro memakai pakaian kasual sederhana dan celana panjang yang kusam. Tangannya memegang kantong kertas yang segera diberikan untuk Arina. Dua botol jus beru
Setelah jamuan makan besar, Elma mengantar Tim Adam ke kamar-kamar yang sudah di sediakan. Kesepakatan sudah disetujui masing-masing pihak, Tim Adam dengan emas dan permintaan-permintaan aneh mereka telah di sepakati. Sedangkan Kerajaan Elrone telah mendapatkan sekutu baru yang kuat. Tapi masalah masih belum selesai bagi Elma. Aura pekat dari kebencian Jillian masih dirasakan siapa pun di seluruh istana.Bagaimana cara menghilangkannya? Pada umumnya manusia dapat melupakan kebencian seseorang bila di perlakukan baik. Tapi Elma tahu itu tidak akan bekerja pada Jillian. Alasan Jillian membenci ras elf karena mereka tidak merespons tindakan ketika terjadi insiden gates terbesar pada 10 tahun yang lalu. Tapi anehnya Jillian mau menerima permintaannya untuk menjadi sekutu. Ini juga mencurigakan seharusnya ia menolak tetapi kenapa juga Jillian meminta bertemu dengan para Tetua. Kepala Elma terasa ingin meledak ketika mendengar permintaan itu.Seorang pelayan meng
Perpustakaan istana tidaklah jauh berbeda dari perpustakaan pada umumnya, rak-rak besar dipenuhi buku, meja kayu kusam, dan bau khas bibliosmia. Beberapa wajah elf di sana memucat dan resah akan kehadiran Jillian. Mereka merasakan aura kebencian dari manusia yang sangat pekat dan buruk, bukan tidak memberi kenyamanan tetapi mereka merasakan ancaman yang nyata.“Aku tidak menyangka Tuan Elma membawa makhluk tercemar ke istana.” Salah seorang elf merapikan buku-bukunya dengan gemetar.“Kita harus pergi, bahkan tidak ada pengawal di sini.” Elf lain ikut merapikan buku-bukunya dan dua orang elf itu bergegas pergi tanpa menoleh ke Jillian atau Beryl.Sejujurnya Jillian tidak begitu menyukai bila harus menghabiskan waktu mengelilingi istana dipandu oleh Elma. Buruknya entah apa yang menyebabkan otaknya tiba-tiba mampu menerjemahkan perkataan para elf dalam Bahasa Semesta. Perkataan yang ia dengar bisa dimengerti tapi mulutnya masih membalas spo
Jillian berbalik dengan buku ditangannya dan tanpa memedulikan permintaan Elma. Sedangkan Elma tahu buku yang sedang dibawa Jillian karena dia sudah membaca semua buku di perpustakaan ini dan bahkan mengingat isi setiap buku.“Catatan di Sakuku Saat Cahaya dan Kegelapan Berperang di tulis oleh An, apa pun yang kamu cari mungkin aku tahu,” tebak Elma.Jillian menoleh ke belakang dan memikirkan perkataan Elma. Sedikit keraguan untuk menanyakan yang ia cari karena dua orang telah menjawab sama. Tetapi Jillian mengakui bahwa Elma adalah seorang sejarawan pintar dari apa yang dia tulis.“Apa yang kau tahu tentang dunia Nightfall?” tanya Jillian tanpa basa-basi.“Nightfall? Jika itu sebuah dunia maka belum pernah ada elf yang ke sana. Kemarilah, akan aku jelaskan,” jawab Elma.Jillian dan Beryl mengikuti Elma yang mengambil sebuah buku tebal. Ia meletakkannya di meja agar bisa dibaca bersama.“Lihalah, tid
Sejak malam itu persyaratan dari pihak Kerajaan Elrone ditambah. Entah mengapa perisai yang diciptakan Jillian bisa menahan kebencian yang para elf rasakan, jadi ke mana pun Jillian pergi ia harus membawa perisai hitamnya. Bahkan ketika tidur pun Jillian memeluk perisai itu agar tidak terlepas, tetap bersentuhan dan tidak menimbulkan kebencian.Tujuh hari dilalui Jillian dan Tim Adam di Kerajaan Elrone tanpa adanya permasalahan. Kemampuan menunggang kuda dari Tim Adam di kuasai dalam sehari dan hari-hari berikutnya mereka gunakan untuk berkuda santai ke hutan. Hanya Anatasia yang sangat serius berlatih memanah dengan kuda kesayangannya, sedangkan Tim Adam yang lain merasa tidak cocok bertarung dengan kuda. Bagi Jillian, kuda-kuda Anora sangat mudah diselaraskan dengan gaya bertarungnya, tetapi hal tersebut mengingatkan pada Guardian of Nightfall yang masih menjadi misteri. Jadi Jillian tidak terlalu banyak menghabiskan waktu dengan kudanya.Komandan March d
Langit berwarna merah, asap mengepul dari berbagai penjuru, dan tanah menjadi kering karena sudah lama tidak terkena hujan. Jillian terbaring sekarat menatap langit dengan awan kelam, langkah kaki terdengar tapi dia yakin yang mendekat bukanlah manusia. Sosok monster Balkanji menatap Jillian, tubuh mereka hampir seperti gorila besar dengan kulit telanjang dan keriput. Tetapi Balkanji ini berbeda, tubuhnya lebih kecil dan ekspresi wajahnya seperti mengamati. “Menarik.” Monster itu berkata dalam Bahasa Semesta,. "Khaaa...." Jillian tiba-tiba berteriak dengan raungan monster dan bangun dari tidurnya. Huft? Keringat mengucur dan nafas terengah-engah. Mimpi itu membuat tidurnya tidak berkualitas. Ia memimpikan insiden bertahun-tahun lalu itu dan serasa bagaikan trailer film dari kehidupannya. Jillian menoleh ke sekeliling, api unggun telah padam dan hawa dingin mulai menembus selimut. Tidak ada tanda-tanda jam berapa dia terbangun, biasanya sekitar jam 2 malam tet
Jillian kagum pada kapal besar itu, Kapal Bedroom pantas di sebut sebagai kapal induk yang mampu memuat ribuan orang dengan ratusan kuda, gajah atau kendaraan sebesar bus. Satu cerobong asap besar mengepulkan gumpalan asap hitam, manusia mana pun yang melihatnya bisa menebak bahwa Bedroom merupakan jenis kapal uap. Meriam-meriam besar tidak diragukan lagi sebagai aksesori kapal itu. Di ujung kapal terdapat tiang kecil untuk mengibarkan bendera. Kerajaan Slat memiliki logo bintik-bintik putih yang membentuk kapal dengan cerobong asap yang menyerupai tempat garam.Bedroom mulai berlayar menuju barat di mana Kerajaan Elapu berada. Matahari tenggelam bagaikan arah yang dituju, tapi langit sore tidak berubah menjadi jingga dan matahari dari Anora berwarna putih seperti bohlam yang tenggelam. Jillian berdiri di pinggir geladak kapal, mencoba menyalakan rokok dengan kesusahan. Angin bertiup sedikit kencang hingga mudah mematikan korek api. Saat asap rokok mulai mengepul, seorang men
Anatasia dan Carlos datang membawa baki besar penuh mangkuk-mangkuk sup dari dapur. Sup kentang dan keju kering telah menjadi makanan mereka selama 3 hari. Mereka berlayar tanpa ada gangguan atau badai pun tak pernah muncul. Meski bukan kapal pesiar, Bedroom patut diberi pujian karena memberikan tempat yang cukup untuk menginap 1000 orang. Tidak ada kamar khusus bagi prajurit elf tetapi Komandan Ebr sengaja meminta kamar untuk Tim Adam.“Di mana Mika?” Jillian memandang sekeliling ruangan yang penuh prajurit elf. Tak ada tanda-tanda Mika atau Tahlia yang sedang sarapan dan rasa kecurigaannya muncul.Satu per satu mangkuk di berikan oleh Anatasia, “Makanlah Jillian.”Tetapi saat mangkuk terakhir diletakkan, Jillian merasakan kecurigaan yang meningkat. Seharusnya ada satu mangkuk tersisa untuk Mika, atau Anatasia tahu Mika tidak akan hadir sarapan ini. Jillian berdiri tanpa menyentuh sarapannya.“Kamu mau pergi ke mana?”