Kevin berdiri di depan pintu, mendengar suara isakan Mia dari dalam kamar, hatinya juga tidak tenang, dia menghela nafas dan berjalan kembali ke kamarnya untuk istirahat.Keesokan harinya, Kevin melihat Mia dan Mia sepertinya sudah kembali seperti biasanya, dia juga tidak berkata apapun lagi dan hanya mengikutinya mengendarai mobil makanan untuk berjualan.3 hari kemudian, Kevin kembali ke kamar kontrakannya dan membersihkan barang-barangnya, besok dia sudah harus pergi ke Universitas Neo, dia tidak bisa berjualan bersama dengan Mia lagi."Tok tok tok" Pintu kamarnya diketuk, Kevin membuka pintu dan Mia masuk sambil membawa nampan makanan di tangannya."Kamu…" Kevin terkejut.Mia meletakkan piring itu di atas meja dan berkata pada Kevin."Makanlah, aku yang membuatnya."Kevin tertegun dan segera berpikir, mungkin Mia tahu dia akan pergi besok dan sengaja memasak untuknya, sebelumnya dia hanya makan kebab, kali ini hatinya terasa hangat, dia duduk di kursi dan melihat jika nampan terse
Kevin sekarang juga tidak bisa menjelaskan identitasnya kepada Mia dan hanya bisa mengambil uang itu dulu, lagipula dia ada no telepon Mia, jika dia butuh uang, dia akan mengirimkannya kembali.Mia mengendarai mobil makanan dan membawa Kevin ke Universitas Neo.Sesampainya di depan Universitas, Kevin dan Mia turun dari mobil, saat ini sudah banyak murid yang datang sambil membawa koper."Eh?" tiba-tiba seorang wanita berjalan ke arah Kevin mereka."Kevin!"Kevin berbalik dan melihat jika ternyata wanita itu adalah Rika!Ternyata Rika juga kuliah di Universitas Neo, waktu itu di Hotel, Rika merasa bersalah dan juga berterima kasih kepada Kevin, dia tidak berani menghubungi Kevin, tidak disangka jika dia akan bertemu dengan Kevin di Universitas Neo, tentu saja ini adalah sebuah kejutan luar biasa."Kalian datang untuk berjualan di sini?" tanya Rima."Bukan urusanmu!" Mia menatapnya dengan tidak senang, dia ingat membalas hinaan Rika dan Luna pada Kevin waktu itu.Rika tersenyum canggun
"Tuan Raven, berjalan bersamamu benar-benar membuat kami senang, sepanjang jalan orang-orang memberi jalan pada kami." Kata seorang wanita cantik sambil tertawa kepada Raven."Mereka bukan memberi jalan kepadaku, tapi pada empat bidadari yang turun dari kayangan yang berjalan di sebelahku." Raven tertawa."Tuan Raven bisa sekali membuat kami senang, mulutmu manis sekali, membuatku tidak ingin meninggalkanmu sama sekali." 4 wanita itu tertawa manja.Saat Raven melewati Kevin, dia samasekali tidak menyadari keberadaannya, di matanya, sama sekali tidak terlihat Kevin yang bukan siapa-siapa itu. Ketika Raven sampai di pertigaan pertama, mobil di belakang mereka menurunkan jendela mobil, di dalamnya duduk seorang pemuda seperti murid teladan dan berkata kepada Raven."Tuan Raven, aku pergi memarkirkan mobilmu di Gedung parkiran terlebih dahulu, aku akan mencarimu nanti."Raven hanya melihatnya sekilas lalu terus berjalan bersama keempat wanita cantik tadi. Rika dan Kevin saling bertatapan
Hari ini dia tidur di asrama.Keesokan harinya, Kevin dan teman sekamarnya pergi ke kelas bersama, dosen pembimbing mencarinya dan mereka mengobrol di kantor, Kevin tidak menyangka jika guru pembimbing sama sekali tidak mengetahui identitasnya dan benar-benar mengira jika dia adalah siswa miskin dan bisa pindah ke Universitas Neo karena kebijakan khusus dari Departemen Pendidikan.Dosen pembimbing memperkenalkan Kevin di depan kelas, Kevin secara resmi menjadi siswa di Universitas Neo. Siswa-siswa lainnya mengira bahwa seorang keturunan generasi kedua yang kaya yang transfer status siswanya, tapi begitu mereka melihat pakaian Kevin, ketertarikan mereka seketika menghilang, bahkan ada orang yang membisik-bisik tentang pakaian Kevin dengan teman di sebelahnya.Kevin sama sekali tidak memikirkan pendapat mereka, selesai pelajaran pertama, dia keluar kelas ingin mencari Dinara ada di kelas apa. Disaat yang sama, di kelas Musik, seorang dosen pembimbing sedang memperkenalkan siswa lain.Ma
3 hari berturut-turut Kevin melihat Dinara duduk di kursinya mendengarkan dan mencatat pelajaran dengan sungguh-sungguh setiap hari. Meskipun pemuda lain mengagumi Dinara di dalam hati mereka, mereka menghormatinya. Kevin merasa sangat puas.Pada hari keempat, ketika Kevin datang ke kelas Dinara, dia melihat seorang pemuda tampan di samping Dinara, itu Raven yang ia temui di gerbang universitas pada hari pertama dia datang. Kevin berdiri di pintu melihat mereka dan samar-samar bisa mendengar apa yang mereka bicarakan, sepertinya sedang berbicara tentang musik.Mata Dinara memiliki warna-warna cerah dan berkata."Kamu tahu begitu banyak, aku tidak bisa dibandingkan denganmu"Raven berkata dengan lembut."Nona Dinara, kamu terlalu memujiku. Aku masih belajar. Sepertinya kita memiliki minat yang sama , jika kamu mau, kita bisa sering-sering membahasnya bersama, itu akan sangat membantu kita berdua…"Dinara tersenyum, bersenandung lembutdan membicarakan hal-hal lain dengan Raven. Pandang
Sutradara berkata dengan lantang."Yang di panggung turun dulu, biarkan Raven dan Dinara latihan dulu, kalian biarkan Raven untuk mencoba mikrofon nya…"Gladi bersih dan latihan untuk malam orientasi memiliki susunan, biasanya siapa yang datang duluan yang bisa latihan duluan, Raven dan Dinara datang 10 menit lalu, jika harus mengantri, mereka harus menunggu setidaknya 2 jam sebelum sampai giliran mereka.Tapi keluarga mereka bukanlah keluarga biasa, Raven adalah keturunan generasi kedua yang kaya merupakan salah satu pemuda tertampan di Universitas Neo. Bisa dibilang merupakan "bintang" di malam orientasi, belum lagi Dinara, keluarganya merupakan keluarga besar 5 teratas, kelompok seperti ini bukankah harus diprioritaskan oleh sutradara?Orang-orang yang mendengar agar mereka menyerahkan posisi mereka yang seharusnya marah, sekarang merasa itu adalah hal yang wajar, dengan cepat memberikan panggung kepada mereka.Raven dan Dinara duduk di barisan kursi paling depan, mereka sedang mem
Mendengar suara Raven, api di hati Kevin langsung berkobar, mendekati kekasihku dan berani berkata seperti itu kepadaku, tidak tahu diri sekali, Kevin berkata dengan dingin."Ini mulutku, terserah jika aku ingin ketawa, kenapa aku harus menurutimu?"Biasanya Kevin jika marah tidak pernah menyerang orang itu secara lisan, tapi terhadap Raven, dia benar-benar tidak bisa berbicara dengan baik-baik.Ketika yang lainnya yang melihat Kevin melawan Raven, mereka terkejut, marah dan merasa lucu, mereka tidak suka melihat Kevin."Anak itu gila ya, siapa dia, dari kelas mana, berani sekali.""Pecundang berani melawan Tuan Raven, benar-benar tidak tahu diri.""Lihat saja pakaiannya, semuanya pakaiannya terlihat murahan. Di depan Tuan Raven, dia hanyalah sampah, tapi kenapa dia masih berani berbicara seperti itu dengan Tuan Raven. Jika Tuan Raven marah, keluarganya akan dihabisi dengan mudah!""Huh, lihat saja apakah aku bisa membuatmu menurutiku atau tidak!" Raven tersenyum dingin dan memanggil
Tidak disangka Kevin tidak pergi, tapi karena tangga naik keatas panggung ada di samping, jadi dia berjalan ke samping, saat ini Kevin sudah menaiki tangga dan naik ke atas panggung. Orang lain yang melihatnya terkejut, mereka merasa Kevin terlalu gila dan tidak tahu diri.Kevin berjalan selangkah demi selangkah ke arah Raven, sutradara membawa mikrofon dan dengan cepat menghadang di depan Kevin dan memarahinya dengan keras."Pecundang, kamu yang bukan siapa-siapa di sini, berani-beraninya melawan Tuan Raven, memangnya kamu sudah pantas ada disini? Aku adalah sutradara di sini, sekarang kamu pergi, kami tidak akan menggunakan jasamu!"Kevin dengan kasar mendorong sutradara ke samping dan sutradara itu tersungkur di lantai, beberapa orang dari bagian sutradara buru-buru mendekat ke arah sutradara dan memapahnya berdiri, mereka siap-siap maju untuk memukul Kevin, tapi dihentikan oleh Raven.Di depan Dinara, dia harus menjaga imagenya, lagipula dia memiliki kepercayaan diri untuk menghaj
"Ooh, aku baru ingat. Elmira terluka, dia sekarang seharusnya minum sup untuk menguatkan diri!" Kata Natasha yang berusaha menutupinya. Sambil berbicara, dia membawakan supnya ke depan Elmira, dan berbicara.“Elmira, ini adalah sup tahu jamur yang aku masak, masih segar sekali. Kamu coba dulu!""Aku sudah minum, memang enak sekali!" Kevin mendekat, mangkoknya sudah kosong."Baik..." Elmira berbicara sambil menerima mangkoknya."Elmira jangan minum, tidak baik menerima sesuatu dari orang lain. Kita juga tidak tahu dia punya maksud apa!" Rani menarik tangan Elmira."Rani, jika kamu berbicara seperti itu lagi, aku akan benar-benar marah. Natasha adalah teman baikku, dia tidak akan mencelakakanku!"Elmira berbicara kepada Rani.Selesai berbicara, Elmira menerima mangkok dari tangan Natasha, dan langsung meminumnya."Natasha, sup yang kamu masak sangat enak! jika kamu buka restoran, restoran lain pasti akan bangkrut!" Canda Elmira."Iya." Natasha tersenyum kepada Elmira. Dia juga mel
"Tuan muda Damar, aku melakukan banyak hal jahat untukmu. Kamu harus memberikan kompensasi sebanyak mungkin kepadaku, jangan sampai membiarkan aku menderita sedikitpun."Kata Natasha dengan serius sambil menatap Damar."Baik, aku berjanji denganmu. Aku Damar selalu menepati janji, kamu pasti akan menjadi nyonya dari Keluarga besarku!" Damar lalu berdiri dan berjalan ke belakangnya. Dia mendekatkan wajah ke bahunya, sambil berbicara."Sayangku, sudah selesai makan? Kalau sudah, ayo kita ke atas dan nikmati kehidupan surgawi kita!"Natasha tersenyum, dia lalu berdiri dan bersandar di bahu Damar. Mereka berdua berjalan ke lantai dua.Keesokan harinya, Kevin libur hari ini, dia jalan-jalan di lingkungan kampusnya. Dia sampai di lapangan, lapangannya penuh dengan orang-orang. Ada yang bermain basket, ada yang main bulu tangkis. Di landasan lari lapangan, ada beberapa kelas yang sedang berolahraga. Kevin melihatnya, salah satu kelasnya itu adalah kelas Elmira.Saat ini, Elmira sedang berdi
Natasha menelepon Damar dan menanyakan tentang apa yang terjadi dengan Tora. Dia baru tahu ternyata Damar menyuruh orang menghajarnya sampai masuk rumah sakit. Alasannya karena Tora bersikap tidak sopan kepada Damar di depan Kediaman keluarga. Natasha memanggil mobil dan bergegas ke rumah sakit.Kevin membeli beberapa hadiah di depan rumah sakit terlebih dahulu. Setelah sampai di depan kamar Tora, dia mendorong pintunya dan berbicara."Kakak Tora, aku datang menjengukmu!"Kevin terkejut melihat pemandangan di kamar rawat inap. Natasha sedang berada di kamarnya dan duduk di samping ranjang Tora."Kenapa kamu bisa ke sini?" Kata Kevin yang penasaran.."Oh, aku mendengar satpam lain bilang bahwa kamu punya seorang teman sesama satpam yang masuk rumah sakit, jadi aku datang menjenguknya. Ternyata hari ini kamu juga datang." Kata Natasha sambil tersenyum." Kevin, hari ini terima kasih nona Natasha.Adikku pergi ke sekolah, jadi tidak ada yang menjagaku. Nona Natasha mengambilkan makanan
"Kalian itu, kelas ini bukan rumah kalian. Kalau kamu berbicara sekeras itu, sepertinya kalian sudah mengerti dengan pelajaran aku! Kalau begitu aku akan bertanya, jika tidak bisa, aku akan memberikan nilai nol kepada kalian!Dari depan, seorang dosen pria yang memakai kacamata berbicara. Elmira, Meri, Dara dan Natasha berdiri semua. Dosen di universitas biasanya tidak mengenali mahasiswanya sendiri, jadi dosen ini juga tidak tahu Natasha bukan anak di kelasnya.Elmira merasa tidak nyaman, sejak kecil sampai sekarang, dia tidak pernah dimarahi guru di depan umum. Sekarang malah langsung ditunjuk oleh dosen di depan semua orang. Di dalam hati Meri dan Dara masih merasa kesal dengan Natasha."Dengarkan baik-baik, apa definisi mode?" Tanya dosen kepada Elmira dan teman temannya. Ini adalah pelajaran yang sedang dia ajarkan tadi, beberapa wanita ini terus berbicara, mereka pasti tidak bisa menjawab.Mode?Elmira pernah belajar tentang ini, tapi dia tidak menghafalnya. Apalagi Meri dan Da
Elmira menemani Natasha kembali ke asramanya, setelah membantu Natasha ganti baju, mereka ngobrol sebentar, barulah Elmira pergi. Bisa menambah satu teman baik dan mengurangi satu musuh, Elmira tentu merasa sangat senang. Melihat pintu ruangannya pelan-pelan tertutup. Senyuman Natasha menjadi semakin jahat, dia mulai mengoceh."Demi mencari perhatian kalian berdua, hari ini aku harus berlutut di tengah hujan, hampir saja flu! Kalau bukan demi menikah dengan Tuan muda Damar, mana mungkin aku meminta maaf kepada kalian! Huh, tunggu hubungan kita semakin dekat, Tuan muda Damar akan mulai membalaskan dendamnya. Sampai saat itu, kita lihat bagaimana kalian akan menangis."Natasha menelepon Damar."Tuan muda Damar, sekarang aku sudah berhasil memperdekat hubungan dengan Kevin. Tunggu beberapa hari lagi, mungkin dia tidak akan waspada lagi padaku." Kata Natasha."Iya, bagus sekali." Kata Damar mengangguk. Efisiensi Natasha sangat cepat, dia tidak membuat kesalahan dalam langkah ini."Tuan
"Aku tahu kamu sangat membenciku, tapi aku akan berusaha untuk memperbaiki kesalahan yang pernah aku lakukan." Kata Natasha. Dia memberikan termos di tangannya kepada Kevin, lalu berkata dengan lembut."Hari ini hujan, lebih gampang flu. Ini adalah Sup yang aku masak, cepat diminum, bisa menahan flu.""Tidak perlu, silahkan pergi!" Kata Kevin sambil mendorong termosnya." Kevin!" Saat ini, Elmira dan yang lainnya berjalan keluar perpustakaan.Mendengar suara Elmira, Kevin dan Natasha langsung terkejut. Melihat Natasha yang berada di samping Kevin, Elmira langsung bingung dan berdiri di tempat.Sejak ingatannya kembali, Kevin sudah memberitahu semuanya. Dirinya bisa dibawa oleh Martin dari bandara, semua karena Natasha. Dan kali itu juga hampir merenggut nyawanya."Elmira! Kamu kenapa?" Tanya Kevin dengan perhatian, dia langsung berjalan ke depan Elmira dan merangkul bahunya.Elmira!Natasha tidak pernah menyangka Elmira berada di Universitas Santara, dia selalu mengira Elmira suda
"Orang macam apa itu! Benar benar menyebalkan!" Kata Meri yang marah melihat kepergian Natasha."Huh, mau bertengkar denganku, kalian masih muda!" Kata Natasha sambil berjalan keluar kantin. Kejadian tadi membuat hatinya lebih senang, dia sangat menyukai perasaan merundung orang seperti ini. Ketika hampir sampai Kediaman keluarga, Natasha kembali menunjukkan sikap mahasiswa yang polos lagi." Kevin, ini adalah makanan yang aku belikan untukmu. Kamu pasti capek terus berjaga disini, jadi aku ambilkan makanan untukmu. Cepat makan." Kata Natasha sambil berjalan ke depan Kevin dan memberikan makanannya."Tidak perlu..." Kevin mendorong makanannya dan berjalan ke arah asramanya Natasha terus mengikuti di belakang Kevin."Tuan muda Kevin!"Saat ini, dari belakang terdengar suara, Meri dan Dara membawa makanan untuk Kevin dan bergegas kemari."Mampus, ternyata mereka, apakah mereka juga mengenali Kevin?"Melihat orang yang berjalan kemari adalah dua orang wanita yang tadi bertengkar deng
Siang hari, Natasha keluar dari Kediaman keluarga. Dia langsung menyapa Kevin, tapi Kevin bahkan tidak ingin melihatnya, dia hanya merasa Natasha menyebalkan. Natasha tersenyum dan berekspresi seperti merasa bersalah. Setelah dia menjauh, dia diam-diam menoleh ke arah Kevin dan bergumam."Bocah sialan, apakah kamu mengira aku ingin bersikap baik padamu? Kalau bukan Tuan muda Damar yang menyuruhku untuk mendekatimu, dengan tampang kamu sekarang, jika semua pria di dunia sudah matipun, aku tidak akan menyukaimu. Sekarang kamu masih bisa sombong! Konyol sekali! Kedepannya pasti akan ada waktunya kamu menangis."Natasha masuk ke kantin, setelah selesai makan, dia pergi mengambil makanan lagi.Kebetulan, Meri dan Dara juga sedang mengambil makanan untuk Kevin. Sejak Rani, Bunga, Meri dan Dara datang ke Universitas Santara, mereka sering mengambilkan makanan untuk Kevin. Rani dan Bunga sedang menemani Elmira belajar di perpustakaan, jadi hari ini mereka berdua yang datang mengambil makanan.
"Kamu tidak perlu tahu, Natasha, aku mencintaimu setulus hati. Aku ingin sekali menikah denganmu, tapi aku harus membalas dendam ini! Apakah kamu mau membantuku?"Kata Damar sambil menarik tangan Natasha, dagunya mendekat ke kening Natasha."Aku adalah orangmu sekarang, mana mungkin aku tidak mau?"Natasha berpikir, jika dia bisa menikah dengan Damar, maka kehidupannya akan sempurna, dia akan terus bahagia selamanya."Baik! Natasha, aku tahu kamu pasti akan membantuku!"Mata Damar terlihat bersinar."Aku beritahu, kamu pergi ke samping Kevin dulu. Setelah itu, apapun cara yang kamu gunakan, kamu harus bisa mendapatkan kepercayaannya. Kamu adalah pacarnya dulu, jadi pasti lebih gampang, kemudian kita baru jalankan langkah selanjutnya!"Damar menceritakan strategi yang telahdipikirkan kepada Natasha. Natasha walaupun merasakan firasat buruk, tapi dia tetap mengangguk, sambil berbicara."Tuan muda Damar, aku melakukannya demi kamu. Setelah membalas Kevin, kamu jangan meninggalkan aku!"