Percakapan itu didengar oleh Ratna, bahan makanan di restoran barat itu ternyata sisa dari sini? Bukankah berarti, makanan di sini lebih tinggi kualitasnya dibandingkan dengan restoran mewah itu!Dan juga bahannya dalam waktu satu jam di pelabuhan sudah diantar ke sini, bagaimana mungkin ini?Saat ini, Ratna mengingat kembali rasa makanan yang dia makan di restoran hotel barusan, rasanya, sekarang sepertinya bukan "mirip", melainkan "memang" lebih enak dibandingkan yang ada di restoran barat.Tiba-tiba, ada rasa sakit hati muncul di saat yang bersamaan pada Ratna, Yola, dan Lina.Harus diketahui, sekali makan di restoran mewah itu butuh menghabiskan beberapa puluhan juta, siang ini mereka hingga dipermalukan. Mereka tidak mengira, di Guest House, mereka bisa makan masakan yang menggunakan bahan lebih segar dibandingkan dengan restoran barat secara cuma-cuma.Mereka tinggal satu minggu di Guest House, sama sekali tidak pernah makan di sana. Memikirkan mereka kehilangan begitu banyak u
Memikirkan soal nona resepsionis tadi tidak memperbolehkan mereka memperpanjang masa tinggal mereka, dan juga dengan kualitas tinggi bahan makanan mereka, Ratna semakin merasa Guest House ini bukan hotel biasa seperti yang mereka pikirkan.Ratna langsung menyalakan ponselnya, lalu mencari tahu soal Guest House di internet.Ratna yang melihat hasil pencariannya di internet pun terkejut."Wisma tamu negara", tiga kata itu membuat mereka hampir buta.Mereka tinggal di salah satu dari beberapawisma tamu negara di kota ini, pantas saja mereka tidak bisa memperpanjang masa tinggal mereka, makanan di restoran mereka juga lebih enak dari restoran barat, semuanya masuk akal sekarang.Hotel ini sudah menerima banyak pejabat dan orang-orang penting, orang kaya biasa pun belum tentu bisa memesan kamar di sini, namun mereka sudah tinggal satu minggu di sini.Kalau mereka tahu sedari awal, mereka pasti akan menikmati dengan sepenuhnya. Tapi sayang, besok mereka sudah harus pergi.Kemudian, mata Ra
"Tadinya dia kelihatan dari pakaiannya seperti orang biasa saja, tidak ada jam tangan, bahkan memilih wanita seperti Elmira, jadi aku mengira dia orang miskin. Tapi kelihatannya sekarang, dia bukan orang biasa.""Dia pasti orang kaya, barusan aku bertanya, menginap di sini satu malam harus mengeluarkan 50 juta, apakah orang biasa mampu membayar semahal itu?" Ratna berkata "Jangan lupa, ini adalah wisma tamu negara, jika tidak punya ada status, tidak mungkin bisa memesan kamar disini.""Benar, aku sekarang juga merasa aneh, kalian pikir pikir, saat hari pertama kita makan di restoran barat, kenapa Manajer restoran itu sangat segan kepada kita, pasti karena salah satu di antara kita. Sedari awal, aku terus mengira orang itu adalah Romi, tapi dilihat perlakuan hari ini, ternyata bukan Romi yang dia segani. Jadi siapa lagi jika bukan Romi?" Kata Lina menganalisis situasinya."Hanya tersisa Kevin." Kata Ratna "aku tidak mengira tentang Kevin ini, dia masih muda, tapi dia sudah menyembunyik
"Kevin!" Elmira berteriak marah, lalu memegang telinga Kevin dan berkata dengan kesal "Kamu jahil sekali, aku sangat kesal sekarang. Dasar pembohong, nanti kamu akan kena akibatnya...""Aduh, Elmira lepaskan, telingaku bisa lepas nanti." Teriak Kevin, setelah bersusah payah beberapa lama, akhirnya Elmira melepaskannya."Aku hanya makan satu suap, kamu juga sudah setuju." Kevin meraba telinganya dan lanjut berkata kepada Elmira."Kamu..." Elmira menatap Kevin dengan marah. Saat ini, Kevin bergegas mengaku salah, lalu memeluk Elmira "Iya aku yang salah, aku hanya ingin bercanda saja denganmu, jangan marah ya? Aku belikan kamu dua es krim, tiga, empat jugaboleh, Elmira kamu rakus sekali..."Elmira yang digurau oleh Kevin pun tertawa, Kevin langsung menghela napas lega dan memeluk Elmira.Walaupun Elmira terlihat kurus, tapi masih bisa dipeluk. Kevin merasakannya dengan sepenuh hati."Sudahlah, lepaskan aku." Bisik Elmira, Kevin melihat Elmira, lalu menyadari pandangannya tertuju ke bela
Melihat Kevin menghampiri dirinya, wanita cantik berambut pendek itu pun panik, dia melihat ke kiri, melihat ke kanan, ekspresinya seperti tidak tahu harus berbuat apa.Kevin menghampiri dia, wanita cantik berambut pendek itu tidak bisa apa-apa, hanya bisa dengan cepat membelakanginya, menghindari rasa malu.Melihat ekspresi panik wanita cantik rambut pendek itu, Kevin juga merasa tidak berdaya. Tidak mengira hanya melihat sekali, langsung sesensitif itu kepadaku, bahkan melihatku saja tidak berani, dia pasti sudahdiam-diam sering menguntit dirinya?Aduh, kita bertemu di waktu yang salah, kalau sebelum kenal dengan Elmira, kamu mungkin masih ada kesempatan, tapi sekarang sudah dekat dengan Elmira, bahkan kalau peri turun ke bumi, aku juga tidak akan memandang peri itu."Astaga, wanita cantik ini seleranya jelek sekali, bisa menyukai pecundang seperti dia?""Aku lebih bagus daripada dia, kenapa aku tidak seberuntung dia?"Pria-pria di sekitar mereka, melihat Kevin yang berpakaian tid
"Aku..." Elmira menunjuk dirinya sendiri, Maira mengajak dia untuk menjadi seorang bintang, dia merasa semuanya terasa tidak asli, dia tidak tahu harus mengatakan apa."Tunggu dulu, kartu ini sungguhan?" Kevin menarik Elmira ke belakangnya, tingkat kewaspadaannya sangat tinggi, khawatir Elmira akan ditipu.Maira menatap Kevin dengan tidak senang.Melihat mata tajam dari Maira, Kevin masih merasa bersalah, lagi pula barusan diamengatakan kata-kata yang sangat narsis."Kalau tidak percaya, kalian bisa memeriksanya di situs internet." Kata Maira. Dirinya sendiri tiba-tiba menghampiri mereka seperti itu, wajar saja mereka curiga, dia juga bisa melihat kalau Kevin itu pacar Elmira.Kevin dan Elmira mencari di internet, memang benar ada informasi tentang Dream Music, Maira memang benar manajer di perusahaan Dream Music, perusahaan Dream Music ini juga bukan perusahaan kecil, banyak bintang yang dinaungi oleh perusahaan ini."Mohon maaf, barusan aku menyinggungmu." Elmira meminta maaf kepad
"Barusan dia berkata padaku, aku diam-diam menyukai dia, aku tidak tahu keberaniannya datang dari mana, dilihat dari pakaiannya, aku sudah bekerja di dunia hiburan selama bertahun-tahun, di mataku, dia terlihat seperti orang tua."Elmira mendengar Maira mengeluh, tapi tidak marah, malah tertawa. Barusan dia juga cemas Maira sedang menatap Kevin, tidak mengira di mata Maira, Kevin hanya seperti orang tua. "Sebenarnya dia orang yang sangat baik.""Elmira, kamu hanya seorang mahasiswi, mungkin merasa dia lumayan baik, tapi setelah kamu bisa menjadi bintang terkenal, reputasi dan kekayaanmu akan berkembang pesat, dia nantinya tidak pantas denganmu lagi." Kata Maira dengan serius kepada Elmira."Nanti kita bicarakan lagi saja." Elmira tersenyum datar, meskipun kalau dirinya menjadi bintang terkenal, bisa menghasilkan uang, apakah dia bisa menghasilkan uang sebanyak keluarga Kevin?Tidak lama kemudian, mereka sampai ke perusahaan Dream Music yang ada di bengkulu, Maira menuntun Elmira ke r
"Masih ada uang untuk jalan-jalan? Aku masih ingat terakhir kali ada seseorang yang mengemis ke orang lain di depan toko." Kata Raya dengan santai sambil merapikan roknya."Raya, lihat dirimu, kenapa memangnya kalau dia pergi jalan-jalan?" Kata seorang wanita di tim pemandu sorak dengan marah.Raya sudah memberitahukan mereka, mobil mewah yang Kevin kemudikan itu milik orang lain, jadi mereka pun sudah tidak takut dengan Kevin lagi.Kevin juga tidak mengatakan apa-apa,hanya mengangkat kotak sambil berjalan ke lapangan basket, Raya dan yang lain pun mengikutinya dari belakang.Brandon, Angga, dan anggota tim basket yang lain sedang pemanasan di samping lapangan."Oh, ini pencuri 2 milyar? Satu bulan tidak kelihatan, aku mengira kamu melarikan diri." Angga mendribble bola sambil tersenyum menghampiri Kevin."Pencuri apa, kepala sekolah sudah menjelaskan semuanya, kamu tidak boleh memperlakukan orang seperti itu. " lalu tersenyum ke arah Kevin "Seharusnya kamu memanggil dia si pemilik m
"Ooh, aku baru ingat. Elmira terluka, dia sekarang seharusnya minum sup untuk menguatkan diri!" Kata Natasha yang berusaha menutupinya. Sambil berbicara, dia membawakan supnya ke depan Elmira, dan berbicara.“Elmira, ini adalah sup tahu jamur yang aku masak, masih segar sekali. Kamu coba dulu!""Aku sudah minum, memang enak sekali!" Kevin mendekat, mangkoknya sudah kosong."Baik..." Elmira berbicara sambil menerima mangkoknya."Elmira jangan minum, tidak baik menerima sesuatu dari orang lain. Kita juga tidak tahu dia punya maksud apa!" Rani menarik tangan Elmira."Rani, jika kamu berbicara seperti itu lagi, aku akan benar-benar marah. Natasha adalah teman baikku, dia tidak akan mencelakakanku!"Elmira berbicara kepada Rani.Selesai berbicara, Elmira menerima mangkok dari tangan Natasha, dan langsung meminumnya."Natasha, sup yang kamu masak sangat enak! jika kamu buka restoran, restoran lain pasti akan bangkrut!" Canda Elmira."Iya." Natasha tersenyum kepada Elmira. Dia juga mel
"Tuan muda Damar, aku melakukan banyak hal jahat untukmu. Kamu harus memberikan kompensasi sebanyak mungkin kepadaku, jangan sampai membiarkan aku menderita sedikitpun."Kata Natasha dengan serius sambil menatap Damar."Baik, aku berjanji denganmu. Aku Damar selalu menepati janji, kamu pasti akan menjadi nyonya dari Keluarga besarku!" Damar lalu berdiri dan berjalan ke belakangnya. Dia mendekatkan wajah ke bahunya, sambil berbicara."Sayangku, sudah selesai makan? Kalau sudah, ayo kita ke atas dan nikmati kehidupan surgawi kita!"Natasha tersenyum, dia lalu berdiri dan bersandar di bahu Damar. Mereka berdua berjalan ke lantai dua.Keesokan harinya, Kevin libur hari ini, dia jalan-jalan di lingkungan kampusnya. Dia sampai di lapangan, lapangannya penuh dengan orang-orang. Ada yang bermain basket, ada yang main bulu tangkis. Di landasan lari lapangan, ada beberapa kelas yang sedang berolahraga. Kevin melihatnya, salah satu kelasnya itu adalah kelas Elmira.Saat ini, Elmira sedang berdi
Natasha menelepon Damar dan menanyakan tentang apa yang terjadi dengan Tora. Dia baru tahu ternyata Damar menyuruh orang menghajarnya sampai masuk rumah sakit. Alasannya karena Tora bersikap tidak sopan kepada Damar di depan Kediaman keluarga. Natasha memanggil mobil dan bergegas ke rumah sakit.Kevin membeli beberapa hadiah di depan rumah sakit terlebih dahulu. Setelah sampai di depan kamar Tora, dia mendorong pintunya dan berbicara."Kakak Tora, aku datang menjengukmu!"Kevin terkejut melihat pemandangan di kamar rawat inap. Natasha sedang berada di kamarnya dan duduk di samping ranjang Tora."Kenapa kamu bisa ke sini?" Kata Kevin yang penasaran.."Oh, aku mendengar satpam lain bilang bahwa kamu punya seorang teman sesama satpam yang masuk rumah sakit, jadi aku datang menjenguknya. Ternyata hari ini kamu juga datang." Kata Natasha sambil tersenyum." Kevin, hari ini terima kasih nona Natasha.Adikku pergi ke sekolah, jadi tidak ada yang menjagaku. Nona Natasha mengambilkan makanan
"Kalian itu, kelas ini bukan rumah kalian. Kalau kamu berbicara sekeras itu, sepertinya kalian sudah mengerti dengan pelajaran aku! Kalau begitu aku akan bertanya, jika tidak bisa, aku akan memberikan nilai nol kepada kalian!Dari depan, seorang dosen pria yang memakai kacamata berbicara. Elmira, Meri, Dara dan Natasha berdiri semua. Dosen di universitas biasanya tidak mengenali mahasiswanya sendiri, jadi dosen ini juga tidak tahu Natasha bukan anak di kelasnya.Elmira merasa tidak nyaman, sejak kecil sampai sekarang, dia tidak pernah dimarahi guru di depan umum. Sekarang malah langsung ditunjuk oleh dosen di depan semua orang. Di dalam hati Meri dan Dara masih merasa kesal dengan Natasha."Dengarkan baik-baik, apa definisi mode?" Tanya dosen kepada Elmira dan teman temannya. Ini adalah pelajaran yang sedang dia ajarkan tadi, beberapa wanita ini terus berbicara, mereka pasti tidak bisa menjawab.Mode?Elmira pernah belajar tentang ini, tapi dia tidak menghafalnya. Apalagi Meri dan Da
Elmira menemani Natasha kembali ke asramanya, setelah membantu Natasha ganti baju, mereka ngobrol sebentar, barulah Elmira pergi. Bisa menambah satu teman baik dan mengurangi satu musuh, Elmira tentu merasa sangat senang. Melihat pintu ruangannya pelan-pelan tertutup. Senyuman Natasha menjadi semakin jahat, dia mulai mengoceh."Demi mencari perhatian kalian berdua, hari ini aku harus berlutut di tengah hujan, hampir saja flu! Kalau bukan demi menikah dengan Tuan muda Damar, mana mungkin aku meminta maaf kepada kalian! Huh, tunggu hubungan kita semakin dekat, Tuan muda Damar akan mulai membalaskan dendamnya. Sampai saat itu, kita lihat bagaimana kalian akan menangis."Natasha menelepon Damar."Tuan muda Damar, sekarang aku sudah berhasil memperdekat hubungan dengan Kevin. Tunggu beberapa hari lagi, mungkin dia tidak akan waspada lagi padaku." Kata Natasha."Iya, bagus sekali." Kata Damar mengangguk. Efisiensi Natasha sangat cepat, dia tidak membuat kesalahan dalam langkah ini."Tuan
"Aku tahu kamu sangat membenciku, tapi aku akan berusaha untuk memperbaiki kesalahan yang pernah aku lakukan." Kata Natasha. Dia memberikan termos di tangannya kepada Kevin, lalu berkata dengan lembut."Hari ini hujan, lebih gampang flu. Ini adalah Sup yang aku masak, cepat diminum, bisa menahan flu.""Tidak perlu, silahkan pergi!" Kata Kevin sambil mendorong termosnya." Kevin!" Saat ini, Elmira dan yang lainnya berjalan keluar perpustakaan.Mendengar suara Elmira, Kevin dan Natasha langsung terkejut. Melihat Natasha yang berada di samping Kevin, Elmira langsung bingung dan berdiri di tempat.Sejak ingatannya kembali, Kevin sudah memberitahu semuanya. Dirinya bisa dibawa oleh Martin dari bandara, semua karena Natasha. Dan kali itu juga hampir merenggut nyawanya."Elmira! Kamu kenapa?" Tanya Kevin dengan perhatian, dia langsung berjalan ke depan Elmira dan merangkul bahunya.Elmira!Natasha tidak pernah menyangka Elmira berada di Universitas Santara, dia selalu mengira Elmira suda
"Orang macam apa itu! Benar benar menyebalkan!" Kata Meri yang marah melihat kepergian Natasha."Huh, mau bertengkar denganku, kalian masih muda!" Kata Natasha sambil berjalan keluar kantin. Kejadian tadi membuat hatinya lebih senang, dia sangat menyukai perasaan merundung orang seperti ini. Ketika hampir sampai Kediaman keluarga, Natasha kembali menunjukkan sikap mahasiswa yang polos lagi." Kevin, ini adalah makanan yang aku belikan untukmu. Kamu pasti capek terus berjaga disini, jadi aku ambilkan makanan untukmu. Cepat makan." Kata Natasha sambil berjalan ke depan Kevin dan memberikan makanannya."Tidak perlu..." Kevin mendorong makanannya dan berjalan ke arah asramanya Natasha terus mengikuti di belakang Kevin."Tuan muda Kevin!"Saat ini, dari belakang terdengar suara, Meri dan Dara membawa makanan untuk Kevin dan bergegas kemari."Mampus, ternyata mereka, apakah mereka juga mengenali Kevin?"Melihat orang yang berjalan kemari adalah dua orang wanita yang tadi bertengkar deng
Siang hari, Natasha keluar dari Kediaman keluarga. Dia langsung menyapa Kevin, tapi Kevin bahkan tidak ingin melihatnya, dia hanya merasa Natasha menyebalkan. Natasha tersenyum dan berekspresi seperti merasa bersalah. Setelah dia menjauh, dia diam-diam menoleh ke arah Kevin dan bergumam."Bocah sialan, apakah kamu mengira aku ingin bersikap baik padamu? Kalau bukan Tuan muda Damar yang menyuruhku untuk mendekatimu, dengan tampang kamu sekarang, jika semua pria di dunia sudah matipun, aku tidak akan menyukaimu. Sekarang kamu masih bisa sombong! Konyol sekali! Kedepannya pasti akan ada waktunya kamu menangis."Natasha masuk ke kantin, setelah selesai makan, dia pergi mengambil makanan lagi.Kebetulan, Meri dan Dara juga sedang mengambil makanan untuk Kevin. Sejak Rani, Bunga, Meri dan Dara datang ke Universitas Santara, mereka sering mengambilkan makanan untuk Kevin. Rani dan Bunga sedang menemani Elmira belajar di perpustakaan, jadi hari ini mereka berdua yang datang mengambil makanan.
"Kamu tidak perlu tahu, Natasha, aku mencintaimu setulus hati. Aku ingin sekali menikah denganmu, tapi aku harus membalas dendam ini! Apakah kamu mau membantuku?"Kata Damar sambil menarik tangan Natasha, dagunya mendekat ke kening Natasha."Aku adalah orangmu sekarang, mana mungkin aku tidak mau?"Natasha berpikir, jika dia bisa menikah dengan Damar, maka kehidupannya akan sempurna, dia akan terus bahagia selamanya."Baik! Natasha, aku tahu kamu pasti akan membantuku!"Mata Damar terlihat bersinar."Aku beritahu, kamu pergi ke samping Kevin dulu. Setelah itu, apapun cara yang kamu gunakan, kamu harus bisa mendapatkan kepercayaannya. Kamu adalah pacarnya dulu, jadi pasti lebih gampang, kemudian kita baru jalankan langkah selanjutnya!"Damar menceritakan strategi yang telahdipikirkan kepada Natasha. Natasha walaupun merasakan firasat buruk, tapi dia tetap mengangguk, sambil berbicara."Tuan muda Damar, aku melakukannya demi kamu. Setelah membalas Kevin, kamu jangan meninggalkan aku!"