"Kakak, kamu kenapa datang ke sini?" Raya tersenyum sambil menghampiri Nina sambil menggandeng tangannya."Aku datang mencari pacar." Nina tadinya datang mencari Raya, meminta tolong kepadanya untuk berbicara dengan Kevin, tapi sekarang sudah tidak perlu, Nina sudah melihat Kevin yang sedang duduk di samping lapangan basket.Kakak Raya datang mencari pacar? Oh Iya, dia pasti merasa murid kampus masih muda dan tampan, memikirkan ini pun jadi ingin mencari pacar yang lebih muda.Terpikir akan ini, para pria anggota tim basket pun tiba-tiba langsung merasa kesempatannya datang, satu-satu mencoba untuk menunjukkan sisi menarik mereka kepada Nina. Melihat Nina berjalan menghampiri mereka.Ada pria yang merapikan rambut mereka dengan keren, ada yang sengaja berpura-pura menjadi lembut, sedangkan Angga merasa dirinya berotot pun berpura-pura latihan dan mengencangkan otot yang ada di tangannya.Melihat Nina sama sekali tidak memedulikan mereka, Angga merasa Nina akan menghampiri dirinya, kes
Nina mendorong Raya dengan marah, dia menarik tangan Kevin masuk ke dalam mobil, dan mengemudikan mobilnya keluar dari wilayah kampus.Brandon menghampiri Raya untuk menghibur dia, orang lain juga memperbincangkan masalah barusan."Ternyata kakak Raya menyukai orang seperti Kevin, aduh, sungguh sayang sekali.""Kevin si pecundang itu punya apa? uang tidak ada, latar belakang keluarga juga tidak bagus, dia hanya seorang pengemis di pinggir jalan, aku rasa aku lebih baik dari dia.""Kakak Raya kalau nantinya menikah dengan Kevin, hm lihat saja, Kevin bisa menghabiskan seluruh uang miliknya. Tidak, seluruh keluarga Raya juga dalam bahaya, mereka bisa memperbolehkan sampah seperti Kevin bergabung dengan keluarga mereka..."Orang lain melihat Kevin yang diculik oleh Nina dengan aneh, mereka di dalam hati pun merasa sangat iri."Siapa bilang kakakku berkencan dengan Kevin?" Kata Raya tiba-tiba.Di kelompok orang ini, dia selalu menjadi inti utama, orang lain tidak pernah berani membicarakan
"Benar, kalian cepat pergi mandi, nanti kita akan pergi lihat bersama-sama, lihat nanti bagaimana ekspresi Kevin saat Vano muncul ketika dia sedang dengan bahagia makan dengan kakakku? Dia mungkin akan dipukuli oleh Vano, kejadian itu akan sangat menarik..." Kata Raya dengan matanya yang berbinar."Baiklah, kamu telepon dulu, lalu kita pergi mandi untuk melihat Kevin saat dipukuli..." Yang lain juga tertarik dan berkata dengan menantikannya.Raya mengeluarkan ponselnya, baru saja bersiap ingin menelepon Vano, layar ponselnya menyala, bertuliskan "Vano"."Lihat, perkataanku tidak salah, Vano langsung meneleponku." Raya memperlihatkan ponselnya kepada orang lain. Sekarang Raya menjadi percaya diri kalau kakaknya pasti merasa masih tidak cukup memanasi Vano, jadi hari ini dia ingin semakin memancing Vano, sehingga membawa Kevin untuk makan, Vano sekarang menelepon dia pasti menanyakan soal kakaknya."Halo, kakak Vano, kenapa hari ini meneleponku?" Raya sudah menebak di dalam hati, Vano p
"Tidak bisa terhubung? Kakakmu untuk apa menghindariku, dia tidak mungkin sedang berkencan dengan pria waktu itu lagi kan?" Kata Vano dengan cemas."Tenang saja, kalaupun kakak sedang bersama dengannya juga itu pasti karena pria itu memaksa kakak. Kakakku tidak akan menyukai orang seperti itu." Raya menenangkan Vano, tapi semakin cemas Vano semakin tegang, Raya semakin senang, kenapa? Karena berarti Vano peduli dengan kakaknya, juga berarti kemungkinan Kevin dipukuli akan semakin besar!"Coba ini saja." Setelah mengatakan itu, Raya menelepon sebuah nomor, dia dulu dikirimkan dari seseorang di dalam grup Chat, dengan nomor telepon orang itu, dia bisa mengetahui lokasinya di mana, Raya membayar 200 ribu, setelah meminta orang itu mencari tahu, Raya langsung mendapatkan lokasi Nina. Dia sedang ada di restoran Jepang.Raya dan Vano bergegas naik mobil pergi ke Mall, dia ditemani.oleh Brandon, Angga dan anggota tim basket lainnya dan anggota tim pemandu sorak, mereka semua ingin melihat Va
Kevin melihat Nina yang ada di depannya, dia terlihat gemetaran, merasa senyuman Nina sangat memesona.Hei, tuan muda Kevin sudah bereaksi!Mata Nina semakin lama semakin berbinar, dia menggigit bibirnya dengan gigi putihnya, membuat tampang menggoda, lalu terus berkata di dalam hati "Cepat peluk aku, cepat..."Kevin tidak bergerak, Nina sudahtidak sabar."Tuan muda Kevkn, pundakku sakit, bisakah Anda membantuku memijatnya?" Kevin masih tidak mengerti apa yang terjadi dengan tubuhnya, Nina pun berinisiatif untuk memancingnya.Dia bersandar pada tubuh Kevin, berhadapan dengan Kevin, lalu menarik tangan Kevin untuk memijat pundaknya."Aku..." Kevin ingin menurunkan tangannya, tapi tangan Nina sangat kencang, tidak bisa dia tarik."Tuan muda Kevin, bantu aku pijat sebentar, pundakku sakit sekali." Wajah Nina hanya berjarak dua puluh sentimeter."Manajer Nina, tolong lepaskan..." Saat ini, pikiran Kevin sudah berantakan, dia mencoba untuk tidak melihat wajah cantik Nina, tapiaroma parfu
Tuan muda Kevin , kamu tidak bisa menahan lagi, tidak perlu ditahan lagi, tiduri aku.Nina mengatur posisinya agar wajah Kevin bisa semakin dalam menempel ke dadanya. Dia sudah merasakan, Kevin semakin lama semakin terangsang, mimpinya pun sebentar lagi akan terwujud."Ah…" Kevin menutup matanya dan berdesah liar, tangannya memeluk erat tubuh indah Nina.Tuan muda Kevin, kamu akhirnya tidak tahan lagi, cepat.Di saat Kevin sudah mau mulai berperang dengan Nina, pintu ruangannya langsung terbuka.Raya, Vano, Brandon, anggota tim basket, dan anggota tim pemandu sorak langsung menerobos masuk. Melihat kejadian di dalam ruangan itu, dagu semua orang langsung jatuh terkejut!Nina yang hanya mengenakan pakaian dalam, berhadapan dan duduk di pangkuan Kevin, juga memeluk kepala Kevin dengan erat, menekannya ke dadanya sendiri, Kevin juga memeluk Nina dengan erat, kejadian yang sangat panas.Dan juga di dalam ruangan bergaya Jepang, kejadian ini membuat banyak murid priamengingat film Jepang,
Kevin mendorong Nina, lalu mendorong Raya dan yang lain, kemudian berlari keluar."Maaf, maaf..." Gumam Kevin.Beberapa jam lalu, Maira membawa Elmira ke ruang latihan dan meminta guru musik terbaik dari perusahaan untuk melatih Elmira bernyanyi.Elmira sangat berbakat, hingga mendapatkan pujian dari guru musik itu. Maira yang duduk di samping memperhatikan semua itu pun hatinya merasa sangat puas.Saat sedang latihan, di dalam ruangan kedatangan seorang anak perempuan yang keren, kemudian diikuti dengan tiga perempuan lain yang terlihat modis. Maira meminta guru musik itu istirahat lebih dulu, lalu memanggil Elmira dan empat perempuan itu untuk berkumpul."Elmira, mereka berempat adalah anggota grupnya, aku akan perkenalkan kepadamu." Kata Maira tersenyum kepada Elmira "Ini adalah Natasha."Wanita yang mengenakan anting itu tersenyum kepada Elmira, tapi senyuman itu seperti penuh dengan sindiran dan jijik.Maira memperkenalkan dua orang lagi yang bernama Aurel dan Putri, mereka sama
Setelah selesai bernyanyi, semuanya bertepuk tangan untuknya, Maira juga menganggukkan kepalanya dengan puas."Lumayan, kalau di bagian pergantian suaranya bisa dibuat menjadi lebih lembut, tidak akan ada masalah besar lagi." Kata guru musik itu sambil tersenyum kepada Natasha.Natasha di dalam hati pun merasa sangat bangga, saat dia berjalan kembali, dia menatap Elmira dengan bangga dan mendengus. Alasan kenapa Natasha dan ketiga perempuan lainya memandang rendah Elmira adalah karena pakaian Elmira biasa saja. Dia juga perempuan yang datang dari kampung, mereka pun merasa dia tidak pantas bergabung dengan grup mereka, ditambah lagi sudah merebut posisi teman baik Natasha, jadi mereka tidak suka dengan Elmira.Melihat Elmira yang berdiri di tengah, Natasha menjepit kuku tangannya, seperti acuh tak acuh melihat Elmira, menurutnya, penampilannya barusan sudah mengalahkan Elmira jauh, Elmira di depannya hanya seorang pemula.LElmira memegang mikrofonnya dengan gugup, dia melihat lirik l
"Ooh, aku baru ingat. Elmira terluka, dia sekarang seharusnya minum sup untuk menguatkan diri!" Kata Natasha yang berusaha menutupinya. Sambil berbicara, dia membawakan supnya ke depan Elmira, dan berbicara.“Elmira, ini adalah sup tahu jamur yang aku masak, masih segar sekali. Kamu coba dulu!""Aku sudah minum, memang enak sekali!" Kevin mendekat, mangkoknya sudah kosong."Baik..." Elmira berbicara sambil menerima mangkoknya."Elmira jangan minum, tidak baik menerima sesuatu dari orang lain. Kita juga tidak tahu dia punya maksud apa!" Rani menarik tangan Elmira."Rani, jika kamu berbicara seperti itu lagi, aku akan benar-benar marah. Natasha adalah teman baikku, dia tidak akan mencelakakanku!"Elmira berbicara kepada Rani.Selesai berbicara, Elmira menerima mangkok dari tangan Natasha, dan langsung meminumnya."Natasha, sup yang kamu masak sangat enak! jika kamu buka restoran, restoran lain pasti akan bangkrut!" Canda Elmira."Iya." Natasha tersenyum kepada Elmira. Dia juga mel
"Tuan muda Damar, aku melakukan banyak hal jahat untukmu. Kamu harus memberikan kompensasi sebanyak mungkin kepadaku, jangan sampai membiarkan aku menderita sedikitpun."Kata Natasha dengan serius sambil menatap Damar."Baik, aku berjanji denganmu. Aku Damar selalu menepati janji, kamu pasti akan menjadi nyonya dari Keluarga besarku!" Damar lalu berdiri dan berjalan ke belakangnya. Dia mendekatkan wajah ke bahunya, sambil berbicara."Sayangku, sudah selesai makan? Kalau sudah, ayo kita ke atas dan nikmati kehidupan surgawi kita!"Natasha tersenyum, dia lalu berdiri dan bersandar di bahu Damar. Mereka berdua berjalan ke lantai dua.Keesokan harinya, Kevin libur hari ini, dia jalan-jalan di lingkungan kampusnya. Dia sampai di lapangan, lapangannya penuh dengan orang-orang. Ada yang bermain basket, ada yang main bulu tangkis. Di landasan lari lapangan, ada beberapa kelas yang sedang berolahraga. Kevin melihatnya, salah satu kelasnya itu adalah kelas Elmira.Saat ini, Elmira sedang berdi
Natasha menelepon Damar dan menanyakan tentang apa yang terjadi dengan Tora. Dia baru tahu ternyata Damar menyuruh orang menghajarnya sampai masuk rumah sakit. Alasannya karena Tora bersikap tidak sopan kepada Damar di depan Kediaman keluarga. Natasha memanggil mobil dan bergegas ke rumah sakit.Kevin membeli beberapa hadiah di depan rumah sakit terlebih dahulu. Setelah sampai di depan kamar Tora, dia mendorong pintunya dan berbicara."Kakak Tora, aku datang menjengukmu!"Kevin terkejut melihat pemandangan di kamar rawat inap. Natasha sedang berada di kamarnya dan duduk di samping ranjang Tora."Kenapa kamu bisa ke sini?" Kata Kevin yang penasaran.."Oh, aku mendengar satpam lain bilang bahwa kamu punya seorang teman sesama satpam yang masuk rumah sakit, jadi aku datang menjenguknya. Ternyata hari ini kamu juga datang." Kata Natasha sambil tersenyum." Kevin, hari ini terima kasih nona Natasha.Adikku pergi ke sekolah, jadi tidak ada yang menjagaku. Nona Natasha mengambilkan makanan
"Kalian itu, kelas ini bukan rumah kalian. Kalau kamu berbicara sekeras itu, sepertinya kalian sudah mengerti dengan pelajaran aku! Kalau begitu aku akan bertanya, jika tidak bisa, aku akan memberikan nilai nol kepada kalian!Dari depan, seorang dosen pria yang memakai kacamata berbicara. Elmira, Meri, Dara dan Natasha berdiri semua. Dosen di universitas biasanya tidak mengenali mahasiswanya sendiri, jadi dosen ini juga tidak tahu Natasha bukan anak di kelasnya.Elmira merasa tidak nyaman, sejak kecil sampai sekarang, dia tidak pernah dimarahi guru di depan umum. Sekarang malah langsung ditunjuk oleh dosen di depan semua orang. Di dalam hati Meri dan Dara masih merasa kesal dengan Natasha."Dengarkan baik-baik, apa definisi mode?" Tanya dosen kepada Elmira dan teman temannya. Ini adalah pelajaran yang sedang dia ajarkan tadi, beberapa wanita ini terus berbicara, mereka pasti tidak bisa menjawab.Mode?Elmira pernah belajar tentang ini, tapi dia tidak menghafalnya. Apalagi Meri dan Da
Elmira menemani Natasha kembali ke asramanya, setelah membantu Natasha ganti baju, mereka ngobrol sebentar, barulah Elmira pergi. Bisa menambah satu teman baik dan mengurangi satu musuh, Elmira tentu merasa sangat senang. Melihat pintu ruangannya pelan-pelan tertutup. Senyuman Natasha menjadi semakin jahat, dia mulai mengoceh."Demi mencari perhatian kalian berdua, hari ini aku harus berlutut di tengah hujan, hampir saja flu! Kalau bukan demi menikah dengan Tuan muda Damar, mana mungkin aku meminta maaf kepada kalian! Huh, tunggu hubungan kita semakin dekat, Tuan muda Damar akan mulai membalaskan dendamnya. Sampai saat itu, kita lihat bagaimana kalian akan menangis."Natasha menelepon Damar."Tuan muda Damar, sekarang aku sudah berhasil memperdekat hubungan dengan Kevin. Tunggu beberapa hari lagi, mungkin dia tidak akan waspada lagi padaku." Kata Natasha."Iya, bagus sekali." Kata Damar mengangguk. Efisiensi Natasha sangat cepat, dia tidak membuat kesalahan dalam langkah ini."Tuan
"Aku tahu kamu sangat membenciku, tapi aku akan berusaha untuk memperbaiki kesalahan yang pernah aku lakukan." Kata Natasha. Dia memberikan termos di tangannya kepada Kevin, lalu berkata dengan lembut."Hari ini hujan, lebih gampang flu. Ini adalah Sup yang aku masak, cepat diminum, bisa menahan flu.""Tidak perlu, silahkan pergi!" Kata Kevin sambil mendorong termosnya." Kevin!" Saat ini, Elmira dan yang lainnya berjalan keluar perpustakaan.Mendengar suara Elmira, Kevin dan Natasha langsung terkejut. Melihat Natasha yang berada di samping Kevin, Elmira langsung bingung dan berdiri di tempat.Sejak ingatannya kembali, Kevin sudah memberitahu semuanya. Dirinya bisa dibawa oleh Martin dari bandara, semua karena Natasha. Dan kali itu juga hampir merenggut nyawanya."Elmira! Kamu kenapa?" Tanya Kevin dengan perhatian, dia langsung berjalan ke depan Elmira dan merangkul bahunya.Elmira!Natasha tidak pernah menyangka Elmira berada di Universitas Santara, dia selalu mengira Elmira suda
"Orang macam apa itu! Benar benar menyebalkan!" Kata Meri yang marah melihat kepergian Natasha."Huh, mau bertengkar denganku, kalian masih muda!" Kata Natasha sambil berjalan keluar kantin. Kejadian tadi membuat hatinya lebih senang, dia sangat menyukai perasaan merundung orang seperti ini. Ketika hampir sampai Kediaman keluarga, Natasha kembali menunjukkan sikap mahasiswa yang polos lagi." Kevin, ini adalah makanan yang aku belikan untukmu. Kamu pasti capek terus berjaga disini, jadi aku ambilkan makanan untukmu. Cepat makan." Kata Natasha sambil berjalan ke depan Kevin dan memberikan makanannya."Tidak perlu..." Kevin mendorong makanannya dan berjalan ke arah asramanya Natasha terus mengikuti di belakang Kevin."Tuan muda Kevin!"Saat ini, dari belakang terdengar suara, Meri dan Dara membawa makanan untuk Kevin dan bergegas kemari."Mampus, ternyata mereka, apakah mereka juga mengenali Kevin?"Melihat orang yang berjalan kemari adalah dua orang wanita yang tadi bertengkar deng
Siang hari, Natasha keluar dari Kediaman keluarga. Dia langsung menyapa Kevin, tapi Kevin bahkan tidak ingin melihatnya, dia hanya merasa Natasha menyebalkan. Natasha tersenyum dan berekspresi seperti merasa bersalah. Setelah dia menjauh, dia diam-diam menoleh ke arah Kevin dan bergumam."Bocah sialan, apakah kamu mengira aku ingin bersikap baik padamu? Kalau bukan Tuan muda Damar yang menyuruhku untuk mendekatimu, dengan tampang kamu sekarang, jika semua pria di dunia sudah matipun, aku tidak akan menyukaimu. Sekarang kamu masih bisa sombong! Konyol sekali! Kedepannya pasti akan ada waktunya kamu menangis."Natasha masuk ke kantin, setelah selesai makan, dia pergi mengambil makanan lagi.Kebetulan, Meri dan Dara juga sedang mengambil makanan untuk Kevin. Sejak Rani, Bunga, Meri dan Dara datang ke Universitas Santara, mereka sering mengambilkan makanan untuk Kevin. Rani dan Bunga sedang menemani Elmira belajar di perpustakaan, jadi hari ini mereka berdua yang datang mengambil makanan.
"Kamu tidak perlu tahu, Natasha, aku mencintaimu setulus hati. Aku ingin sekali menikah denganmu, tapi aku harus membalas dendam ini! Apakah kamu mau membantuku?"Kata Damar sambil menarik tangan Natasha, dagunya mendekat ke kening Natasha."Aku adalah orangmu sekarang, mana mungkin aku tidak mau?"Natasha berpikir, jika dia bisa menikah dengan Damar, maka kehidupannya akan sempurna, dia akan terus bahagia selamanya."Baik! Natasha, aku tahu kamu pasti akan membantuku!"Mata Damar terlihat bersinar."Aku beritahu, kamu pergi ke samping Kevin dulu. Setelah itu, apapun cara yang kamu gunakan, kamu harus bisa mendapatkan kepercayaannya. Kamu adalah pacarnya dulu, jadi pasti lebih gampang, kemudian kita baru jalankan langkah selanjutnya!"Damar menceritakan strategi yang telahdipikirkan kepada Natasha. Natasha walaupun merasakan firasat buruk, tapi dia tetap mengangguk, sambil berbicara."Tuan muda Damar, aku melakukannya demi kamu. Setelah membalas Kevin, kamu jangan meninggalkan aku!"