Kevin mendorong Nina, lalu mendorong Raya dan yang lain, kemudian berlari keluar."Maaf, maaf..." Gumam Kevin.Beberapa jam lalu, Maira membawa Elmira ke ruang latihan dan meminta guru musik terbaik dari perusahaan untuk melatih Elmira bernyanyi.Elmira sangat berbakat, hingga mendapatkan pujian dari guru musik itu. Maira yang duduk di samping memperhatikan semua itu pun hatinya merasa sangat puas.Saat sedang latihan, di dalam ruangan kedatangan seorang anak perempuan yang keren, kemudian diikuti dengan tiga perempuan lain yang terlihat modis. Maira meminta guru musik itu istirahat lebih dulu, lalu memanggil Elmira dan empat perempuan itu untuk berkumpul."Elmira, mereka berempat adalah anggota grupnya, aku akan perkenalkan kepadamu." Kata Maira tersenyum kepada Elmira "Ini adalah Natasha."Wanita yang mengenakan anting itu tersenyum kepada Elmira, tapi senyuman itu seperti penuh dengan sindiran dan jijik.Maira memperkenalkan dua orang lagi yang bernama Aurel dan Putri, mereka sama
Setelah selesai bernyanyi, semuanya bertepuk tangan untuknya, Maira juga menganggukkan kepalanya dengan puas."Lumayan, kalau di bagian pergantian suaranya bisa dibuat menjadi lebih lembut, tidak akan ada masalah besar lagi." Kata guru musik itu sambil tersenyum kepada Natasha.Natasha di dalam hati pun merasa sangat bangga, saat dia berjalan kembali, dia menatap Elmira dengan bangga dan mendengus. Alasan kenapa Natasha dan ketiga perempuan lainya memandang rendah Elmira adalah karena pakaian Elmira biasa saja. Dia juga perempuan yang datang dari kampung, mereka pun merasa dia tidak pantas bergabung dengan grup mereka, ditambah lagi sudah merebut posisi teman baik Natasha, jadi mereka tidak suka dengan Elmira.Melihat Elmira yang berdiri di tengah, Natasha menjepit kuku tangannya, seperti acuh tak acuh melihat Elmira, menurutnya, penampilannya barusan sudah mengalahkan Elmira jauh, Elmira di depannya hanya seorang pemula.LElmira memegang mikrofonnya dengan gugup, dia melihat lirik l
Walaupun mereka satu grup, tapi ada prioritas mereka masing-masing, Natasha selalu berharap untuk menjadi pemimpin dan penyanyi utama dari grupnya. Selama ini, dirinya pasti mendapatkan posisi ketua itu, tapi sekarang Natasha merasa terancam, dia merasa Elmira adalah kompetitor yang sangat kuat.Maira bisa merasakan potensial dari Elmira dan berpikir ingin fokus melatih dia menjadi ketua dari grup ini, Maira memberitahukan Elmira untuk berusaha lebih keras lagi, agar bisa memenuhi persyaratan perusahaan secepat mungkin, jadi dia bisa mempublikasikan grup itu secepat mungkin.Setelah berbincang sesaat, Maira meminta Elmira untuk latihan lagi.Maria Duduk di samping dan melihat mereka berlima latihan, pandangannya terus terpaku kepada Elmira, hal itu membuat Natasha menjadi tidak senang, menjadi semakin tidak senang dengan Elmira, selalu merasa Elmira sudah merebut pusat perhatian dan menjadi rivalnya."Kalian latihan dulu, aku akan keluar sebentar." Maira mengangkat teleponnya dan berg
"Kamu menganggap dirimu itu sangat penting?" Kata Natasha dengan penuh sindiran, sambil duduk di bangku goyang. Aurel dan Keisha masing-masing duduk di tempat bangku itu, satu lagi berdiri di belakang Natasha, sambil tersenyum menatap Elmira."Hei anak baru, karena kamu sudah bergabung dengan grup ini, kamu harus mengikuti peraturan yang ada di sini." Natasha tersenyum dingin menatap Elmira "Kita adalah seniormu, aku adalah yang tertua disini, dia yang kedua, dia ketiga, dan Zahra di sana adalah yang tertua keempat, kamu yang paling muda, jadi panggil kami dengan sebutan kakak.""Kakak pertama, kakak kedua, kakak ketiga." Walaupun Elmira tahu mereka sengaja menjahili dirinya, tapi dia memanggil mereka sesuai keinginan mereka, Elmira menolehkepada Zahra yang sedang bermain gitar "Kakak keempat.""Tidak perlu, tidak ada peraturan seperti itu." Kata Zahra.Natasha menatap Zahra, dia merasa sangat bangga, Elmira sangat penurut. Dia, Aurel, dan Keisha pun tertawa, dia merasa dirinya lebih
Elmira masih tidak mengatakan apa-apa, hanya melihat Natasha tertawa menatap dirinya, minuman yang ada di tangannya dengan perlahan dituangkan ke lantai, lalu keripik kentang juga terjatuh ke lantai, membuat lantai menjadi kotor lagi."Maaf, anak baru, tolong bersihkan lagi." Kata Natasha sambil tersenyum.Kalau pun Elmira memang bisa menahan emosinya, dia pun menatap Natasha dengan kesal, tidak mengatakan apa-apa, lalu pergi mengambil pel yang ada di dekat pintu."Berhenti!" Natasha berteriak dengan tidak senang, di ruang latihan yang kosong itu, suaranya terdengar nyaring. Elmira tidak berhenti."Aku sudah membuatmu kesal ya?" Saat ini, terdengar suara langkah kaki dari belakang Elmira, saat Elmira menoleh, langsung ada tangan yang mencekik lehernya."Kamu tersinggung ya?" Natasha mencekik leher Elmira dan mendorong dia ke tembok "Barusan kamu menatapku seperti itu? Wanita dari kampung ini berani sekali menatapku seperti itu? Kamu sudah lelah hidup ya?""Dasar wanita busuk, kalaupun
"Zahra, kamu jangan ikut campur urusan kita!" Kata Natasha sambil menatap Zahra, yang mendorong Natasha dan yang lain adalah Zahra yang sedari tadi diam di pinggir."Kalian terlalu berisik, aku hanya ingin lebih tenang saja." Kata Zahra sambil menatap Natasha."Pergi! Jika disini berisik, kamu bisa pergi meninggalkan ruang latihan ini." Kata Natasha dengan marah."Kamu mau aku menelepon Kakak Maira?" Zahra tidak memedulikan Natasha, hanyamengeluarkan ponselnya dan menggoyangkan ponselnya."Kamu..." Natasha menatap Zahra dengan marah, dadanya kembang kempis, jika masalah ini sampai diketahui oleh Maira, mereka akan mendapatkan lebih banyak masalah. Natasha menatap Elmira dengan kesal dan berkata "Hei jalang, kalau kamu berani memberitahukan ini kepada Kakak Maira, kamu tunggu saja akibatnya.""Ayo kita pergi!" Natasha menatap Zahra, lalu pergi bersama dengan temannya.Melihat sosok Natasha dan yang lain berjalan keluar pintu, Zahra menghela napas, lalu melihat ke arah Elmira, dan meli
"Sudah, sudah, Elmira, kamu jangan panik, jangan sedih lagi, tenangkan dirimu..." Melihat Elmira seperti itu, hati Kevin menjadi semakin cemas dan membenci orang-orang yang sudah melukai Elmira. Dia mengelus punggung Elmira dengan lembut, agar dia bisa pulih secepatnya. Elmira begini lagi, dia khawatir Elmira akan menimbulkan masalah lagi."Tenang saja, semua orang yang sudah melukaimu, aku akan membuat mereka membayarnya... aku akan terus bersamamu, melindungimu dari bahaya... Bagaimana, hatimu sudah merasa lebih nyaman sekarang?" Dengan hiburan Kevin, perasaan hati Elmira akhirnya pulih."Siapa yang sudah melukaimu? beritahu aku, aku akan balaskan dendam untukmu..." Tanya Kevin dengan lembut sambil membantu Elmira menghapus air matanya, ada rasa kejam di matanya."Mereka 3 orang yang ada di dalam grup ini..." Kata Elmira, saat ini, dia tidak sesedih barusan lagi "Kali ini biarkan saja mereka, tapi jika mereka melukaiku lagi, kamu baru turun tangan." Elmira sekarang tidak mau memperp
"Kevin, bawa aku ke rumah sakit, cepat, bawa aku ke rumah sakit..." Kata Elmira sambil memukul Kevin dengan panik, hatinya sekarang sangat cemas, juga sangat ketakutan, yang ada di pikirannya hanya dirinya ingin cepat sampai ke rumah sakit untuk bertemu dengan ibunya. Tubuh Elmira semakin lama terasa semakin berat, tubuhnya pun gemetaran."Jangan takut, percaya padaku, tidak akan terjadi apa-apa kepada ibumu." Kata Kevin di samping telinga Elmira, dia memeluk Elmira dan berjalan sampai ke pinggir jalan.Jam seperti ini, taksi juga sulit untuk ditemukan, Kevin bisa merasakan Elmira yang gemetaran di pelukannya, dia langsung berjalan ke tengah jalan dan menghentikan sebuah mobil berwarna hitam."Kamu mau mati ya?" Pemilik mobil itu mengeluarkan tubuhnya dari jendela mobil dan memarahi Kevin. Saat ini, Kevin melemparkan setumpuk uang ke wajah pemilik mobil itu, larangan untuk Kevin sudah dihalus dan dia kembali bisa membawa uang sesukanya.Melihat ternyata benda yang mengenai wajahnya ad
"Ooh, aku baru ingat. Elmira terluka, dia sekarang seharusnya minum sup untuk menguatkan diri!" Kata Natasha yang berusaha menutupinya. Sambil berbicara, dia membawakan supnya ke depan Elmira, dan berbicara.“Elmira, ini adalah sup tahu jamur yang aku masak, masih segar sekali. Kamu coba dulu!""Aku sudah minum, memang enak sekali!" Kevin mendekat, mangkoknya sudah kosong."Baik..." Elmira berbicara sambil menerima mangkoknya."Elmira jangan minum, tidak baik menerima sesuatu dari orang lain. Kita juga tidak tahu dia punya maksud apa!" Rani menarik tangan Elmira."Rani, jika kamu berbicara seperti itu lagi, aku akan benar-benar marah. Natasha adalah teman baikku, dia tidak akan mencelakakanku!"Elmira berbicara kepada Rani.Selesai berbicara, Elmira menerima mangkok dari tangan Natasha, dan langsung meminumnya."Natasha, sup yang kamu masak sangat enak! jika kamu buka restoran, restoran lain pasti akan bangkrut!" Canda Elmira."Iya." Natasha tersenyum kepada Elmira. Dia juga mel
"Tuan muda Damar, aku melakukan banyak hal jahat untukmu. Kamu harus memberikan kompensasi sebanyak mungkin kepadaku, jangan sampai membiarkan aku menderita sedikitpun."Kata Natasha dengan serius sambil menatap Damar."Baik, aku berjanji denganmu. Aku Damar selalu menepati janji, kamu pasti akan menjadi nyonya dari Keluarga besarku!" Damar lalu berdiri dan berjalan ke belakangnya. Dia mendekatkan wajah ke bahunya, sambil berbicara."Sayangku, sudah selesai makan? Kalau sudah, ayo kita ke atas dan nikmati kehidupan surgawi kita!"Natasha tersenyum, dia lalu berdiri dan bersandar di bahu Damar. Mereka berdua berjalan ke lantai dua.Keesokan harinya, Kevin libur hari ini, dia jalan-jalan di lingkungan kampusnya. Dia sampai di lapangan, lapangannya penuh dengan orang-orang. Ada yang bermain basket, ada yang main bulu tangkis. Di landasan lari lapangan, ada beberapa kelas yang sedang berolahraga. Kevin melihatnya, salah satu kelasnya itu adalah kelas Elmira.Saat ini, Elmira sedang berdi
Natasha menelepon Damar dan menanyakan tentang apa yang terjadi dengan Tora. Dia baru tahu ternyata Damar menyuruh orang menghajarnya sampai masuk rumah sakit. Alasannya karena Tora bersikap tidak sopan kepada Damar di depan Kediaman keluarga. Natasha memanggil mobil dan bergegas ke rumah sakit.Kevin membeli beberapa hadiah di depan rumah sakit terlebih dahulu. Setelah sampai di depan kamar Tora, dia mendorong pintunya dan berbicara."Kakak Tora, aku datang menjengukmu!"Kevin terkejut melihat pemandangan di kamar rawat inap. Natasha sedang berada di kamarnya dan duduk di samping ranjang Tora."Kenapa kamu bisa ke sini?" Kata Kevin yang penasaran.."Oh, aku mendengar satpam lain bilang bahwa kamu punya seorang teman sesama satpam yang masuk rumah sakit, jadi aku datang menjenguknya. Ternyata hari ini kamu juga datang." Kata Natasha sambil tersenyum." Kevin, hari ini terima kasih nona Natasha.Adikku pergi ke sekolah, jadi tidak ada yang menjagaku. Nona Natasha mengambilkan makanan
"Kalian itu, kelas ini bukan rumah kalian. Kalau kamu berbicara sekeras itu, sepertinya kalian sudah mengerti dengan pelajaran aku! Kalau begitu aku akan bertanya, jika tidak bisa, aku akan memberikan nilai nol kepada kalian!Dari depan, seorang dosen pria yang memakai kacamata berbicara. Elmira, Meri, Dara dan Natasha berdiri semua. Dosen di universitas biasanya tidak mengenali mahasiswanya sendiri, jadi dosen ini juga tidak tahu Natasha bukan anak di kelasnya.Elmira merasa tidak nyaman, sejak kecil sampai sekarang, dia tidak pernah dimarahi guru di depan umum. Sekarang malah langsung ditunjuk oleh dosen di depan semua orang. Di dalam hati Meri dan Dara masih merasa kesal dengan Natasha."Dengarkan baik-baik, apa definisi mode?" Tanya dosen kepada Elmira dan teman temannya. Ini adalah pelajaran yang sedang dia ajarkan tadi, beberapa wanita ini terus berbicara, mereka pasti tidak bisa menjawab.Mode?Elmira pernah belajar tentang ini, tapi dia tidak menghafalnya. Apalagi Meri dan Da
Elmira menemani Natasha kembali ke asramanya, setelah membantu Natasha ganti baju, mereka ngobrol sebentar, barulah Elmira pergi. Bisa menambah satu teman baik dan mengurangi satu musuh, Elmira tentu merasa sangat senang. Melihat pintu ruangannya pelan-pelan tertutup. Senyuman Natasha menjadi semakin jahat, dia mulai mengoceh."Demi mencari perhatian kalian berdua, hari ini aku harus berlutut di tengah hujan, hampir saja flu! Kalau bukan demi menikah dengan Tuan muda Damar, mana mungkin aku meminta maaf kepada kalian! Huh, tunggu hubungan kita semakin dekat, Tuan muda Damar akan mulai membalaskan dendamnya. Sampai saat itu, kita lihat bagaimana kalian akan menangis."Natasha menelepon Damar."Tuan muda Damar, sekarang aku sudah berhasil memperdekat hubungan dengan Kevin. Tunggu beberapa hari lagi, mungkin dia tidak akan waspada lagi padaku." Kata Natasha."Iya, bagus sekali." Kata Damar mengangguk. Efisiensi Natasha sangat cepat, dia tidak membuat kesalahan dalam langkah ini."Tuan
"Aku tahu kamu sangat membenciku, tapi aku akan berusaha untuk memperbaiki kesalahan yang pernah aku lakukan." Kata Natasha. Dia memberikan termos di tangannya kepada Kevin, lalu berkata dengan lembut."Hari ini hujan, lebih gampang flu. Ini adalah Sup yang aku masak, cepat diminum, bisa menahan flu.""Tidak perlu, silahkan pergi!" Kata Kevin sambil mendorong termosnya." Kevin!" Saat ini, Elmira dan yang lainnya berjalan keluar perpustakaan.Mendengar suara Elmira, Kevin dan Natasha langsung terkejut. Melihat Natasha yang berada di samping Kevin, Elmira langsung bingung dan berdiri di tempat.Sejak ingatannya kembali, Kevin sudah memberitahu semuanya. Dirinya bisa dibawa oleh Martin dari bandara, semua karena Natasha. Dan kali itu juga hampir merenggut nyawanya."Elmira! Kamu kenapa?" Tanya Kevin dengan perhatian, dia langsung berjalan ke depan Elmira dan merangkul bahunya.Elmira!Natasha tidak pernah menyangka Elmira berada di Universitas Santara, dia selalu mengira Elmira suda
"Orang macam apa itu! Benar benar menyebalkan!" Kata Meri yang marah melihat kepergian Natasha."Huh, mau bertengkar denganku, kalian masih muda!" Kata Natasha sambil berjalan keluar kantin. Kejadian tadi membuat hatinya lebih senang, dia sangat menyukai perasaan merundung orang seperti ini. Ketika hampir sampai Kediaman keluarga, Natasha kembali menunjukkan sikap mahasiswa yang polos lagi." Kevin, ini adalah makanan yang aku belikan untukmu. Kamu pasti capek terus berjaga disini, jadi aku ambilkan makanan untukmu. Cepat makan." Kata Natasha sambil berjalan ke depan Kevin dan memberikan makanannya."Tidak perlu..." Kevin mendorong makanannya dan berjalan ke arah asramanya Natasha terus mengikuti di belakang Kevin."Tuan muda Kevin!"Saat ini, dari belakang terdengar suara, Meri dan Dara membawa makanan untuk Kevin dan bergegas kemari."Mampus, ternyata mereka, apakah mereka juga mengenali Kevin?"Melihat orang yang berjalan kemari adalah dua orang wanita yang tadi bertengkar deng
Siang hari, Natasha keluar dari Kediaman keluarga. Dia langsung menyapa Kevin, tapi Kevin bahkan tidak ingin melihatnya, dia hanya merasa Natasha menyebalkan. Natasha tersenyum dan berekspresi seperti merasa bersalah. Setelah dia menjauh, dia diam-diam menoleh ke arah Kevin dan bergumam."Bocah sialan, apakah kamu mengira aku ingin bersikap baik padamu? Kalau bukan Tuan muda Damar yang menyuruhku untuk mendekatimu, dengan tampang kamu sekarang, jika semua pria di dunia sudah matipun, aku tidak akan menyukaimu. Sekarang kamu masih bisa sombong! Konyol sekali! Kedepannya pasti akan ada waktunya kamu menangis."Natasha masuk ke kantin, setelah selesai makan, dia pergi mengambil makanan lagi.Kebetulan, Meri dan Dara juga sedang mengambil makanan untuk Kevin. Sejak Rani, Bunga, Meri dan Dara datang ke Universitas Santara, mereka sering mengambilkan makanan untuk Kevin. Rani dan Bunga sedang menemani Elmira belajar di perpustakaan, jadi hari ini mereka berdua yang datang mengambil makanan.
"Kamu tidak perlu tahu, Natasha, aku mencintaimu setulus hati. Aku ingin sekali menikah denganmu, tapi aku harus membalas dendam ini! Apakah kamu mau membantuku?"Kata Damar sambil menarik tangan Natasha, dagunya mendekat ke kening Natasha."Aku adalah orangmu sekarang, mana mungkin aku tidak mau?"Natasha berpikir, jika dia bisa menikah dengan Damar, maka kehidupannya akan sempurna, dia akan terus bahagia selamanya."Baik! Natasha, aku tahu kamu pasti akan membantuku!"Mata Damar terlihat bersinar."Aku beritahu, kamu pergi ke samping Kevin dulu. Setelah itu, apapun cara yang kamu gunakan, kamu harus bisa mendapatkan kepercayaannya. Kamu adalah pacarnya dulu, jadi pasti lebih gampang, kemudian kita baru jalankan langkah selanjutnya!"Damar menceritakan strategi yang telahdipikirkan kepada Natasha. Natasha walaupun merasakan firasat buruk, tapi dia tetap mengangguk, sambil berbicara."Tuan muda Damar, aku melakukannya demi kamu. Setelah membalas Kevin, kamu jangan meninggalkan aku!"