Tuan muda Kevin , kamu tidak bisa menahan lagi, tidak perlu ditahan lagi, tiduri aku.Nina mengatur posisinya agar wajah Kevin bisa semakin dalam menempel ke dadanya. Dia sudah merasakan, Kevin semakin lama semakin terangsang, mimpinya pun sebentar lagi akan terwujud."Ah…" Kevin menutup matanya dan berdesah liar, tangannya memeluk erat tubuh indah Nina.Tuan muda Kevin, kamu akhirnya tidak tahan lagi, cepat.Di saat Kevin sudah mau mulai berperang dengan Nina, pintu ruangannya langsung terbuka.Raya, Vano, Brandon, anggota tim basket, dan anggota tim pemandu sorak langsung menerobos masuk. Melihat kejadian di dalam ruangan itu, dagu semua orang langsung jatuh terkejut!Nina yang hanya mengenakan pakaian dalam, berhadapan dan duduk di pangkuan Kevin, juga memeluk kepala Kevin dengan erat, menekannya ke dadanya sendiri, Kevin juga memeluk Nina dengan erat, kejadian yang sangat panas.Dan juga di dalam ruangan bergaya Jepang, kejadian ini membuat banyak murid priamengingat film Jepang,
Kevin mendorong Nina, lalu mendorong Raya dan yang lain, kemudian berlari keluar."Maaf, maaf..." Gumam Kevin.Beberapa jam lalu, Maira membawa Elmira ke ruang latihan dan meminta guru musik terbaik dari perusahaan untuk melatih Elmira bernyanyi.Elmira sangat berbakat, hingga mendapatkan pujian dari guru musik itu. Maira yang duduk di samping memperhatikan semua itu pun hatinya merasa sangat puas.Saat sedang latihan, di dalam ruangan kedatangan seorang anak perempuan yang keren, kemudian diikuti dengan tiga perempuan lain yang terlihat modis. Maira meminta guru musik itu istirahat lebih dulu, lalu memanggil Elmira dan empat perempuan itu untuk berkumpul."Elmira, mereka berempat adalah anggota grupnya, aku akan perkenalkan kepadamu." Kata Maira tersenyum kepada Elmira "Ini adalah Natasha."Wanita yang mengenakan anting itu tersenyum kepada Elmira, tapi senyuman itu seperti penuh dengan sindiran dan jijik.Maira memperkenalkan dua orang lagi yang bernama Aurel dan Putri, mereka sama
Setelah selesai bernyanyi, semuanya bertepuk tangan untuknya, Maira juga menganggukkan kepalanya dengan puas."Lumayan, kalau di bagian pergantian suaranya bisa dibuat menjadi lebih lembut, tidak akan ada masalah besar lagi." Kata guru musik itu sambil tersenyum kepada Natasha.Natasha di dalam hati pun merasa sangat bangga, saat dia berjalan kembali, dia menatap Elmira dengan bangga dan mendengus. Alasan kenapa Natasha dan ketiga perempuan lainya memandang rendah Elmira adalah karena pakaian Elmira biasa saja. Dia juga perempuan yang datang dari kampung, mereka pun merasa dia tidak pantas bergabung dengan grup mereka, ditambah lagi sudah merebut posisi teman baik Natasha, jadi mereka tidak suka dengan Elmira.Melihat Elmira yang berdiri di tengah, Natasha menjepit kuku tangannya, seperti acuh tak acuh melihat Elmira, menurutnya, penampilannya barusan sudah mengalahkan Elmira jauh, Elmira di depannya hanya seorang pemula.LElmira memegang mikrofonnya dengan gugup, dia melihat lirik l
Walaupun mereka satu grup, tapi ada prioritas mereka masing-masing, Natasha selalu berharap untuk menjadi pemimpin dan penyanyi utama dari grupnya. Selama ini, dirinya pasti mendapatkan posisi ketua itu, tapi sekarang Natasha merasa terancam, dia merasa Elmira adalah kompetitor yang sangat kuat.Maira bisa merasakan potensial dari Elmira dan berpikir ingin fokus melatih dia menjadi ketua dari grup ini, Maira memberitahukan Elmira untuk berusaha lebih keras lagi, agar bisa memenuhi persyaratan perusahaan secepat mungkin, jadi dia bisa mempublikasikan grup itu secepat mungkin.Setelah berbincang sesaat, Maira meminta Elmira untuk latihan lagi.Maria Duduk di samping dan melihat mereka berlima latihan, pandangannya terus terpaku kepada Elmira, hal itu membuat Natasha menjadi tidak senang, menjadi semakin tidak senang dengan Elmira, selalu merasa Elmira sudah merebut pusat perhatian dan menjadi rivalnya."Kalian latihan dulu, aku akan keluar sebentar." Maira mengangkat teleponnya dan berg
"Kamu menganggap dirimu itu sangat penting?" Kata Natasha dengan penuh sindiran, sambil duduk di bangku goyang. Aurel dan Keisha masing-masing duduk di tempat bangku itu, satu lagi berdiri di belakang Natasha, sambil tersenyum menatap Elmira."Hei anak baru, karena kamu sudah bergabung dengan grup ini, kamu harus mengikuti peraturan yang ada di sini." Natasha tersenyum dingin menatap Elmira "Kita adalah seniormu, aku adalah yang tertua disini, dia yang kedua, dia ketiga, dan Zahra di sana adalah yang tertua keempat, kamu yang paling muda, jadi panggil kami dengan sebutan kakak.""Kakak pertama, kakak kedua, kakak ketiga." Walaupun Elmira tahu mereka sengaja menjahili dirinya, tapi dia memanggil mereka sesuai keinginan mereka, Elmira menolehkepada Zahra yang sedang bermain gitar "Kakak keempat.""Tidak perlu, tidak ada peraturan seperti itu." Kata Zahra.Natasha menatap Zahra, dia merasa sangat bangga, Elmira sangat penurut. Dia, Aurel, dan Keisha pun tertawa, dia merasa dirinya lebih
Elmira masih tidak mengatakan apa-apa, hanya melihat Natasha tertawa menatap dirinya, minuman yang ada di tangannya dengan perlahan dituangkan ke lantai, lalu keripik kentang juga terjatuh ke lantai, membuat lantai menjadi kotor lagi."Maaf, anak baru, tolong bersihkan lagi." Kata Natasha sambil tersenyum.Kalau pun Elmira memang bisa menahan emosinya, dia pun menatap Natasha dengan kesal, tidak mengatakan apa-apa, lalu pergi mengambil pel yang ada di dekat pintu."Berhenti!" Natasha berteriak dengan tidak senang, di ruang latihan yang kosong itu, suaranya terdengar nyaring. Elmira tidak berhenti."Aku sudah membuatmu kesal ya?" Saat ini, terdengar suara langkah kaki dari belakang Elmira, saat Elmira menoleh, langsung ada tangan yang mencekik lehernya."Kamu tersinggung ya?" Natasha mencekik leher Elmira dan mendorong dia ke tembok "Barusan kamu menatapku seperti itu? Wanita dari kampung ini berani sekali menatapku seperti itu? Kamu sudah lelah hidup ya?""Dasar wanita busuk, kalaupun
"Zahra, kamu jangan ikut campur urusan kita!" Kata Natasha sambil menatap Zahra, yang mendorong Natasha dan yang lain adalah Zahra yang sedari tadi diam di pinggir."Kalian terlalu berisik, aku hanya ingin lebih tenang saja." Kata Zahra sambil menatap Natasha."Pergi! Jika disini berisik, kamu bisa pergi meninggalkan ruang latihan ini." Kata Natasha dengan marah."Kamu mau aku menelepon Kakak Maira?" Zahra tidak memedulikan Natasha, hanyamengeluarkan ponselnya dan menggoyangkan ponselnya."Kamu..." Natasha menatap Zahra dengan marah, dadanya kembang kempis, jika masalah ini sampai diketahui oleh Maira, mereka akan mendapatkan lebih banyak masalah. Natasha menatap Elmira dengan kesal dan berkata "Hei jalang, kalau kamu berani memberitahukan ini kepada Kakak Maira, kamu tunggu saja akibatnya.""Ayo kita pergi!" Natasha menatap Zahra, lalu pergi bersama dengan temannya.Melihat sosok Natasha dan yang lain berjalan keluar pintu, Zahra menghela napas, lalu melihat ke arah Elmira, dan meli
"Sudah, sudah, Elmira, kamu jangan panik, jangan sedih lagi, tenangkan dirimu..." Melihat Elmira seperti itu, hati Kevin menjadi semakin cemas dan membenci orang-orang yang sudah melukai Elmira. Dia mengelus punggung Elmira dengan lembut, agar dia bisa pulih secepatnya. Elmira begini lagi, dia khawatir Elmira akan menimbulkan masalah lagi."Tenang saja, semua orang yang sudah melukaimu, aku akan membuat mereka membayarnya... aku akan terus bersamamu, melindungimu dari bahaya... Bagaimana, hatimu sudah merasa lebih nyaman sekarang?" Dengan hiburan Kevin, perasaan hati Elmira akhirnya pulih."Siapa yang sudah melukaimu? beritahu aku, aku akan balaskan dendam untukmu..." Tanya Kevin dengan lembut sambil membantu Elmira menghapus air matanya, ada rasa kejam di matanya."Mereka 3 orang yang ada di dalam grup ini..." Kata Elmira, saat ini, dia tidak sesedih barusan lagi "Kali ini biarkan saja mereka, tapi jika mereka melukaiku lagi, kamu baru turun tangan." Elmira sekarang tidak mau memperp
"Ayo pergi! Kita harus sampai di Istana lebih cepat." Kata Kevin yang tidak mempedulikan sarang Rani."Baik!"Di antara Rani, Bunga, Meri dan Dara, Rani dan Bunga memimpin di depan, Meri dan Dara berjalan di belakang. Dengan pantulan cahaya bulan, pemandangan di sekitarnya masih sangat jernih. Karena Kevin jalan kaki, jadi tubuh mereka bisa mengeluarkan panas, sehingga mereka tidak dingin. Setelah 1 jam lebih, mereka akhirnya bisa melihat cahaya di puncak."Tuan muda Kevin, itu adalah istana kita!" Kata Rani kepada Kevin, sambil menunjuk ke arah cahaya itu."Baik, ayo kita pergi!"Ketika Kevin semakin dekat ke Istana, mereka melihat mayat yang berserakan di tanah, ada dari organisasi lain, ada juga dari istana.Emosi keempat wanita itu juga sangat bergejolak! Mereka ingin sekali bergegas ke Istana dan menghabisi semua orang yang masuk ke istana. Ketika mereka berada sekitar 500 meter dari istana, mereka melihat banyak sekali orang di depan gerbang istana!Itu adalah orang dari organ
"Mana obatnya, cepat beri dia makan!"Teriak Kevin."Tuan muda Kevin, sudah kami berikan kepada nona Elmira." Kata Rani. Sekarang bagi Elmira, obatnya sudah tidak terlalu berguna lagi." Kevin…”Panggil Elmira dengan suara lemah."Sebenarnya…. aku tahu kamu menipuku. Penyakit aku…. aku sendiri tahu. Aku sangatbahagia, kamu bisa membawa aku datang untuk…untuk melihat pemandangan, tapi… tapi aku mungkin tidak bisa menemanimu lagi...""Tidak!" Mata Kevin penuh dengan air mata. Dia berbicara."Elmira, kamu dengarkan aku. Aku pasti akan menyembuhkanmu. Rani mengatakan di Istana ada Teratai Salju. Setelah makan Teratai Salju, penyakitmu pasti akan sembuh, percaya padaku...""Kevin…" Elmira tiba-tiba pingsan kembali."Elmira! Elmira!" Kevin terus berteriak. Setelah memastikan Elmira masih bernafas, dia langsung menyuruh Rani, Bunga untuk memegangnya. Kevin juga duduk ke atas ranjang."Elmira, kamu tidak akan mati. Kita masih belum pernah menikmati hari bahagia bersama, bagaimana kamu bi
Kevin menggendong Elmira masuk ke dalam mobil. Rani, Bunga dan Meri yang menjaga Elmira. Dara duduk di samping Kevin dan mengarahkannya.Kevin mengendarai mobilnya keluar dari Kota, dan langsung melaju ke Istana.Istana terletak di Pegunungan Puncak Emu, sekitar 2000 meter diatas permukaan laut, umumnya hanya sedikit orang yang pergi ke sana, kecuali beberapa pendaki gunung dan penjelajah. Tapi infrastrukturnya sangat hebat. Jadi bukan hanya ada jalan umum, tapi juga ada petunjuk jalan.Istana hidup di zaman modern. Tentunya semua rumah dan listrik di dalamnya itu, Istana yang membayar orang untuk memasangnya. Dengan arahan Dara, Kevin sampai di pegunungan. Pemandangan di sini berbeda dengan yang lain. Jalan dua arah yang panjang ini dikelilingi oleh gunung-gunung tinggi."Tuan muda Kevin, kematian ketua belum aku sampaikan ke istana. Kebetulan kali ini kamu juga bisa mengadakan ritual penerimaan posisi ketua di istana." Kata Meri."Sekarang semuanya tidak penting, aku hanya berhara
Melihat kondisi Elmira yang begitu lemah, keempat wanita itu merasa khawatir dan sedih!Penerbangan Kevin disiarkan di lobi bandara."Ayo kita pergi!" Kevin memapah Elmira, dan berjalan ke arah pintu masuk bersama keempat wanita. Melihat pesawat mereka terbang, seseorang keluar dari tiang lobi bandara. Dia adalah suruhan Damar yang datang memonitor Kevin. Orang ini langsung menelepon Damar"Tuan muda Damar, Kevin naik pesawat tujuan Kota! Melihat kondisi wanita itu, sepertinya sudah tidak bisa bertahan lagi!""Bagaimana dengan kondisi Kevin?" Tanya Damar."Sejak dia menyadari kondisi wanita itu, suasana hatinya terus sangat sedih! Semalam, aku melihat dia diam-diam menangis! Tapi dia juga pergi ke kediaman keluarga Zano sekali! Aku tidak tahu apa yang dibicarakannya!""Baik, bagus sekali!" Kata Damar, kemudian dia memutuskan teleponnya. Damar sedang berada di hotel. Sementara ini dia menyembunyikan Natasha di sini. Sekarang Natasha sedang berada di sampingnya, semua pembicaraan tel
"Aku merasa sangat pusing, seluruh badan lemas tidak bertenaga, kenapa bisa begini? Dokter bilang aku kena penyakit apa...." Tanya Elmira dengan suara lemas.Dia masih belum tahu kondisi dirinya. Melihat Elmira yang lemah ini, hati Kevin seperti ditusuk-tusuk."Tidak apa-apa." Kevin langsung memegang tangan Elmira. Sambil tersenyum dia berbicara“Dokter bilang kamu masuk angin yang sangat parah, jadi perlu istirahat di rumah sakit 2 hari. Kamu pasti akan sembuh!""Ooiya, baguslah kalau begitu." Elmira tersenyum datar, seperti krisan berwarna putih. Dia melanjutkan."Aku pikir Natasha sebentar lagi akan membawakan sup untukku. Mungkin setelah makan supnya, aku akan sembuh lebih cepat."Mendengar Elmira masih menganggap Natasha teman baik, Kevin sangat sakit hati. Tapi sekarang dia juga tidak boleh memberitahu Elmira faktanya.Rani dan ketiga perempuan itu juga terlihat sangat marah. Tapi mereka juga tidak berani mengatakan apapun karena takut membuat Elmira lebih parah."Aku lelah,
" Kevin, cepat berdiri!" Zano langsung menyuruh Kevin berdiri. Dia mengerutkan keningnya dan berbicara."Kamu adalah penyelamat keluargaku, jangan berlutut kepadaku. Muncul masalah seperti ini, aku tahu hatimu lebih sakit dari siapapun!" "Bagaimana dengan kondisis Elmira sekarang?" Tanya Zano. Ini adalah pertanyaan yang paling ingin dia tahu."Di tubuhnya terdapat banyak unsur racun, semua rumah sakit bilang jika Elmira sudah… sudah tidak mungkin hidup lagi. Sekarang Elmira dirawat di Rumah Sakit. Rumah Sakit sementara bisa mempertahankan nyawa Elmira. Tapi mereka juga tidak yakin 100%!""Ahh…"Setelah mendengar penjelasan Kevin, dada Zano langsung terasa sakit, dia tidak bisa berdiri tegak dan hampir saja terjatuh. Untung langsung ditangkap oleh Anjas."Ayah, bagaimana denganmu?" Tanya Anjas sambil menatap ayahnya dengan khawatir. Melihat ekspresi ayahnya membaik, dia mengeluarkan ponsel dan membuka satu foto."Ini adalah hasil pengecekan Elmira."Zano langsung mengambil dan memb
"Ooh, aku baru ingat. Elmira terluka, dia sekarang seharusnya minum sup untuk menguatkan diri!" Kata Natasha yang berusaha menutupinya. Sambil berbicara, dia membawakan supnya ke depan Elmira, dan berbicara.“Elmira, ini adalah sup tahu jamur yang aku masak, masih segar sekali. Kamu coba dulu!""Aku sudah minum, memang enak sekali!" Kevin mendekat, mangkoknya sudah kosong."Baik..." Elmira berbicara sambil menerima mangkoknya."Elmira jangan minum, tidak baik menerima sesuatu dari orang lain. Kita juga tidak tahu dia punya maksud apa!" Rani menarik tangan Elmira."Rani, jika kamu berbicara seperti itu lagi, aku akan benar-benar marah. Natasha adalah teman baikku, dia tidak akan mencelakakanku!"Elmira berbicara kepada Rani.Selesai berbicara, Elmira menerima mangkok dari tangan Natasha, dan langsung meminumnya."Natasha, sup yang kamu masak sangat enak! jika kamu buka restoran, restoran lain pasti akan bangkrut!" Canda Elmira."Iya." Natasha tersenyum kepada Elmira. Dia juga mel
"Tuan muda Damar, aku melakukan banyak hal jahat untukmu. Kamu harus memberikan kompensasi sebanyak mungkin kepadaku, jangan sampai membiarkan aku menderita sedikitpun."Kata Natasha dengan serius sambil menatap Damar."Baik, aku berjanji denganmu. Aku Damar selalu menepati janji, kamu pasti akan menjadi nyonya dari Keluarga besarku!" Damar lalu berdiri dan berjalan ke belakangnya. Dia mendekatkan wajah ke bahunya, sambil berbicara."Sayangku, sudah selesai makan? Kalau sudah, ayo kita ke atas dan nikmati kehidupan surgawi kita!"Natasha tersenyum, dia lalu berdiri dan bersandar di bahu Damar. Mereka berdua berjalan ke lantai dua.Keesokan harinya, Kevin libur hari ini, dia jalan-jalan di lingkungan kampusnya. Dia sampai di lapangan, lapangannya penuh dengan orang-orang. Ada yang bermain basket, ada yang main bulu tangkis. Di landasan lari lapangan, ada beberapa kelas yang sedang berolahraga. Kevin melihatnya, salah satu kelasnya itu adalah kelas Elmira.Saat ini, Elmira sedang berdi
Natasha menelepon Damar dan menanyakan tentang apa yang terjadi dengan Tora. Dia baru tahu ternyata Damar menyuruh orang menghajarnya sampai masuk rumah sakit. Alasannya karena Tora bersikap tidak sopan kepada Damar di depan Kediaman keluarga. Natasha memanggil mobil dan bergegas ke rumah sakit.Kevin membeli beberapa hadiah di depan rumah sakit terlebih dahulu. Setelah sampai di depan kamar Tora, dia mendorong pintunya dan berbicara."Kakak Tora, aku datang menjengukmu!"Kevin terkejut melihat pemandangan di kamar rawat inap. Natasha sedang berada di kamarnya dan duduk di samping ranjang Tora."Kenapa kamu bisa ke sini?" Kata Kevin yang penasaran.."Oh, aku mendengar satpam lain bilang bahwa kamu punya seorang teman sesama satpam yang masuk rumah sakit, jadi aku datang menjenguknya. Ternyata hari ini kamu juga datang." Kata Natasha sambil tersenyum." Kevin, hari ini terima kasih nona Natasha.Adikku pergi ke sekolah, jadi tidak ada yang menjagaku. Nona Natasha mengambilkan makanan