"Tadinya dia kelihatan dari pakaiannya seperti orang biasa saja, tidak ada jam tangan, bahkan memilih wanita seperti Elmira, jadi aku mengira dia orang miskin. Tapi kelihatannya sekarang, dia bukan orang biasa.""Dia pasti orang kaya, barusan aku bertanya, menginap di sini satu malam harus mengeluarkan 50 juta, apakah orang biasa mampu membayar semahal itu?" Ratna berkata "Jangan lupa, ini adalah wisma tamu negara, jika tidak punya ada status, tidak mungkin bisa memesan kamar disini.""Benar, aku sekarang juga merasa aneh, kalian pikir pikir, saat hari pertama kita makan di restoran barat, kenapa Manajer restoran itu sangat segan kepada kita, pasti karena salah satu di antara kita. Sedari awal, aku terus mengira orang itu adalah Romi, tapi dilihat perlakuan hari ini, ternyata bukan Romi yang dia segani. Jadi siapa lagi jika bukan Romi?" Kata Lina menganalisis situasinya."Hanya tersisa Kevin." Kata Ratna "aku tidak mengira tentang Kevin ini, dia masih muda, tapi dia sudah menyembunyik
"Kevin!" Elmira berteriak marah, lalu memegang telinga Kevin dan berkata dengan kesal "Kamu jahil sekali, aku sangat kesal sekarang. Dasar pembohong, nanti kamu akan kena akibatnya...""Aduh, Elmira lepaskan, telingaku bisa lepas nanti." Teriak Kevin, setelah bersusah payah beberapa lama, akhirnya Elmira melepaskannya."Aku hanya makan satu suap, kamu juga sudah setuju." Kevin meraba telinganya dan lanjut berkata kepada Elmira."Kamu..." Elmira menatap Kevin dengan marah. Saat ini, Kevin bergegas mengaku salah, lalu memeluk Elmira "Iya aku yang salah, aku hanya ingin bercanda saja denganmu, jangan marah ya? Aku belikan kamu dua es krim, tiga, empat jugaboleh, Elmira kamu rakus sekali..."Elmira yang digurau oleh Kevin pun tertawa, Kevin langsung menghela napas lega dan memeluk Elmira.Walaupun Elmira terlihat kurus, tapi masih bisa dipeluk. Kevin merasakannya dengan sepenuh hati."Sudahlah, lepaskan aku." Bisik Elmira, Kevin melihat Elmira, lalu menyadari pandangannya tertuju ke bela
Melihat Kevin menghampiri dirinya, wanita cantik berambut pendek itu pun panik, dia melihat ke kiri, melihat ke kanan, ekspresinya seperti tidak tahu harus berbuat apa.Kevin menghampiri dia, wanita cantik berambut pendek itu tidak bisa apa-apa, hanya bisa dengan cepat membelakanginya, menghindari rasa malu.Melihat ekspresi panik wanita cantik rambut pendek itu, Kevin juga merasa tidak berdaya. Tidak mengira hanya melihat sekali, langsung sesensitif itu kepadaku, bahkan melihatku saja tidak berani, dia pasti sudahdiam-diam sering menguntit dirinya?Aduh, kita bertemu di waktu yang salah, kalau sebelum kenal dengan Elmira, kamu mungkin masih ada kesempatan, tapi sekarang sudah dekat dengan Elmira, bahkan kalau peri turun ke bumi, aku juga tidak akan memandang peri itu."Astaga, wanita cantik ini seleranya jelek sekali, bisa menyukai pecundang seperti dia?""Aku lebih bagus daripada dia, kenapa aku tidak seberuntung dia?"Pria-pria di sekitar mereka, melihat Kevin yang berpakaian tid
"Aku..." Elmira menunjuk dirinya sendiri, Maira mengajak dia untuk menjadi seorang bintang, dia merasa semuanya terasa tidak asli, dia tidak tahu harus mengatakan apa."Tunggu dulu, kartu ini sungguhan?" Kevin menarik Elmira ke belakangnya, tingkat kewaspadaannya sangat tinggi, khawatir Elmira akan ditipu.Maira menatap Kevin dengan tidak senang.Melihat mata tajam dari Maira, Kevin masih merasa bersalah, lagi pula barusan diamengatakan kata-kata yang sangat narsis."Kalau tidak percaya, kalian bisa memeriksanya di situs internet." Kata Maira. Dirinya sendiri tiba-tiba menghampiri mereka seperti itu, wajar saja mereka curiga, dia juga bisa melihat kalau Kevin itu pacar Elmira.Kevin dan Elmira mencari di internet, memang benar ada informasi tentang Dream Music, Maira memang benar manajer di perusahaan Dream Music, perusahaan Dream Music ini juga bukan perusahaan kecil, banyak bintang yang dinaungi oleh perusahaan ini."Mohon maaf, barusan aku menyinggungmu." Elmira meminta maaf kepad
"Barusan dia berkata padaku, aku diam-diam menyukai dia, aku tidak tahu keberaniannya datang dari mana, dilihat dari pakaiannya, aku sudah bekerja di dunia hiburan selama bertahun-tahun, di mataku, dia terlihat seperti orang tua."Elmira mendengar Maira mengeluh, tapi tidak marah, malah tertawa. Barusan dia juga cemas Maira sedang menatap Kevin, tidak mengira di mata Maira, Kevin hanya seperti orang tua. "Sebenarnya dia orang yang sangat baik.""Elmira, kamu hanya seorang mahasiswi, mungkin merasa dia lumayan baik, tapi setelah kamu bisa menjadi bintang terkenal, reputasi dan kekayaanmu akan berkembang pesat, dia nantinya tidak pantas denganmu lagi." Kata Maira dengan serius kepada Elmira."Nanti kita bicarakan lagi saja." Elmira tersenyum datar, meskipun kalau dirinya menjadi bintang terkenal, bisa menghasilkan uang, apakah dia bisa menghasilkan uang sebanyak keluarga Kevin?Tidak lama kemudian, mereka sampai ke perusahaan Dream Music yang ada di bengkulu, Maira menuntun Elmira ke r
"Masih ada uang untuk jalan-jalan? Aku masih ingat terakhir kali ada seseorang yang mengemis ke orang lain di depan toko." Kata Raya dengan santai sambil merapikan roknya."Raya, lihat dirimu, kenapa memangnya kalau dia pergi jalan-jalan?" Kata seorang wanita di tim pemandu sorak dengan marah.Raya sudah memberitahukan mereka, mobil mewah yang Kevin kemudikan itu milik orang lain, jadi mereka pun sudah tidak takut dengan Kevin lagi.Kevin juga tidak mengatakan apa-apa,hanya mengangkat kotak sambil berjalan ke lapangan basket, Raya dan yang lain pun mengikutinya dari belakang.Brandon, Angga, dan anggota tim basket yang lain sedang pemanasan di samping lapangan."Oh, ini pencuri 2 milyar? Satu bulan tidak kelihatan, aku mengira kamu melarikan diri." Angga mendribble bola sambil tersenyum menghampiri Kevin."Pencuri apa, kepala sekolah sudah menjelaskan semuanya, kamu tidak boleh memperlakukan orang seperti itu. " lalu tersenyum ke arah Kevin "Seharusnya kamu memanggil dia si pemilik m
"Kakak, kamu kenapa datang ke sini?" Raya tersenyum sambil menghampiri Nina sambil menggandeng tangannya."Aku datang mencari pacar." Nina tadinya datang mencari Raya, meminta tolong kepadanya untuk berbicara dengan Kevin, tapi sekarang sudah tidak perlu, Nina sudah melihat Kevin yang sedang duduk di samping lapangan basket.Kakak Raya datang mencari pacar? Oh Iya, dia pasti merasa murid kampus masih muda dan tampan, memikirkan ini pun jadi ingin mencari pacar yang lebih muda.Terpikir akan ini, para pria anggota tim basket pun tiba-tiba langsung merasa kesempatannya datang, satu-satu mencoba untuk menunjukkan sisi menarik mereka kepada Nina. Melihat Nina berjalan menghampiri mereka.Ada pria yang merapikan rambut mereka dengan keren, ada yang sengaja berpura-pura menjadi lembut, sedangkan Angga merasa dirinya berotot pun berpura-pura latihan dan mengencangkan otot yang ada di tangannya.Melihat Nina sama sekali tidak memedulikan mereka, Angga merasa Nina akan menghampiri dirinya, kes
Nina mendorong Raya dengan marah, dia menarik tangan Kevin masuk ke dalam mobil, dan mengemudikan mobilnya keluar dari wilayah kampus.Brandon menghampiri Raya untuk menghibur dia, orang lain juga memperbincangkan masalah barusan."Ternyata kakak Raya menyukai orang seperti Kevin, aduh, sungguh sayang sekali.""Kevin si pecundang itu punya apa? uang tidak ada, latar belakang keluarga juga tidak bagus, dia hanya seorang pengemis di pinggir jalan, aku rasa aku lebih baik dari dia.""Kakak Raya kalau nantinya menikah dengan Kevin, hm lihat saja, Kevin bisa menghabiskan seluruh uang miliknya. Tidak, seluruh keluarga Raya juga dalam bahaya, mereka bisa memperbolehkan sampah seperti Kevin bergabung dengan keluarga mereka..."Orang lain melihat Kevin yang diculik oleh Nina dengan aneh, mereka di dalam hati pun merasa sangat iri."Siapa bilang kakakku berkencan dengan Kevin?" Kata Raya tiba-tiba.Di kelompok orang ini, dia selalu menjadi inti utama, orang lain tidak pernah berani membicarakan
"Ayo pergi! Kita harus sampai di Istana lebih cepat." Kata Kevin yang tidak mempedulikan sarang Rani."Baik!"Di antara Rani, Bunga, Meri dan Dara, Rani dan Bunga memimpin di depan, Meri dan Dara berjalan di belakang. Dengan pantulan cahaya bulan, pemandangan di sekitarnya masih sangat jernih. Karena Kevin jalan kaki, jadi tubuh mereka bisa mengeluarkan panas, sehingga mereka tidak dingin. Setelah 1 jam lebih, mereka akhirnya bisa melihat cahaya di puncak."Tuan muda Kevin, itu adalah istana kita!" Kata Rani kepada Kevin, sambil menunjuk ke arah cahaya itu."Baik, ayo kita pergi!"Ketika Kevin semakin dekat ke Istana, mereka melihat mayat yang berserakan di tanah, ada dari organisasi lain, ada juga dari istana.Emosi keempat wanita itu juga sangat bergejolak! Mereka ingin sekali bergegas ke Istana dan menghabisi semua orang yang masuk ke istana. Ketika mereka berada sekitar 500 meter dari istana, mereka melihat banyak sekali orang di depan gerbang istana!Itu adalah orang dari organ
"Mana obatnya, cepat beri dia makan!"Teriak Kevin."Tuan muda Kevin, sudah kami berikan kepada nona Elmira." Kata Rani. Sekarang bagi Elmira, obatnya sudah tidak terlalu berguna lagi." Kevin…”Panggil Elmira dengan suara lemah."Sebenarnya…. aku tahu kamu menipuku. Penyakit aku…. aku sendiri tahu. Aku sangatbahagia, kamu bisa membawa aku datang untuk…untuk melihat pemandangan, tapi… tapi aku mungkin tidak bisa menemanimu lagi...""Tidak!" Mata Kevin penuh dengan air mata. Dia berbicara."Elmira, kamu dengarkan aku. Aku pasti akan menyembuhkanmu. Rani mengatakan di Istana ada Teratai Salju. Setelah makan Teratai Salju, penyakitmu pasti akan sembuh, percaya padaku...""Kevin…" Elmira tiba-tiba pingsan kembali."Elmira! Elmira!" Kevin terus berteriak. Setelah memastikan Elmira masih bernafas, dia langsung menyuruh Rani, Bunga untuk memegangnya. Kevin juga duduk ke atas ranjang."Elmira, kamu tidak akan mati. Kita masih belum pernah menikmati hari bahagia bersama, bagaimana kamu bi
Kevin menggendong Elmira masuk ke dalam mobil. Rani, Bunga dan Meri yang menjaga Elmira. Dara duduk di samping Kevin dan mengarahkannya.Kevin mengendarai mobilnya keluar dari Kota, dan langsung melaju ke Istana.Istana terletak di Pegunungan Puncak Emu, sekitar 2000 meter diatas permukaan laut, umumnya hanya sedikit orang yang pergi ke sana, kecuali beberapa pendaki gunung dan penjelajah. Tapi infrastrukturnya sangat hebat. Jadi bukan hanya ada jalan umum, tapi juga ada petunjuk jalan.Istana hidup di zaman modern. Tentunya semua rumah dan listrik di dalamnya itu, Istana yang membayar orang untuk memasangnya. Dengan arahan Dara, Kevin sampai di pegunungan. Pemandangan di sini berbeda dengan yang lain. Jalan dua arah yang panjang ini dikelilingi oleh gunung-gunung tinggi."Tuan muda Kevin, kematian ketua belum aku sampaikan ke istana. Kebetulan kali ini kamu juga bisa mengadakan ritual penerimaan posisi ketua di istana." Kata Meri."Sekarang semuanya tidak penting, aku hanya berhara
Melihat kondisi Elmira yang begitu lemah, keempat wanita itu merasa khawatir dan sedih!Penerbangan Kevin disiarkan di lobi bandara."Ayo kita pergi!" Kevin memapah Elmira, dan berjalan ke arah pintu masuk bersama keempat wanita. Melihat pesawat mereka terbang, seseorang keluar dari tiang lobi bandara. Dia adalah suruhan Damar yang datang memonitor Kevin. Orang ini langsung menelepon Damar"Tuan muda Damar, Kevin naik pesawat tujuan Kota! Melihat kondisi wanita itu, sepertinya sudah tidak bisa bertahan lagi!""Bagaimana dengan kondisi Kevin?" Tanya Damar."Sejak dia menyadari kondisi wanita itu, suasana hatinya terus sangat sedih! Semalam, aku melihat dia diam-diam menangis! Tapi dia juga pergi ke kediaman keluarga Zano sekali! Aku tidak tahu apa yang dibicarakannya!""Baik, bagus sekali!" Kata Damar, kemudian dia memutuskan teleponnya. Damar sedang berada di hotel. Sementara ini dia menyembunyikan Natasha di sini. Sekarang Natasha sedang berada di sampingnya, semua pembicaraan tel
"Aku merasa sangat pusing, seluruh badan lemas tidak bertenaga, kenapa bisa begini? Dokter bilang aku kena penyakit apa...." Tanya Elmira dengan suara lemas.Dia masih belum tahu kondisi dirinya. Melihat Elmira yang lemah ini, hati Kevin seperti ditusuk-tusuk."Tidak apa-apa." Kevin langsung memegang tangan Elmira. Sambil tersenyum dia berbicara“Dokter bilang kamu masuk angin yang sangat parah, jadi perlu istirahat di rumah sakit 2 hari. Kamu pasti akan sembuh!""Ooiya, baguslah kalau begitu." Elmira tersenyum datar, seperti krisan berwarna putih. Dia melanjutkan."Aku pikir Natasha sebentar lagi akan membawakan sup untukku. Mungkin setelah makan supnya, aku akan sembuh lebih cepat."Mendengar Elmira masih menganggap Natasha teman baik, Kevin sangat sakit hati. Tapi sekarang dia juga tidak boleh memberitahu Elmira faktanya.Rani dan ketiga perempuan itu juga terlihat sangat marah. Tapi mereka juga tidak berani mengatakan apapun karena takut membuat Elmira lebih parah."Aku lelah,
" Kevin, cepat berdiri!" Zano langsung menyuruh Kevin berdiri. Dia mengerutkan keningnya dan berbicara."Kamu adalah penyelamat keluargaku, jangan berlutut kepadaku. Muncul masalah seperti ini, aku tahu hatimu lebih sakit dari siapapun!" "Bagaimana dengan kondisis Elmira sekarang?" Tanya Zano. Ini adalah pertanyaan yang paling ingin dia tahu."Di tubuhnya terdapat banyak unsur racun, semua rumah sakit bilang jika Elmira sudah… sudah tidak mungkin hidup lagi. Sekarang Elmira dirawat di Rumah Sakit. Rumah Sakit sementara bisa mempertahankan nyawa Elmira. Tapi mereka juga tidak yakin 100%!""Ahh…"Setelah mendengar penjelasan Kevin, dada Zano langsung terasa sakit, dia tidak bisa berdiri tegak dan hampir saja terjatuh. Untung langsung ditangkap oleh Anjas."Ayah, bagaimana denganmu?" Tanya Anjas sambil menatap ayahnya dengan khawatir. Melihat ekspresi ayahnya membaik, dia mengeluarkan ponsel dan membuka satu foto."Ini adalah hasil pengecekan Elmira."Zano langsung mengambil dan memb
"Ooh, aku baru ingat. Elmira terluka, dia sekarang seharusnya minum sup untuk menguatkan diri!" Kata Natasha yang berusaha menutupinya. Sambil berbicara, dia membawakan supnya ke depan Elmira, dan berbicara.“Elmira, ini adalah sup tahu jamur yang aku masak, masih segar sekali. Kamu coba dulu!""Aku sudah minum, memang enak sekali!" Kevin mendekat, mangkoknya sudah kosong."Baik..." Elmira berbicara sambil menerima mangkoknya."Elmira jangan minum, tidak baik menerima sesuatu dari orang lain. Kita juga tidak tahu dia punya maksud apa!" Rani menarik tangan Elmira."Rani, jika kamu berbicara seperti itu lagi, aku akan benar-benar marah. Natasha adalah teman baikku, dia tidak akan mencelakakanku!"Elmira berbicara kepada Rani.Selesai berbicara, Elmira menerima mangkok dari tangan Natasha, dan langsung meminumnya."Natasha, sup yang kamu masak sangat enak! jika kamu buka restoran, restoran lain pasti akan bangkrut!" Canda Elmira."Iya." Natasha tersenyum kepada Elmira. Dia juga mel
"Tuan muda Damar, aku melakukan banyak hal jahat untukmu. Kamu harus memberikan kompensasi sebanyak mungkin kepadaku, jangan sampai membiarkan aku menderita sedikitpun."Kata Natasha dengan serius sambil menatap Damar."Baik, aku berjanji denganmu. Aku Damar selalu menepati janji, kamu pasti akan menjadi nyonya dari Keluarga besarku!" Damar lalu berdiri dan berjalan ke belakangnya. Dia mendekatkan wajah ke bahunya, sambil berbicara."Sayangku, sudah selesai makan? Kalau sudah, ayo kita ke atas dan nikmati kehidupan surgawi kita!"Natasha tersenyum, dia lalu berdiri dan bersandar di bahu Damar. Mereka berdua berjalan ke lantai dua.Keesokan harinya, Kevin libur hari ini, dia jalan-jalan di lingkungan kampusnya. Dia sampai di lapangan, lapangannya penuh dengan orang-orang. Ada yang bermain basket, ada yang main bulu tangkis. Di landasan lari lapangan, ada beberapa kelas yang sedang berolahraga. Kevin melihatnya, salah satu kelasnya itu adalah kelas Elmira.Saat ini, Elmira sedang berdi
Natasha menelepon Damar dan menanyakan tentang apa yang terjadi dengan Tora. Dia baru tahu ternyata Damar menyuruh orang menghajarnya sampai masuk rumah sakit. Alasannya karena Tora bersikap tidak sopan kepada Damar di depan Kediaman keluarga. Natasha memanggil mobil dan bergegas ke rumah sakit.Kevin membeli beberapa hadiah di depan rumah sakit terlebih dahulu. Setelah sampai di depan kamar Tora, dia mendorong pintunya dan berbicara."Kakak Tora, aku datang menjengukmu!"Kevin terkejut melihat pemandangan di kamar rawat inap. Natasha sedang berada di kamarnya dan duduk di samping ranjang Tora."Kenapa kamu bisa ke sini?" Kata Kevin yang penasaran.."Oh, aku mendengar satpam lain bilang bahwa kamu punya seorang teman sesama satpam yang masuk rumah sakit, jadi aku datang menjenguknya. Ternyata hari ini kamu juga datang." Kata Natasha sambil tersenyum." Kevin, hari ini terima kasih nona Natasha.Adikku pergi ke sekolah, jadi tidak ada yang menjagaku. Nona Natasha mengambilkan makanan