Share

87 Pelukan yang tidak pada Tempatnya

Deo mengambil parfum dan menyemprotnya sedikit di beberapa area tertentu, setelah itu dia menata rambutnya sedikit tanpa perlu banyak sentuhan lagi.

“Kita pake taksi online aja Ver,” usul Deo ketika dia dan Veren sudah turun di lantai bawah.

“Emang lo ke sini naik apa?” tanya Veren.

“Motor sih, tapi entar rambut lo ketiup angin jadi berantakan,” jawab Deo. “Percuma lo dandan dua jam kalo ujung-ujung diberantakin angin.”

“Serah elo aja.” Veren mengangkat bahunya.

Mama Veren berjalan menghampiri saat Deo sedang memesan taksi online melalui aplikasi di ponselnya.

“Nah, sekali-kali kamu tampil kayak perempuan gini kan enak lihatnya,” komentar mama senang.

“Aku biarpun pake sarung tetep aja namanya perempuan,” sahut Veren. “Mama ada-ada aja.”

“Maksud mama jangan pake celana jins terus,” saran mama. “Kalo gini kan kamu sama Deo jadi tambah serasi.”

“Ma, aku sama Deo kan mau cer ....”

“Makasih Ma,” potong Deo sebelum Veren selesai menyebut kata cerai. “Aku izin bawa Veren pergi mak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status