Share

89 Gugatan Cerai

“Lo kapan sembuhnya kalo kek gini terus?” sahut Deo mangkel. “Keras amat jadi orang?”

“Bodo,” balas Veren. “Daripada lo, lembek kayak kerupuk kena aer.”

“Lo ngatain gue lembek?” kata Deo tidak terima. “Elo gelut sama gue juga bakalan gue yang menang. Mau bukti?”

Veren tidak menjawab karena perasaan mual mulai menguasai perutnya lagi.

“Lo jauh-jauh dulu deh sana,” usirnya. “Tambah pusing gue denger ocehan lo.”

Deo menggeleng-gelengkan kepalanya, malam ini adalah malam Minggu tersial dalam hidupnya. Semua hanya karena dia salah memeluk orang.

“Udah enakan?” tanya Deo setelah mereka duduk beberapa saat lamanya. “Pulang yuk?”

“Lo duluan aja,” jawab Veren datar.

“Lo ‘napa sih Ver, sengak mulu sama gue dari tadi?” protes Deo. “Lo PMS? Minum obat sono, jangan bisanya cuma senewen sama orang.”

Mendengar Deo mengomel, Veren jadi meradang lagi.

“Gimana gue nggak senewen? Gue kan udah bilang kalo gue nggak mau ikut tapi lo tetep aja maksa,” sengitnya. “Sampe sana ternyata lo cuma mau p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status