Share

๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ

"Kuharap Mas Arsya mengerti maksud Kakak. Dan tidak memaksa untuk pergi dari rumah ini." Kataku saat mengantar Kak Shaka dan Qiara ke depan.

"Dia pasti mengerti. Meski keras namun jiwa pebisnisnya kuat. Dia pasti tidak akan melepaskan peluang untuk mendapatkan kontrak itu."

Aku mengangguk dan tersenyum pada sosok pria didepanku ini. Dia yang paling tahu seperti apa kakaknya itu.

"Semalam Kakak sudah bicara sama Mas Zamar untuk kemungkinan menitipkan Qiara beberapa hari saat kita ke pergi. Tapi cobalah untuk merundingkannya dulu dengan Aska." Kak Shaka mengelus kepala Qiara. "Seandainya sudah libur sekolah kita akan membawanya."

Kembali aku menganggukkan kepalaku. Mengerti maksudnya.

"Ya sudah aku berangkat dulu, baik-baik di rumah. Kalau ada apa-apa telpon," pamitnya.

"Iya, Kak. Hati-hati." Aku mencium punggung tangan suamiku itu. Tak lupa menyalami Qiara juga.

"Assalamu'alaikum." Kompak Kak Shaka dan Qiara sebelum masuk mobil.

Setelah menikah Kak Shaka lebih sering membawa mob
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status