Share

Bab. 7

Author: Fitri Linda
last update Huling Na-update: 2025-01-21 17:59:32

Masih Pov. Reza

"Halo sayang kamu dimana?" Aku menelpon Nirma.

"Ini aku lagi bete dirumah, ada apa?" Tanya Nirma.

"Kita keluar yu.." Ajakku.

"Kemana?" Tanya Nirma.

"Ke cafe. Temanin aku ngopi." Jawabku.

"Kalau kamu ngopi terus aku ngapai?" Tanyanya dengan nada.bercanda khasnya.

"Ya kalau kamu mau liat aku aja ngak apa-apa, tapi kalau kamu mau minum juga itu lebih baik." Jawabku.

"Ya sudah aku siap-siap dulu ya, jemput aku ya mas." Timbal Nirma.

"Oke, tunggu ya aku kesitu sekarang juga." Tukasku.

"Oke aku tunggu." Jawabnya sebelum menutup telepon.

Kemudian aku segera mengeluarkan mobil lalu pergi menemui Nirma, aku akan menjemput dia dirumahnya. Begitu aku sampai di depan rumah Nirma, dia sudah menunggu disana dan kamipun langsung pergi menuju cafe seperti yang sudah kami janjikan sebelumnya.

Di perjalanan aku hanya diam saja, begitupun dengan Nirma dia hanya sesekali berdehem. Mungkin ia bermaksud untuk memancingku supaya aku buka suara lebih dahulu namun aku tetap diam. Karena aku masih bingung, bagaimana sebaiknya. Apakah aku harus bercerita pada Nirma perihal rumah tanggaku ataukah aku simpan saja dan mencoba lari dengan bersenang-senang dengannya.

Hingga tibalah kami di cafe tujuan kami tersebut, aku meminta Nirma untuk memesankan kopi untuk kami. Sementara itu aku berjalan menuju kursi paling belakang karena lebih dekat dengan pendingin ruangan.

Tak lama setelah aku duduk, Nirma menyusulku dengan membawa sebuah nampan dengan dua gelas kopi diatasnya. Lalu dengan senyum yang merekah Nirma menaruh kedua gelas kopi tersebut keatas meja dan kemudian menarik sebuah kursi yang tepat berada di seberang kursiku sehingga kini kami berhadapan.

Dia menatapku lekat, sebuah tatapan yang sulit untuk kuartikan.

"Ada apa mas? mengapa sejak tadi diam saja?" Nirma bertanya padaku mungkin ia sudah tidak tahan melihatku hanya diam saja sejak tadi.

"Ah, tidak ada apa-apa." Jawabku.

Lalu pandanganku menerawang jauh keluar. Aku kini berpikir mungkin sebaiknya aku bercerita saja pada Nirma, sehingga bisa mengurangi sedikit saja beban didadaku.

"Mas yakin sedang tidak ada masalah?" Nirma menyelidik.

Aku hanya menanggapinya dengan senyuman getir dan kemudian mengangguk lalu menatapnya dalam-dalam dan dari sinar matanya aku yakin ada sebuah kebahagiaan disana yang masih tersimpan untukku. 

"Ya, sebenarnya aku sedang kacau sekarang." Aku diam sejenak dan menghela napas dalam-dalam baru kemudian melanjutkan ucapanku.

"Lastri pergi dari rumah dan membawa ketiga anak kami." Lanjutku.

"Mereka pergi kemana?" Tanya Nirma.

"Aku tidak akan seperti ini jika aku sudah tahu mereka pergi kemana. Tapi yang membuat aku bingung ialah mereka pergi entah kemana." Jawabku.

"Mungkin sebentar lagi mereka pulang ataukah paling tidak besok." Selah Nirma.

"Tidak. Mereka pergi ketempat yang jauh dan mungkin tidak akan kembali lagi."Sanggahku.

"Bagaimana mas bisa tahu?" Nirma kembali bertanya.

"Baiklah Nir, aku akan bercerita padamu. Tadi siang aku sempat marah dan emosiku memuncak pada Lastri sehingga membuatku pergi keluar rumah. Aku pulang setelah sore hari. Dan ketika aku pulang, aku mendapati Lastri dan anak-anak sudah tidak ada lagi dirumah. Aku masuk kekamar. Dan di kamar aku menemukan sepucuk surat dari Lastri. Di surat itu ia mengatakan bahwa dia dan anak-anak sudah pergi jauh keluar kota. Dan tidak hanya itu, Lastri juga meninggalkan sebuah berkas salinan pengajuan perceraian kami dari pengadilan." Aku diam tak mampu lagi melanjutkan ceritaku. Dadaku terasa sesak.

"Ya sudahlah, tak perlu terlalu dalam memikirkan mereka. Ada aku disini mas. Aku akan selalu ada untuk mu." Nirma mengenggam tanganku seolah meyakinkanku akan ucapannya itu.

"Temani aku Nir, aku butuh kamu." Aku membalas genggaman tangannya.

Lama kami berbincang sambil sesekali menyeruput kopi. Hatiku sudah terasa jauh berbeda dengan sebelumnya. Kini aku merasa semakin lega dan lupa akan permaslahan keluargaku dengan Lastri.

***

"Mas ini sudah malam apa kita belum mau pulang? Karena sebentar lagi cafe ini akan tutup." Nirma bertanya padaku.

"Apa kamu mau ikut aku pulang?" Aku balik bertanya pada Nirma.

Nirma tersenyum sambil menggelengkan kepalanya, ia menolak ajakanku utuk ikut pulang denganku.

"Baiklah ayo kita pulang." Aku bangun dari dudukku dan pergi keluar bersama Nirma setelah sebelumnya kami terlebih dahulu membayar kopi yang tadi kami minum.

Aku terlebih dahulu mengantar Nirma pulang ke rumahnya dan barulah kemudian aku mengarahkan mobilku menuju ke arah rumahku. Sesampainya aku dirumah suasana rumah yang sepi membuatku sedikit merasa aneh.

Aku berusaha untuk mengusir rasa yang tak biasa ini. Ini barulah hari pertama dan untuk selanjutnya akan selalu seperti ini. Tidak ada lagi sambutan dari Lastri dan rengekan dari anak-anak yang biasanya selalu membuatku kesal. Ku katakan pada diriku bahwa aku tak butuh kehadiran mereka lagi disini jadi tidak ada yang perlu untuk aku sesalkan.

Bukankah ini sebenarnya sudah lama aku inginkan, yaitu hidup tenang tanpa terganggu oleh kebisingan Lastri dan anak-anaknya. Maka biarlah mereka pergi dan aku akan menikmati kesendirianku ini menjadi seauatu yang indah untuk diriku.

Aku masuk kedalam rumah, istirahat sebentar lalu mandi kemudian setelah itu aku pergi kekamar lalu berbaring di tempat tidurku dan tidak lama setelah itu aku pun terlelap.

Pukul lima pagi alarm ku berdering, sebenarnya aku masih malas untuk bangun tapi ku paksakan saja. Kemarin aku sudah tidak kekantor jadi hari ini aku harus kerja. Banyak agenda yang harus ku selesaikan hari ini demi kemajuan perusahaanku kedepannya.

Bersambung...

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Kaugnay na kabanata

  • Mantan Suamiku Tak Tahu Aku CEO   Bab. 8

    "Emmm... Kalau menurutku sebaiknya besok mas hadir saja ke persidangan untuk selanjutnya nanti kita lihat dulu keadaan nantinya mas." Jawab Nirma."Oh, begitu baiklah aku terima usul kamu sayang." Aku mengelus kepalanya."Oh ya mas, emmm.. uang belanjaku udah tipis nih kapan kamu mau transfer mas?" Nirma mengalihkan pembicaraan kami."Kalau masalah itu kapan saja kamu mau bisa aku lakukan." Sejenak aku melirik kearahnya dan tersenyum tipis."Kalau begitu transfer sekarang donk mas." Nirma sedikit merengek manja dilenganku.Kemudian aku langsung mengambil ponselku dan membuka aplikasi Banking milikku lalu tanpa menunggu lama aku langsung menstranfer kerekening milik Nirma yang memang sudah ada pada kontak di akun Banking-ku karena sebelumnya aku sudah sering melakukan transfer ke rekening Nirma.Bagiku memberi uang belanja untuk Nirma bukanlah sebuah masalah, karena aku sangat membutuhkan kehadiriannya. Nirma adalah sesuatu yang penting bagiku daripada uang. Toh uang bisa aku dapatkan

    Huling Na-update : 2025-01-22
  • Mantan Suamiku Tak Tahu Aku CEO   Bab. 9

    Dengan senang hati aku menemani Nirma berbelanja kebutuhan hariannya. Aku kagum padanya ia begitu lihai dalam memilih produk-produk kecantikan. Skincare yang Nirma gunakan adalah merk Skincare ternama tentunya dengan harga yang tidak abal-abal, pantas saja jika ia sangat mempesona jika perawatan tubuhnya saja membutuhkan uang puluhan juta.Begitupun dengan berbelanja pakaian, Nirma juga sangat pandai dalam memilih pakian yang serasi untuk tubuhnya. Nirma juga tidak membeli hanya satu atau dua pakaian tapi sangat banyak. Dan dengan bahan dan kualitas diatas rata-rata. Duh Lastri, kamu tidak akan ada apa-apanya jika dibandingkan dengan Nirma. Kamu jika membeli pakaian hanya membeli daster itu juga paling cuma sehelai dua helai dan bahannya juga tentu dibawah standar pakaian Nirma. Lalu kamu akan memakainya selama berbulan-bulan dan bahakan bertahun-tahun. Uh.. Sangat memalukan sekali memiliki isteri sepertimu Lastri."Nah, mas uang yang kemaren kamu transfer sudah habis nih. Kamu lihat

    Huling Na-update : 2025-02-25
  • Mantan Suamiku Tak Tahu Aku CEO   Bab. 10

    Pov. LastriBaiklah para reader tersayang, yuk kita kembali menengok sejenak kehidupan Lastri dan anak-anaknya, selamat membaca..***Angin malam berdesir menyapa dengan kesejukan yang berbeda dengan kesejukan yang ada metika masih siang. Ku lirik jam di dinding sudah menunjukan pukul 21.15, dan ketiga anakku semua sudah ku pastikan terlelap dalam tidur mereka.Aku bergegas menuju kedapur menyiapkan segala bahan dan alat-alat yang akan kugunakan untuk membuat konten chanel youtube-ku.Malam ini aku akan membuat konten tentang memasak gulai kepala kakap. Tadi sore aku sudah kepasar membeli seekor ikan kakap berukuran sedang, bagian lain sudah aku masak untuk lauk kami makan tadi, sedangkan kepalanya senghaja aku pisahkan karena untuk kujadikan sebagai bahan pembuatan konten malam ini.Aku memastikan bahwa semua bahan dan bumbu sudah siap, lalu menaruh masing-masing kedalam wadah dan menata tampilan sedemikian rupa sehingga akan nampak menarik. Kemudian aku juga mengcek alat yang akan k

    Huling Na-update : 2025-02-27
  • Mantan Suamiku Tak Tahu Aku CEO   Bab. 11

    Pov. LastriBaiklah reader, kita masih berada di kehidupan Lastri dengan ketiga anaknya ya, oke kita lanjut yuk ceritanya. Happy reading..***Hari ini pekerjaan rumahku terasa sedikit ringan karena sudah ada Rina yang membantuku mengurus keperluan anak-anak. Setelah Risa dan Rio kuantar kesekolah aku pulang sebentar beres-beres rumah lalu pergi untuk menjemput ART baruku satu lagi.Kali ini Nina tidak kubawa karen sudah ada Rina yang mengurusnya dirumah. Aku pergi sendiri, masih dengan menggunakan taxi. Semoga saja dalam waktu dekat aku akan bisa membeli mobil sendiri. Amiin ya Allah...!Masih ditempat agensi yang kemarin, dan aku kembali bertemu dengan Bu Wita. Lalu Bu Wita memanggil seseorang dan kembali mengenalkannya kepadaku. Dia juga sudah ku interview melalui telepon beberapa hari yang lalu akan tetapi Bu Wita kembali memintaku untuk menginterviewnya secara langsung sekarang.Dan ternyata namanya adalah Santi, dia berasal dari Magelang. Meski umurnya lima tahun diatasku akan t

    Huling Na-update : 2025-02-28
  • Mantan Suamiku Tak Tahu Aku CEO   Bab. 12

    Oke.. Oke.. Sekarang kita kembali kepada kehidupan Reza dulu ya..Pov. RezaNirma menarik tanganku untuk menemaninya melantai, aku menuruti saja permintaanya. Dan saat kami sedang melantai tiba-tiba datang seorang peria menghampiri kami."Oh, jadi dia gundik barumu Nir?" Ucap peria kepada Nirma itu disela-sela musik yang mengalun.Kemudian peria itu menatapku dengan tatapan seperti mengejek, sehingga membuat darahku berdesir naik hingga ke ubun-ubun."Hai bung.. Selamat ya, kamu sudah mengenal Nirma, selamat bersenang-senang dineraka. Hahaaha.." Peria itu berkata sambil menepuk punggungku lalu pergi.Peria itu sekali lagi membuatku semakin emosi hingga aku berniat untuk menghantamnya dengan tinjuku, tapi Nirma menghalangi."Siapa dia?" Tanyaku penuh emosi kepada Nirma."Iblis dari neraka." Jawab Nirma juga dengan nada emosi."Akan ku habisi dia !" Pekikku."Tak perlu. Biarkan saja sebentar lagi dia akan hangus dengan sendirinya." Nirma mencegahku.Aku menghentikan langkahku. Dan menc

    Huling Na-update : 2025-02-28
  • Mantan Suamiku Tak Tahu Aku CEO   Bab. 13

    Pov. PenulisReza sangat merasa kesal atas pertanyaan tamunya tersebut yang menanyakan keberadaan Lastri dan ketiga anaknya. Menurut Reza seharusnya orang-orang itu tidak lagi menyebut nama Lastri dihadapannya. Karena baginya pernikahan dengan Nirma adalah sesuatu yang tidak boleh terusik.Namun Reza mampu menepis kekesalannya itu,sehingga ia bisa kembali menikmati kebahagiaannya dengan Nirma. Sang pujaan hatinya. Pernikahan dengan Nirma adalah sesuatu yang sudah sejak lama ia idam-idamkan. Namun dimata para tetangga perbuatan Reza ini sama sekali tidak ada yang mendukungnya. Karena sejatinya orang-orang di lingkungan tempat mereka tinggal semua tahu seperti apa kemelut yang ada dalam rumah tangga Reza hingga isteri dan ketiga anaknya memilih untuk pergi meninggalkannya. Meski tak ada yangvtahu pasti dimana Lastri dan anak-anaknya kini berada namun mereka semua mendukung sepenuhnya keputusan Lastri untuk lergi meninggalkan Reza.Bagaimana setiap hari orang-orang di lingkungan tempat

    Huling Na-update : 2025-03-05
  • Mantan Suamiku Tak Tahu Aku CEO   Bab. 14

    "Mas, bangun dong sana kerja." Suara Nirma membangunkan dari tidur lelapku." masih ngantuk sayang." Jawabku malas."Bangun dong mas, gimana kamu akan membangun kembali perusahaanmu yang bangkrut itu kalau kamu malas-malasan seperti ini." Celoteh Nirma kembali.Namun bukan itu yang memaksaku untuk membuka mata yang sebenarnya masih sangat berat ini karena kantuk masih menggelayut di kedua kelopakataku. Akan tetapi aroma harum khas tubuh Nirma benar-benar mampu membangunkan mataku dan mengusir kantukku.Sejenak aku terduduk ditepian ranjang, aku menghela nafas panjang sebelum beranjak untuk mandi. Aku teringat akan perusahaanku yang perlahan mengalami kebangkrutan. Aku teringat bagaimana dulu aku membangun usaha dari kecil-kecilan hingga berkembang pesat hingga menjadi sebuah perusahaan besar.Ketika aku mengenal Nirma, aku sedang berada di puncak kejayaanku. Kami menjalin hubungan terlarang. Ya, benar hubungan terlarang. Karena kala itu aku berstatus sebagai seorang suami dan ayah dar

    Huling Na-update : 2025-03-19
  • Mantan Suamiku Tak Tahu Aku CEO   Bab. 1

    "Las, Lastri..! Sapan untukku mana?" Pagi-pagi aku dibikin kesel dengan sikap Lastri yang kurang cekatan dalam melayani keperluanku. "Iya mas, tunggu dulu sebentar ini aku sedang mengganti popok Nina." Terdengar sahutan Lastri dari arah kamar. Aku yang sudah duduk menghadap meja makan menghela napas panjang karena semakin panas saja rasanya dadaku seperti ingin segera kuledakkan marah yang menyesakan detak jantungku. Kesal dengan sikap.Lastri aku segera bangkit dan melangkah menuju ruang keluarga dimana Risa dan Rio sedang bermain dengan peralatan sekolah mereka. "Hei, kalian berdua ayo cepat lagi pakai sepatu atau kalau tidak papa tinggal dan kalian berangkat sekolah dengan ojek saja." Aku beekata tegas pada kedua anak itu. "Iya Pa." Jawab mereka hampir bersamaan. Eh, tapi mana juga sepatu kerjaku. Aduh, Lastri kamu benar-benar bikin aku kesal. Sarapan belum kamu siapkan, sepatu kerjaku juga belum. Ngapain saja sih kamu bangun subuh-subuh. Aku menggerutu. "Maaf mas aku tadi me

    Huling Na-update : 2025-01-19

Pinakabagong kabanata

  • Mantan Suamiku Tak Tahu Aku CEO   Bab. 14

    "Mas, bangun dong sana kerja." Suara Nirma membangunkan dari tidur lelapku." masih ngantuk sayang." Jawabku malas."Bangun dong mas, gimana kamu akan membangun kembali perusahaanmu yang bangkrut itu kalau kamu malas-malasan seperti ini." Celoteh Nirma kembali.Namun bukan itu yang memaksaku untuk membuka mata yang sebenarnya masih sangat berat ini karena kantuk masih menggelayut di kedua kelopakataku. Akan tetapi aroma harum khas tubuh Nirma benar-benar mampu membangunkan mataku dan mengusir kantukku.Sejenak aku terduduk ditepian ranjang, aku menghela nafas panjang sebelum beranjak untuk mandi. Aku teringat akan perusahaanku yang perlahan mengalami kebangkrutan. Aku teringat bagaimana dulu aku membangun usaha dari kecil-kecilan hingga berkembang pesat hingga menjadi sebuah perusahaan besar.Ketika aku mengenal Nirma, aku sedang berada di puncak kejayaanku. Kami menjalin hubungan terlarang. Ya, benar hubungan terlarang. Karena kala itu aku berstatus sebagai seorang suami dan ayah dar

  • Mantan Suamiku Tak Tahu Aku CEO   Bab. 13

    Pov. PenulisReza sangat merasa kesal atas pertanyaan tamunya tersebut yang menanyakan keberadaan Lastri dan ketiga anaknya. Menurut Reza seharusnya orang-orang itu tidak lagi menyebut nama Lastri dihadapannya. Karena baginya pernikahan dengan Nirma adalah sesuatu yang tidak boleh terusik.Namun Reza mampu menepis kekesalannya itu,sehingga ia bisa kembali menikmati kebahagiaannya dengan Nirma. Sang pujaan hatinya. Pernikahan dengan Nirma adalah sesuatu yang sudah sejak lama ia idam-idamkan. Namun dimata para tetangga perbuatan Reza ini sama sekali tidak ada yang mendukungnya. Karena sejatinya orang-orang di lingkungan tempat mereka tinggal semua tahu seperti apa kemelut yang ada dalam rumah tangga Reza hingga isteri dan ketiga anaknya memilih untuk pergi meninggalkannya. Meski tak ada yangvtahu pasti dimana Lastri dan anak-anaknya kini berada namun mereka semua mendukung sepenuhnya keputusan Lastri untuk lergi meninggalkan Reza.Bagaimana setiap hari orang-orang di lingkungan tempat

  • Mantan Suamiku Tak Tahu Aku CEO   Bab. 12

    Oke.. Oke.. Sekarang kita kembali kepada kehidupan Reza dulu ya..Pov. RezaNirma menarik tanganku untuk menemaninya melantai, aku menuruti saja permintaanya. Dan saat kami sedang melantai tiba-tiba datang seorang peria menghampiri kami."Oh, jadi dia gundik barumu Nir?" Ucap peria kepada Nirma itu disela-sela musik yang mengalun.Kemudian peria itu menatapku dengan tatapan seperti mengejek, sehingga membuat darahku berdesir naik hingga ke ubun-ubun."Hai bung.. Selamat ya, kamu sudah mengenal Nirma, selamat bersenang-senang dineraka. Hahaaha.." Peria itu berkata sambil menepuk punggungku lalu pergi.Peria itu sekali lagi membuatku semakin emosi hingga aku berniat untuk menghantamnya dengan tinjuku, tapi Nirma menghalangi."Siapa dia?" Tanyaku penuh emosi kepada Nirma."Iblis dari neraka." Jawab Nirma juga dengan nada emosi."Akan ku habisi dia !" Pekikku."Tak perlu. Biarkan saja sebentar lagi dia akan hangus dengan sendirinya." Nirma mencegahku.Aku menghentikan langkahku. Dan menc

  • Mantan Suamiku Tak Tahu Aku CEO   Bab. 11

    Pov. LastriBaiklah reader, kita masih berada di kehidupan Lastri dengan ketiga anaknya ya, oke kita lanjut yuk ceritanya. Happy reading..***Hari ini pekerjaan rumahku terasa sedikit ringan karena sudah ada Rina yang membantuku mengurus keperluan anak-anak. Setelah Risa dan Rio kuantar kesekolah aku pulang sebentar beres-beres rumah lalu pergi untuk menjemput ART baruku satu lagi.Kali ini Nina tidak kubawa karen sudah ada Rina yang mengurusnya dirumah. Aku pergi sendiri, masih dengan menggunakan taxi. Semoga saja dalam waktu dekat aku akan bisa membeli mobil sendiri. Amiin ya Allah...!Masih ditempat agensi yang kemarin, dan aku kembali bertemu dengan Bu Wita. Lalu Bu Wita memanggil seseorang dan kembali mengenalkannya kepadaku. Dia juga sudah ku interview melalui telepon beberapa hari yang lalu akan tetapi Bu Wita kembali memintaku untuk menginterviewnya secara langsung sekarang.Dan ternyata namanya adalah Santi, dia berasal dari Magelang. Meski umurnya lima tahun diatasku akan t

  • Mantan Suamiku Tak Tahu Aku CEO   Bab. 10

    Pov. LastriBaiklah para reader tersayang, yuk kita kembali menengok sejenak kehidupan Lastri dan anak-anaknya, selamat membaca..***Angin malam berdesir menyapa dengan kesejukan yang berbeda dengan kesejukan yang ada metika masih siang. Ku lirik jam di dinding sudah menunjukan pukul 21.15, dan ketiga anakku semua sudah ku pastikan terlelap dalam tidur mereka.Aku bergegas menuju kedapur menyiapkan segala bahan dan alat-alat yang akan kugunakan untuk membuat konten chanel youtube-ku.Malam ini aku akan membuat konten tentang memasak gulai kepala kakap. Tadi sore aku sudah kepasar membeli seekor ikan kakap berukuran sedang, bagian lain sudah aku masak untuk lauk kami makan tadi, sedangkan kepalanya senghaja aku pisahkan karena untuk kujadikan sebagai bahan pembuatan konten malam ini.Aku memastikan bahwa semua bahan dan bumbu sudah siap, lalu menaruh masing-masing kedalam wadah dan menata tampilan sedemikian rupa sehingga akan nampak menarik. Kemudian aku juga mengcek alat yang akan k

  • Mantan Suamiku Tak Tahu Aku CEO   Bab. 9

    Dengan senang hati aku menemani Nirma berbelanja kebutuhan hariannya. Aku kagum padanya ia begitu lihai dalam memilih produk-produk kecantikan. Skincare yang Nirma gunakan adalah merk Skincare ternama tentunya dengan harga yang tidak abal-abal, pantas saja jika ia sangat mempesona jika perawatan tubuhnya saja membutuhkan uang puluhan juta.Begitupun dengan berbelanja pakaian, Nirma juga sangat pandai dalam memilih pakian yang serasi untuk tubuhnya. Nirma juga tidak membeli hanya satu atau dua pakaian tapi sangat banyak. Dan dengan bahan dan kualitas diatas rata-rata. Duh Lastri, kamu tidak akan ada apa-apanya jika dibandingkan dengan Nirma. Kamu jika membeli pakaian hanya membeli daster itu juga paling cuma sehelai dua helai dan bahannya juga tentu dibawah standar pakaian Nirma. Lalu kamu akan memakainya selama berbulan-bulan dan bahakan bertahun-tahun. Uh.. Sangat memalukan sekali memiliki isteri sepertimu Lastri."Nah, mas uang yang kemaren kamu transfer sudah habis nih. Kamu lihat

  • Mantan Suamiku Tak Tahu Aku CEO   Bab. 8

    "Emmm... Kalau menurutku sebaiknya besok mas hadir saja ke persidangan untuk selanjutnya nanti kita lihat dulu keadaan nantinya mas." Jawab Nirma."Oh, begitu baiklah aku terima usul kamu sayang." Aku mengelus kepalanya."Oh ya mas, emmm.. uang belanjaku udah tipis nih kapan kamu mau transfer mas?" Nirma mengalihkan pembicaraan kami."Kalau masalah itu kapan saja kamu mau bisa aku lakukan." Sejenak aku melirik kearahnya dan tersenyum tipis."Kalau begitu transfer sekarang donk mas." Nirma sedikit merengek manja dilenganku.Kemudian aku langsung mengambil ponselku dan membuka aplikasi Banking milikku lalu tanpa menunggu lama aku langsung menstranfer kerekening milik Nirma yang memang sudah ada pada kontak di akun Banking-ku karena sebelumnya aku sudah sering melakukan transfer ke rekening Nirma.Bagiku memberi uang belanja untuk Nirma bukanlah sebuah masalah, karena aku sangat membutuhkan kehadiriannya. Nirma adalah sesuatu yang penting bagiku daripada uang. Toh uang bisa aku dapatkan

  • Mantan Suamiku Tak Tahu Aku CEO   Bab. 7

    Masih Pov. Reza"Halo sayang kamu dimana?" Aku menelpon Nirma."Ini aku lagi bete dirumah, ada apa?" Tanya Nirma."Kita keluar yu.." Ajakku."Kemana?" Tanya Nirma."Ke cafe. Temanin aku ngopi." Jawabku."Kalau kamu ngopi terus aku ngapai?" Tanyanya dengan nada.bercanda khasnya."Ya kalau kamu mau liat aku aja ngak apa-apa, tapi kalau kamu mau minum juga itu lebih baik." Jawabku."Ya sudah aku siap-siap dulu ya, jemput aku ya mas." Timbal Nirma."Oke, tunggu ya aku kesitu sekarang juga." Tukasku."Oke aku tunggu." Jawabnya sebelum menutup telepon.Kemudian aku segera mengeluarkan mobil lalu pergi menemui Nirma, aku akan menjemput dia dirumahnya. Begitu aku sampai di depan rumah Nirma, dia sudah menunggu disana dan kamipun langsung pergi menuju cafe seperti yang sudah kami janjikan sebelumnya.Di perjalanan aku hanya diam saja, begitupun dengan Nirma dia hanya sesekali berdehem. Mungkin ia bermaksud untuk memancingku supaya aku buka suara lebih dahulu namun aku tetap diam. Karena aku ma

  • Mantan Suamiku Tak Tahu Aku CEO   Bab. 6

    Baiklah, kita tinggalkan dulu tentang Lastri dan anak-anaknya. Karena Tuhan pasti akan selalu melindungi mereka. Sebab Lastri bukanlah wanita lemah selemah penilaian yang diberikan oleh suaminya. Dia wanita hebat dan kuat. Sekarang kita tengok lagi bagaimana kehidupan Reza selanjutnya setelah di tinggalkan oleh anak-anak dan juga isterinya.Pov. RezaJantungku seolah berhenti berdetak untuk beberapa saat lamanya setelah membaca isi surat yang di tinggalkan Lastri. Lastri pergi dan dia membawa ketiga anak kami. Kemana mereka? Entahlah perasaanku untuk saat ini tak menentu. Aku sedih, kecewa, takut, khawatir, tapi juga lega dan juga menyesal.Aku mengurungkan niatku untuk mandi, lalu aku pergi kedapur. Entah mengapa tanpa komando tanganku menyentuh tudung saji yang biasa tempat Lastri meletakkan segala lauk pauk yang telah ia masak. Padahal sebenarnya perutku masih terasa sangat kenyang.Astaga, begitu ku buka aku melihat sesuatu yang selama ini hampir tidak pernah ku temukan di bawah

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status