Share

21. Sebuah Janji.

"Kamu sudah dewasa. Usiamu bahkan di atas Mbak. Kamu pasti sudah tahu konsekuensi dari perbuatanmu. Yang Mbak kasihani itu, Tari. Dia sangat mencintai dan mempercayaimu. Dihianati oleh orang terdekat itu sakitnya sampai ke ulu hati, Lik. Pula yang Mbak takutkan, jikalau suatu saat Tari tahu bahwa Mbak mengetahui perihal keluarga barumu ini, Tari pasti akan menghujat Mbak."

"Mbak tidak perlu takut. Mbak tidak ada hubungan dengan masalah ini. Mbak juga tidak perlu merasa bersalah. Tari itu juga tidak baik-baik amat kok pada Mbak Padma. Dia itu--" Malik menghentikan kalimat yang sudah ada di ujung lidahnya. Terlalu riskan jikalau ia membeberkan semua kebenarannya. Pun sudah tidak ada gunanya juga bagi Padma, jikalau semua kebenaran itu ia sibak. Lebih baik ia tutup mulut saja. Jikalau pun suatu Saat kebenaran itu akan terkuak, setidaknya bukan dari mulutnya.

"Dia itu apa, Lik?" Padma mengerutkan dahi. Ia penasaran karena Malik menghentikan pembicaraan di tengah-tengah kalimat.

"Dia itu.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status