Yosef tiba-tiba berteriak dan menarik tanganku, kemudian berkata dengan cemas, "Apa yang terjadi? Kenapa tanganmu terluka separah ini? Aku akan mengobati lukamu."Yosef ingin menarikku ke halaman belakang setelah mengatakan ini.Aku segera merasakan tatapan dingin yang sedang menatapku pada saat ini.Tatapan itu seperti anak panah yang menusuk seluruh tubuhku.Aku merasa seperti sedang dipanggang di atas api, merasa cemas dan panik tapi tidak bisa melarikan diri serta menghindar.Aku berusaha untuk melepaskan tangan Yosef dan berkata dengan tidak berdaya, "Aku sungguh baik-baik saja, kamu tidak perlu memedulikanku.""Audrey, jangan menolak. Lukamu sangat parah dan harus segera diobati.""Aku tidak akan mati! Ini cuma luka kulit dan aku tidak akan mati," ujarku dengan lemas. Jiwa dan ragaku terasa sangat lelah pada saat ini.Aku tahu Yosef sedang mengkhawatirkanku, tapi saat ini kami sedang berada di rumah Keluarga Hale dan juga berada di hadapan semua orang, kekhawatiran Yosef hanya ak
Dia tidak percaya padaku dan bersikeras mencurigai aku memiliki hubungan dengan Yosef, jadi aku tidak bisa berbuat apa-apa.Melihatku diam, dia tiba-tiba menghampiriku. Tubuh Zayn yang tinggi menghalangi cahaya di belakangnya, membuat seluruh tubuhnya semakin suram dan menakutkan.Aku tanpa sadar mundur selangkah.Dia mencondongkan tubuh ke depan dan berkata dengan muram, "Wajar saja kalau mempermalukan mereka, tapi hal pertama yang harus kamu lakukan adalah ... meminta maaf kepada nenekku."Aku menatapnya dengan terkejut.Meminta maaf?Untuk apa aku meminta maaf kepada neneknya? Seingatku aku tidak melakukan hal yang salah kepadanya.Melihat wajahku yang bingung.Zayn tiba-tiba tertawa terbahak-bahak dan mencibir, "Aku sudah lama bilang ingatan Nona Audrey buruk. Ini baru dua tahun dan kamu sudah lupa bagaimana kamu memaki nenekku saat itu?"Dua tahun lalu? Memaki nenek?Aku memikirkannya dengan cermat dan terkejut.Mungkinkah maksudnya saat itu?Hari itu Zayn kembali dari luar dengan
Aku menundukkan kepalaku tanpa bisa berkata apa-apa.Aku juga tidak tahu mengapa bisa begini.Aku bukan orang yang sombong. Dorin selalu bilang aku memiliki kepribadian yang lembut dan bahkan tidak terlihat seperti wanita kaya.Aku juga memperlakukan orang dengan baik, jarang berdebat dengan orang lain dan tidak pernah suka berbasa basi.Akan tetapi, aku benar-benar selalu bertindak angkuh di hadapan Zayn sepanjang waktu.Sepertinya aku menunjukkan semua sisi jahatku sepenuhnya hanya kepadanya.Aku benar-benar tidak tahu mengapa bisa begini?Sekarang setelah memikirkannya, aku sangat menyesal. Aku menyesal karena tidak seharusnya memperlakukannya seperti itu.Akan tetapi, apa gunanya menyesal?Tangan di sisi tubuhku terkepal erat dan kulit telapak tangan yang pecah terasa sangat sakit.Perlahan aku menengadahkan kepalaku untuk melihatnya dan berbisik, "Maafkan aku."Setiap kali dia menyiksaku dan mempermalukanku, aku teringat pada sikapku di masa lalu terhadapnya dan apakah aku akan me
"Maaf." Aku meminta maaf kepadanya dengan hormat lagi.Aku meminta maaf karena telah menunda waktu Zayn dan membuat Nenek Hera terus menunggu Zayn.Aku minta maaf atas caraku memperlakukannya sebelumnya.Dia jelas seorang nenek yang baik hati, tetapi aku malah mengejeknya seperti itu.Audrey, kamu benar-benar keterlaluan!Aku diam-diam menyalahkan diriku sendiri dan rasa bersalah di hatiku menjadi semakin kuat.Saat aku begitu menyalahkan diriku sendiri, Nenek Hera tiba-tiba menarikku untuk duduk di sebelahnya.Dia tersenyum ramah kepadaku, "Aduh, cucuku yang konyol, untuk apa minta maaf kepadaku? Sudah seharusnya seorang pria menunggu istrinya."Aku menatapnya dengan bingung.Apa-apaan ini?Apakah Nenek Hera tidak tahu kalau aku dan Zayn sudah bercerai?Kalau dilihat dari penampilannya, sepertinya dia tidak membenciku.Apa yang terjadi?Nenek Hera menepuk punggung tanganku dan menatap Zayn, "Sudahlah, mengingat kamu terlambat datang karena menunggu istrimu, nenek akan memaafkanmu."Za
Nenek Hera mengangguk, lalu berkata dengan sedih, "Zayn anak ini benar-benar menderita. Aku sangat berterima kasih karena kamu bersedia memberinya rumah.""Aku selalu ingin bertemu dengan kamu sebelumnya dan memintanya untuk membawamu kembali untuk menemuiku.""Kupikir orang yang dia pilih pasti orang baik.""Tapi dia bilang kamu sedang memulihkan diri dan tidak bisa keluar, jadi aku menyerah.""Sayangnya, dua tahun lalu aku jatuh sakit parah dan takut tidak punya kesempatan bertemu denganmu. Itulah sebabnya aku menyuruhnya membawamu kepadaku ...."Aku menundukkan kepalaku dan tidak bisa menahan tangis.Ternyata Nenek Hera hanya ingin melihatku si cucu menantunya, tetapi aku malah mengejeknya seperti itu.Aku benar-benar bukan manusia!Hatiku begitu sesak hingga sulit bernapas.Aku tersedak dan berkata, "Maaf, Nenek, aku benar-benar minta maaf.""Anak bodoh, nenek tidak menyalahkanmu. Kamu pasti punya alasan sendiri kalau tidak bisa datang menemui nenek."Nenek Hera menepuk tanganku da
"Jangan melihat sekarang Zayn sudah kaya. Sebenarnya masih banyak orang di keluarga ini yang meremehkannya."Aku mengangguk, memang seperti itu.Tadi saat berada di lantai bawah, aku bisa tahu dengan cara mereka menatap Zayn.Meskipun ingin menjilat Zayn, mereka juga iri padanya.Nenek Hera tiba-tiba berkata dengan marah, "Kamu tidak tahu apa yang mereka katakan tentang Zayn sebelumnya!Sejak Zayn menikahimu, mereka memandang rendah Zayn, bilang kalau Zayn tidak punya harga diri dan pernikahannya dengan keluargamu adalah aib bagi Keluarga Hale.""Mereka juga bilang kamu dan keluargamu tidak baik padanya, kamu memperlakukannya seperti hewan peliharaan dan menertawakan Zayn di depanku setiap hari.""Untung saja meski aku si nenek tua ini suka bingung, aku tidak bodoh. Aku tahu mereka cuma iri pada Zayn karena menikahi istri yang baik sepertimu, jadi mereka ingin mencari masalah dengannya."Aku tersedak dan menggelengkan kepalaku, "Tidak, Nenek, sebenarnya aku tidak sebaik itu. Aku ...."
Melihatku tidak lagi menolak, Nenek Hera langsung tersenyum lebar, "Ini baru cucu menantuku yang baik. Sebenarnya, sudah lama aku mau kasihkan kamu. Sekarang aku serahkan padamu, berarti satu impianku, impian si nenek tua ini, sudah terpenuhi."Aku mengusap-usap gelang yang halus dan lembut itu, hatiku kembali dipenuhi rasa bersalah.Di hati Nenek Hera, aku selalu begitu baik, sedangkan aku malah ....Air mataku tak terbendung.Nenek Hera tersenyum padaku dengan penuh kasih, "Anak bodoh, kenapa menangis? Apa Zayn telah menindasmu?"Aku segera menggelengkan kepala, terisak, "Dia tidak menindasku. Nenek yang terlalu baik padaku.""Benar-benar anak bodoh. Kamu adalah cucu menantu nenek. Kalau nenek tidak sayang kamu, lalu pada siapa lagi nenek akan sayang?"Saat itu, seorang pelayan datang memanggilnya, "Nyonya Hera, pesta sudah dimulai sejak tadi, semua orang masih tunggu Nyonya di bawah."Nenek Hera menoleh padaku, berkata, "Audrey, kamu mau ikut nenek ke bawah, atau mau beristirahat di
"Heh, menghindari kesalahpahaman yang lebih besar?" Zayn tertawa dingin dan mengejek, "Kamu takut kesalahpahaman makin besar, nanti kamu sulit bersama Yosef, ya?""Bukan begitu, aku tidak pernah berpikir seperti itu."Aku malah merasa kalau kesalahpahaman membesar, nantinya dia yang akan sulit bersama Cindy secara terang-terangan.Tatapan Zayn menjadi dingin dan suram, penuh dengan cemooh dan ketidakpercayaan.Aku menunduk sedih, tiba-tiba merasa sangat lelah di hati.Apa pun yang kukatakan, dia sepertinya tidak akan percaya.Hanya karena aku dulu bersikap buruk padanya, dia sama sekali kehilangan kepercayaan padaku. Kenapa dia tidak memberikan aku bahkan sedikit pun kesempatan?Aku menarik napas dalam-dalam dan bertanya dengan suara pelan, "Zayn, apa kamu benar-benar sangat membenciku?"Zayn tidak menjawab, tapi aku bisa merasakan sikap dingin yang terpancar dari dirinya.Aku berkata dengan sedih, "Kalau begitu, kenapa kamu masih berkata begitu banyak hal baik tentangku di depan nenek
"Meskipun aku pergi ke luar negeri bersamamu, kita hanya bisa menjadi teman biasa. Apa kamu mengerti?"Ekspresi Yosef membeku beberapa detik. Terbersit kejengkelan dan keengganan dalam matanya.Akan tetapi, Yosef tetap tersenyum lembut padaku dan berkata, "Oke, semuanya terserah padamu.""Lalu, Dorin juga akan pergi ke sana bersama kita. Jadi, kalian bisa menemani satu sama lain, tidak akan bosan.""Nanti, kalian bisa lakukan hal yang kalian suka. Bukannya kamu suka syuting film? Nanti, aku khusus buatkan satu film untukmu, oke?""Kelak, kamu juga akan menjadi artis besar dan punya karier sendiri, bukan burung peliharaan Zayn."Kalimat terakhir Yosef sangat menusuk hatiku.Benar, aku sama sekali tidak punya nilai guna di mata Zayn. Aku hanyalah alat baginya untuk bersenang-senang.Zayn selalu memandang rendah diriku.Sementara itu, Yosef selalu merencanakan masa depan yang indah untukku.Makin indah yang Yosef katakan, makin perih hatiku.Aku merapatkan bibir dan berusaha menahan air m
"Luar negeri?"Aku menatap Yosef dengan kaget.Tatapan mata Yosef saat melihatku menjadi penuh rasa cinta.Yosef memegang tanganku seraya berkata dengan suara lembut, "Begitu ke luar negeri, kita akan memiliki kehidupan baru dan memulai segalanya dari awal.""Audrey, pergilah bersamaku. Zayn adalah orang gila yang labil. Zayn selalu menganiaya dan menyakitimu.""Aku tidak akan begitu. Kamu adalah gadis pertama yang kucintai. Kali ini, aku pasti tidak akan melepaskan tanganmu. Aku tidak akan membiarkan siapa pun menganiayamu."Mata hitam Yosef fokus dan penuh rasa cinta.Seketika itu, hatiku tergerak. Aku benar-benar ingin pergi ke luar negeri bersama Yosef dan memulai kehidupan baru.Akan tetapi, hatiku perih lagi ketika memikirkan Zayn.Selama ini, aku ingin sekali pergi supaya terbebas dari intimidasi dan pengendalian pria itu.Akan tetapi, ketika saatnya untuk pergi, aku baru sadar aku sebenarnya sedikit tidak enggan.Mungkin karena keraguanku, Yosef tiba-tiba menyeringai sinis.Yos
Yosef berbisik padaku, "Audrey, jangan bicarakan hal ini lagi. Cepat pergi denganku. Kita tidak akan bisa pergi kalau ketahuan oleh Zayn."Meskipun aku sangat ingin meninggalkan tempat ini.Aku mengkhawatirkan banyak hal saat ini.Zayn adalah orang yang gila.Jika aku benar-benar melarikan diri, apakah Zayn akan memperhitungkan masalah ini dengannya, Arya dan Dorin?Mereka adalah teman baikku, aku tidak ingin mereka terluka karena hal ini.Pada awalnya aku hanya ingin melarikan diri saja, jadi aku memberi tahu situasiku pada Dorin dan memintanya untuk menghubungi orang-orang di luar untuk menyelamatkanku.Hanya saja, pikiranku pada saat itu benar-benar terlalu polos dan egois.Aku hanya berpikir untuk melarikan diri, tapi lupa jika aku akan melibatkan orang yang datang menyelamatkanku.Zayn adalah orang gila yang berhati sempit.Karena dendamnya di masa lalu, Zayn bahkan mengabaikan investasinya demi mengalahkan Yosef.Kalau aku benar-benar pergi dengan Yosef hari ini, bukankah Zayn ak
Tidak disangka orang yang datang adalah Yosef!Yosef mengenakan pakaian kasual dan topi, lalu menatapku sambil tersenyum."Audrey, aku datang menolongmu!"Aku tertegun sejenak, ini seperti di mimpi!Drama Yosef bermasalah, dia tidak seharusnya berada di sini.Selain itu terdapat beberapa pengawal di halaman ini, bagaimana mungkin dia bisa mendapatkan kunci dan membuka pintu dengan mudah?Jangan-jangan ini adalah mimpi?Saat berpikir seperti ini, aku diam-diam mencubit pahaku.His!Sakit sekali!Ini bukan mimpi, tidak disangka Yosef benar-benar datang.Aku segera duduk dan bertanya dengan cemas, "Kenapa kamu bisa datang ke sini, pengawal di luar ....""Aku sudah memukul pengawal di luar sampai pingsan. Audrey, ayo ikut denganku."Yosef berkata sambil mengulurkan tangannya untuk menarik tanganku.Aku tanpa sadar menghindari sentuhannya, lalu menuruni tempat tidur.Hatiku masih dipenuhi dengan rasa terkejut.Aku bertanya dengan nada tidak percaya pada Yosef, "Kamu benar-benar sudah buat m
Pengawal menjawab dengan hormat, "Benar, Nona Audrey. Anda bisa kasih tahu aku kalau butuh sesuatu.""Di mana pengawal yang sebelumnya? Apakah Zayn sudah kembali?"Pengawal itu meletakkan kedua tangannya di balik punggung, lalu berkata dengan hormat, "Pengawal di dalam halaman sudah dipindahkan oleh Pak Zayn, sekarang hanya tersisa aku dan dua rekan yang lain. Tapi Nona Audrey tidak perlu khawatir. Kami akan memenuhi permintaan Nona.""Zayn sama sekali tidak kembali?" tanyaku lagi.Pengawal itu mengganggu, "Akhir-akhir ini Pak Zayn sangat sibuk, jadi tidak sempat datang ke sini."Seminggu sudah berlalu, tapi Zayn masih belum menemuiku. Situasi di luar pasti sangat kacau sekarang.Aku semakin merasa cemas.Aku menatap pengawal itu, "Bolehkah aku pinjam ponselmu?"Pengawal itu menggelengkan kepalanya, lalu berkata dengan formal, "Nona Audrey, sekarang Anda sedang dikurung. Kami tidak boleh kasih ponsel pada Anda.""Aku tidak akan melakukan hal yang lain, aku cuma ingin menelepon Zayn.""
Aku mengerutkan bibirku dan menatapnya dalam diam.Zayn melingkarkan lengannya di leherku, aku bisa merasakan otot lengannya menegang.Zayn sepertinya benar-benar marah kali ini.Hanya saja ucapanku tidak salah, 'kan?Saat kami bertatapan, dia tiba-tiba tertawa, "Kamu sangat mengasihaninya?""Tidak," jawabku dengan tenang.Zayn seperti tidak mendengar jawabanku dan berkata, "Tidak ada gunanya kamu mengasihaninya. Sekarang dia sudah berada di ambang kehancuran.""Huh, sejak kecil semua orang membandingkanku dengannya. Menggunakan kebodohanku untuk menunjukkan kepintarannya.""Dia pikir dia bisa mengalahkanku dengan mudah, tapi dia sama sekali tidak tahu berapa banyak penderitaan yang kualami selama ini."Aku menatap Zayn dalam diam. Entah kenapa hatiku terasa sakit saat mendengar kalimat terakhirnya.Sebenarnya aku sudah bisa membayangkan betapa menderitanya Zayn bisa mencapai titik ini tanpa bantuan keluarga dan latar belakang apa pun.Meskipun Zayn sudah menderita sebelum ini, dia tid
"Bukan, aku cemas karena ....""Sudah cukup!"Zayn menyela ucapanku dengan tidak sabar, tatapan matanya mendingin dan tangannya di samping tubuhnya terkepal.Aku tanpa sadar melangkah mundur sambil menelan ludah dan menatapnya.Zayn menatapku dengan dingin selama beberapa saat, lalu terkekeh, "Tidak masalah. Meskipun kamu berharap dia datang menolongmu, dia juga tidak akan bisa datang ke sini.""Yosef mengerahkan semua perhatian, uang dan tenaganya dalam drama ini, tapi sayangnya drama ini akan dihancurkan.""Jangankan tidak dirilis saat ini, drama itu juga tidak akan dirilis pada masa depan.""Yosef tidak cuma kehilangan drama ini, tapi juga semua harapannya. Dia tidak akan punya kesempatan untuk membalikkan keadaan dalam kehidupan ini, huh!""Kenapa bisa seperti ini?"Aku tidak bisa menahan diriku untuk merasa sedih saat teringat dengan ekspresi penuh harap Yosef pada drama ini.Selain itu Dorin juga mengharapkan drama ini bisa dirilis agar dia bisa menjadi terkenal.Dorin berusaha s
Kenapa bisa seperti ini?Adegan terakhir drama sudah selesai disyuting, Dorin juga mengatakan bahwa drama itu akan dirilis pada beberapa hari ke depan, kenapa bisa tiba-tiba tidak dirilis?Apa yang sebenarnya telah terjadi?Saat aku sedang bertanya-tanya, Zayn sudah selesai menelepon dan membalikkan badannya.Aku bertatapan dengannya.Jantungku berdetak dengan cepat, aku mengalihkan pandanganku. Lalu duduk sambil memeluk selimutku.Zayn berjalan mendekat dan berkata dengan datar, "Sudah bangun?""Hm."Tubuhku masih terasa pegal, suaraku juga sangat serak.Aku menurunkan pandanganku dan melihat jejak merah di dadaku.Aku mengerutkan keningku, lalu diam-diam menarik selimutku. Aku hendak bertanya tentang drama itu.Tapi tidak disangka Zayn tiba-tiba mendengus, lalu berbalik dan berjalan ke kamar mandi.Aku membuka mulutku untuk memanggil namanya, tapi tidak jadi.Pintu kamar mandi tertutup dan segera terdengar suara pancuran air.Aku mengerutkan bibirku, lalu mengambil jubah mandi di sam
Zayn menarik rambutku dan berkata, "Aku bilang kamu polos, tapi kamu tidak mau mengakuinya.""Aku akan menghancurkan harapanmu sekarang. Meskipun kamu berubah jadi sapi gemuk, aku juga tidak akan pernah melepaskanmu.""Kamu benar-benar sangat kelaparan sampai tidak mau melepaskan sapi gemuk."Aku tidak bisa menahan diriku untuk mengejeknya.Zayn menyipitkan matanya.Aku memalingkan wajahku tanpa mengatakan apa pun.Pada awalnya apa yang kukatakan sebelumnya adalah ucapan bohong.Ucapan bahwa aku ingin menaikkan berat badanku agar dia bisa melepaskanku itu juga sebuah kebohongan.Aku sudah menyadari satu hal saat ini. Zayn tidak akan memercayai ucapanku yang berusaha untuk menyanjungnya, tapi malah memercayai ucapan yang bisa membuatnya kesal.Huh, singkatnya pria ini benar-benar sangat rendahan.Zayn lebih memilih untuk mendengar ucapan yang buruk dan tidak bersedia mendengar ucapan yang baik.Hanya saja tidak masalah.Aku tidak peduli apa yang dia percayai atau tidak dia percayai.Sel