Share

Bab 349

Author: Miana
Aku mengerutkan kening sambil melawan.

Kekuatan tangannya begitu kuat. Zayn memegangku erat-erat hanya dengan satu kekuatan tangannya saja.

Zayn menunduk untuk menatapku. "Apa kamu marah karena Cindy?"

Ketika menanyakan pertanyaan ini, ada sedikit harapan dalam nada suaranya.

Jadi apa yang ingin Zayn buktikan?

Membuktikan bahwa aku menyukainya lalu dirinya bisa merasa sangat puas?

Aku memalingkan wajahku untuk tersenyum. "Marah? Tidak perlu! Aku tidak perlu marah pada Cindy, tidak sepadan juga!"

Tatapan mata Zayn berubah menjadi dingin. "Lalu apa yang menurutmu berharga?"

"Tidak ada. Yang terpenting adalah suasana hatiku sendiri, jadi aku tidak akan membiarkan Cindy memengaruhi suasana hatiku."

"Haha!"

Zayn terkekeh dengan sedikit ejekan di tatapan matanya yang dalam. "Lihat, kamu adalah wanita yang tidak berperasaan dan egois."

Kini, dalam menghadapi ejekannya, aku tak lagi merasakan apa pun.

Bagaimanapun, Zayn sangat membenciku, jadi aku tidak peduli apa yang dipikirkannya tentangku.
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Chintabelle Modderman
Haduuhhh... Kapan Sih Hubungan Mereka Lancaaaaarrrrrr... nungguin smpe Lahiran Audrey n kisah selanjut nya. Jgn lambat2 dong thor alurnya.........
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 350

    Zayn bertanya, "Jadi kamu ingin pulang ke hotel tempat kita menginap tadi?"Dalam menghadapi pertanyaannya, aku benar-benar tidak tahu bagaimana menjawabnya.Karena persiapan kehamilan itu pada awalnya merupakan kebohongan baginya.Malam ini, aku tidak berniat melakukan hal semacam itu padanya.Namun, jika aku mengatakan yang sebenarnya sekarang, bukankah Zayn akan membunuhku?Mata Zayn menjadi lebih gelap dan lebih menakutkan.Zayn menarik diri sambil mengamatiku dengan mata gelapnya.Aku takut melihat ekspresinya.Setelah beberapa lama, Zayn berkata dengan dingin, "Melihat sikapmu seperti ini, jadi kamu bohong saat bilang akan mempersiapkan kehamilan?"Saat menanyakan hal itu, sekilas tatapan dingin segera muncul di mata Zayn dan tangan yang melingkari pinggangku tiba-tiba mengencang.Aku begitu takutnya hingga aku cepat-cepat menggelengkan kepala. "Aku tidak bohong padamu, aku hanya lapar."Zayn sedikit tertegun. "Kamu lapar?"Aku mengangguk dengan cepat. "Ya, aku lapar. Kamu juga l

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 351

    Itu adalah toko yang khusus menjual kerajinan tangan dan komoditas kecil.Produk-produknya tampak indah dan menarik.Ada banyak kekasih muda yang berkeliling di dalam.Saat aku masuk, Zayn mengikutiku dari belakang dan bertanya dengan cuek, "Bukannya kamu bilang lapar dan mau cari makan?""Tidak perlu buru-buru. Keliling dulu," jawabku tanpa menoleh ke belakang.Zayn mendengus. Dia berkata dengan nada suara dingin, "Kamu tidak buru-buru, aku buru-buru! Audrey, kuberi tahu, jangan mengulur waktu. Malam ini ....""Aduh, cukup."Aku tidak tahan lagi sehingga berbalik badan dan memotong perkataan Zayn.Isi pikiran Zayn hanya tentang memproduksi anak.Ada banyak orang di dalam toko. Jika aku tidak memotong perkataan Zayn, mungkin Zayn akan mengumumkan kepada semua orang bahwa kami akan memproduksi anak pada malam ini.Pria ini benar-benar tidak punya rasa malu.Zayn menatapku dengan ekspresi mata dingin. Wajahnya suram.Zayn menyeringai, lalu berujar dengan suara dingin, "Apakah aku terlalu

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 352

    Aku berkata dengan murung, "Kamu selalu berpikir aku punya niat buruk. Lalu, kenapa kamu membiarkanku berada di sisimu? Mencari masalah?""Apakah kamu tidak tahu? Terkadang, menyiksa seseorang juga adalah sebuah kesenangan."Aku menyeringai sinis di dalam hati.Maksud Zayn, dia memaksaku tetap berada di sisinya untuk menyiksaku.Berbicara dengan pria ini sungguh menyebalkan.Aku menundukkan tatapan dan merapatkan bibir, tidak ingin berbicara lagi.Tiba-tiba, tanganku yang lunglai di sisi tubuh digenggam oleh sebuah tangan yang hangat.Aku mendongakkan tatapan, tetapi hanya melihat punggung Zayn.Zayn menarikku berjalan ke depan. "Jangan bertele-tele. Kalau kamu sakit maag karena kelaparan, jangan salahkan aku."Aku menatap tangan Zayn dengan bengong.Tangan Zayn sangat bagus, bersih, ramping, dan memiliki sendi-sendi yang jelas.Tangan Zayn sepenuhnya membungkus tanganku.Tangan Zayn hangat sekali. Hanya sebentar saja, tanganku yang dingin menjadi hangat.Bagaimanapun, aku memiliki ras

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 353

    Tangan penjual gemetar.Sup itu tumpah ke badan Zayn.Penjual terkejut. Dia buru-buru menaruh mangkuk dan mengambil tisu untuk membantu Zayn mengelapnya.Penjual terus meminta maaf, "Maaf, maaf, terlalu panas tadi. Tidak sengaja tumpah. Maaf sekali.""Minggir!"Zayn menepis tangan penjual. Dia bergegas mengambil tisu untuk mengelap sup yang tumpah ke badannya.Penjual segera meminta maaf, "Maafkan aku. Aku gratiskan makanan kalian. Maaf sekali.""Pergi sana!"Zayn berteriak tanpa mendongakkan kepala. Auranya sangat mengerikan.Aku buru-buru memberi isyarat mata pada penjual agar dia segera pergi.Penjual pergi dengan sedih.Zayn terus mengelap noda di syal, tampak sangat cemas.Zayn bahkan melepas syal dan mengelap syal dengan hati-hati, seolah-olah syal itu adalah barang berharga miliknya.Akan tetapi, saat aku memberikan syal itu pada Zayn, nada suara Zayn cuek. Jadi, dugaan semacam itu sama sekali tidak mungkin.Aku merapatkan bibir, lalu berkata, "Sudah, jangan lap lagi. Itu bukan

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 354

    "Tidak apa-apa, itu hanya masalah kecil. Jangan simpan di hati."Aku menghabiskan sup akar teratai, lalu berkata, "Tolong bungkus satu sup akar teratai."Saat aku pergi, penjual enggan menerima bayaran dariku. Aku tetap membayar tiga sup akar teratai itu. Bagaimanapun, usaha kecil juga susah.Begitu kembali ke tempat mobil di parkir, aku melihat Zayn bersandar pada mobil dan melamun.Dulu, Zayn pasti merokok. Hari ini, Zayn sudah beberapa kali ingin merokok, tetapi tidak jadi.Jangan-jangan Zayn ingin berhenti merokok demi persiapan hamil?Perasaan hatiku menjadi kompleks.Aku berjalan ke sana membawa bungkusan makanan."Kenapa tidak duduk di dalam? Di luar dingin."Aku berusaha memasang senyum ketika melihat wajah Zayn yang dingin.Zayn menatapku selama beberapa detik, lalu bertanya dengan cuek, "Sudah selesai makan?""Ya," jawabku sambil mengangguk.Zayn membukakan pintu mobil dan berkata dengan nada datar, "Ayo pergi, sudah lewat tengah malam.""Tunggu!"Aku buru-buru menghentikan Z

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 355

    Sudah beberapa kali aku hampir membuat Zayn marah. Aku tidak bisa mengelak lagi, baik secara terbuka maupun diam-diam.Jadi, ketika Zayn menanyaiku tentang hotel kali ini, aku tidak lagi menghindar. Aku langsung menyuruh Zayn kembali ke hotel sebelumnya.Bagaimanapun, barang-barang masih di hotel itu. Lebih praktis untuk mandi dan ganti pakaian.Sesampainya di hotel, Zayn menyuruhku pergi mandi.Aku mengambil pakaian ganti dan memasuki kamar mandi dalam diam.Tubuhku diselubungi hawa dingin karena baru pulang dari luar.Aku merasa sangat nyaman dan hangat karena mandi air panas.Setelah mandi, aku memakai piama dan keluar.Begitu pintu kamar mandi dibuka, Zayn langsung menoleh padaku.Zayn memalingkan tatapan setelah melihatku sekilas. Dia pergi mengambil pakaiannya di koper.Suasana tiba-tiba menjadi hening. Kami melakukan persiapan dalam diam. Entah mengapa, ada rasa canggung di dalam hatiku.Zayn sudah berjalan kemari. Aku buru-buru bergeser ke samping agar Zayn bisa masuk.Begitu m

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 356

    Zayn sangat dekat denganku, hampir bersentuhan dengan punggungku.Begitu berbalik badan, aku meraba dada Zayn dan seperti berada di dalam pelukannya.Aku bergegas menarik tanganku. Aku berbisik, "Zayn, apa kamu sudah tidur?""Ada apa?"Zayn menanyaiku dengan cuek. Aku termangu.Bukankah Zayn mengatakan ingin ... melakukan itu pada malam ini?Apakah Zayn berubah pikiran?"Sudah malam, tidur saja," ucap Zayn dengan suara datar.Aku terbengong.Apa maksud Zayn?Hanya aku sendiri yang meyakinkan diriku dan berpikir tidak-tidak barusan, tetapi Zayn sama sekali tidak berminat?Berpikir demikian, pipiku makin panas.Sungguh menyebalkan.Zayn benar-benar aneh. Saat aku tidak mau, Zayn selalu memaksaku.Sekarang ketika aku sudah menerimanya dan mulai berpikir tidak-tidak, Zayn malah tidak mau.Jadi, Zayn suka menggunakan kekerasan?Ketika aku sedang melamun, Zayn tiba-tiba berbalik badan dan memelukku.Dada Zayn yang hangat bersentuhan dengan dadaku, panas sekali.Zayn bertanya dengan suara ser

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 1

    Aku disiksa Zayn selama tiga hari tiga malam di kasur.Dulu dia adalah menantu yang tinggal di keluargaku, bahkan menantu yang rendahan. Aku tidak membiarkannya menyentuhku, juga sering menghinanya.Sekarang aku jatuh miskin, dia malah kaya. Seperti balas dendam, dia pun mulai menyiksaku, seperti tenaganya dalam melakukan hal itu tidak ada habisnya....Suamiku adalah menantu yang tinggal di rumahku.Orang yang aku sukai adalah adiknya, tapi dia malah tidur denganku karena aku mabuk di acara reuni.Hal ini diketahui semua orang.Ayahku hanya bisa menikahiku dengannya, tapi syaratnya adalah dia harus menjadi menantu yang tinggal di keluargaku.Suamiku adalah anak dari ayahnya dan mantan istri. Semenjak ayahnya menikah lagi setelah bercerai, ia tidak begitu diperhatikan lagi oleh ayahnya.Akan tetapi, keluargaku sangat makmur dan aku telah menjadi anak kesayangan orang tuaku sejak kecil. Jadi ayahnya tentu saja ingin dia menjadi menantu kami.Dengan begitu, kami menikah.Akan tetapi, aku

Latest chapter

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 356

    Zayn sangat dekat denganku, hampir bersentuhan dengan punggungku.Begitu berbalik badan, aku meraba dada Zayn dan seperti berada di dalam pelukannya.Aku bergegas menarik tanganku. Aku berbisik, "Zayn, apa kamu sudah tidur?""Ada apa?"Zayn menanyaiku dengan cuek. Aku termangu.Bukankah Zayn mengatakan ingin ... melakukan itu pada malam ini?Apakah Zayn berubah pikiran?"Sudah malam, tidur saja," ucap Zayn dengan suara datar.Aku terbengong.Apa maksud Zayn?Hanya aku sendiri yang meyakinkan diriku dan berpikir tidak-tidak barusan, tetapi Zayn sama sekali tidak berminat?Berpikir demikian, pipiku makin panas.Sungguh menyebalkan.Zayn benar-benar aneh. Saat aku tidak mau, Zayn selalu memaksaku.Sekarang ketika aku sudah menerimanya dan mulai berpikir tidak-tidak, Zayn malah tidak mau.Jadi, Zayn suka menggunakan kekerasan?Ketika aku sedang melamun, Zayn tiba-tiba berbalik badan dan memelukku.Dada Zayn yang hangat bersentuhan dengan dadaku, panas sekali.Zayn bertanya dengan suara ser

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 355

    Sudah beberapa kali aku hampir membuat Zayn marah. Aku tidak bisa mengelak lagi, baik secara terbuka maupun diam-diam.Jadi, ketika Zayn menanyaiku tentang hotel kali ini, aku tidak lagi menghindar. Aku langsung menyuruh Zayn kembali ke hotel sebelumnya.Bagaimanapun, barang-barang masih di hotel itu. Lebih praktis untuk mandi dan ganti pakaian.Sesampainya di hotel, Zayn menyuruhku pergi mandi.Aku mengambil pakaian ganti dan memasuki kamar mandi dalam diam.Tubuhku diselubungi hawa dingin karena baru pulang dari luar.Aku merasa sangat nyaman dan hangat karena mandi air panas.Setelah mandi, aku memakai piama dan keluar.Begitu pintu kamar mandi dibuka, Zayn langsung menoleh padaku.Zayn memalingkan tatapan setelah melihatku sekilas. Dia pergi mengambil pakaiannya di koper.Suasana tiba-tiba menjadi hening. Kami melakukan persiapan dalam diam. Entah mengapa, ada rasa canggung di dalam hatiku.Zayn sudah berjalan kemari. Aku buru-buru bergeser ke samping agar Zayn bisa masuk.Begitu m

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 354

    "Tidak apa-apa, itu hanya masalah kecil. Jangan simpan di hati."Aku menghabiskan sup akar teratai, lalu berkata, "Tolong bungkus satu sup akar teratai."Saat aku pergi, penjual enggan menerima bayaran dariku. Aku tetap membayar tiga sup akar teratai itu. Bagaimanapun, usaha kecil juga susah.Begitu kembali ke tempat mobil di parkir, aku melihat Zayn bersandar pada mobil dan melamun.Dulu, Zayn pasti merokok. Hari ini, Zayn sudah beberapa kali ingin merokok, tetapi tidak jadi.Jangan-jangan Zayn ingin berhenti merokok demi persiapan hamil?Perasaan hatiku menjadi kompleks.Aku berjalan ke sana membawa bungkusan makanan."Kenapa tidak duduk di dalam? Di luar dingin."Aku berusaha memasang senyum ketika melihat wajah Zayn yang dingin.Zayn menatapku selama beberapa detik, lalu bertanya dengan cuek, "Sudah selesai makan?""Ya," jawabku sambil mengangguk.Zayn membukakan pintu mobil dan berkata dengan nada datar, "Ayo pergi, sudah lewat tengah malam.""Tunggu!"Aku buru-buru menghentikan Z

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 353

    Tangan penjual gemetar.Sup itu tumpah ke badan Zayn.Penjual terkejut. Dia buru-buru menaruh mangkuk dan mengambil tisu untuk membantu Zayn mengelapnya.Penjual terus meminta maaf, "Maaf, maaf, terlalu panas tadi. Tidak sengaja tumpah. Maaf sekali.""Minggir!"Zayn menepis tangan penjual. Dia bergegas mengambil tisu untuk mengelap sup yang tumpah ke badannya.Penjual segera meminta maaf, "Maafkan aku. Aku gratiskan makanan kalian. Maaf sekali.""Pergi sana!"Zayn berteriak tanpa mendongakkan kepala. Auranya sangat mengerikan.Aku buru-buru memberi isyarat mata pada penjual agar dia segera pergi.Penjual pergi dengan sedih.Zayn terus mengelap noda di syal, tampak sangat cemas.Zayn bahkan melepas syal dan mengelap syal dengan hati-hati, seolah-olah syal itu adalah barang berharga miliknya.Akan tetapi, saat aku memberikan syal itu pada Zayn, nada suara Zayn cuek. Jadi, dugaan semacam itu sama sekali tidak mungkin.Aku merapatkan bibir, lalu berkata, "Sudah, jangan lap lagi. Itu bukan

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 352

    Aku berkata dengan murung, "Kamu selalu berpikir aku punya niat buruk. Lalu, kenapa kamu membiarkanku berada di sisimu? Mencari masalah?""Apakah kamu tidak tahu? Terkadang, menyiksa seseorang juga adalah sebuah kesenangan."Aku menyeringai sinis di dalam hati.Maksud Zayn, dia memaksaku tetap berada di sisinya untuk menyiksaku.Berbicara dengan pria ini sungguh menyebalkan.Aku menundukkan tatapan dan merapatkan bibir, tidak ingin berbicara lagi.Tiba-tiba, tanganku yang lunglai di sisi tubuh digenggam oleh sebuah tangan yang hangat.Aku mendongakkan tatapan, tetapi hanya melihat punggung Zayn.Zayn menarikku berjalan ke depan. "Jangan bertele-tele. Kalau kamu sakit maag karena kelaparan, jangan salahkan aku."Aku menatap tangan Zayn dengan bengong.Tangan Zayn sangat bagus, bersih, ramping, dan memiliki sendi-sendi yang jelas.Tangan Zayn sepenuhnya membungkus tanganku.Tangan Zayn hangat sekali. Hanya sebentar saja, tanganku yang dingin menjadi hangat.Bagaimanapun, aku memiliki ras

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 351

    Itu adalah toko yang khusus menjual kerajinan tangan dan komoditas kecil.Produk-produknya tampak indah dan menarik.Ada banyak kekasih muda yang berkeliling di dalam.Saat aku masuk, Zayn mengikutiku dari belakang dan bertanya dengan cuek, "Bukannya kamu bilang lapar dan mau cari makan?""Tidak perlu buru-buru. Keliling dulu," jawabku tanpa menoleh ke belakang.Zayn mendengus. Dia berkata dengan nada suara dingin, "Kamu tidak buru-buru, aku buru-buru! Audrey, kuberi tahu, jangan mengulur waktu. Malam ini ....""Aduh, cukup."Aku tidak tahan lagi sehingga berbalik badan dan memotong perkataan Zayn.Isi pikiran Zayn hanya tentang memproduksi anak.Ada banyak orang di dalam toko. Jika aku tidak memotong perkataan Zayn, mungkin Zayn akan mengumumkan kepada semua orang bahwa kami akan memproduksi anak pada malam ini.Pria ini benar-benar tidak punya rasa malu.Zayn menatapku dengan ekspresi mata dingin. Wajahnya suram.Zayn menyeringai, lalu berujar dengan suara dingin, "Apakah aku terlalu

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 350

    Zayn bertanya, "Jadi kamu ingin pulang ke hotel tempat kita menginap tadi?"Dalam menghadapi pertanyaannya, aku benar-benar tidak tahu bagaimana menjawabnya.Karena persiapan kehamilan itu pada awalnya merupakan kebohongan baginya.Malam ini, aku tidak berniat melakukan hal semacam itu padanya.Namun, jika aku mengatakan yang sebenarnya sekarang, bukankah Zayn akan membunuhku?Mata Zayn menjadi lebih gelap dan lebih menakutkan.Zayn menarik diri sambil mengamatiku dengan mata gelapnya.Aku takut melihat ekspresinya.Setelah beberapa lama, Zayn berkata dengan dingin, "Melihat sikapmu seperti ini, jadi kamu bohong saat bilang akan mempersiapkan kehamilan?"Saat menanyakan hal itu, sekilas tatapan dingin segera muncul di mata Zayn dan tangan yang melingkari pinggangku tiba-tiba mengencang.Aku begitu takutnya hingga aku cepat-cepat menggelengkan kepala. "Aku tidak bohong padamu, aku hanya lapar."Zayn sedikit tertegun. "Kamu lapar?"Aku mengangguk dengan cepat. "Ya, aku lapar. Kamu juga l

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 349

    Aku mengerutkan kening sambil melawan.Kekuatan tangannya begitu kuat. Zayn memegangku erat-erat hanya dengan satu kekuatan tangannya saja.Zayn menunduk untuk menatapku. "Apa kamu marah karena Cindy?"Ketika menanyakan pertanyaan ini, ada sedikit harapan dalam nada suaranya.Jadi apa yang ingin Zayn buktikan?Membuktikan bahwa aku menyukainya lalu dirinya bisa merasa sangat puas?Aku memalingkan wajahku untuk tersenyum. "Marah? Tidak perlu! Aku tidak perlu marah pada Cindy, tidak sepadan juga!"Tatapan mata Zayn berubah menjadi dingin. "Lalu apa yang menurutmu berharga?""Tidak ada. Yang terpenting adalah suasana hatiku sendiri, jadi aku tidak akan membiarkan Cindy memengaruhi suasana hatiku.""Haha!"Zayn terkekeh dengan sedikit ejekan di tatapan matanya yang dalam. "Lihat, kamu adalah wanita yang tidak berperasaan dan egois."Kini, dalam menghadapi ejekannya, aku tak lagi merasakan apa pun.Bagaimanapun, Zayn sangat membenciku, jadi aku tidak peduli apa yang dipikirkannya tentangku.

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 348

    "Kak Zayn, aku baru saja meminta Nona Audrey untuk minum dengan Pak Roy. Kak Zayn tidak menyalahkan aku, 'kan?""Sebenarnya aku tidak mau Nona Audrey minum dengannya, tapi aku tidak punya pilihan lain.""Aku sendiri yang tidak bisa minum, aku juga takut kerja sama ini akan gagal. Terkadang aku benar-benar membenci diriku sendiri karena tidak berguna."Saat berbicara, Cindy mulai menangis karena semakin menyalahkan dirinya sendiri.Suara tangisan itu membuat orang merasa terganggu.Aku mengambil beberapa hidangan untuk dimakan, tapi semuanya sudah dingin dan rasanya sudah hambar.Aku langsung membuang sendokku dan berkata kada Zayn, "Pak Zayn, Nona Cindy terlihat sakit. Bagaimana kalau kamu mengantarnya kembali ke hotel dulu, aku akan naik taksi saja."Begitu selesai berbicara, Zayn menatapku dengan tatapan yang berbahaya.Zayn berkata dengan dingin, "Aku mau melakukan apa itu tidak ada hubungannya denganmu!"Hatiku terasa sakit, aku cemberut dan tetap terdiam.Marah besar!Zayn memang

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status