Share

Bab 29

Author: Miana
last update Last Updated: 2024-11-05 13:38:58
"Apakah kamu benar-benar yakin ... tidak mau memberitahu Zayn dulu soal ini?"

"Tidak perlu!"

Aku menjawab dengan tegas, sementara Henry tertawa kecil, tawanya licik seperti seekor rubah.

Jika aku tidak yakin bahwa Zayn sedang berada di Kota A untuk perjalanan dinas, aku pasti sudah curiga apakah dia diam-diam sudah ada di sini.

Henry segera menyuruh seseorang membawa kostum.

Ketika aku melihat kostumnya, bibirku berkedut, "Apa ... kostumnya tidak salah?"

Kostum yang dibawa oleh Henry adalah setelan pelayan wanita yang seksi, dengan sedikit nuansa vulgar.

Roknya sangat pendek, dan dilengkapi dengan kaus kaki hitam.

Ini sama sekali tidak tampak seperti kostum untuk menari.

Henry tersenyum tanpa dosa, "Semua kostumnya memang seperti ini. Setelanmu ini adalah yang khusus kusisihkan untukmu, bahkan ini yang paling cantik dan paling sopan."

Aku tidak percaya dan segera keluar untuk memeriksa, dan ternyata benar.

Kostum orang lain bahkan lebih terbuka dan lebih mencolok.

Beberapa bahkan hanya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Mantan Istri Menjadi Simpanan   Bab 30

    Sebelum kata-kata itu selesai, Henry sudah menampar mata temannya."Apa kamu ingin mati? Berani-beraninya kamu mengincar wanita Pak Zayn?""Hah? Wanita Pak Zayn?" Wajah temannya langsung berubah, buru-buru menutupi matanya sendiri sambil berkata, "Aku tidak akan melihat lagi, haha, aku tidak berani melihat lagi, aku pergi sekarang!"Pria itu berkata begitu sambil berlari cepat keluar ruangan.Aku berjalan mendekati Henry dan dengan serius berkata, "Jangan bilang ke orang-orang bahwa aku adalah wanita Zayn. Aku benar-benar tidak ada hubungan apa pun dengannya sekarang, dan kalau kabar ini sampai ke telinga orang yang dia cintai, itu tidak akan baik.""Apa? Orang yang dia cintai bukan kamu?"Henry terkejut melihatku, tapi sedetik kemudian dia buru-buru mengalihkan pandangannya, semburat tidak wajar muncul di wajah tampannya.Aku menduga mungkin dia tidak tahu soal keberadaan cinta pertama Zayn, jadi aku tidak mengatakan apa-apa lagi.Aku hanya berkata, "Orang yang dia cintai tidak mungki

  • Mantan Istri Menjadi Simpanan   Bab 31

    Sepertinya aku melihat Zayn!Aku langsung berpaling, mencari-cari dari bawah panggung.Namun, aku tidak melihat pria itu.Sepertinya ini hanya ilusi karena perasaan bersalah.Lagi pula, Zayn saat ini berada di Kota A, mana mungkin dia muncul di sini.Saat aku termenung, musik pun mulai diputar.Aku sudah belajar menari selama dua puluh tahun.Begitu musik dimulai, aku segera masuk ke mode menari.Aku mendaftarkan tarian modern biasa ke Henry. Namun, mengingat penonton di bawah panggung suka melihat gerakan pinggul, aku menambahkan beberapa gerakan pinggul dalam tarian ini.Sorak-sorai dari penonton sangat meriah.Aku tiba-tiba teringat hutang ayahku yang sebesar tujuh miliar. Teringat olehku wajah ibuku yang berlinang air mata.Aku menari dengan lebih bersemangat, berharap nantinya aku bisa mendapatkan suara terbanyak.Beberapa menit kemudian, musik berhenti, tarian pun berakhir.Sorak-sorai dan tepuk tangan dari penonton masih belum berhenti.Aku memberi salam kepada penonton di bawah

  • Mantan Istri Menjadi Simpanan   Bab 32

    Henry mengejek dengan tawa, "Kamu terlalu meremehkan kami. Dua orang yang sama-sama juara, tentu saja keduanya mendapat hadiah enam miliar, membagi seperti itu kan tidak masuk akal."Mendengar ucapannya, aku langsung merasa tenang.Setibanya di panggung, nomor 27 sedang berinteraksi dengan penonton di bawah.Senyum manisnya, dipadukan dengan nada manja yang menyenangkan, sangat disukai oleh penonton di bawah.Aku merasa canggung berdiri di samping, berharap pembawa acara segera memberikan hadiah.Untungnya, pembawa acara segera datang.Pembawa acara berdiri di antara aku dan nomor 27, lalu tersenyum berkata, "Sekarang aku umumkan, kedua peserta ini adalah juara bersama, mereka akan masing-masing menerima ...."Tunggu!Saat itu, suara rendah dan dalam tiba-tiba bergema dari bawah panggung.Hatiku bergetar hebat.Karena, itu adalah suara Zayn.Dengan mekanis, aku menoleh ke bawah.Kulihat sosok tinggi muncul perlahan dari bayangan di belakang.Pria itu memiliki tatapan dingin, aura jahat

  • Mantan Istri Menjadi Simpanan   Bab 33

    Bermanja-manja dengan dia?Tidak mungkin!Memujinya?Tapi melihat ekspresinya yang dingin saat ini, aku tidak bisa memujinya.Aku menatap wajahnya yang dingin seperti es. Setelah bertahan sekian lama, aku baru bisa berkata, "Bisakah Anda berikan suara untuk aku? Ini benar-benar penting bagiku.""Benarkah?"Zayn tersenyum tipis, mata dan alisnya terlihat dingin.Saat dia tersenyum, hatiku langsung terasa dingin.Dia sangat membenciku, pasti tidak akan memenuhi permintaanku.Tetapi aku benar-benar tidak bisa kehilangan enam miliar itu.Aku melepaskan harga diri, menyingkirkan kebanggaan, berjuang hingga titik ini, aku tidak bisa gagal seperti ini.Henry yang sudah tidak sabar menunggu berkata kepada Zayn, "Ayo, jangan bikin penasaran, cepat berikan suaramu."Aku menatap tajam Zayn.Asalkan dia tidak memberikan suaranya kepada nomor 27, aku bisa mendapatkan enam miliar ini.Tapi jelas, dia tiba-tiba muncul hanya untuk menargetkanku.Harus bagaimana?Bagaimana agar dia membiarkanku kali in

  • Mantan Istri Menjadi Simpanan   Bab 34

    Tanpa menunggu dia marah, aku langsung berbalik dan berlari keluar.Tidak mendapatkan hadiah uang, saat ini aku hanya ingin pergi.Aku berlari keluar dari hotel. Angin malam bertiup, seluruh tubuhku terasa dingin dari dalam.Aku memeluk tubuhku, hati ini terasa sangat perih.Henry dengan cepat menyusulku.Dia menarikku dan tersenyum. "Audrey, jangan pergi, kita bisa bicarakan baik-baik."Aku dengan kuat mengibaskan tangannya, menatapnya dengan sikap dingin. "Zayn adalah orang yang kamu panggil ke sini, 'kan?"Zayn jelas-jelas sedang bertugas di Kota A. Kalau bukan karena dia memberitahu Zayn bahwa aku mengikuti acara tari ini, bagaimana mungkin Zayn tiba-tiba muncul disini?Sebenarnya sejak dia bertanya apakah aku ingin memberi tahu Zayn tentang acara tari ini, aku seharusnya sudah menebak bahwa dia akan memanggil Zayn.Hanya saja, aku masih menganggap dia terlalu baik.Ya, orang-orang seperti mereka tidak ambil peduli. Mereka sudah terbiasa menghibur diri dengan mempermainkan orang la

  • Mantan Istri Menjadi Simpanan   Bab 35

    Aku baru saja membuka mulut, tiba-tiba di sisi telepon terdengar seseorang memanggil namanya.Kakakku dengan terburu-buru berkata padaku, "Audrey, tunggu sebentar, Kakak harus pergi dulu ... tut ...."Telepon terputus, kalimat 'bisakah kamu menjemputku' tersangkut di tenggorokanku, tidak bisa keluar.Aku perlahan-lahan memeluk tubuhku seraya menatap kegelapan malam. Untuk pertama kalinya aku merasakan kesepian 'tanpa rumah'.Aku duduk bingung di tangga, tidak tahu harus pergi ke mana.Haruskah mencari Dorin?Tapi dia tidak ada di Kota Jenara hari ini.Dia mengirim pesan padaku di pagi hari, mengatakan bahwa dia akan pergi ke desa untuk menjenguk ibunya. Dia mungkin baru akan kembali beberapa hari lagi.Angin malam terasa dingin, hatiku pun makin dingin.Saat ini, kakakku pasti masih sibuk, pastinya untuk membayar utang perjudian ayahku yang 14 miliar itu.Sementara itu, aku sudah bekerja seharian, tapi tidak mendapatkan apa-apa.Mengingat enam miliar yang hampir kuraih itu tiba-tiba hi

  • Mantan Istri Menjadi Simpanan   Bab 36

    Ini sudah menjadi jalan buntu, jika pria aneh itu masuk, aku benar-benar tidak punya jalan untuk melarikan diri.Aku menempelkan tubuhku erat-erat pada dinding, berusaha menyusutkan seluruh tubuhku ke dalam, berharap pria aneh itu tidak melihatku.Di sekelilingku terasa sunyi. Tubuhku tegang, ketakutan yang sangat mencekam terasa di hatiku.Di bawah cahaya rembulan yang dingin, sosok itu perlahan mendekat seperti hantu.Dia masuk ke gang.Aku hampir berteriak karena ketakutan.Dengan panik aku menutup mulutku, seluruh tubuhku bergetar ketakutan.Namun, sosok itu tetap menemukan aku, melangkah satu langkah demi satu langkah ke arahku.Suara langkah kakinya, seperti suara maut, satu per satu menyiksa sarafku.Saat dia makin mendekat, aku tidak tahan lagi dan berteriak. Tanpa berpikir panjang, aku menerobos dan menuju ke luar gang.Saat melewatinya, lengannya yang panjang langsung meraihku.Kepalaku rasanya meledak seketika, aku berjuang melawan sambil berteriak, "Lepaskan aku, lepaskan a

  • Mantan Istri Menjadi Simpanan   Bab 37

    Wajahnya gelap, dia berkata dengan suaranya mengejek, "Sebelum aku pergi dinas, apa yang sudah aku katakan padamu? Hah?"Aku tetap tidak berkata apa-apa.Dia benar-benar marah. Jari-jarinya memberikan tekanan besar sehingga daguku terasa sangat sakit.Dia dengan dingin berkata, "Aku sudah peringatkan, jangan lakukan hal yang bikin aku marah. Kamu mengangguk setuju, tapi hasilnya?Audrey, kamu benar-benar sangat suka berbohong!"Diriku dengan pakaian pelayan yang memalukan tampak tak berdaya di bawah cengkeramannya.Aku merasa terhina, melindungi dadaku, dengan mata berair melihatnya. "Jangan seperti ini!""Jangan seperti apa?"Nada suaranya penuh dengan amarah yang menakutkan."Kamu berpakaian seperti ini, menari di atas panggung dengan bersemangat, bukankah itu untuk menggoda orang kaya?Kalau aku tidak seperti ini padamu, pria-pria itu juga akan berbuat sama padamu.Bagaimana? Kalau mereka, kamu tidak akan menolak?""Cukup, Zayn!"Aku menatapnya dengan penuh kemarahan, "Apa kamu tahu

Latest chapter

  • Mantan Istri Menjadi Simpanan   Bab 92

    Aku menjawab dengan begitu tegas, tapi Zayn malah tersenyum dingin padaku."Kamu benar-benar sangat suka berbohong. Audrey, orang sepertimu sama sekali tidak pantas diperlakukan dengan tulus oleh orang lain!"Zayn mendorongku dengan keras setelah mengatakan ini.Aku langsung terjatuh ke tangga di depan pintu, telapak tangan dan lututku terasa sangat sakit pada saat ini.Aku berusaha untuk duduk dengan susah payah dan menyadari kulit di telapak tanganku terkelupas, serta juga mengeluarkan banyak darah.Zayn berjalan mendekat, lalu menatapku dengan tatapan dingin dan suaranya terdengar sangat dingin, "Kamu masih mengira kamu masih nona muda dari Keluarga Turner yang dulu? Biar kuberitahu padamu, aku bisa membunuhmu dengan mudah daripada membunuh seekor semut."Ini adalah pertama kalinya Zayn menatapku dengan tatapan yang dingin, bola mata hitamnya penuh dengan niat membunuh dan kebencian.Seluruh tubuhku bergetar saat menatapnya dan tidak bisa mengatakan apa pun.Aku baru benar-benar mel

  • Mantan Istri Menjadi Simpanan   Bab 91

    Suara dering ponselku terdengar sangat keras di dalam kantor CEO yang membuat Sekretaris Rina menghentikan ucapannya.Sekretaris Rina mengerutkan keningnya dan terdapat ekspresi tidak senang di wajahnya.Pak Arya tersenyum ramah padaku dan berkata, "Tidak masalah, kamu bisa jawab panggilan itu."Aku memutuskan panggilan dan menyalakan mode sunyi di ponselku.Aku adalah seorang karyawan baru yang tidak memiliki pengalaman apa pun, tapi CEO bersedia memberiku kesempatan untuk belajar. Ini adalah suatu kehormatan bagiku dan hal yang tidak bisa didapatkan oleh orang lain.Aku harus menghargai hal ini dengan baik dan tidak boleh mengecewakan mereka.Aku berkata pada Sekretaris Rina, "Kak Rina, tolong lanjutkan."Sekretaris Rina melirik CEO, lalu mengangguk padaku dan kembali melanjutkan pembicaraan kami sebelumnya.Rapat ini berakhir setelah berlangsung selama satu jam.Aku mencatat hal-hal penting yang dikatakan oleh Sekretaris Rina dan juga mencatat keterampilan untuk berbicara.Aku meras

  • Mantan Istri Menjadi Simpanan   Bab 90

    Aku baru terbangun setelah jam weker berbunyi untuk yang kedua kalinya.Aku sama sekali tidak merasa terkejut saat melihat Zayn bangun lebih pagi dariku.Hatiku terasa sedih saat teringat dengan kejadian kemarin malam dimana dia menganggapku sebagai Cindy.Sepertinya Zayn terus tinggal di sini selama dua hari ini karena hatinya terluka oleh Cindy.Aku menghilangkan pikiran kacau ini di dalam benakku, lalu segera mandi dan hendak pergi bekerja.Hanya saja, aku melihat Zayn di lantai bawah.Zayn tetap membuat sarapan hari ini, hanya saja sarapan yang dia buat tidak terlalu banyak. Hanya tersisa roti lapis dan beberapa roti kukus.Aku tidak yakin apakah dia membuatkan sarapan untukku atau bukan.Aku tidak berani merasa terlalu percaya diri lagi setelah mengalami kejadian pada beberapa hari sebelumnya.Aku memegang tasku dan berjalan keluar dalam diam.Zayn tiba-tiba memanggilku.Langkahku berhenti dan menoleh untuk menatapnya, "Kenapa?"Zayn berkata dengan datar tanpa menatapku, "Bereskan

  • Mantan Istri Menjadi Simpanan   Bab 89

    "Besok malam Keluarga Hale akan mengadakan pesta ulang tahun untuk nenekku dan kamu harus pergi ke Kediaman Keluarga Hale bersamaku.""Aku?" Aku menatap Zayn dengan terkejut, "Tapi kita sudah tidak punya hubungan apa pun, aku ....""Huh, tidak punya hubungan apa pun?" ujar Zayn sambil tersenyum mengejek.Aku segera menjelaskan, "Maksudku adalah orang lain tahu kalau kita sudah bercerai dan tidak punya hubungan apa pun, bukankah tidak pantas bagiku untuk pergi ke sana?""Tidak ada yang pantas atau tidak pantas," ujar Zayn dengan datar sambil menghembuskan asap rokok.Aku berkata dengan cemas, "Tentu saja ada. Aku sama sekali tidak pantas datang ke acara seperti itu dan Cindy sangat pantas untuk datang ke sana."Zayn melirikku dengan dingin dan berkata sambil mencibir, "Kamu kira aku mau bawa kamu jalan-jalan? Sekarang keluargamu sudah bangkrut dan aku bawa kamu menghadiri perjamuan cuma untuk mempermalukanmu.""Jangan lupa bagaimana kamu mengejek anggota Keluarga Hale dengan sikap sombo

  • Mantan Istri Menjadi Simpanan   Bab 88

    Zayn mendengus setelah mendengar ini, "Pikiranmu berlebihan, aku cuma merasa aku akan dibilang pelit kalau tidak kasih mobil pada kekasihku."Aku menggelengkan kepalaku sambil tersenyum kecil, tidak ada orang yang murah hati di dunia ini kalau orang seperti Zayn dibilang pelit.Aku diam-diam melirik Zayn dan kembali merasa dia sebenarnya adalah orang yang sangat baik.Zayn melirikku mungkin karena senyumanku terlalu lebar dan berkata dengan dingin, "Cepat makan dan cuci piring.""Oh, baik."Hari ini Zayn kembali memasak ayam saus tiram dan nafsu makanku langsung meningkat.Aku teringat dengan pujian teman kerjaku terhadap sarapan yang dibuat oleh Zayn dan tidak bisa menahan diri untuk berkata, "Zayn, keterampilan memasakmu benar-benar sangat bagus.""Semua orang berebut untuk makan sarapan yang aku bawa ke perusahaan tadi pagi dan mereka semua bilang masakanmu sangat enak.""Bahkan CEO-ku juga makan sarapan buatanmu dan bilang enak. Keterampilan memasakmu ...."Aku tiba-tiba melihat ra

  • Mantan Istri Menjadi Simpanan   Bab 87

    Suasana hatiku yang sedang baik sedikit memudar saat memikirkan Cindy.Aku tidak membenci Cindy karena tidak terdapat dendam apa pun di antara kami, aku hanya tidak menyukainya.Aku merasa dia sangat menyebalkan.Aku berdiri di tengah halaman dan merasa ragu untuk masuk ke dalam vila.Karena vila ini sudah menjadi milik Zayn.Cindy adalah nyonya rumah di sini jika dia datang ke sini, sedangkan aku bukanlah siapa-siapa.Sedangkan ini adalah maksud Zayn.Zayn tidak ingin melukai hati Cindy, tidak ingin Cindy melihat hubunganku dengannya yang tidak jelas ini.Jadi tentu saja aku tidak boleh masuk ke dalam pada saat ini, kalau tidak akan sulit untuk menjelaskan hal ini.Aku berencana untuk pergi saat memikirkan hal ini.Zayn tiba-tiba muncul di depan pintu dan berkata padaku saat aku hendak membalikkan badanku dan pergi, "Kenapa tidak masuk dan malah berdiri di luar?""Tapi ...."Zayn sudah memasuki vila sebelum aku selesai bicara.Aku menggigit bibirku dan hanya bisa berjalan ke dalam.Za

  • Mantan Istri Menjadi Simpanan   Bab 86

    "Aku tidak keberatan!"Pak Arya sudah tersenyum padaku sebelum aku selesai bicara.Aku tertegun selama beberapa detik, lalu segera menyerahkan sarapan yang kubawa ke hadapannya dan bertanya, "Kamu bisa pilih makanan yang kamu suka.""Hm ... aku ambil roti lapis dan roti kukus saja."Aku merasa terkejut, tidak disangka makanan kesukaan CEO sama denganku.Pak Arya memilih roti lapis dan roti kukus, kemudian pergi setelah berterima kasih padaku.Aku melihat sosoknya yang menghilang di pintu lift dan merasa seperti sedang bermimpi.Tidak disangka CEO dari Perusahaan Eka Media begitu mudah untuk didekati dan juga memakan sarapan yang kubawa?!Terdapat beberapa orang yang sedang merias wajah di cermin dan ada juga yang sedang berbicara saat aku memasuki kantor.Pekerjaan hari ini masih belum dimulai dan suasana pagi ini masih sedikit lebih santai.Aku mendatangi teman kerjaku yang membantuku mengganti tinta kemarin dan berkata, "Kalian sudah sarapan belum? Aku ada bawa beberapa sarapan hari

  • Mantan Istri Menjadi Simpanan   Bab 85

    Uh ....Aku melihat sarapan di atas meja.Ada roti lapis, omelet, panekuk, bubur dan juga roti kukus.Ini bukan membuat lebih, tapi terlalu banyak.Aku bertanya padanya, "Kamu sudah makan belum?"Zayn menjawab tanpa mengangkat kepalanya, "Sudah."Aku tersedak dan mengambil dua kantung makanan.Aku memasukkan roti lapis dan roti kukus ke dalam kantung makanan, tapi masih terdapat banyak sarapan yang tersisa di atas meja.Aku tidak bisa menahan diri untuk berkata, "Sebenarnya kamu tidak perlu buat sarapan sebanyak ini, tidak cuma mubazir dan juga merepotkan.""Kamu bisa pesan dari luar karena cuma kamu sendiri yang makan atau kamu bisa beli sarapan dalam perjalanan ke perusahaan atau kamu juga bisa suruh sekretarismu beli sarapan untukmu."Lihatlah, bukankah sangat mubazir dan juga menghabiskan banyak waktumu saat membuat sarapan sebanyak ini?"Zayn akhirnya mengangkat kepalanya untuk menatapku.Zayn dengan perlahan menyipitkan matanya dan kedua matanya sangat dingin serta tajam seperti

  • Mantan Istri Menjadi Simpanan   Bab 84

    Dokumen proyek ini dibuat dengan sangat rinci dan jelas, yang membuatku bisa langsung memahaminya dalam waktu yang singkat.Entah kapan aku tertidur sambil bersandar di kursi.Aku terkejut dengan sebuah tatapan panas yang sedang menatapku setelah aku terbangun.Aku membuka mataku dengan linglung dan melihat Zayn yang mengenakan piama sedang berdiri di sampingku sambil memegang dokumen proyek di tangannya.Aku terkejut dan segera berdiri untuk merebut kembali dokumen itu.Zayn juga memiliki perusahaan yang bergerak di bidang media yang merupakan saingan dari Perusahaan Eka Media, jadi sama sekali tidak boleh membiarkan Zayn melihat dokumen proyek dari perusahaan kami.Zayn mendengus saat melihatku begitu panik, "Tenang saja, aku cuma mengambilkannya untukmu dan tidak lihat isinya.""Oh ... terima kasih."Aku menggulung dokumen itu dan tidak berani menatap Zayn, tapi aku bisa merasakan aura dingin yang terpancar dari tubuhnya.Untung saja Zayn tidak mengatakan apa pun dan berbaring di at

DMCA.com Protection Status