Share

Bab 231

Penulis: Miana
Aku tertegun sejenak, lalu buru-buru memeriksa jaringan sebelum mengirimkan dua emoji lagi.

Tanda seru berwarna merah masih muncul.

Eh!

Ternyata Zayn memblokirku.

Aku linglung sejenak, lalu perlahan menyimpan ponselku.

Kalau mau blokir, blokir saja.

Kurasa dia benar-benar tidak akan menggangguku lagi.

Ini juga bagus.

Mulai sekarang, hidupku akan damai kembali.

Meskipun ini adalah kabar baik bagiku, hatiku terasa hampa untuk beberapa saat.

Tidak bisa kusangkal kalau aku memang jatuh cinta padanya.

Hanya saja cinta ini hanya bisa disembunyikan secara diam-diam. Kalau tidak, aku pasti akan menjadi bahan cibiran dia dan cinta pertamanya.

Aku bersandar di kasur dan menghela napas.

Entah kapan aku bisa melupakan perasaanku padanya. Kalau tidak, aku pasti akan merasa sedih setiap kali memikirkannya.

Karena masih harus pergi bekerja, aku tidak merasa terlalu emosi. Aku hanya mandi dan keluar.

Pakaian semalam sudah dibersihkan.

Aku melirik ke arah rumah Alfie.

Biasanya aku akan bertemu dia dan
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 232

    Tiba-tiba terdengar teriakan di dalam ruangan.Seketika semua orang melihat ke dalam.Aku juga ikut melihat ke dalam dengan penasaran.Aku menyesal setelah melihatnya, sekilas saja sudah membuat perutku mual.Aku buru-buru berbalik dan bersandar di dinding sambil muntah.Itu adalah sebuah jari yang sudah agak busuk dengan makhluk kecil bertubuh lunak merangkak di atasnya.Sungguh, untuk pertama kalinya aku membenci penglihatanku yang tajam. Aku bisa melihat semuanya dengan jelas.Memikirkan jari menjijikkan itu membuat perutku mual lagi.Gawat, muntah-muntah membuatku sangat tidak nyaman dan perutku hampir kosong, tetapi aku masih merasa sangat mual dan tidak nyaman."Ya ampun, ini terlalu tragis. Jarinya dipotong orang?""Ck, ck, ck ... mencuri ya mencuri saja. Seberapa besar dendam dan kebencian ini?""Benar. Entah pada akhirnya apa yang terjadi pada ibu dan anak itu. Jangan-jangan ....""Ssst, situasi kita sedang kacau, jadi lebih baik jangan banyak bicara."Aku bersandar pada dindi

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 233

    Bayi!Saat itu pikiranku menjadi kosong dan yang ada hanya ketakutan yang luar biasa di hatiku kalau sesuatu akan terjadi pada bayiku.Aku hampir jatuh ke lantai.Tiba-tiba saja sebuah lengan yang kekar merangkul pinggangku.Setelah itu, seluruh tubuhku jatuh ke dalam pelukan yang dingin dan kuat.Napas yang tidak asing itu menerpaku dan jantungku berdebar kencang."B ... bos!?"Semua orang di ruang data berteriak, kemudian berlari keluar dari tempat kerja mereka dan buru-buru berdiri dalam dua baris.Setelah Zayn membantuku berdiri, dia mendorongku menjauh dengan lembut.Aku terhuyung mundur dua langkah dan berpegangan pada dinding untuk tetap berdiri.Perlahan aku menegakkan kepala untuk menatapnya.Wajah pria itu sangat serius dan dingin, memancarkan sentuhan permusuhan yang membuat orang sulit mendekatinya.Dia juga tidak menatapku, hanya menatap ruang data dengan santai.Dia bertanya sambil lalu, "Apa yang terjadi?"Para rekan hanya saling memandang tanpa berani berbicara.Karena

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 234

    Mungkinkah kali ini dia datang untuk mengincarku lagi?Akan tetapi, bukankah semalam dia sudah menegaskan tidak akan datang mencariku lagi dan bahkan memblokirku?Dia mengetuk tepi meja dengan begitu santai hingga membuat semua orang di kantor menegang.Semua orang berdiri dengan hormat, menunggu Zayn berbicara.Waktu berjalan dengan sangat lambat.Dia beru membuka mulut dengan tenang dan bertanya kepada rekan wanita tadi, "Siapa 'pria' yang baru saja kamu sebutkan? Apa kamu pernah melihatnya merayu pria?"Rekan wanita itu terkejut setelah ditanya dan baru berkata setelah beberapa saat, "I ... iya ... ada seorang pekerja yang memindahkan batu bata di lokasi konstruksi. Sejak awal mereka sudah saling menggoda. Saat makan saja harus bersama dan bahkan berbagi piring yang sama ....""Omong kosong!" Aku sudah tidak tahan lagi dan berteriak.Seharusnya yang dia katakan itu adalah Alfie.Akan tetapi, kapan aku dan Alfie saling menggoda dan berbagi piring?Saat dituduh merayu bos besar, tidak

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 235

    "Ssst, Pak ...." Kali ini Aldi menariknya, "Jangan bicara lagi, sekarang wanita ini telah menjadi kesayangan Bos!""Apa? Apa katamu?" Pak Kevin menatap Zayn dengan tidak percaya, "Mungkinkah dia benar-benar berhasil merayunya?"Zayn merapikan kerah jasnya dan berkata dengan tenang, "Berkemas dan besok pagi pergi ke kantor pusat perusahaanku untuk melapor."Jelas sekali, ini ditujukan kepadaku.Seketika seluruh tempat menjadi gempar."Wah, kantor pusat! Dia benar-benar bisa pergi ke kantor pusat untuk bekerja dengan Bos dan menghabiskan waktu bersama bos!""Benar, aku benar-benar iri. Kalau tahu rayuan itu efektif, juga akan melakukannya. Ah ....""Bukankah begitu, berapa harga mukanya itu? Kita semua harus belajar darinya, menyelinap ke kantor pusat dan naik ke atas kasur Bos.""Ah ... aku iri sekali, kenapa aku bukan wanita? Alangkah baiknya kalau aku adalah wanita!"Zayn sudah keluar dari ruang data dan ruangan menjadi semakin heboh.Sampai Pak Kevin menatap langit sambil mengatakan

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 236

    Membayangkannya saja membuatku menggigil."Kamu tidak mau pergi?" Zayn menatapku dengan samar dan mencibir, "Apa kamu pikir kamu punya hak untuk menolak?""Zayn!" Aku berkata dengan kesal, "Kenapa kamu bersikeras agar aku bekerja untukmu? Bukankah semalam kamu bilang tidak akan menggangguku lagi? Kenapa kamu mengingkari ucapanmu!?""Kamu juga pembohong, jadi apa bedanya kalau aku mengingkari ucapanku?" Zayn tiba-tiba terkekeh sambil menatapku dengan sinis.Aku menggila karena cemas dan berkata dengan tegas, "Aku tidak akan pergi. Meskipun kamu akan memukulku sampai mati, aku juga tidak akan pergi!""Benarkah?"Zayn tiba-tiba menyipitkan matanya dan perlahan mendekatiku.Begitu dia mendekat, hawa dingin dan menindas yang mengerikan itu menerpa.Aku langsung menciut dan mundur dua langkah.Aku menatapnya dengan hati-hati, "Jangan begini, aku cuma merasa aku tidak punya banyak kemampuan dan takut menimbulkan masalah bagimu kalau bekerja untukmu.""Ha!" Dia mencibir, "Kenapa kamu tidak ber

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 237

    Zayn berada sangat dekat denganku.Telapak tangannya yang besar masih menekan bagian belakang kepalaku dan bibir hangatnya hampir menyentuh daun telingaku.Seluruh tubuhku menegang dan merasakan napasnya di leherku sangat panas.Aku memanggil namanya dengan rasa takut, "Zayn ...."Dia terkekeh di telingaku, "Meskipun aku sudah tidak menginginkan wanita yang pernah kusentuh, aku tidak akan pernah membiarkan orang lain mendambakannya. Coba tebak apa yang telah kulakukan pada Kak Alfie?"Tubuhku menggigil dan tidak berani berbicara.Ini pertama kalinya aku melihat Zayn yang dingin dan haus darah, bagaikan iblis yang merangkak keluar dari neraka.Dia tersenyum dan berkata dengan datar, "Aku memotong kedua tangan dan kaki mereka, lalu mengusir mereka dari Kota Jenara untuk mati. Apa pendapatmu tentang hukumanku?"Potong kedua tangan dan kaki?Seluruh tubuhku menggigil, menatapnya dengan ketakutan untuk pertama kalinya.Aku hanya tahu dia pemurung, ketus dan rumit, tetapi tidak kusangka tern

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 238

    "Benar, Bos menyuruhnya pergi ke kantor pusat karena dia tertarik dengan kemampuannya merayu orang. Bos ingin dia menggunakan kecantikannya untuk merayu pelanggan. Wanita ini benar-benar mengira Bos tertarik padanya.""Benar, bukankah dia cuma memanfaatkan tubuh kotornya untuk mendapatkan posisi? Apa hebatnya?"Sebagian besar rekan menghinaku dengan sinis dan masih ada rasa iri yang mendalam di cibiran mereka.Jadi, sifat manusia memang seperti itu. Meski tidak bisa mendapatkannya, mereka tetap berpura-pura mulia untuk merendahkan orang lain.Aku menatap mereka dengan tenang, "Benar, aku tidak punya apa pun untuk dibanggakan, tapi kenyataannya adalah kesempatan yang tidak kuinginkan ini tidak akan bisa kalian dapatkan meski memperjuangkannya.""Heh, tidak kamu inginkan? Jangan berpura-pura lagi, benar-benar menjijikkan.""Benar, kamu sudah mendekati dengan bos besar, untuk apa masih sok suci di sini?"Dua rekan wanita menertawakanku dengan iri dan sinis.Aku benar-benar lelah secara fi

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 239

    Aku memberi tahu kakakku kalau aku akan bekerja di perusahaan Zayn dan aku akan menyewa rumah di dekat perusahaan Zayn.Kakakku terkejut dan bertanya mengapa aku ingin kembali kepada Zayn.Pertanyaan itu membuatku tidak bisa menjawabnya untuk beberapa saat.Aku hanya berkata dengan asal-asalan kalau gaji Zayn sangat tinggi dan pekerjaannya mudah. Aku ingin bekerja selama beberapa tahun untuk menabung.Pada akhirnya kakakku tidak mengatakan apa pun dan hanya memintaku meneleponnya kalau butuh sesuatu.Kakakku juga mentransfer 40 juta kepadaku. Aku tidak menerimanya, jadi aku mengirimkan pesan padanya kalau aku masih punya uang.Cedera kaki kakakku tidak kunjung sembuh dan sekarang dia sudah punya pacar. Aku jelas tidak boleh menginginkan uangnya lagi.Aku tidak kembali ke vila sebelumnya.Tempat itu sepenuhnya milik Zayn.Saat ini aku tidak sempat mencari rumah, jadi aku langsung menarik koper dan meletakkannya di meja depan.Orang-orang di perkotaan sibuk dengan kehidupan setiap hari d

Bab terbaru

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 328

    "Jadi ... apa yang kamu katakan barusan, berarti kamu ... suka aku?"Aku mencengkeram selimut erat-erat, dan pada saat dia berbalik, aku tanpa sadar bertanya.Sebenarnya, begitu pertanyaan itu keluar, aku langsung menyesalinya.Pertanyaan ini, yang tadi terus dia desak, aku selalu menghindarinya. Sudah bertekad untuk tidak menanyakannya.Ironisnya, dalam situasi seperti ini, pertanyaan itu justru keluar dengan begitu mudahnya.Pada akhirnya, hatiku masih belum cukup teguh, bukan begitu?Tubuh Zayn tampak terdiam sejenak.Dia tidak berbalik, suaranya yang dingin disertai sedikit ejekan terdengar, "Suka kamu? Apa itu mungkin?"Setelah dia mengatakan itu, dia pergi, langkah kakinya tanpa sedikit pun keraguan.Pintu luar ditutup olehnya dengan keras, menghasilkan suara yang cukup keras.Aku menundukkan kepala, tersenyum pahit dengan rasa sedih.Jadi, pertanyaan itu memang seharusnya tidak dilontarkan, 'kan?Mengingat bagaimana dia pergi dengan penuh emosi, aku mentertawakan diri sendiri. N

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 327

    "Kenapa tidak bertanya?"Tangannya makin berlebihan, dengan cerdik memancing sarafku.Pelan-pelan, aku merasa wajahku mulai memanas. Tubuhnya yang tadinya dingin kini terasa seperti membara.Aku yang berada di pelukannya, meskipun saraf tegang, kakiku lemas, hampir tidak mampu berdiri.Aku mencengkeram kerah bajunya, seluruh tubuhku hanya ditopang oleh kekuatan di pinggangku.Dengan susah payah, aku membuka mulut, "Ti ... tidak ada alasan, aku ... aku memang mau tidur."Mata hitamnya yang dalam menatapku lekat-lekat, mendesakku terus-menerus, "Kita bicara dulu baru tidur. Ayo, katakan padaku, apa sebenarnya yang mau kamu tanyakan tadi?"Nada suara berat dan lembut itu, seolah membawa daya tarik tersendiri, menyeret hatiku ke jurang yang makin dalam.Aku melihat ke dalam matanya yang dalam, hatiku terus bergetar.Tubuhku melemah oleh sentuhannya yang lembut.Dengan hampir memohon, aku berkata kepadanya, "Bisakah kamu berhenti seperti ini? Topik tadi, aku benar-benar tidak mau bahas lagi

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 326

    Dorin kembali berbicara denganku tentang beberapa hal sehari-hari, bahkan menanyakan tentang kondisi bayiku.Saat berbicara tentang bayi, aku perlahan melupakan kebingungan tadi.Aku memberitahukan Dorin bahwa sebelum perutku mulai terlihat besar, aku akan mencari kesempatan untuk meninggalkan Kota Jenara ini.Dia bilang saat itu nanti, filmnya juga sudah selesai, dan dia akan membantuku mencari jalan.Setelah mengobrol dengan Dorin, waktu sudah hampir pukul satu dini hari.Zayn belum juga kembali, atau mungkin, malam ini dia menemani Cindy di rumah sakit.Aku mematikan lampu dan masuk ke dalam selimut.Aku merasakan kasur suite presidensial yang besar dan lembut.Walau begitu, mungkin karena suasana hati yang tidak merasa aman, aku tidur dengan sangat gelisah.Aku terus-menerus terbangun beberapa kali, Dalam selang waktu belasan hingga dua puluh menit, aku selalu terbangun.Aku menghela napas dan mengambil ponsel sambil menggulir layarnya.Setelah sekitar setengah jam, mataku mulai te

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 325

    Aku terpaku menatap wajah itu, sampai-sampai lupa bernapas.Pria itu mengenakan kostum tradisional. Terlihat alisnya yang tebal melengkung, matanya bersinar tajam, dengan rambut yang diikat tinggi dan dihias mahkota giok.Di bahunya tersampir mantel berbulu rubah, melengkapi wajahnya yang tampan luar biasa. Penampilannya memang memancarkan keanggunan tak tertandingi.Aku tertegun cukup lama sebelum akhirnya mengenali dia sebagai Arya.Melihat aku terpesona, Dorin di sampingku tertawa. "Audrey, kamu ini mata keranjang. Lihat pria tampan saja sampai matamu tidak bisa berpaling."Aku langsung memerah, lalu menatapnya dengan kesal, "Jangan asal bicara. Aku cuma butuh waktu untuk mengenali dia adalah Pak Arya.""Haha, Pak Arya memang tampan baik dalam kostum tradisional maupun pakaian modern. Tidak kalah dengan Zayn-mu, 'kan?"Arya tiba-tiba muncul di panggilan video kami. Suara Dorin masih terdengar di samping, tetapi sosoknya menghilang dari layar.Sekarang, di layar video hanya ada Arya,

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 324

    "Maaf, Kak Zayn, aku ... aku selalu ganggu kalian. Maaf ...."Cindy berkata sambil air matanya terus mengalir.Tampangnya yang lemah dan menyedihkan itu jelas terlihat tidak dibuat-buat.Zayn terburu-buru menghiburnya, "Jangan berkata begitu. Kamu jatuh sakit, itu juga bukan keinginanmu.""Maaf, Kak Zayn ... ah, sakit sekali, Kak Zayn, dadaku sangat sakit. Apa yang harus kulakukan ...."Cindy menangis, tampak sangat kesakitan.Zayn segera menggendongnya dan berkata dengan suara rendah, "Aku akan bawa kamu ke rumah sakit sekarang."Dia dengan tergesa-gesa menuju pintu lift.Setelah berjalan beberapa langkah, dia berbalik dengan gelisah menatapku, "Tunggu aku kembali."Aku menggigit bibir tanpa berkata apa-apa, tetapi hatiku terasa seperti ditusuk, sangat menyakitkan.Zayn menatapku dalam-dalam, lalu membawa Cindy masuk ke dalam lift.Sampai bayangan mereka menghilang di pintu lift, aku baru bisa memaksakan senyum kaku, dan air mata yang kutahan akhirnya jatuh juga.Saat itu, Henry tiba-

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 323

    "Zayn, sebenarnya aku ....""Kak Zayn!"Aku baru saja membuka mulut ketika suara lembut nan manis tiba-tiba terdengar dari belakang pria itu.Tubuhku langsung membeku, dan getaran hati yang kurasakan tadi seketika menghilang tanpa jejak.Aku tersenyum pahit pada diriku sendiri.Bagaimana bisa aku lupa kalau ada Cindy?Barusan aku hampir saja kehilangan akal di bawah suara rendah dan lembut Zayn, hampir membuka hati padanya.Zayn tetap menatapku dengan dalam.Aku mendorong dadanya pelan, mengingatkannya dengan suara rendah, "Nona Cindy sudah datang.""Audrey!"Zayn mengerutkan alisnya dan dengan keras kepala berkata, "Jawab dulu pertanyaanku tadi!""Lalu, apa yang mau kamu dengar? Katakan saja."Aku menatapnya.Tatapan kami bertemu. Matanya gelap dan dalam, hingga akhirnya secara perlahan muncul secercah sikap dingin."Apa maksudmu?"Aku menundukkan kepala, berkata datar, "Tidak ada maksud apa-apa. Aku cuma mau bilang, apa pun jawaban yang mau Pak Zayn dengar, itulah yang akan kukatakan

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 322

    Uh ....Henry berkata dengan kesal, "Baiklah, aku kalah bicara. Aku mau kembali ke kamar untuk tidur."Dia berbalik dan berjalan beberapa langkah, lalu sepertinya teringat sesuatu dan buru-buru menoleh, mengingatkan Zayn, "Jangan lupa belikan aku mantel kulit, ya.""Uangnya sudah aku transfer ke rekeningmu, beli sendiri."Mendengar itu, mata Henry membelalak, lalu segera memeriksa ponselnya.Beberapa saat kemudian, dia tertawa kecil, "Lumayan, lebih banyak dari yang kupikirkan. Nanti aku juga bawakan satu untukmu, ya.""Tidak perlu." Zayn menjawab dingin tanpa ekspresi.Henry melanjutkan, "Kalau begitu, aku bawakan untuk Audrey saja.""Tidak boleh!" Zayn memotong dengan dingin dua kata.Henry memonyongkan bibirnya, "Kalau tidak boleh, ya sudah. Uang lebihnya bisa kupakai beli yang lain."Setelah berkata demikian, dia langsung kabur ke kamarnya sendiri.Begitu Henry pergi, aku merasa suasana di sekitarku jadi agak menekan.Aku memegang tasku dan mundur dua langkah hingga punggungku meny

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 321

    Aku segera memanggilnya, "Tuan Henry, tunggu sebentar."Henry tertegun sejenak, lalu menoleh ke arahku, "Kenapa, Audrey?""Itu ... kamar aku di mana?"Henry tampak terkejut, "Bukankah ini kamar kamu?"Sambil berbicara, pandangannya jatuh pada tas yang kubawa, dan dia bertanya, "Kamu tidak mau tinggal di kamar ini? Ini adalah satu-satunya kamar suite presidensial yang aku pesan, kamar terbaik di hotel ini.""Tapi, ini kamar Zayn."Henry tertawa kecil, "Kamarnya dia 'kan sama saja dengan kamar kamu? Kalian dulu pasangan suami istri, hal-hal yang harus dilakukan juga sudah dilakukan, kenapa masih dipisah-pisah?"Melihatku mengerutkan kening, dia segera tertawa lagi, "Baiklah, aku tidak canda lagi.""Tapi, aku cuma pesan tiga kamar, kalau kamu tidak tinggal di kamar ini, mau tinggal di mana?""Kalau begitu, aku akan pesan kamar biasa saja."Henry buru-buru menghentikan aku, "Jangan repot-repot, ini hotel terbaik di daerah ini, sudah penuh sejak lama. Aku harus pesan jauh sebelumnya untuk d

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 320

    Namun meskipun tidak disukai oleh Keluarga Hale sejak masih kecil, Zayn tetaplah Tuan Muda dari Keluarga Hale. Bagaimana bisa terlibat dengan seorang gadis desa?"Ya, dulu Cindy dari pedesaan. Zayn menjemputnya setelah bercerai denganmu."Setelah mendengar ini, aku merasakan kepedihan di hatiku.Terlepas Cindy adalah orang pedesaan atau bukan, Zayn menceraikan aku karena Cindy."Hei, Cindy sebenarnya cukup menyebalkan, sangat lemah bahkan tidak bisa teriak ataupun berbicara.""Pikiran dan perasaannya begitu aneh sehingga aku harus berhati-hati saat berbicara dengannya.""Aku benar-benar tidak tahu kenapa Zayn bersikeras bersikap baik padanya. Audrey, kamu jauh lebih baik darinya. "Henry berkata dengan ekspresi jijik.Aku menahan ketidaknyamanan di hatiku dan berkata sambil tersenyum tipis, "Setiap orang punya daya tarik masing-masing. Mungkin Zayn hanya menyukai yang itu.""Tidak ...." Henry mengerutkan kening dan berkata, "Menurutku Zayn belum tentu menyukai Cindy, tapi tidak bisa di

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status