"Keluarga apa?" Suaraku tiba-tiba menjadi lebih keras, tubuhku hampir gemetar karena marah.Ayahku berkata dengan nada acuh tak acuh, "Yosef jelas masih menyukaimu. Selama kamu mau, Yosef pasti akan bersedia menikahimu. Saat kamu menikah, kita akan menjadi satu keluarga. Tentu saja, kita tidak perlu membayar hutang, 'kan?"Setelah mendengarkan ucapan ayah yang tidak tahu malu, aku hampir pingsan.Jika bukan karena hubungan ayah dan anak yang bertahan lebih dari 20 tahun, aku benar-benar tidak ingin mengenalnya lagi.Setelah mencoba yang terbaik untuk menyesuaikan suasana hatiku, aku berkata, "Aku tidak akan pernah bisa bersama Yosef. Tolong kembalikan uang itu padanya. Anggap saja aku sedang memohon padamu.""Mana mungkin mengembalikannya? Ayah meminjamnya dengan susah payah. Lagi pula, Ayah sudah hampir menghabiskan semuanya.""Ayah!" teriak aku padanya, seluruh tubuhku gemetar hebat. "Bukankah baru beberapa hari? Bukankah Yosef meminjamkanmu 40 miliar? Empat puluh miliar!""Astaga, k
Yosef, yang mengenakan jas kulit sedang berjalan masuk.Aneh, kenapa Yosef datang ke sini?Datang untuk mencariku?Aku segera berdiri dan hendak menyapanya, tapi aku melihatnya berjalan lurus menuju kantor CEO tanpa melihat ke arahku.Aku tercengang.Sepertinya tebakanku salah. Yosef tidak datang mencariku, tapi untuk berbicara dengan Pak Arya.Aku melihatnya memasuki kantor CEO secara langsung tanpa memerlukan sekretaris untuk memberitahunya. Aku terkejut, bukankah Yosef baru saja pulang ke negara ini? Kapan Yosef menjadi begitu akrab dengan Pak Arya?Saat memikirkannya, diskusi tiba-tiba terdengar dari samping."Hei ... aku sudah lama dengar bahwa Pak Arya bekerja untuk atasannya, ada bos besar di belakangnya.""Ya, ya, aku juga pernah mendengarnya. Pria tampan yang baru datang itu punya temperamen yang luar biasa. Mungkinkah dia bos besarnya?""Apa kamu tidak mengenalnya? Dia adalah putra kedua dari Keluarga Hale? Adik Zayn. Kamu tahu Zayn? Zayn yang sangat terkenal di dunia bisnis
Yosef berkata pada Arya, "Kamu keluar dulu, ada yang ingin aku katakan padanya.""Oke." Arya tersenyum lalu segera pergi.Saat melewatiku, Arya tersenyum padaku lagi.Senyuman itu sepertinya mengandung makna yang dalam.Setelah Arya pergi, Yosef menarikku ke kantor CEO.Arya buru-buru berkata padaku, "Audrey, kamu sudah melakukan pekerjaan ini dengan baik, kenapa kamu mau mengundurkan diri? Hanya karena aku bos perusahaan ini? Tapi apa bedanya? Kita berteman, bukankah normal kalau teman membantu tentang pekerjaan?"Aku menggelengkan kepala. "Ini berbeda.""Apa bedanya?""Aku pernah berjanji kepada Zayn bahwa aku tidak akan lagi berhubungan denganmu, aku juga bersumpah di depannya bahwa tidak mungkin bekerja menjadi bawahanmu.""Jadi, aku harus melakukan apa yang aku katakan sendiri. ""Zayn, Zayn lagi! Audrey, apa yang terjadi pada Nenek terakhir kali, bukankah Zayn sangat menyakitimu? Selain menyakitimu, apa lagi yang bisa dia lakukan?"Aku mengerutkan bibirku, tidak tahu harus berkat
Yosef berkata lagi, "Audrey, sejujurnya, proyek ini kurang menarik, mereka semua mengira akan rugi, jadi hampir tidak ada yang mau berinvestasi.""Tapi menurutku proyek ini punya potensi besar, jadi bisa dicoba dulu. Kalau berhasil, keuntungannya berlipat ganda. Perusahaan kita juga akan terkenal.""Kamu juga tahu kalau perusahaan ini baru didirikan beberapa tahun yang lalu, aku juga baru saja pulang, jadi aku tidak punya banyak kekuatan. Sekarang aku mengandalkan proyek ini untuk sukses.""Jadi, Audrey, aku berharap kamu bisa membantuku mendapatkan investasi ini.""Tapi, aku tidak mampu."Aku pikir Yosef menganggap aku hebat.Aku seorang wanita lemah, miskin, tidak punya modal dan kekuatan. Apa yang bisa aku andalkan untuk membantunya mendapatkan investasi itu?Selain itu, ada banyak orang hebat di perusahaan. Bukankah tingkat keberhasilannya akan lebih tinggi jika orang-orang hebat itu yang pergi membahas tentang investasi ini?Dari kata-kata Yosef, aku tahu bahwa proyek ini menjadi
Yosef dan aku duduk di belakang.Yosef menatapku sambil berkata, "Maaf, Audrey, kali ini aku perlu memanfaatkan hubunganmu dengan Henry untuk membantuku.""Tidak perlu minta maaf. Ayahku dan aku yang berhutang padamu."Setelah berhenti sejenak, aku menambahkan, "Tapi sebenarnya aku tidak begitu mengenal Henry, jadi aku tidak yakin bisa membantumu mendapatkan investasinya.""Tidak apa-apa, lakukan yang terbaik saja," kata Yosef sambil menepuk pundakku dengan lembut.Aku meliriknya lalu menoleh ke luar jendela dengan perasaan rumit serta gelisah.Henry tampak terlihat mudah didekati, tetapi sangat sulit diajak bicara.Henry selalu suka memanfaatkanku untuk membuat marah Zayn.Ah, aku ingin mencari kesempatan untuk berbicara dengan Henry nanti dan memohon padanya agar tidak memberi tahu Zayn tentang hal ini.Saat aku sedang memikirkannya, tiba-tiba aku melihat seseorang yang terpantul di jendela mobil.Sepertinya Arya sedang menatapku.Tanpa sadar aku melihatnya, kebetulan aku melihat tat
Zayn yang mengenakan jas kulit sedang masuk dari luar.Zayn tampak berwibawa, alis serta tatapan matanya yang dingin menunjukkan sedikit tekanan dan rasa acuh tak acuh.Dia hanya menatapku sambil tersenyum sinis.Aku tertegun, dari ujung kepala sampai ujung kaki, aku merasa merinding.Apa yang terjadi?Kenapa Zayn muncul?Bukankah investor terbesar Henry? Kenapa Zayn yang datang?Aku langsung memandang Yosef.Yosef sedikit menurunkan alisnya, ekspresinya tidak terlihat dengan jelas.Jadi siapa yang bisa memberi tahu aku, awalnya kami sepakat untuk membahas investasi dengan Henry, tapi sekarang kenapa membahas kerja sama dengan Zayn?Saat ini aku ingin melarikan diri, tapi kakiku terjerat akar dan tidak dapat mengangkat satu langkah pun.Begitu Zayn tiba, dua bos lainnya juga berdiri lalu menyapanya dengan hormat.Baru setelah Zayn duduk, kedua bos itu berani duduk lagi.Hal ini menunjukkan dominasi Zayn di dunia bisnis.Zayn melirikku dan tertawa pada Yosef, "Dia ... adalah sekretaris
Aku melihat ke arah Yosef dengan agak kesal.Begitu teringat betapa gigihnya Yosef membujukku untuk berinvestasi, hatiku merasa merinding.Apa Yosef benar-benar tidak tahu bahwa bos besar Grup Harka adalah Zayn?Atau Yosef benar-benar tidak menyangka Zayn yang datang?Aku takut saat melihat tatapan lembut Yosef.Yosef menunduk dan tersenyum. "Aku pikir kamu salah paham. Saat itu aku harus keluar negeri, jadi aku tidak punya pilihan selain menyerahkan perusahaan pada Arya. Seiring berjalannya waktu, Pak Arya menjadi CEO perusahaan.""Aku benar-benar tidak tahu mengenai hubunganmu dengan Pak Henry.""Kalau aku tahu kamu yang akan datang, aku tidak akan berusaha keras untuk mengatur pertemuan ini."Zayn tertawa dan berkata dengan sinis, "Jadi kenapa kamu memanggil wanita ini untuk membantu investasi ini?""Kalau aku ingat dengan benar, dia baru berada di perusahaanmu selama beberapa hari, bahkan tidak punya pengalaman atau kemampuan sama sekali.""Tapi kamu mengirimnya untuk proyek pentin
Aku tersenyum padanya, "Pak Zayn, aku akan minum bir ini."Aku berkata sambil menuangkan minuman untuknya.Tanpa diduga, Zayn tiba-tiba mengulurkan tangannya untuk menutupi tepi gelas dan mencibir pada Yosef serta Arya, "Hanya menuangkan bir saja? Ini kemampuan yang kalian maksud? Haha, perusahaan kalian memang kekurangan orang berbakat!"Yosef hendak mengatakan sesuatu.Arya berkata sambil tersenyum, "Bukankah etiket dasar menuangkan bir lalu bersulang dengan klien? Sikap Pak Zayn terlalu keras terhadap Audrey."Zayn menyipitkan matanya sedikit. Setelah beberapa saat, Zayn tertawa sambil menjauhkan tangannya.Aku dengan hati-hati mengisi gelasnya dengan bir, lalu menuang segelas lagi untuk diriku sendiri dan berkata padanya, "Pak Zayn, mari bersulang."Zayn tidak berbicara, hanya tertawa lalu bersulang denganku dan minum dalam satu tegukan.Zayn termasuk sudah menghormatiku karena mau bersulang denganku.Selanjutnya, aku pergi untuk bersulang dengan Andra dan Raffi.Kedua bos itu meli
Aku bahkan curiga apakah gadis dalam foto itu sangat mirip denganku, bukan benar-benar aku.Aku juga curiga Zayn mengatakan aku telah melupakan masa kecilku karena salah mengingat orang. Zayn salah mengira aku adalah gadis yang telah membuat janji dengannya di masa kecil.Gadis itulah yang merupakan gadis dalam foto itu."Tidak kepikiran, 'kan ...." Yosef tersenyum padaku. "Zayn sudah ingin memilikimu pada saat itu."Aku berusaha keras menekan kekagetan dalam hatiku. Aku berujar dengan suara rendah, "Kalian pasti salah orang, itu bukan aku. Aku sama sekali tidak mengenal Zayn sebelum mengenalmu. Zayn tidak mungkin mempunyai fotoku, juga tidak mungkin bisa menyukaiku."Yosef mengangkat bahu dengan acuh tak acuh.Yosef berucap, "Terserah kamu percaya atau tidak. Zayn memang selalu menginginkan.""Termasuk reuni malam itu. Itu juga siasat Zayn."Terkait reuni malam itu, aku sudah tahu itu direncanakan oleh Zayn.Akan tetapi, selama ini, aku mengira Zayn merencanakan hal itu karena membenc
Hatiku tersentak kaget. "Apa ... apa maksudmu?"Yosef tersenyum. Senyumannya aneh dan mengejek. "Tahukah kamu kenapa aku bisa mengenalmu saat SMA?"Aku tidak merespons. Pertanyaan itu membuat pikiranku melayang kembali ke masa SMA.Pada saat itu, pria tertampan di sekolah tiba-tiba menanyakan jalan padaku. Itulah interaksi pertama kami.Pada saat itu, aku dan Dorin hendak pulang sekolah. Yosef tidak menanyai Dorin, tetapi hanya menanyaiku.Pada saat itu, Dorin bergurau bahwa Yosef menyukaiku sehingga sengaja mengobrol denganku dan ingin mengejarku.Pada saat itu, aku menertawakan daya imajinasi Dorin yang terlalu tinggi.Pada pertemuan kedua, di depan orang banyak, Yosef mengajakku dan Dorin makan sebagai ungkapan terima kasih karena telah menunjukkan jalan padanya.Pada saat itu, pria tertampan di sekolah mengajak kami makan. Semua siswi di sekitar sangat iri.Dorin sangat bersemangat dan langsung menyanggupi ajakan itu.Kemudian, pertemuan ketiga, pertemuan keempat ... serta semua pe
Hanya saja, sudah terlambat pada saat itu. Jadi, aku menghibur diriku bahwa aku berpikir terlalu banyak.Tidak ada dendam di antara kami. Bagaimanapun, Yosef tidak akan menyakitiku.Akan tetapi, aku terlalu naif. Aku meremehkan sifat manusia, juga terlalu meninggikan hubungan kami.Jika dipikirkan dengan cermat, Yosef memang akan menargetkanku untuk membalas dendam pada Zayn.Meskipun semua orang tahu Zayn tidak menyukaiku, mereka juga tahu aku adalah wanita Zayn.Zayn tidak dapat mendekati Cindy sehingga menargetkanku sebagai gantinya.Setelah memahami semua itu, aku sekali lagi menatap pria di depanku. Hati manusia sulit diprediksi.Aku berkata pada Yosef, "Dengan menangkapku, kamu juga tidak bisa berbuat apa-apa pada Zayn.""Belum tentu."Yosef tersenyum dengan sangat yakin."Audrey, bagaimana kalau kita taruhan?"Nada suara Yosef masih lembut seperti biasa, tetapi ada penghinaan dan kekejaman di matanya. Yosef sudah bukan Yosef yang dulu.Aku bertanya, "Taruhan tentang apa?""Taruh
Aku tidak tahu waktu pastinya, tetapi aku dapat merasakan bahwa mobil sudah melaju selama hampir sejam.Ketika aku menoleh keluar, di sekeliling tetap gelap gulita. Bahkan tidak tampak bayangan dari perkotaan.Jelas bahwa mobil masih melaju di alam liar.Akan tetapi, aku ingat jarak antara vila di mana Zayn mengurungnya dengan perkotaan tidak membutuhkan waktu tempuh selama sejam.Saat anak buah Zayn menculikku dari bandara ke vila tengah hutan di hari itu, hanya memakan waktu belasan menit saja. Bahkan ada kemacetan di jalan.Pada saat ini, mobil melaju tanpa hambatan. Tidak mungkin tidak tampak bayangan perkotaan setelah mobil melaju selama hampir sejam.Aku diam-diam menekan kegelisahan dalam hatiku. Aku menoleh pada Yosef.Yosef bersandar di kursi dengan mata terpejam. Wajahnya tidak lagi memberi rasa lembut dan hangat seperti dulu, melainkan dingin dan suram."Yosef ...."Aku memanggil Yosef dan bertanya, "Ke mana kita pergi sekarang? Bukannya pergi berkumpul dengan Arya dan Dorin
"Meskipun aku pergi ke luar negeri bersamamu, kita hanya bisa menjadi teman biasa. Apa kamu mengerti?"Ekspresi Yosef membeku beberapa detik. Terbersit kejengkelan dan keengganan dalam matanya.Akan tetapi, Yosef tetap tersenyum lembut padaku dan berkata, "Oke, semuanya terserah padamu.""Lalu, Dorin juga akan pergi ke sana bersama kita. Jadi, kalian bisa menemani satu sama lain, tidak akan bosan.""Nanti, kalian bisa lakukan hal yang kalian suka. Bukannya kamu suka syuting film? Nanti, aku khusus buatkan satu film untukmu, oke?""Kelak, kamu juga akan menjadi artis besar dan punya karier sendiri, bukan burung peliharaan Zayn."Kalimat terakhir Yosef sangat menusuk hatiku.Benar, aku sama sekali tidak punya nilai guna di mata Zayn. Aku hanyalah alat baginya untuk bersenang-senang.Zayn selalu memandang rendah diriku.Sementara itu, Yosef selalu merencanakan masa depan yang indah untukku.Makin indah yang Yosef katakan, makin perih hatiku.Aku merapatkan bibir dan berusaha menahan air m
"Luar negeri?"Aku menatap Yosef dengan kaget.Tatapan mata Yosef saat melihatku menjadi penuh rasa cinta.Yosef memegang tanganku seraya berkata dengan suara lembut, "Begitu ke luar negeri, kita akan memiliki kehidupan baru dan memulai segalanya dari awal.""Audrey, pergilah bersamaku. Zayn adalah orang gila yang labil. Zayn selalu menganiaya dan menyakitimu.""Aku tidak akan begitu. Kamu adalah gadis pertama yang kucintai. Kali ini, aku pasti tidak akan melepaskan tanganmu. Aku tidak akan membiarkan siapa pun menganiayamu."Mata hitam Yosef fokus dan penuh rasa cinta.Seketika itu, hatiku tergerak. Aku benar-benar ingin pergi ke luar negeri bersama Yosef dan memulai kehidupan baru.Akan tetapi, hatiku perih lagi ketika memikirkan Zayn.Selama ini, aku ingin sekali pergi supaya terbebas dari intimidasi dan pengendalian pria itu.Akan tetapi, ketika saatnya untuk pergi, aku baru sadar aku sebenarnya sedikit tidak enggan.Mungkin karena keraguanku, Yosef tiba-tiba menyeringai sinis.Yos
Yosef berbisik padaku, "Audrey, jangan bicarakan hal ini lagi. Cepat pergi denganku. Kita tidak akan bisa pergi kalau ketahuan oleh Zayn."Meskipun aku sangat ingin meninggalkan tempat ini.Aku mengkhawatirkan banyak hal saat ini.Zayn adalah orang yang gila.Jika aku benar-benar melarikan diri, apakah Zayn akan memperhitungkan masalah ini dengannya, Arya dan Dorin?Mereka adalah teman baikku, aku tidak ingin mereka terluka karena hal ini.Pada awalnya aku hanya ingin melarikan diri saja, jadi aku memberi tahu situasiku pada Dorin dan memintanya untuk menghubungi orang-orang di luar untuk menyelamatkanku.Hanya saja, pikiranku pada saat itu benar-benar terlalu polos dan egois.Aku hanya berpikir untuk melarikan diri, tapi lupa jika aku akan melibatkan orang yang datang menyelamatkanku.Zayn adalah orang gila yang berhati sempit.Karena dendamnya di masa lalu, Zayn bahkan mengabaikan investasinya demi mengalahkan Yosef.Kalau aku benar-benar pergi dengan Yosef hari ini, bukankah Zayn ak
Tidak disangka orang yang datang adalah Yosef!Yosef mengenakan pakaian kasual dan topi, lalu menatapku sambil tersenyum."Audrey, aku datang menolongmu!"Aku tertegun sejenak, ini seperti di mimpi!Drama Yosef bermasalah, dia tidak seharusnya berada di sini.Selain itu terdapat beberapa pengawal di halaman ini, bagaimana mungkin dia bisa mendapatkan kunci dan membuka pintu dengan mudah?Jangan-jangan ini adalah mimpi?Saat berpikir seperti ini, aku diam-diam mencubit pahaku.His!Sakit sekali!Ini bukan mimpi, tidak disangka Yosef benar-benar datang.Aku segera duduk dan bertanya dengan cemas, "Kenapa kamu bisa datang ke sini, pengawal di luar ....""Aku sudah memukul pengawal di luar sampai pingsan. Audrey, ayo ikut denganku."Yosef berkata sambil mengulurkan tangannya untuk menarik tanganku.Aku tanpa sadar menghindari sentuhannya, lalu menuruni tempat tidur.Hatiku masih dipenuhi dengan rasa terkejut.Aku bertanya dengan nada tidak percaya pada Yosef, "Kamu benar-benar sudah buat m
Pengawal menjawab dengan hormat, "Benar, Nona Audrey. Anda bisa kasih tahu aku kalau butuh sesuatu.""Di mana pengawal yang sebelumnya? Apakah Zayn sudah kembali?"Pengawal itu meletakkan kedua tangannya di balik punggung, lalu berkata dengan hormat, "Pengawal di dalam halaman sudah dipindahkan oleh Pak Zayn, sekarang hanya tersisa aku dan dua rekan yang lain. Tapi Nona Audrey tidak perlu khawatir. Kami akan memenuhi permintaan Nona.""Zayn sama sekali tidak kembali?" tanyaku lagi.Pengawal itu mengganggu, "Akhir-akhir ini Pak Zayn sangat sibuk, jadi tidak sempat datang ke sini."Seminggu sudah berlalu, tapi Zayn masih belum menemuiku. Situasi di luar pasti sangat kacau sekarang.Aku semakin merasa cemas.Aku menatap pengawal itu, "Bolehkah aku pinjam ponselmu?"Pengawal itu menggelengkan kepalanya, lalu berkata dengan formal, "Nona Audrey, sekarang Anda sedang dikurung. Kami tidak boleh kasih ponsel pada Anda.""Aku tidak akan melakukan hal yang lain, aku cuma ingin menelepon Zayn.""