Home / Romansa / Man of Love / Empat Mata

Share

Empat Mata

Author: nura0484
last update Last Updated: 2024-08-17 09:30:27

“Kamu melamar di rumah sakit sebagai staf legal? Kenapa nggak bilang? Papa bisa bantuin kamu.”

Rendra menggelengkan kepalanya “Aku mau masuk dengan kemampuan bukan menggunakan nama besar papa sebagai dokter senior.”

Radian menganggukkan kepalanya “Tetap saja kalau kamu masuk berita negatif itu akan keluar dengan sendirinya, lagian semua yang ada disini sudah tahu kamu siapa jadi kamu nggak bisa membantah lagi.”

“Aku bukan membantah, tapi aku ingin menikmati proses pada umumnya yang dialami mereka-mereka pencari kerja. Rasanya berbeda, aku bisa melihat tatapan penuh harap agar diterima di tempatnya melamar.”

Radian menganggukkan kepalanya paham dengan apa yang dirasakan putranya “Apa yang membuat kamu berubah? Gadis itu? Kamu rela melakukan apapun untuk dia? Kamu mencintai dia? Kapan kita akan datang ke rumah orang tuanya? Usia kamu sudah cukup untuk menikah.”

Rendra menghembuskan napas panjangnya “Memang aku hanya berubah kar
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Man of Love   Berakhir

    “Aku ingat dan tahu jika tidak boleh masuk dalam masalah pribadi, tapi aku hanya penasaran saja. Apa yang membuat kamu melamar di rumah sakit, padahal suamiku bilang kalau kamu nggak mau berhubungan dengan dunia kesehatan.” Evi membela dirinya dengan memberikan alasan yang masuk akal.“Rumah sakit bukan hanya tentang dunia kesehatan, bukan? Tenang saja aku nggak akan berinteraksi langsung dengan suami kamu.” Rendra menenangkan Evi dengan senyum andalannya.Evi menghembuskan napas panjangnya “Suami aku sepertinya memiliki wanita lain.” Rendra mengangkat alisnya mendengar pengakuan Evi “Bagaimana kamu tahu? Wanita itu datang ke rumah?” Evi menggelengkan kepalanya “Lalu?” “Aku nggak sengaja membuka ponselnya dan terdapat pesan yang sangat romantis, kalimat-kalimat yang pernah suamiku katakan ke aku dulu saat kita masih muda. Aku mengambil tindakan dengan menyadap ponselnya, sedikit terkejut dengan semua kalimat-kalimat romantis dan penuh go

    Last Updated : 2024-08-18
  • Man of Love   Perpisahan

    “Nggak ada pesta perpisahan, mas? Lita terakhir loh hari ini dan mumpung semua ada.” Andre membuka suaranya.“Sekalian pajak jadian kalian,” sambung Farah dengan tatapan menggoda.“Kalian cari aja mau makan-makan dimana.” Suara heboh mulai terdengar di ruangan, membuat mereka yang berada diluar mendatangi ruangan untuk melihat apa yang terjadi. Lita hanya menggelengkan kepalanya melihat team mereka sibuk mencari tempat makan untuk perpisahan dirinya, mengalihkan pandangan dimana Celine juga melakukan hal yang sama.“Ada apa ini?” suara Cindy menghentikan mereka semua “Perpisahannya Lita?”“Keluar, Lit? Pantas ada makhluk cantik disamping kamu.” Teguh mengeluarkan nada menggoda pada Celine.“Kalau mau tebar pesona sama team sendiri.” Pras menegur Teguh yang memilih tidak peduli dengan mendatangi Celine.“Nggak ngajak aku, Lit?” tanya Cindy yang membuat Lita menatap kearahnya.“Ini bukan hanya per

    Last Updated : 2024-08-19
  • Man of Love   Keputusan Berat

    “Gue nggak nyangka kalau lo juga akan resign? Memang sudah dapat pekerjaan? Makan-makan kemarin termasuk perpisahan lo? Siapa yang akan gantikan lo? Big bos sudah tahu?” Cindy bertanya semua hal yang ingin diketahuinya.“Andre yang akan gantikan gue dan gue udah bawa dia ke big bos jadi lo tenang aja, masa kalian tega minta traktiran lagi.” “Aslinya panggilan lo Pras atau Rendra? Kemarin gue denger Lita panggil lo Rendra, gue tahu sih nama depan lo Rendra tapi lo kenalin diri sebagai Pras. Gue boleh panggil Rendra juga?” Cindy menaik turunkan alisnya.“Khusus Lita, lo nggak masuk.” Cindy tertawa mendengar bentakan Rendra “Masa nggak boleh panggil Rendra?” memberikan tatapan tajam sebagai jawabannya “Lo kerja dimana nantinya? Satu perusahaan sama Lita? Dia tahu lo resign?”“Nggak, gue belum bilang kalau resign. Keterima dimana? Rahasia.” Rendra meninggalkan Cindy yang semakin banyak bertanya, lebih baik menghabiska

    Last Updated : 2024-08-20
  • Man of Love   Pendekatan Damian

    “Apa ini?” Lita menatap ponsel yang diberikan Dara dengan tanda tanya “Kenapa sama ponsel kamu?” “Baca dulu! Heran semua cowok kalau lihat nama terkenal yang dibahas adalah kebaikan idolnya, media play apa yang dimainkan mereka pasti akan di dukung apapun itu bentuknya, tapi untung aku kenal mereka berenam jadi udah tahu kalau berita itu nggak benar.” Lita semakin mengerutkan keningnya mendengar kalimat yang keluar dari bibir Dara sambil membaca pesan yang ada di ponselnya “Damian udah tahu kalau yang ketemu sama dia itu bukan kamu?” Dara menganggukkan kepalanya “Sekarang dia pengen dekat sama aku karena tahu kalau aku dekat sama group yang disukai?” Dara kembali menganggukkan kepalanya “Bukannya mereka berenam sudah menikah? Damian nggak berniat ganggu rumah tangga mereka, kan?” Dara memukul lengan Lita pelan “Ngapain dia ganggu rumah tangga mereka? Damian itu cuman pengen kenal mereka lebih dekat.” Lita mencibir kalimat Dara “Awalnya

    Last Updated : 2024-08-21
  • Man of Love   Perubahan Baik

    “Mama harusnya bilang makasih ke Lita.” “Nggak usah, ma.” Rendra menolak langsung kalimat mamanya. “Kalau mama nggak bicara sama Lita, kamu nggak akan berubah pikiran.” Aminah menatap tajam pada Rendra “Kapan kamu akan melamar dia? Mama nggak sabar jadikan dia bagian dari keluarga kita.” “Biarkan Rendra memulai masa depannya terlebih dahulu, ma.” Radian membuka suaranya. “Mama nggak sabar lihat cucu dari Rendra, pa. Memang kita mau menunggu sampai kapan? Rendra udah kumpulin uang selama ini, rumah juga ada terus apa?” Aminah membantah kalimat suaminya. “Mereka belum siap rumah tangga, ma.” Radian berdiri dengan mencium kening istrinya “Papa berangkat, kamu jangan sampai telat. Pekerjaan kamu berbeda dari sebelumnya.” “Lita tahu kamu kerja dimana sekarang?” Aminah menatap Rendra penasaran. “Kami belum ketemu, ma.” Rendra menjawab sambil mempercepat makannya “Berangkat dulu,

    Last Updated : 2024-08-22
  • Man of Love   Masa Lalu

    “Aku tahu. Tante sudah bicara berkali-kali kalau ketemu.” Lita mengatakan dengan nada santai menanggapi kalimat Rendra “Aku bilang mau lihat gimana mas dan om setuju.”Rendra menatap tidak percaya “Kapan kalian bertemu? Perasaan kita menghabiskan waktu bersama, apa mereka hubungi kamu atau ganggu kerjamu?” “Rahasia.” Lita mengedipkan matanya yang membuat Rendra mengerucutkan bibirnya “Mas sendiri nggak kasih tahu aku kerja dimana, rencana tiba-tiba resign yang barengan. Aneh tahu mas itu, dapat kerjaan cepat banget.” “Aku kan pinter, sayang.” Rendra mengatakan dengan nada bangga penuh kesombongan “Bagaimana kerjaan kamu? Masih sama cowok itu?” “Cowok mana?” Lita menatap bingung dengan mencoba mengingat “Tama? Kita jarang ketemu, ngapain sering ketemu sama dia? Kerjannya beda, Tama itu punya tanggung jawab dan tes sendiri.”“Dia saudaranya kakak ipar kamu?” Rendra mencoba mengingat sosok Tama yang pernah dilihat pada saat pern

    Last Updated : 2024-08-23
  • Man of Love   Lanjutkan Pendidikan

    “Pagi, sayang.” Lita mengerutkan keningnya mendapati Rendra berada di ranjang yang sama dengan tatapan lembutnya, mencoba mengingat apa yang terjadi pada mereka semalam. Membuka selimut perlahan, hembusan napas lega terdengar saat melihat semuanya masih utuh, mengalihkan pandangan kearah Rendra yang tersenyum lebar.“Mas, kenapa bisa masuk kesini? Bukannya kita bicara sampai malam? Mas nggak pulang?” Lita memberikan banyak pertanyaan pada Rendra.“Kita bicara sampai malam, kamu ketiduran di sofa jadinya aku bawa masuk kesini. Aku sendiri tidur di sofa.” Rendra menunjuk sofa yang ada di kamar “Aku nggak ngapa-ngapain kamu sesuai perjanjian kita. Buruan mandi, waktunya kita berangkat kerja. Kamu nggak mau terlambat, kan? Aku nggak pulang karena memang sudah sangat lelah, lagian harus berangkat pagi. Kalau aku pulang yang ada bisa-bisa nggak bangun dan kamu tahu kalau aku termasuk disiplin dalam hal pekerjaan.”“Mas sendiri gimana?” tanya Li

    Last Updated : 2024-08-24
  • Man of Love   Kejutan

    “Istirahat?” Lita terkejut mendengar suara yang sangat dikenalnya, suara pria yang sudah ditolaknya dan tidak menyangka akan bertemu di cafe dekat kantor pusat. Pertanyaan yang diberikan memang benar jika dirinya sedang istirahat, seorang diri karena tidak ada yang dikenalnya sama sekali walaupun mereka sudah mengajak makan bersama tapi tetap saja rasanya aneh. Kembali ke saat sekarang dimana Lita kembali berhadapan dengan pria tersebut yang tidak lain adalah Damian, kebetulan yang sangat kebetulan.“Kamu kerja disini?” tanya Damian kembali karena tidak mendapatkan jawaban dari Lita “Boleh duduk bersama? Rasanya nggak enak makan sendirian.” Lita menatap sekitar dan akhirnya menganggukkan kepalanya, merasa tawaran Damian tidak ada yang salah dan memang makan seorang diri itu sangat tidak enak. Hubungan mereka sebenarnya baik-baik saja, kecuali bagian dari penolakan yang dilakukan Lita.“Pertanyaan aku nggak dijawab,” ucap Damian yang men

    Last Updated : 2024-08-25

Latest chapter

  • Man of Love   Menahan Diri

    “Kamu harus lewatin berapa pintu nanti?” Bram langsung bertanya setelah puas tertawa mendengarkan cerita Rendra tentang kedatangan ke rumah orang tua Lita, melihat ekspresi puas dari Bram seketika menyesali keputusannya mendatangi rumah sahabatnya untuk menceritakan semua yang terjadi saat mendatangi rumah kedua orang tua Lita, walaupun begitu Rendra justru mendapatkan ketenangan setelah berbicara dengan sahabatnya ini. “Kamu benar serius sama Lita?” tanya Bram kembali sebelum Rendra menjawab pertanyaan sebelumnya dengan tatapan serius “Langkah awalmu Pak Fandi, kamu yakin dia akan menilai bagus? Dia tahu kamu sama rekan kerjanya, apalagi tadi katamu menghadapi akang pertamanya.” Rendra mengusap kasar wajahnya “Aku sebelum berangkat hampir saja tergoda sama ceweknya Pak Fandi, lagian kita berdua punya kartu AS masing-masing jadi aku sedikit yakin dia nggak akan menilai negatif. Permasalahannya itu di kakak pertamanya

  • Man of Love   Penilaian

    “Mas, kenapa kesini?” Lita terkejut melihat kedatangan Rendra ke rumah orang tuanya yang ada di Bandung, beberapa menit yang lalu meminta keluar dan pemandangan yang dihadapinya sama-sama tidak pernah dibayangkan. “Aku sudah bilang kalau serius, makanya pas kamu bilang orang tuamu ingin bertemu jadinya aku langsung berangkat. Aku sendirian karena memang mau bicara terlebih dahulu sama orang tuamu, baru nanti bawa orang tuaku.” Rendra menjelaskan semuanya secara lengkap “Apa aku bisa ketemu sama mereka?” Lita menghembuskan napasnya mendengar jawaban dan penjelasan yang diberikan Rendra, bisa dikatakan dari awal memang hubungan mereka kearah serius hanya saja tidak menyangka akan secepat ini. Lita juga bisa melihat keseriusan Rendra dengan berhenti dari semua wanita-wanita lamanya, perubahan yang dia lihatkan mengarah pada hal positif. “Lita, malah melamun.” Rendra menggerakkan tangannya dihadapan

  • Man of Love   Hampir Masuk

    “Tampang kamu kaya banyak pikiran saja.” Rendra menatap Ratih yang menggunakan kaos berwarna putih dan ketat, terlihat sekali warna dalamannya dan satu lagi baru menyadari jika menggunakan celana yang sangat pendek. Keputusannya menerima ajakan Ratih tampaknya adalah sebuah kesalahan, usia mereka memang tidak terlalu jauh tapi tetap saja Ratih lebih tua dari dirinya. “Bagaimana kamu bisa melepaskan Pak Fandi?” tanya Rendra terlebih dahulu. Ratih mengangkat sudut alisnya mendengar pertanyaan Rendra “Aku tidak melepaskan dia, aku menunggu dia datang. Dalam rumah tangga pasti ada masalah, aku hanya ingin dia ingat aku dan akan datang.” “Bukankah akan lebih baik kamu membuka lembaran baru?” Ratih menganggukkan kepalanya “Memang benar, Fandi juga mengatakan hal itu. Satu hal yang membuat aku kesulitan melakukannya adalah tidak ada pria yang sama seperti dia, ibarat kata aku sudah

  • Man of Love   Signal Bahaya

    “Aku sudah bilang kalau perjanjian kita selesai, bu.” Rendra menatap kesal pada wanita yang pernah menjadi dosennya, wanita yang membantunya dalam menyelesaikan kuliah dan pastinya wanita yang memberikan kehidupan padanya saat tinggal sendiri dan tidak memiliki uang. Permintaan yang sudah dikatakan beberapa kali semakin membuatnya kesal, bagi Rendra semua sudah selesai sesuai dengan perjanjian yang mereka buat. “Aku tahu kalau kamu udah lama nggak begituan, kekasihmu masih kecil juga. Kamu pasti menjaga agar tidak merusak dia, bukan? Apalagi kekasihmu adiknya Fandi, pastinya nggak berani melakukan hal lebih.” Tita mengatakan dengan penuh percaya diri. Rendra mengusap wajahnya kasar, tidak tahu harus berbicara dengan cara apalagi pada wanita dihadapannya “Aku mencintai dia, semua nggak ada hubungannya dengan Pak Fandi. Aku pulang terlalu lelah berbicara dengan ibu.” Meninggalkan Tita yang masih te

  • Man of Love   Pulang

    “Tumben pulang? Masih inget rumah?” Lita memeluk kakak iparnya erat dengan memberikan ciuman di pipi “Teteh kalau marah makin cantik.” “Nggak usah ngerayu! Waktu Fandi sama Dona kesini dan pada kumpul nggak pulang, sekarang ada angin apa tiba-tiba pulang?” Berry memicingkan matanya menatap Lita yang masih tersenyum “Kamu nggak lagi melakukan kesalahan, kan?” “Teteh, kalau ngomong suka nggak di filter.” Lita melepaskan pelukan sambil mengerucutkan bibirnya “Mama sama papa dimana? Teteh kok disini?” “Papa kerja, mama lagi ada acara arisan dimana gitu. Kesini ya memang waktunya kesini, lagian kasihan mama papa nggak ada yang nemenin. Akang sama mbak kamu yang dua itu mana ada pulang, satunya di negeri orang dan satunya sibuk entah melakukan apa. Nggak jauh beda sama kamu.” Berry melanjutkan omelannya pada Lita “Mau istirahat? Udah sana, masuk kamar kamu. Tenang selalu mama bersihan tiap minggu, wala

  • Man of Love   Nggak Kangen?

    “Kamu nggak kangen aku?”Lita menatap datar mendengar kalimat Rendra, menahan senyum melihat sikap pria yang ada dihadapannya sekarang. Orang kantor tempat mereka bekerja dulu mungkin tidak akan percaya dengan ekspresi Rendra saat ini, memilih menggelengkan kepalanya sambil tetap menahan senyum.“Kok gitu? Aku padahal kangen loh.” Rendra menatap tidak terima.“Kerjaan banyak masih aja mikir kangen.” Lita masih mempertahankan ekspresi datarnya sambil menahan tawa “Gimana kerjannya kemarin? Lancar?”“Kamu tahu gimana kerja aku, jadi nggak akan berhenti kalau belum selesai.” Rendra mengatakannya dengan nada bangga sambil membungkukkan dadanya “Semuanya beres, ya...walaupun agak sulit semuanya.” Lita menganggukkan kepalanya mendengar jawaban Rendra dengan nada sombongnya “Mas mah memang pekerja keras, hal kecil bakal dikerjakan banget sampai kelar.”“Itu paham.” Rendra mencubit pelan pipi Lita “Kerjaan kamu memang banyak

  • Man of Love   Menenangkan Diri

    “Ngapain kesini? Ada masalah? Memang nggak sama Rendra?” Lita mendudukkan tubuhnya di salah satu sofa dalam apartemen Dara, meletakkan bungkusan makanan yang dibelinya saat perjalanan. Bukan makanan yang dibeli di tempat biasanya, restoran sehat milik Naila. Lita sedang menginginkan makanan siap saji, membukanya dan langsung memberikan pada Dara.“Damian, aku ketemu dia.” “Kok bisa?” Dara menatap tidak percaya dengan ekspresi terkejutnya “Bukannya sudah berakhir?” “Ketemu nggak sengaja, aku buru-buru pergi. Aku nggak tega sama dia, dia pria yang sangat baik. Kamu sih buat aku kenalan sama dia, pakai bohong segala!” Lita menatap kesal pada Dara “Andaikan dia berengsek pastinya aku nggak merasa bersalah.” “Hubungan kalian bisa berubah jadi teman, kan? Nggak harus musuhan juga.” Dara menanggapi dengan santai “Rendra nggak tahu kalau kalian ketemuan?” Lita menggelengkan kepalanya “Bagus! Pintar!” Mereka berdua kembal

  • Man of Love   Tawaran Masa Depan

    “Akhirnya kamu datang, maaf mengganggu waktu kamu.” Panggilan yang sangat mengejutkan saat bangun tidur, dihadapannya adalah mantan dosen dan juga kakak dari kekasihnya. Rendra bisa saja beralasan sibuk, tapi jelas tidak mungkin. Memilih menerima ajakan bertemu di jam istirahat dengan jarak yang tidak terlalu jauh dari rumah sakit dan tempat sang dosen seminar, menggunakan kendaraan online adalah jalan yang harus dilakukannya.“Bagaimana kabarmu?” tanya Fandi kembali setelah pelayan mengantarkan pesanan mereka “Kamu sudah pindah kerja? Masuk ke department HRD bagian GA? Bagaimana kesannya?” “Bapak tahu pekerjaan GA yang pastinya sempat membuat terkejut karena tidak sesuai bayangan.” Rendra meringis ketika mengingat pekerjaannya “Kabar saya baik, bagaimana dengan bapak?” “Sangat baik, apalagi istri saya sedang hamil. Lita pasti cerita tentang kehamilan istri saya. Mereka berdua akan sangat berisik jika sudah bertemu.” Fandi menggelengkan

  • Man of Love   Kehadiran Masa Lalu

    “Bukankah perjanjian kita sudah selesai? Ada apa hubungi lagi?”Rendra mendatangi mantan dosennya yang secara tiba-tiba mengirim pesan dengan isi membuat bertanya-tanya, selama mereka bersama tidak pernah merasakan pesan yang dikirim Tita menakutkan dirinya. Kedatangan dirinya ke tempat mereka dulu tidak lain untuk menghormati wanita yang pernah membantunya, saat ini dirinya melihat wanita tersebut dalam keadaan tidak seperti biasanya.“Apa ada masalah?” tanya Rendra lagi.“Suami aku menikah...wanita itu sedang hamil.” Tita menundukkan kepalanya “Aku sama sekali nggak menyangka kalau dia....”Informasi yang sangat mengejutkan bagi Rendra, selama ini rumah tangga mereka baik-baik saja dan perbuatan dirinya dengan wanita dihadapannya karena tidak mendapatkan kepuasan. Alasan yang dibuat ternyata memang benar, bisa jadi suaminya tidak merasakan gairah dengan istrinya sehingga mencari wanita lain begitu juga dengan dia.“Impas berar

DMCA.com Protection Status